Lompat ke isi

Agama di Kamboja: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Berkas Memorial_to_the_450_years_of_the_Catholic_Church_in_Cambodia.jpg dibuang karena dihapus dari Commons oleh Ellin Beltz
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 13: Baris 13:
}}</ref>
}}</ref>


Meskipun terjadi kolonisasi oleh [[Perancis]] pada abad ke-19, Kekristenan memberi dampak sangat sedikit pada negeri ini. Pada tahun 1972 terdapat sekitar 20.000 orang Kristen di Kamboja, kebanyakan Katolik Roma. Sebelum repatriasi orang Vietnam pada tahun 1970 dan 1971, kemungkinan ada sebanyak 62.000 Kristen yang tinggal di Kamboja. Menurut statistik [[Vatikan]], pada tahun 1953, umat [[Gereja Katolik Roma]] di Kamboja berjumlah 120.000 orang, sehingga saat itu merupakan agama terbesar kedua. Perkiraan ini mengindikasikan bahwa sekitar 50.000 umat Katolik adalah orang Vietnam. Banyak orang Katolik tinggal di Kamboja pada tahun 1972 adalah orang Eropa, terutama orang Perancis; dan di antara orang Katolik Kamboja terdapat pula orang berdarah campuran putih dan [[Eurasia]] dari keturunan Perancis. Steinberg melaporkan, juga pada tahun 1953, bahwa sebuah misi Unitarian Amerika membuka sekolah pelatihan guru di [[Phnom Penh]], dan misi-misi Gereja Baptis berfungsi di provinsi [[Battambang]] dan [[Siem Reap]]. Seuatu misi [[Christian and Missionary Alliance]] didirikan di Kamboja pada tahun 1923; sampai tahun1962 misi ini telah membawa 2.000 orang masuk Kristen.
Meskipun terjadi kolonisasi oleh [[Prancis]] pada abad ke-19, Kekristenan memberi dampak sangat sedikit pada negeri ini. Pada tahun 1972 terdapat sekitar 20.000 orang Kristen di Kamboja, kebanyakan Katolik Roma. Sebelum repatriasi orang Vietnam pada tahun 1970 dan 1971, kemungkinan ada sebanyak 62.000 Kristen yang tinggal di Kamboja. Menurut statistik [[Vatikan]], pada tahun 1953, umat [[Gereja Katolik Roma]] di Kamboja berjumlah 120.000 orang, sehingga saat itu merupakan agama terbesar kedua. Perkiraan ini mengindikasikan bahwa sekitar 50.000 umat Katolik adalah orang Vietnam. Banyak orang Katolik tinggal di Kamboja pada tahun 1972 adalah orang Eropa, terutama orang Prancis; dan di antara orang Katolik Kamboja terdapat pula orang berdarah campuran putih dan [[Eurasia]] dari keturunan Prancis. Steinberg melaporkan, juga pada tahun 1953, bahwa sebuah misi Unitarian Amerika membuka sekolah pelatihan guru di [[Phnom Penh]], dan misi-misi Gereja Baptis berfungsi di provinsi [[Battambang]] dan [[Siem Reap]]. Seuatu misi [[Christian and Missionary Alliance]] didirikan di Kamboja pada tahun 1923; sampai tahun1962 misi ini telah membawa 2.000 orang masuk Kristen.


Aktivitas misionaris Protestan Amerika meningkat di Kamboja, terutama di antara sejumlah suku-suku di perbukitan dan di antar orang Cham, setelah berdirinya [[Republik Khmer]]. Dalam sensus penduduk tahun 1962, dilaporkan adanya 2.000 umat Protestan di Kamboja, dan laporan ini tetap merupakan yang terakhir mengenai kelompok ini. Pada tahun 1982 ahli geografi Perancis, Jean Delvert, melaporkan bahwa ada tiga desa Kristen di Kamboja, tetapi tidak memberikan ukuran, lokasi atau jenisnya. Para pengamat melaporkan bahwa pada tahun 1980 terdapat lebih banyak orang Kristen Khmer yang terdaftar di antara para pengungsi di [[Thailand]] daripada di seluruh Kamboja sebelum tahun 1970. Kiernan mencatat bahwa, sampai Juni 1980, lima ibadah mingguan Protestan diadakan di Phnom Penh oleh seorang pastor Khmer, tetapi kemudian dikurangi menjadi satu kebaktian mingguan karena penganiayaan oleh polisi. Perkiraannya menunjukkan bahwa pada tahun 1987 komunitas Kristen di Kamboja telah menyusut menjadi hanya beberapa ribu umat.<ref name=country>[[Federal Research Division]]. Russell R. Ross, ed. "Other religions". [http://lcweb2.loc.gov/frd/cs/khtoc.html ''Cambodia: A Country Study.''] Research completed December 1987. ''Artikel ini meliputi teks dari sumber ini, yang berada pada domain publik.''</ref>
Aktivitas misionaris Protestan Amerika meningkat di Kamboja, terutama di antara sejumlah suku-suku di perbukitan dan di antar orang Cham, setelah berdirinya [[Republik Khmer]]. Dalam sensus penduduk tahun 1962, dilaporkan adanya 2.000 umat Protestan di Kamboja, dan laporan ini tetap merupakan yang terakhir mengenai kelompok ini. Pada tahun 1982 ahli geografi Prancis, Jean Delvert, melaporkan bahwa ada tiga desa Kristen di Kamboja, tetapi tidak memberikan ukuran, lokasi atau jenisnya. Para pengamat melaporkan bahwa pada tahun 1980 terdapat lebih banyak orang Kristen Khmer yang terdaftar di antara para pengungsi di [[Thailand]] daripada di seluruh Kamboja sebelum tahun 1970. Kiernan mencatat bahwa, sampai Juni 1980, lima ibadah mingguan Protestan diadakan di Phnom Penh oleh seorang pastor Khmer, tetapi kemudian dikurangi menjadi satu kebaktian mingguan karena penganiayaan oleh polisi. Perkiraannya menunjukkan bahwa pada tahun 1987 komunitas Kristen di Kamboja telah menyusut menjadi hanya beberapa ribu umat.<ref name=country>[[Federal Research Division]]. Russell R. Ross, ed. "Other religions". [http://lcweb2.loc.gov/frd/cs/khtoc.html ''Cambodia: A Country Study.''] Research completed December 1987. ''Artikel ini meliputi teks dari sumber ini, yang berada pada domain publik.''</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 8 Februari 2019 10.01

Kekristenan di Kamboja adalah kelompok minoritas. Ada sekitar 20.000 umat Katolik di Kamboja yang merupakan 0,15% dari seluruh penduduk. Tidak ada keuskupan, tetapi ada tiga yurisdiksi teritorial - satu Vikariat Apostolik dan dua Apostolik Prefectures. Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (juga dikenal sebagai Mormon) memiliki populasi yang berkembang di Kamboja. Presiden gereja ini, Gordon B. Hinckley, resmi memperkenalkan kerja misionaris ke Kamboja pada tanggal 29 Mei 1996.[1] Gereja sekarang memiliki 31 kongregasi (27 bahasa Khmer dan 3 bahasa Vietnam, serta 1 internasional).

Sejarah

Misi Kristen pertama di Kamboja menurut catatan dilakukan oleh Gaspar da Cruz, seorang anggota Ordo Dominikan asal Portugis, pada tahun 1555-1556. Menurut penuturannya, usaha ini gagal sama sekali; ia mendapati negeri ini diperintah oleh seorang raja "Bramene" dan pejabat-pejabat "Bramene", serta menemukan bahwa "orang Bramene adalah yang paling sulit untuk masuk Kristen". Ia merasa tidak ada orang yang berani masuk Kristen tanpa izin raja, dan meninggalkan negeri itu dengan kecewa, tidak dapat "membaptis lebih dari satu orang asing yang aku tinggalkan di liang kubur".[2]

Meskipun terjadi kolonisasi oleh Prancis pada abad ke-19, Kekristenan memberi dampak sangat sedikit pada negeri ini. Pada tahun 1972 terdapat sekitar 20.000 orang Kristen di Kamboja, kebanyakan Katolik Roma. Sebelum repatriasi orang Vietnam pada tahun 1970 dan 1971, kemungkinan ada sebanyak 62.000 Kristen yang tinggal di Kamboja. Menurut statistik Vatikan, pada tahun 1953, umat Gereja Katolik Roma di Kamboja berjumlah 120.000 orang, sehingga saat itu merupakan agama terbesar kedua. Perkiraan ini mengindikasikan bahwa sekitar 50.000 umat Katolik adalah orang Vietnam. Banyak orang Katolik tinggal di Kamboja pada tahun 1972 adalah orang Eropa, terutama orang Prancis; dan di antara orang Katolik Kamboja terdapat pula orang berdarah campuran putih dan Eurasia dari keturunan Prancis. Steinberg melaporkan, juga pada tahun 1953, bahwa sebuah misi Unitarian Amerika membuka sekolah pelatihan guru di Phnom Penh, dan misi-misi Gereja Baptis berfungsi di provinsi Battambang dan Siem Reap. Seuatu misi Christian and Missionary Alliance didirikan di Kamboja pada tahun 1923; sampai tahun1962 misi ini telah membawa 2.000 orang masuk Kristen.

Aktivitas misionaris Protestan Amerika meningkat di Kamboja, terutama di antara sejumlah suku-suku di perbukitan dan di antar orang Cham, setelah berdirinya Republik Khmer. Dalam sensus penduduk tahun 1962, dilaporkan adanya 2.000 umat Protestan di Kamboja, dan laporan ini tetap merupakan yang terakhir mengenai kelompok ini. Pada tahun 1982 ahli geografi Prancis, Jean Delvert, melaporkan bahwa ada tiga desa Kristen di Kamboja, tetapi tidak memberikan ukuran, lokasi atau jenisnya. Para pengamat melaporkan bahwa pada tahun 1980 terdapat lebih banyak orang Kristen Khmer yang terdaftar di antara para pengungsi di Thailand daripada di seluruh Kamboja sebelum tahun 1970. Kiernan mencatat bahwa, sampai Juni 1980, lima ibadah mingguan Protestan diadakan di Phnom Penh oleh seorang pastor Khmer, tetapi kemudian dikurangi menjadi satu kebaktian mingguan karena penganiayaan oleh polisi. Perkiraannya menunjukkan bahwa pada tahun 1987 komunitas Kristen di Kamboja telah menyusut menjadi hanya beberapa ribu umat.[3]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ The Gospel Takes Hold in Cambodia, Liahona, Oct 1997, 41, tulisan Leland D. and Joyce B. White.
  2. ^ Boxer, Charles Ralph; Pereira, Galeote; Cruz, Gaspar da; Rada, Martín de (1953), South China in the sixteenth century: being the narratives of Galeote Pereira, Fr. Gaspar da Cruz, O.P. (and) Fr. Martín de Rada, O.E.S.A. (1550-1575), Issue 106 of Works issued by the Hakluyt Society, Printed for the Hakluyt Society, hlm. lix,59–63 
  3. ^ Federal Research Division. Russell R. Ross, ed. "Other religions". Cambodia: A Country Study. Research completed December 1987. Artikel ini meliputi teks dari sumber ini, yang berada pada domain publik.