Lompat ke isi

Kristen Kalsedon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7: Baris 7:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Sengketa [[dogma|dogmatis]] yang memicu perdebatan dalam [[Konsili Kalsedon]] bermuara pada [[Skisma Kalsedon]]. Gereja-Gereja yang [[Nonkalsedonisme|menolak keputusan konsili]] membentuk persekutuan tersendiri yang sekarang ini dikenal dengan sebutan [[Gereja Ortodoks Oriental|Kristen Ortodoks Oriental]]. Gereja-Gereja Kristen Kalsedon mempertahankan persekutuan dengan [[Takhta Suci]] di [[Roma]], [[Patriarkant Ekumenis|Kebatrikan Oikumene]] di [[Konstantinopel]] (alias "Roma Baru"), dan kebatrikan-kebatrikan Ortodoks Timur di kawasan Timur Tengah, yakni [[Gereja Ortodoks Yunani Aleksandria|Kebatrikan Aleksandria]], [[Gereja Ortodoks Yunani Antiokhia|Kebatrikan Antiokhia]], dan [[Patriark Ortodoks Yunani Yerusalem|Kebatrikan Yerusalem]]. Kelima kebatrikan ini bersama-sama dihormati sebagai lima saka guru [[Dunia Kristen|agama Kristen]] yang [[ortodoks]] dan [[katolik]], serta ungkapan iman yang dirumuskan dalam Konsili Kalsedon. Pada abad ke-6, yakni pada masa pemerintahan [[Yustinianus I|Kaisar Yustinianus I]], lima kebatrikan ini diakui sebagai [[pentarki]], otoritas gerejawi resmi [[Gereja|jemaat Kristen]] [[Gereja negara Kekaisaran Romawi|Kekaisaran Romawi]].<!--
Sengketa [[dogma|dogmatis]] yang memicu perdebatan dalam [[Konsili Kalsedon]] bermuara pada [[Skisma Kalsedon]]. Gereja-Gereja yang [[Nonkalsedonisme|menolak keputusan konsili]] membentuk persekutuan tersendiri yang sekarang ini dikenal dengan sebutan [[Gereja Ortodoks Oriental|Kristen Ortodoks Oriental]]. Gereja-Gereja Kristen Kalsedon mempertahankan persekutuan dengan [[Takhta Suci]] di [[Roma]], [[Patriarkant Ekumenis|Kebatrikan Oikumene]] di [[Konstantinopel]] (alias "Roma Baru"), dan kebatrikan-kebatrikan Ortodoks Timur di kawasan Timur Tengah, yakni [[Gereja Ortodoks Yunani Aleksandria|Kebatrikan Aleksandria]], [[Gereja Ortodoks Yunani Antiokhia|Kebatrikan Antiokhia]], dan [[Patriark Ortodoks Yunani Yerusalem|Kebatrikan Yerusalem]]. Kelima kebatrikan ini bersama-sama dihormati sebagai lima saka guru penopang [[Dunia Kristen|agama Kristen]] yang [[ortodoks]] dan [[katolik]], sekaligus penopang ungkapan iman Kalsedon. Pada abad ke-6, yakni pada masa pemerintahan [[Yustinianus I|Kaisar Yustinianus I]], lima kebatrikan ini diakui sebagai [[Pentarki]], otoritas gerejawi resmi [[Gereja|jemaat Kristen]] [[Gereja negara Kekaisaran Romawi|Kekaisaran Romawi]].<!--


Today, the great majority of Christian denominations can be considered descended from the Pentarchy, subscribing to Chalcedonian Christianity, broadly divided into the [[Roman Catholic Church]] in the predominantly Latin-speaking [[Western Christianity|West]], the [[Eastern Orthodox Church]] in the predominantly Greek-speaking [[Eastern Christianity|East]], and the [[Protestantism|Protestant]] denominations created in the wake of the [[Protestant Reformation]]).
Sebagian besar denominasi Kristen yang ada sekarang ini boleh dikata bercikal bakal dari Pentarki, tergolong Kristen Kalsedon, secara umsubscribing to Chalcedonian Christianity, broadly divided into the [[Roman Catholic Church]] in the predominantly Latin-speaking [[Western Christianity|West]], the [[Eastern Orthodox Church]] in the predominantly Greek-speaking [[Eastern Christianity|East]], and the [[Protestantism|Protestant]] denominations created in the wake of the [[Protestant Reformation]]).


The groups that rejected Chalcedon's Christological definition were the majority of the [[Armenian Apostolic Church|Armenian]], [[Coptic Church|Coptic]], and [[Ethiopian Orthodox Tewahedo Church|Ethiopian]] Christians, together with a part of the [[Saint Thomas Christians|Indian]] and [[Syriac Christianity|Syriac]] Christians (the latter of which came to be identified as ''[[Syriac Orthodox Church|Jacobites]]''). Today, such groups are known collectively as the Non-Chalcedonian, [[miaphysitism|Miaphysite]], or Oriental Orthodox churches.
The groups that rejected Chalcedon's Christological definition were the majority of the [[Armenian Apostolic Church|Armenian]], [[Coptic Church|Coptic]], and [[Ethiopian Orthodox Tewahedo Church|Ethiopian]] Christians, together with a part of the [[Saint Thomas Christians|Indian]] and [[Syriac Christianity|Syriac]] Christians (the latter of which came to be identified as ''[[Syriac Orthodox Church|Jacobites]]''). Today, such groups are known collectively as the Non-Chalcedonian, [[miaphysitism|Miaphysite]], or Oriental Orthodox churches.

Revisi per 16 November 2018 18.18

Kristen Kalsedon adalah sebutan bagi denominasi-denominasi Kristen yang menganut rumusan kristologi dan resolusi eklesiologi yang dihasilkan Konsili Kalsedon, Konsili Oikumene ke-4 yang diselenggarakan pada tahun 451.[1] Umat Kristen Kalsedon berpegang pada rumusan Kalsedon, yakni doktrin agama Kristen mengenai kodrat ilahi dan kodrat insani Yesus Kristus. Sebagian besar persekutuan Gereja dan aliran agama Kristen pada abad ke-21 tergolong Kristen Kalsedon, namun lingkup pengaruh Kristologi Kalsedon dari abad ke-5 sampai dengan abad ke-8 sesungguhnya tidak dapat ditentukan secara pasti.

Dari segi doktrin, paham Kalsedon dapat dianggap sebagai salah satu cabang dari ajaran Kristen Nikea.

Sejarah

Sengketa dogmatis yang memicu perdebatan dalam Konsili Kalsedon bermuara pada Skisma Kalsedon. Gereja-Gereja yang menolak keputusan konsili membentuk persekutuan tersendiri yang sekarang ini dikenal dengan sebutan Kristen Ortodoks Oriental. Gereja-Gereja Kristen Kalsedon mempertahankan persekutuan dengan Takhta Suci di Roma, Kebatrikan Oikumene di Konstantinopel (alias "Roma Baru"), dan kebatrikan-kebatrikan Ortodoks Timur di kawasan Timur Tengah, yakni Kebatrikan Aleksandria, Kebatrikan Antiokhia, dan Kebatrikan Yerusalem. Kelima kebatrikan ini bersama-sama dihormati sebagai lima saka guru penopang agama Kristen yang ortodoks dan katolik, sekaligus penopang ungkapan iman Kalsedon. Pada abad ke-6, yakni pada masa pemerintahan Kaisar Yustinianus I, lima kebatrikan ini diakui sebagai Pentarki, otoritas gerejawi resmi jemaat Kristen Kekaisaran Romawi.

Rumusan kristologi Kalsedon

Para peserta Konsili Kalsedon menerima Trinitarianisme dan konsep kemanunggalan hipostatik, dan membidahkan Arianisme, Modalisme, dan Ebionisme yang sudah dibidahkan dalam Konsili Nikea I pada tahun 325. Para peserta konsili juga membidahkan doktrik kristologi kaum Nestorian, kaum Eutikian, dan kaum Monofisit yang juga sudah dibidahkan dalam Konsili Efesus I pada tahun 431.

Menurut pemahaman Kristen Kalsedon mengenai keterkaitan ilahi-insani dalam diri Yesus Kristus, kemanusiaan dan keilahian diibaratkan sebagai dua kodrat yang secara sempurna didiami oleh satu hipostasis Sang Logos. Pihak Nonkalsedon berpegang teguh pada ajaran miafisitisme (kadang-kadang disebut monofisitisme oleh lawan-lawannya) bahwa dalam satu pribadi Yesus Kristus, kelilahian dan kemanusiaan manunggal menjadi satu kodrat, tidak terpisah, tidak bercampur, dan tidak berubah. Perbedaan pendirian mengakibatkan kedua belah pihak saling mengutuk. Kristen Kalsedon mengutuk Kristen Nonkalsedon sebagai ahli bidah Monofisit Eutikian, sementara Kristen Nonkalsedon mengutuk Kristen Kalsedon sebagai ahli bidah Nestorian.[2]

Di kemudian hari, para mufasir keputusan Konsili Kalsedon berkesimpulan bahwa kristologi Kalsedon juga menolak Monotelitisme dan Monoenergisme yang dibidahkan dalam Konsili Konstantinopel III pada tahun 680. Pihak-pihak yang tidak menerima kristologi Kalsedon sekarang ini menyebut dirinya "kaum Nonkalsedon". Menurut sejarah, dulunya mereka menyebut diri "kaum Miafisit" atau "kaum Kirilian" (penganut ajaran Santo Kirilos, Batrik Aleksandria, penulis risalah Perihal Keesaan Kristus yang mereka gunakan sebagai sumber dalil akidahnya), dan disebut sebagai "kaum Monofisit" oleh umat Kristen Ortodoks. Pihak-pihak yang menganut kristologi-kristologi Nonkalsedon menyebut doktrin Kalsedon sebagai diofisitisme.

Rujukan

  1. ^ Meyendorff 1989.
  2. ^ "The Oriental Orthodox Rejection of Chalcedon". The British Orthodox Church. Februari 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Juni 2008. Diakses tanggal 16 Juni 2014. 

Catatan kaki