Lompat ke isi

Rudiantara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Informasi tambahan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler menghilangkan referensi [ * ]
Baris 20: Baris 20:
|children =
|children =
|alma_mater =
|alma_mater =
|occupation = Profesional
|occupation =
|profession = Pemilik PT. Telkom <br/> PT. XL Axiata <br/> PT. Indosat
|profession =
|religion = [[Islam]]
|religion = [[Islam]]
|signature = Sign Rudiantara.png
|signature = Sign Rudiantara.png
}}
}}
'''Rudiantara [[Sarjana|S.Stat]]. [[MBA]]''' ({{lahirmati|Bogor|3|5|1959}}<ref>[http://www.beritasatu.com/nasional/220302-profil-singkat-menteri-komunikasi-dan-informatika-rudiantara.html Profil Singkat Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara], BeritaSatu.com</ref>) adalah [[Daftar Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia|Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia]] pada [[Kabinet Kerja]] (2014–2019). Ia merupakan profesional di bidang [[telekomunikasi]] dan pernah berkarier di [[Indosat]], [[Telkomsel]], Excelcomindo (kini [[XL Axiata]]), dan [[Telkom]].<ref>''[http://tekno.kompas.com/read/2014/10/26/17383417/Rudiantara.Menkominfo.di.Kabinet.Kerja Rudiantara, Menkominfo di Kabinet Kerja]'', KOMPAS</ref> Ia juga pernah bekerja di PT PLN (Persero) sebagai Wakil Direktur Utama. Pada saat ditunjuk menjadi menteri, ia menjabat sebagai anggota [[komisaris]] di Indosat. Sejak itu dia sudah berkeluarga Dan ia juga bermain game mobile legends.
'''Rudiantara [[Sarjana|S.Stat]]. [[MBA]]''' ({{lahirmati|Bogor|3|5|1959}}<ref>[http://www.beritasatu.com/nasional/220302-profil-singkat-menteri-komunikasi-dan-informatika-rudiantara.html Profil Singkat Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara], BeritaSatu.com</ref>) adalah [[Daftar Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia|Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia]] pada [[Kabinet Kerja]] (2014–2019). Ia merupakan profesional di bidang [[telekomunikasi]] dan pernah berkarier di [[Indosat]], [[Telkomsel]], Excelcomindo (kini [[XL Axiata]]), dan [[Telkom]].<ref>''[http://tekno.kompas.com/read/2014/10/26/17383417/Rudiantara.Menkominfo.di.Kabinet.Kerja Rudiantara, Menkominfo di Kabinet Kerja]'', KOMPAS</ref> Ia juga pernah bekerja di PT PLN (Persero) sebagai Wakil Direktur Utama. Pada saat ditunjuk menjadi menteri, ia menjabat sebagai anggota [[komisaris]] di Indosat. Sejak itu dia sudah berkeluarga.


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Ia memulai pendidikan tinggi di Universitas Padjadjaran jurusan Statistika dan meraih gelar sarjana pada 1984. Ia melanjutkan ke IPPM (Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen) yang sekarang bernama PPM School of Management, dan meraih MBA pada tahun 1988.<ref name=businessweek>[http://investing.businessweek.com/research/stocks/private/person.asp?personId=25054815&privcapId=6296392 ''Rudianta''.] Diakses dari situs berita Businessweek pada 26 Oktober 2014</ref>
Ia memulai pendidikan tinggi di Universitas Padjadjaran jurusan Statistika dan meraih gelar sarjana pada 1984. Ia melanjutkan ke IPPM (Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen) yang sekarang bernama PPM School of Management, dan meraih MBA pada tahun 1988. <ref name=businessweek>[http://investing.businessweek.com/research/stocks/private/person.asp?personId=25054815&privcapId=6296392 ''Rudianta''.] Diakses dari situs berita Businessweek pada 26 Oktober 2014</ref>


== Karier ==
== Karier ==
Ia memulai karier pada tahun 1996 di Indosat sebagai General Manager Business Development. Ia juga pernah menjadi ''Chief Operating Officer'' PT Telekomindo Primabhakti sejak 1996 dan menduduki beberapa jabatan eksekutif selama 11 tahun di Indosat dan Telkomsel hingga 2006. Ia menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Semen Gresik (Persero), Presiden Direktur dan CEO PT Bukit Asam Transpacific Railways dan PT Rajawali Asia Resources. Ia pernah menjadi Wakil Presiden Direktur PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sejak 2008 dan kemudian menjadi direkturnya, Direktur Hubungan Korporat PT XL Axiata Tbk dari Maret 2005 hingga 2008 dan sekaligus sebagai direkturnya. Lalu sebagai Direktur Penjualan dan Pemasaran untuk Solusi Bisnis pada Juni 2003. Ia juga pernah menjadi Wakil Presiden Direktur PT Semen Indonesia (Persero), Tbk dan Semen Gresik Persero, juga sebagai Direktur.<ref name=businessweek/>
Ia memulai karier pada tahun 1996 di Indosat sebagai General Manager Business Development. Ia juga pernah menjadi ''Chief Operating Officer'' PT Telekomindo Primabhakti sejak 1996 dan menduduki beberapa jabatan eksekutif selama 11 tahun di Indosat dan Telkomsel hingga 2006. Ia menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Semen Gresik (Persero), Presiden Direktur dan CEO PT Bukit Asam Transpacific Railways dan PT Rajawali Asia Resources. Ia pernah menjadi Wakil Presiden Direktur PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sejak 2008 dan kemudian menjadi direkturnya, Direktur Hubungan Korporat PT XL Axiata Tbk dari Maret 2005 hingga 2008 dan sekaligus sebagai direkturnya. Lalu sebagai Direktur Penjualan dan Pemasaran untuk Solusi Bisnis pada Juni 2003. Ia juga pernah menjadi Wakil Presiden Direktur PT Semen Indonesia (Persero), Tbk dan Semen Gresik Persero, juga sebagai Direktur. <ref name=businessweek/>


Terakhir, ia menjadi sebagai Presiden Komisaris PT Rukun Raharja sejak 11 Juni 2014. Ia juga Komisaris Independen PT Indosat Tbk sejak 1 November 2012. Ia juga dipercaya sebagai Komisaris Independen di PT Telekomunikasi Indonesia sejak 1 Januari 2011 hingga Mei 2012, dan telah menjadi Komisionaris sejak September 2008. Ia juga menjadi Sekretaris Jenderal Asosiasi Telepon Seluler Indonesia.<ref name=businessweek/>
Terakhir, ia menjadi sebagai Presiden Komisaris PT Rukun Raharja sejak 11 Juni 2014. Ia juga Komisaris Independen PT Indosat Tbk sejak 1 November 2012. Ia juga dipercaya sebagai Komisaris Independen di PT Telekomunikasi Indonesia sejak 1 Januari 2011 hingga Mei 2012, dan telah menjadi Komisionaris sejak September 2008. Ia juga menjadi Sekretaris Jenderal Asosiasi Telepon Seluler Indonesia.<ref name=businessweek/>


Selama di PLN, ia menjadi terkenal setelah terlibat dalam pencarian pendanaan perusahaan terutama pinjaman untuk proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt. Setelahnya, ia mengundurkan diri karena merasa telah menyelesaikan tugas profesional yang diberikan dan mendapat tawaran menarik lainnya.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2009/12/22/090215193/Rudiantara-Mundur-dari-Wakil-Bos-PLN ''Rudiantara Mundur dari Wakil Bos PLN''.] Diakses dari situs Berita Tempo pada 26 Oktober 2014</ref> Karena merasa sayang dengan bakat yang dimilikinya, pemerintah berusaha untuk memberinya posisi di Indosat.<ref>[http://finance.detik.com/read/2010/01/22/140944/1284007/4/pemerintah-tak-mau-rudiantara-dibajak-swasta ''Pemerintah Tak Mau Rudiantara Dibajak Swasta''.] Diakses dari situs berita Detik pada 26 Agustus 2014</ref> Pada tanggal 17 September 2012, ia diangkat menjadi Komisaris.<ref>[http://economy.okezone.com/read/2012/09/17/278/691132/indosat-ganti-dirut-angkat-rudiantara-jadi-komisaris ''Indosat Ganti Dirut Angkat Rudiantara Jadi Komisaris''.] Diakses dari situs Berita Okezone pada 26 Oktober 2014</ref>
Selama di PLN, ia menjadi terkenal setelah terlibat dalam pencarian pendanaan perusahaan terutama pinjaman untuk proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt. Setelahnya, ia mengundurkan diri karena merasa telah menyelesaikan tugas profesional yang diberikan dan mendapat tawaran menarik lainnya. <ref>[http://www.tempo.co/read/news/2009/12/22/090215193/Rudiantara-Mundur-dari-Wakil-Bos-PLN ''Rudiantara Mundur dari Wakil Bos PLN''.] Diakses dari situs Berita Tempo pada 26 Oktober 2014</ref> Karena merasa sayang dengan bakat yang dimilikinya, pemerintah berusaha untuk memberinya posisi di Indosat.<ref>[http://finance.detik.com/read/2010/01/22/140944/1284007/4/pemerintah-tak-mau-rudiantara-dibajak-swasta ''Pemerintah Tak Mau Rudiantara Dibajak Swasta''.] Diakses dari situs berita Detik pada 26 Agustus 2014</ref> Pada tanggal 17 September 2012, ia diangkat menjadi Komisaris.<ref>[http://economy.okezone.com/read/2012/09/17/278/691132/indosat-ganti-dirut-angkat-rudiantara-jadi-komisaris ''Indosat Ganti Dirut Angkat Rudiantara Jadi Komisaris''.] Diakses dari situs Berita Okezone pada 26 Oktober 2014</ref>
=== Penunjukan sebagai menteri ===
=== Penunjukan sebagai menteri ===
Rudiantara menyisihkan nama-nama lain seperti Ahli Ekonomi Digital dan Telekomunikasi Heru Sutadi yang juga merupakan mantan Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Niken Widiastuti, Dirut RRI, Richardus Eko Indrajit, Ketua APTIKOM, Gatot S. Dewa Broto, Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Mantan Humas Kemenkomifo maupun [[Onno W. Purbo]], Akademisi dan Praktisi TI.<ref>[http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/26/profil-menkominfo-rudiantara ''Profil Menkominfo Rudiantara.''] Diakses dari situs berita TribunNews pada 26 Oktober 2014</ref><ref>[http://news.okezone.com/read/2014/12/02/17/1073528/rudiantara]</ref>
Rudiantara menyisihkan nama-nama lain seperti Niken Widiastuti, Dirut RRI, Richardus Eko Indrajit, Ketua APTIKOM, Heru Sutadi, mantan Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) yang juga pengamat telekomunikasi, Gatot S. Dewa Broto, Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Mantan Humas Kemenkomifo maupun [[Onno W. Purbo]], Akademisi dan Praktisi TI.<ref>[http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/26/profil-menkominfo-rudiantara ''Profil Menkominfo Rudiantara.''] Diakses dari situs berita TribunNews pada 26 Oktober 2014</ref><ref>[http://news.okezone.com/read/2014/12/02/17/1073528/rudiantara]</ref>


== Kontroversi ==
'''Kontroversi'''

Kebijakan Menteri Rudiantara begitu sering menimbulkan kontroversi. Seperti kebijakan registrasi prabayar yang menimbulkan gelombang demo dari pedagang pulsa, kebijakan yang tidak jelas dalam transportasi online juga menimbulkan demo besar-besaran, dan penutupan terhadap media sosial seperti Telegram dan situs-situs Islam juga menimbulkan tanda tanya.<ref> [https://posberitakota.com/2018/04/03/demo-pedagang-pulsa-desak-pemerintah-cabut-pembatasan-penggunaan-kartu/ Demo Pedagang Pulsa]
Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara menyindir salah satu aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) di kementeriannya yang memilih pasangan calon nomor urut 02 di Pilpres 2019, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
[https://www.merdeka.com/jakarta/demo-depan-kemenkominfo-dibumbui-sweeping-sopir-taksi-online.html Kementerian Kominfo Didemo Transportasi Online]

[http://globalnews.co.id/2017/07/15/menkominfo-kembali-ancam-tutup-semua-platform-sosial-media/ Platform Media Sosial akan Ditutup]
Kejadian itu bermula saat Rudiantara meminta ratusan pegawai Kemenkominfo memilih stiker sosialisasi Pemilu 2019 yang akan ditempel di komplek kementerian tersebut. Peristiwa tersebut menjadi ramai di lini massa twitter dengan tagar #YangGajiKamuSiapa menjadi trending topik tingkat dunia dengan jumlah twit lebih dari 200.000. Warganet menyayangkan dan mempertanyakan sikap dari menteri terhadap ASN.


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==
<references />
<references />


== Pranala luar ==
== Pranala Luar ==
* [https://www.facebook.com/pages/Rudiantara/390403644442503 Rudiantara] di [[Facebook]]
* [https://www.facebook.com/pages/Rudiantara/390403644442503 Rudiantara] di [[Facebook]]


Baris 57: Baris 58:


{{DEFAULTSORT:Rudiantara, Rudiantara}}
{{DEFAULTSORT:Rudiantara, Rudiantara}}

[[Kategori:Alumni Universitas Padjadjaran]]
[[Kategori:Alumni Universitas Padjadjaran]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]

Revisi per 1 Februari 2019 13.31

Rudiantara
[[Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia]] 5
Mulai menjabat
27 Oktober 2014
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Djoko Suyanto
(Pelaksana Tugas)
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir3 Mei 1959 (umur 65)
Indonesia Bogor, Jawa Barat
Kebangsaan Indonesia
Tanda tangan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Rudiantara S.Stat. MBA (lahir 3 Mei 1959[1]) adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada Kabinet Kerja (2014–2019). Ia merupakan profesional di bidang telekomunikasi dan pernah berkarier di Indosat, Telkomsel, Excelcomindo (kini XL Axiata), dan Telkom.[2] Ia juga pernah bekerja di PT PLN (Persero) sebagai Wakil Direktur Utama. Pada saat ditunjuk menjadi menteri, ia menjabat sebagai anggota komisaris di Indosat. Sejak itu dia sudah berkeluarga.

Pendidikan

Ia memulai pendidikan tinggi di Universitas Padjadjaran jurusan Statistika dan meraih gelar sarjana pada 1984. Ia melanjutkan ke IPPM (Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen) yang sekarang bernama PPM School of Management, dan meraih MBA pada tahun 1988. [3]

Karier

Ia memulai karier pada tahun 1996 di Indosat sebagai General Manager Business Development. Ia juga pernah menjadi Chief Operating Officer PT Telekomindo Primabhakti sejak 1996 dan menduduki beberapa jabatan eksekutif selama 11 tahun di Indosat dan Telkomsel hingga 2006. Ia menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Semen Gresik (Persero), Presiden Direktur dan CEO PT Bukit Asam Transpacific Railways dan PT Rajawali Asia Resources. Ia pernah menjadi Wakil Presiden Direktur PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sejak 2008 dan kemudian menjadi direkturnya, Direktur Hubungan Korporat PT XL Axiata Tbk dari Maret 2005 hingga 2008 dan sekaligus sebagai direkturnya. Lalu sebagai Direktur Penjualan dan Pemasaran untuk Solusi Bisnis pada Juni 2003. Ia juga pernah menjadi Wakil Presiden Direktur PT Semen Indonesia (Persero), Tbk dan Semen Gresik Persero, juga sebagai Direktur. [3]

Terakhir, ia menjadi sebagai Presiden Komisaris PT Rukun Raharja sejak 11 Juni 2014. Ia juga Komisaris Independen PT Indosat Tbk sejak 1 November 2012. Ia juga dipercaya sebagai Komisaris Independen di PT Telekomunikasi Indonesia sejak 1 Januari 2011 hingga Mei 2012, dan telah menjadi Komisionaris sejak September 2008. Ia juga menjadi Sekretaris Jenderal Asosiasi Telepon Seluler Indonesia.[3]

Selama di PLN, ia menjadi terkenal setelah terlibat dalam pencarian pendanaan perusahaan terutama pinjaman untuk proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt. Setelahnya, ia mengundurkan diri karena merasa telah menyelesaikan tugas profesional yang diberikan dan mendapat tawaran menarik lainnya. [4] Karena merasa sayang dengan bakat yang dimilikinya, pemerintah berusaha untuk memberinya posisi di Indosat.[5] Pada tanggal 17 September 2012, ia diangkat menjadi Komisaris.[6]

Penunjukan sebagai menteri

Rudiantara menyisihkan nama-nama lain seperti Niken Widiastuti, Dirut RRI, Richardus Eko Indrajit, Ketua APTIKOM, Heru Sutadi, mantan Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) yang juga pengamat telekomunikasi, Gatot S. Dewa Broto, Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Mantan Humas Kemenkomifo maupun Onno W. Purbo, Akademisi dan Praktisi TI.[7][8]

Kontroversi

Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara menyindir salah satu aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) di kementeriannya yang memilih pasangan calon nomor urut 02 di Pilpres 2019, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Kejadian itu bermula saat Rudiantara meminta ratusan pegawai Kemenkominfo memilih stiker sosialisasi Pemilu 2019 yang akan ditempel di komplek kementerian tersebut. Peristiwa tersebut menjadi ramai di lini massa twitter dengan tagar #YangGajiKamuSiapa menjadi trending topik tingkat dunia dengan jumlah twit lebih dari 200.000. Warganet menyayangkan dan mempertanyakan sikap dari menteri terhadap ASN.

Catatan kaki

  1. ^ Profil Singkat Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, BeritaSatu.com
  2. ^ Rudiantara, Menkominfo di Kabinet Kerja, KOMPAS
  3. ^ a b c Rudianta. Diakses dari situs berita Businessweek pada 26 Oktober 2014
  4. ^ Rudiantara Mundur dari Wakil Bos PLN. Diakses dari situs Berita Tempo pada 26 Oktober 2014
  5. ^ Pemerintah Tak Mau Rudiantara Dibajak Swasta. Diakses dari situs berita Detik pada 26 Agustus 2014
  6. ^ Indosat Ganti Dirut Angkat Rudiantara Jadi Komisaris. Diakses dari situs Berita Okezone pada 26 Oktober 2014
  7. ^ Profil Menkominfo Rudiantara. Diakses dari situs berita TribunNews pada 26 Oktober 2014
  8. ^ [1]

Pranala Luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Djoko Suyanto
(Pelaksana Tugas)
Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia
2014–sekarang
Petahana