Lompat ke isi

Lokomotif C30: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 14178344 oleh Bala Arizalu (bicara)
Tag: Pembatalan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 15: Baris 15:
|topspeed=75 km/jam
|topspeed=75 km/jam
|railroad=[[Staatsspoorwegen]]
|railroad=[[Staatsspoorwegen]]
|locale=[[Jawa]] dan [[Sumatera]]
|locale=[[Jawa]] dan [[Sumatra]]
|currentowner=[[PT Kereta Api Indonesia]]
|currentowner=[[PT Kereta Api Indonesia]]
|firstrundate=1929
|firstrundate=1929
Baris 24: Baris 24:
Karena semakin besarnya volume angkutan [[kereta api penumpang|penumpang]] dan [[kereta api barang|barang]], terutama di [[jalur kereta api Padalarang-Kasugihan|lintas]] [[Stasiun Bandung|Bandung]]-[[stasiun Banjar|Banjar]] maka perusahaan kereta api [[Staatsspoorwegen]] mengimpor lokomotif-lokomotif uap yang dapat melaju menembus [[pegunungan]] di [[Tatar Sunda]], [[Jawa Barat]]. Lokomotif C 30 diimpor dari pabriknya pada tahun 1929-1930.<ref name="ihr"/> Lokomotif C 30 ini semula merupakan seri SS 1700 (mulai dari SS 1701-1793).<ref>[http://keretapi.tripod.com/steamroster.html Steam Locomotive Roster]</ref>
Karena semakin besarnya volume angkutan [[kereta api penumpang|penumpang]] dan [[kereta api barang|barang]], terutama di [[jalur kereta api Padalarang-Kasugihan|lintas]] [[Stasiun Bandung|Bandung]]-[[stasiun Banjar|Banjar]] maka perusahaan kereta api [[Staatsspoorwegen]] mengimpor lokomotif-lokomotif uap yang dapat melaju menembus [[pegunungan]] di [[Tatar Sunda]], [[Jawa Barat]]. Lokomotif C 30 diimpor dari pabriknya pada tahun 1929-1930.<ref name="ihr"/> Lokomotif C 30 ini semula merupakan seri SS 1700 (mulai dari SS 1701-1793).<ref>[http://keretapi.tripod.com/steamroster.html Steam Locomotive Roster]</ref>


[[Depresi Besar]] yang melanda [[Eropa]] pada tahun 1929 memaksa SS untuk menunda membeli lokomotif baru untuk [[Sumatera]]. Untuk memenuhi kebutuhan angkutan di [[Sumatera]], SS kemudian memindahkan 23 unit C 30 ke [[Sumatera Selatan]] dan 3 unit ke [[Sumatera Barat]]. Lokomotif ini merupakan lokomotif tipe universal dan dapat dioperasikan di lintas utama maupun cabang dan cocok untuk menarik kereta penumpang dan barang.
[[Depresi Besar]] yang melanda [[Eropa]] pada tahun 1929 memaksa SS untuk menunda membeli lokomotif baru untuk [[Sumatra]]. Untuk memenuhi kebutuhan angkutan di [[Sumatra]], SS kemudian memindahkan 23 unit C 30 ke [[Sumatra Selatan]] dan 3 unit ke [[Sumatra Barat]]. Lokomotif ini merupakan lokomotif tipe universal dan dapat dioperasikan di lintas utama maupun cabang dan cocok untuk menarik kereta penumpang dan barang.


Pada masa [[pendudukan Jepang]], 3 unit lokomotif C 30 dibawa ke [[Sumatera]] untuk [[jalur kereta api Muaro-Pekanbaru]] (beroperasi 1943-1945), untuk angkutan [[batu bara]]. Selain itu, empat unit lokomotif C 30 dibawa ke [[Kamboja]] dan tujuh unit C 30 dijual ke [[Indocina]] (''tetapi tidak tahu tepatnya di negara mana'').<ref>[http://erstaykurniawan.blogspot.com/2008/12/lok-hilang-pada-penjajahan-jepang-dan.html Lok Hilang pada Penjajahan Jepang dan Setelahnya]</ref>
Pada masa [[pendudukan Jepang]], 3 unit lokomotif C 30 dibawa ke [[Sumatra]] untuk [[jalur kereta api Muaro-Pekanbaru]] (beroperasi 1943-1945), untuk angkutan [[batu bara]]. Selain itu, empat unit lokomotif C 30 dibawa ke [[Kamboja]] dan tujuh unit C 30 dijual ke [[Indocina]] (''tetapi tidak tahu tepatnya di negara mana'').<ref>[http://erstaykurniawan.blogspot.com/2008/12/lok-hilang-pada-penjajahan-jepang-dan.html Lok Hilang pada Penjajahan Jepang dan Setelahnya]</ref>


Saat ini tersisa yaitu, C 30 65 dan C 30 82. C 30 65 buatan [[Werkspoor]] dipajang di Museum Transportasi, [[Taman Mini Indonesia Indah]], sedangkan C 30 82 dipajang di [[Kota Lubuklinggau|Lubuklinggau]], [[Sumatera Selatan]].
Saat ini tersisa yaitu, C 30 65 dan C 30 82. C 30 65 buatan [[Werkspoor]] dipajang di Museum Transportasi, [[Taman Mini Indonesia Indah]], sedangkan C 30 82 dipajang di [[Kota Lubuklinggau|Lubuklinggau]], [[Sumatra Selatan]].


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 20 Maret 2019 16.00

C30
C30
Lokomotif C 30 (SS 1769) di stasiun Prabumulih
Data teknis
Sumber tenagaUap
ProdusenHohenzollern, Jerman
Borsig, Jerman
Hanomag, Jerman
Werkspoor, Belanda
Tanggal dibuat1929-1930
Jumlah dibuat93 unit
Spesifikasi roda
Notasi Whyte2-6-2T
Susunan roda AAR1-C-1
Dimensi
Lebar sepur1.067 mm
Panjang10.796 mm
Berat
Berat kosong31,6 ton
Bahan bakar
Sistem mesin
Kinerja
Kecepatan maksimum75 km/jam
Daya mesin660 hp
Lain-lain
Karier
Perusahaan pemilikStaatsspoorwegen
Daerah operasiJawa dan Sumatra
Mulai dinas1929
Pemilik sekarangPT Kereta Api Indonesia

Lokomotif C 30 adalah lokomotif uap buatan empat pabrik, yakni Hohenzollern, Borsig, dan Hanomag di Jerman, serta Werkspoor di Belanda. C 30 memiliki panjang 10.796 mm, berat 31,6 ton, daya mesin 660 hp, dan dapat melaju hingga 75 km/jam.[1] Lokomotif ini bersusunan roda 2-6-2T, artinya memiliki satu gandar depan (dua roda), tiga gandar penggerak (enam roda), dan satu gandar belakang (dua roda). C 30 merupakan kelas yang nyaris hilang, karena telah banyak dipindahtangankan.

Sejarah

Karena semakin besarnya volume angkutan penumpang dan barang, terutama di lintas Bandung-Banjar maka perusahaan kereta api Staatsspoorwegen mengimpor lokomotif-lokomotif uap yang dapat melaju menembus pegunungan di Tatar Sunda, Jawa Barat. Lokomotif C 30 diimpor dari pabriknya pada tahun 1929-1930.[1] Lokomotif C 30 ini semula merupakan seri SS 1700 (mulai dari SS 1701-1793).[2]

Depresi Besar yang melanda Eropa pada tahun 1929 memaksa SS untuk menunda membeli lokomotif baru untuk Sumatra. Untuk memenuhi kebutuhan angkutan di Sumatra, SS kemudian memindahkan 23 unit C 30 ke Sumatra Selatan dan 3 unit ke Sumatra Barat. Lokomotif ini merupakan lokomotif tipe universal dan dapat dioperasikan di lintas utama maupun cabang dan cocok untuk menarik kereta penumpang dan barang.

Pada masa pendudukan Jepang, 3 unit lokomotif C 30 dibawa ke Sumatra untuk jalur kereta api Muaro-Pekanbaru (beroperasi 1943-1945), untuk angkutan batu bara. Selain itu, empat unit lokomotif C 30 dibawa ke Kamboja dan tujuh unit C 30 dijual ke Indocina (tetapi tidak tahu tepatnya di negara mana).[3]

Saat ini tersisa yaitu, C 30 65 dan C 30 82. C 30 65 buatan Werkspoor dipajang di Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah, sedangkan C 30 82 dipajang di Lubuklinggau, Sumatra Selatan.

Referensi