Lompat ke isi

Kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2014: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
replace unofficial logo
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox election campaign
{{Infobox election campaign
| name = Joko Widodo untuk Presiden
| name = Joko Widodo untuk Presiden
| logo = JKW4P 2014.svg
| logo = Jokowi-JK2014.png
| campaigned_for = [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014]]
| campaigned_for = [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014]]
| candidate = '''[[Joko Widodo]]'''<br><small>[[Gubernur Jakarta]] (2012–2014)<br>Wali Kota [[Surakarta]] (2005–2012)</small><br>'''[[Jusuf Kalla]]'''<br><small>[[Wakil Presiden Indonesia]] (2004–2009)</small>
| candidate = '''[[Joko Widodo]]'''<br><small>[[Gubernur Jakarta]] (2012–2014)<br>Wali Kota [[Surakarta]] (2005–2012)</small><br>'''[[Jusuf Kalla]]'''<br><small>[[Wakil Presiden Indonesia]] (2004–2009)</small>

Revisi per 22 Desember 2018 08.54

Joko Widodo untuk Presiden
Berkas:Jokowi-JK2014.png
Kampanye untukPemilihan umum Presiden Indonesia 2014
KandidatJoko Widodo
Gubernur Jakarta (2012–2014)
Wali Kota Surakarta (2005–2012)

Jusuf Kalla
Wakil Presiden Indonesia (2004–2009)
AfiliasiPDI-P
StatusDiumumkan:
14 Maret 2014
Pendaftaran kandidat:
19 Mei 2014
Memenangkan pemilihan umum:
22 Juli 2014
Markas pusatJl. Sisingamangaraja No. 5
Jakarta[1]
Tokoh kunciKetua Tim Sukses:
Tjahjo Kumolo
Sekretaris:
Andi Widjajanto (id)
Juru bicara
  • Abdul Kadir Karding (id)
  • Anies Baswedan
  • Ferry Mursyidan Baldan (id)
  • Hasto Kristiyanto (id)
  • Sarifuddin Sudding (id)
[2]
PemasukanRp 312.376.119.823[3]

Kampanye kepresidenan Joko Widodo 2014 diumumkan pada 14 Maret 2014, ketika partai politiknya PDI-P mendeklarasikan dia sebagai kandidat dari partai untuk pemilihan umum mendatang pada tahun 2014. Dia saat itu menjabat Gubernur Jakarta, dan sebelumnya Walikota Surakarta. Dengan mantan wakil presiden Jusuf Kalla sebagai pasangannya, dia terpilih sebagai Presiden Indonesia setelah pemilihan umum pada tanggal 9 Juli dan pengumuman resmi KPU pada 22 Juli.

Didukung oleh empat partai politik, Widodo secara resmi memulai kampanyenya pada bulan Mei, diikuti dengan kampanye di media sosial dan fisik selama dua bulan. Setelah serangkaian perdebatan dan serangan, Widodo keluar sebagai pemenangnya dalam pemungutan suara pada 9 Juli, dengan memperoleh lebih dari 53% suara. Setelah gugatan yang gagal dari lawannya Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, dia secara resmi dilantik pada tanggal 20 Oktober 2014, menjadi Presiden Indonesia ketujuh.

Latar belakang

Jokowi sedang melakukan blusukan tahun 2013, bersama duta besar AS Scot Marciel

Pada tahun 2012, Joko Widodo (populer dikenal sebagai Jokowi) terpilih sebagai Gubernur Jakarta setelah mengalahkan petahana Fauzi Bowo dalam Pemilihan umum Gubernur Jakarta 2012. Setelah memasuki politik pada tahun 2005 sebagai wali kota di kota kelahirannya Surakarta, banyak media nasional dan internasional menggambarkannya sebagai "bintang baru",[4][5] dengan Bloomberg menggambarkannya sebagai "politisi Indonesia yang paling menjanjikan".[6] Selama pemilihan umum gubernur yang disebutkan sebelumnya, kampanyenya menggambarkannya sebagai seorang reformis yang berbeda dengan kandidat lain dan menggunakan pendekatan nonformal yang menarik langsung kepada para pemilih. Dia juga digambarkan sebagai "kesayangan media" karena hubungannya yang dekat dengan wartawan dan pelopor media sosial, dengan tim kampanyenya mengunggah semua materi kampanye ke YouTube.[7]

Dengan presiden petahana Susilo Bambang Yudhoyono mencapai batas masa jabatannya pada tahun 2014, Jokowi dipandang sebagai pesaing utama untuk posisi tersebut karena popularitasnya dan dia memuncaki jajak pendapat awal.[8] Awalnya, Jokowi sendiri tidak secara langsung menanggapi pertanyaan media tentang kemungkinan pencalonannya.[5][9] Selama masa jabatannya sebagai gubernur, kebiasaan "blusukan" (kunjungan lapangan mendadak) yang mulai dia lakukan selama masa jabatan sebagai wali kota, menjadi pusat perhatian di luar programnya.[10]

Garis waktu

Deklarasi

Pada 14 Maret 2014, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengumumkan bahwa partainya akan mendukung pencalonan Jokowi dalam pemilihan umum presiden 2014 pada bulan Juli tahun itu.[11] Sehari sebelumnya, Jokowi menemani Megawati dalam ziarah ke makam ayah Megawati dan presiden pertama Indonesia Sukarno.[12] Setelah pengumuman itu, dia tidak segera mengundurkan diri sebagai gubernur, karena Menteri Dalam Negeri menyatakan bahwa dia tidak perlu melakukannya.[13] Pencalonan resminya masih membutuhkan dukungan dari parlemen yang akan dipilih kemudian dalam pemilihan umum legislatif tahun itu. Untuk mengajukan kandidat, sebuah partai koalisi membutuhkan 20 persen kursi DPR (112) atau 25 persen suara rakyat sesuai dengan UU 15 tahun 2014.[14][15]

Setelah deklarasi ini, IHSG dan Rupiah naik nilainya, yang dikaitkan dengan sentimen positif investor terhadap berita tersebut.[16] Pencalonannya menuai kritik terutama dari pihak Prabowo Subianto, yang juga mencalonkan diri sebagai presiden dan sebelumnya mendukung Jokowi dalam pemilihan umum gubernur 2012.[17] Yang lainnya menyebutkan janji kampanyenya pada tahun 2012 bahwa dia akan menjabat sebagai gubernur untuk masa jabatan lima tahun penuh.[18]

Pendaftaran

Para kandidat setelah diberikan nomor urut pasangan mereka. Kiri ke kanan: Hatta Rajasa, Prabowo Subianto, Joko Widodo, dan Jusuf Kalla

Setelah pemilihan legislatif diadakan pada 9 April 2014, dengan hasil yang diumumkan pada 10 Mei, partai politik Jokowi PDI-P memperoleh suara terbanyak dengan suara populer 18,95%.[19] PDI-P memperoleh 109 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat, kurang 3 kursi dari yang dibutuhkan untuk bisa menggusung sendiri pasangan calon presiden dan wakil presiden dan karenanya harus membentuk koalisi untuk melakukannya.[20] Setelah pengumuman itu, Jokowi meminta cuti dari jabatannya sebagai gubernur pada 12 Mei.[21] Setelah disetujui, wakilnya Basuki Tjahaja Purnama mengambil alih posisinya dan menjadi pejabat gubernur ibu kota.[22]

Referensi

  1. ^ "Jokowi-JK Resmikan Kantor Pusat Tim Kampanye Nasional". Detik. 27 May 2014. Diakses tanggal 8 April 2018. 
  2. ^ Prasetya, Eko (23 May 2014). "Ini struktur lengkap Tim Pemenangan Jokowi-JK". Merdeka. Diakses tanggal 11 May 2018. 
  3. ^ "Laporan Akhir Dana Kampanye Jokowi-JK Rp 312,3 Miliar". detiknews. 18 July 2014. Diakses tanggal 28 May 2018. 
  4. ^ Kaye, Melati (4 February 2013). "'Sinking' Jakarta pins hopes on rising star". Al Jazeera. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  5. ^ a b Kuhn, Anthony. "Jakarta's New Governor Seen As A Rising Star". NPR (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 10 May 2018. 
  6. ^ Mishra, Pankaj (4 November 2012). "Indonesia's New Economic Model". Bloomberg L.P. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  7. ^ Abidin, Indira (April 2013). "A new style of political communications: engaging with the people of Indonesia". International Public Relations Association. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  8. ^ Bland, Ben (11 August 2013). "Indonesia: A delicate succession". Financial Times. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  9. ^ Salim, Hans Jimenez (16 October 2013). "Ditanya Capres, Jokowi: Udah Dibilang Bolak-balik, Copras-capres". liputan6. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  10. ^ Banyan (21 January 2014). "No ordinary Jokowi". The Economist. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  11. ^ Croft-Cusworth, Catriona (15 March 2014). "Indonesia: Jokowi announces presidential run". The Interpreter. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  12. ^ Akuntono, Indra (13 March 2014). "Megawati dan Jokowi Ziarah ke Makam Bung Karno, Tak Bicara soal Capres". KOMPAS. Diakses tanggal 11 May 2018. 
  13. ^ Agus Purnomo, Wayan (16 March 2014). "Jadi Capres, Jokowi Tak Mundur sebagai Gubernur". Tempo. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  14. ^ Bastian, Abdul Qowi; Putri, Adelia Anjani (14 March 2014). "Official: Joko Widodo Named 2014 Presidential Candidate by Megawati". Jakarta Globe. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  15. ^ Aritonang, Deytri Robekka (16 May 2014). "Ini Syarat Jadi Capres dan Cawapres". KOMPAS. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  16. ^ "Jokowi Candidate for Indonesian Presidency; Markets React Positively". Indonesia Investments. 14 March 2014. Diakses tanggal 11 May 2018. 
  17. ^ Afrianti, Desy (21 March 2014). "Prabowo Sindir Jokowi, Ini Tanggapan Ahok". VIVA. Diakses tanggal 11 May 2018. 
  18. ^ "Ingat, Inilah 19 Janji Jokowi Saat Pilgub DKI 2012". Republika. 15 March 2014. Diakses tanggal 11 May 2018. 
  19. ^ "Official Result of the Indonesian Legislative Election 2014 Released". Indonesia Investments. 10 May 2014. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  20. ^ "109 Anggota DPR RI Periode 2014-2019 dari PDIP". VIVA. 15 May 2014. Diakses tanggal 11 May 2018. 
  21. ^ Akuntono, Indra (13 May 2014). "Siang Ini, Jokowi Ajukan Cuti Kampanye Pilpres ke Presiden SBY". KOMPAS. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  22. ^ "In Indonesian first, ethnic Chinese becomes capital's acting governor". The Japan Times. 19 May 2014. Diakses tanggal 10 May 2018.