Lompat ke isi

Buya Hamka (film): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
- sementara
- sementara
Baris 39: Baris 39:
|work = [[CNN Indonesia]]
|work = [[CNN Indonesia]]
|author = M. Andika Putra
|author = M. Andika Putra
|accessdate= 28 Maret 2019
}}</ref>

Hamka merupakan Ketua MUI pertama yang dikenal keteladanannya sehingga disegani di kancah nasional hingga dunia internasional.<ref>{{cite web
|title = Kisah Hidup Buya Hamka akan Diangkat ke Layar Lebar
|url = https://hot.detik.com/video/190325096/kisah-hidup-buya-hamka-akan-diangkat-ke-layar-lebar
|date = 26 Maret 2019
|work = [[Detik.com]]
|author =
|accessdate= 28 Maret 2019
|accessdate= 28 Maret 2019
}}</ref>
}}</ref>

Revisi per 28 Maret 2019 13.27

Buya Hamka
SutradaraFajar Bustomi
ProduserChand Parwez
Ditulis olehAlim Sudio
PemeranVino Bastian
Laudya Cynthia Bella
Desy Ratnasari
Donny Damara
Ayudia Bing Slamet
Mawar de Jongh
Ben Kasyafani
Verdi Solaiman
Teuku Rifnu Wikana
Rey Bong
Marthino Lio
Alfie Alfandy
Yoga Pratama
Ayu Laksmi
Ade Firman
Perusahaan
produksi
Falcon Pictures
Starvision Plus
Tanggal rilis
2020
BahasaBahasa Indonesia, Minang, Arab

Buya Hamka adalah film drama biografi Indonesia tentang Abdul Malik Karim Amrullah atau Hamka, seorang ulama Indonesia yang dikenal sebagai penulis, pujangga, dan politisi. Film ini disutradarai oleh Fajar Bustomi dan dibintangi oleh Vino Bastian sebagai Hamka. Buya Hamka akan memulai pengambilan gambar pada 1 April 2019 dan menurut rencana akan dirilis pada awal 2020. Film ini didukung oleh sederet pemeran di antaranya Laudya Cynthia Bella, Desy Ratnasari, Donny Damara, Ayudia Bing Slamet, dan Ben Kasyafani.[1]

Berawal dari gagasan MUI sejak 2014, rencana pembuatan film Buya Hamka terungkap pada 2015. Chand Parwez bertindak sebagai produser. Penulisan naskah ditangani oleh Alim Sudio dan rampung setelah pengerjaan selama tiga tahun. Pada Maret 2019, para pemeran Buya Hamka diumumkan secara resmi. Film ini digarap oleh rumah produksi Falcon Pictures dan Starvision Plus, bekerja sama dengan MUI selaku penasihat pembuatan film.[2]

Sinopsis

Buya Hamka akan mengisahkan kehidupan Hamka sejak lahir sampai meninggal dunia. Sebelum menjadi sosok yang dikenal banyak orang, Hamka telah melewati beberapa perubahan, mulai dari kanak-kanak, remaja, hingga berkeluarga. Sebagai ulama, film ini menyoroti bagaimana cara Hamka dalam menyampaikan dakwahnya secara santun. Selain itu, Buya Hamka menyoroti aspek humanis Hamka dan prosesnya menggapai semua pencapaian.[2]

Penggarapan

Ide pembuatan film Buya Hamka pertama kali digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 2014 saat Din Syamsuddin menjabat sebagai Ketua MUI.[3] Gagasan MUI terungkap ke publik dalam pemberitaan Republika pada Maret 2014. Disebutkan, MUI telah bertemu dengan keluarga Buya Hamka dan menyampaikan rencana pembuatan film. MUI berperan sebagai pemilik ide, merencanakan, membentuk tim, mencari produser yang layak, mencari sponsor, investor, dan sutradara.[4]

Pada 4 November 2014, Din menawarkan kepada Chand Parwez, produser Starvision untuk membuat film tentang Buya Hamka.[5] Merespons tawaran MUI, Chand Parwez menghadiri pertemuan di Kantor MUI. Pada 6 Januari 2015, MUI dan Starvision menandatangani nota kesepahaman. Chand Parwiz mengatakan untuk pemilihan judul maupun kru film, Star Vision akan berdiskusi dengan MUI sebagai penasihat pembuatan film. Menurutnya, ini merupakan film Indonesia pertama di mana rumah produksinya bekerja sama dengan MUI.[6]

Chand mempercayakan penulisan naskah pada Alim Sudio. Ia dikenal sebagai penulis naskah untuk Surga yang Tak Dirindukan, Ayat-ayat Cinta 2, dan Guru Ngaji. Diceritakan Chand, pengerjaan naskah harus direvisi berkali-kali karena dirasa belum pas. Naskah Buya Hamka menghabiskan waktu penggarapan selama tiga tahun dengan total 12 rancangan naskah. Alim Sudio mengatakan, masa tersebut merupakan proses terlama dirinya membuat skenario film. Dalam naskah yang ia tulis, Alim merangkum kecintaan Hamka "yang amat sangat besar terhadap Indonesia, terhadap Islam, terhadap keluarga, dan terhadap kemanusiaan".[2]

Pada 2016, keluarga Hamka telah menandatangani dan menyerahkan surat kuasa untuk membuat film Buya Hamka. Pada 17 November 2016, putra Hamka, Afif menyerahkan surat kuasa dari keluarga kepada MUI.[7] Pada Desember 2016, Din menyampaikan kepada media bahwa rumah produksi Starvision Plus akan menggarap film Buya Hamka.[8]

Dalam pemberitaan Media Indonesia pada September 2018, proses pengerjaan film disebutkan sudah menyelesaikan tahap penulisan skenario dan pemilihan para pemain.[9] Sebagai sutradara, dipercayakan kepada Fajar Bustomi, yang sukses menggarap Dilan 1990 dan sekuelnya Dilan 1991. Fajar ikut melakoni riset mengenai Hamka, termasuk hal mendetail mengenai cara bicara almarhum dengan keluarga. Walaupun tidak pernah berjumpa langsung dengan Hamka semasa hidupnya, ia merasa dekat karena membaca karya-karyanya.[2]

Pemilihan pemeran

Daftar pemeran Buya Hamka diumumkan secara serentak ke publik dalam jumpa media pada 25 Maret 2019 di Kantor Falcon Pictures, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Karakter utama dalam film yakni Hamka diperankan oleh Vino G. Bastian.[10] Vino mengaku sudah menerima tawaran peran pada 2017, tetapi saat itu dirinya sudah lebih dulu menerima peran untuk Chrisye.[11] Demi bisa mendalami karakter Hamka, Vino tidak mengambil tawaran film setelah menyelesaikan syuting untuk Wiro Sableng.[12] Ia bertemu keluarga Hamka dan melewati proses casting.[13][14] Untuk riset perannya, ia membaca buku-buku Di Bawah Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijck.

Laudya Cynthia Bella mendapatkan peran sebagai Sitti Raham, istri Hamka. Menurut Bella, karakter Sitti Raham adalah seorang "pemberi, penyayang, dan kuat". Film ini menyoroti kondisi sulit dan perjuangan Sitti Raham ketika Hamka diasingkan pada zaman Soekarno. Mengomentari naskah dialog, Bella mengaku "sangat dihargai" karena di setiap adegannya "tidak ada sentuhan dengan lawan jenis".[15]

Di Buya Hamka, salah satu tantangan yang harus dihadapi Vino dan Bella adalah bahasa. Dalam naskah, Vino akan berdialog dalam bahasa Arab. Untuk bahasa Arab, Vino belajar selama dua bulan.[16] Sementara itu, Bella harus fasih berbicara Minang. "Kalau bahasa dihapal mudah yah, tapi ini bahasa dibuat dialog sulit. Untuk jadi rasa ke hati itu harus connect, itu butuh waktu yang panjang dan butuh waktu yang banyak," katanya. Bella mengaku menjalani latihan peran selama 23 hari.[17]

Desy Ratnasari tampil sebagai ibu Hamka bernama Safiyah dan Donny Damara berperan sebagai ayah Hamka bernama Abdul Karim Amrullah. Desy Ratnasari diketahui terakhir berakting film Kun Fayakuun pada 2008 dan setelahnya lebih sering tampil di beberapa judul film televisi (FTV). Selain itu, Buya Hamka didukung oleh sederet pemeran di antaranya Ayudia Bing Slamet, Mawar de Jongh, Mellya Baskarani, Ben Kasyafani, Verdi Solaiman, Rifnu Wikana, Rey Bong, Marthino Lio, Alfie Alfandy, Yoga Pratama, Ayu Laksmi, Wafda Saifan, dan Ade Firman.[18]

Pemeran

Pengambilan gambar

Pengambilan gambar film Buya Hamka menurut rencana akan dimulai pada April 2019. Lokasi pengambilan gambar di antaranya Maninjau, Sumatra Barat yang merupakan kampung halaman Hamka.[20] Selain di Sumatra Barat, Buya Hamka akan syuting di Semarang, Tegal, Jakarta, dan Sukabumi. Direncanakan, syuting akan selesai dalam waktu 62 hari.

Rilis

Film Buya Hamka direncanakan akan rilis pada 2020.

Rujukan

  1. ^ M. Andika Putra (25 Maret 2019). "Kehidupan Buya Hamka Diangkat Jadi Film". CNN Indonesia. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  2. ^ a b c d Shelbi Asrianti (26 Maret 2019). "Skenario Film Buya Hamka Rampung Setelah 3 Tahun". Republika. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  3. ^ Indira Rezkisari (25 Maret 2019). "Starvision dan Falcon Garap Film Buya Hamka". Republika. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  4. ^ Ani Nursalikah (29 Maret 2014). "MUI Gagas Film tentang Buya Hamka". Republika. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  5. ^ Ari Kurniawan (26 Maret 2019). "2 PH Raksasa Berkolaborasi Garap Film Buya Hamka". Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  6. ^ "MUI Berencana Filmkan Kehidupan Buya Hamka". Republika. 6 Januari 2015. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  7. ^ Fuji E. Permana (18 November 2016). "MUI Gagas Buat Film Buya Hamka". Republika. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  8. ^ "Starvision Angkat Kisah Hidup HAMKA ke Layar Lebar". Tabloid Bintang. 14 Desember 2016. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  9. ^ Ardi Teristi Hardi (16 September 2018). "Fajar Bustomi Garap Film Biopik Buya Hamka". Media Indonesia. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  10. ^ Indira Rezkisari (25 Maret 2019). "Alasan Fajar Bustomi Pilih Vino Sebagai Buya Hamka". Republika. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  11. ^ Rezka Aulia (26 Maret 2019). "Biopik 'Buya Hamka' Siap Syuting April, Kenapa Prosesnya Butuh Bertahun-Tahun?". KapanLagi.com. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  12. ^ "Cara Vino G Bastian Dalami Karakter Buya Hamka". Detik.com. 26 Maret 2019. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  13. ^ Tri Susanto Setiawan (26 Maret 2019). "Vino G Bastian Berulang Kali Temui Keluarga Buya Hamka demi Mendalami Karakter". Kompas.com. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  14. ^ Vania Ika Aldida (25 Maret 2019). "Perankan Tokoh Buya Hamka, Vino G Bastian Dites Baca Alquran". Okezone.com. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  15. ^ "Alasan Laudya Cynthia Bella Ambil Peran di Film Buya Hamka". Detik.com. 26 Maret 2019. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  16. ^ M. Andika Putra (26 Maret 2019). "Kesulitan Vino G. Bastian Belajar Bahasa Arab demi Buya Hamka". CNN Indonesia. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  17. ^ Ferry Noviandi (26 Maret 2019). "Ini Kesulitan Laudya Cynthia Bella Perankan Istri Buya Hamka". Suara.com. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  18. ^ Tomy Tresnady (26 Maret 2019). "Film 'Buya Hamka' Bertabur Bintang, Ini Para Pemain Serta Perannya". Uzone.id. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  19. ^ "Siapa Sosok Rozak yang Diperankan Wafda Saifan Lubis di Film 'Buya Hamka'?". Tribunnews.com. 27 Maret 2019. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  20. ^ "Vino G. Bastian to star in film about Muslim scholar Buya Hamka". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). 26 Maret 2019. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 

Pranala luar

[[Kategori:Hamka]