Lompat ke isi

Dawet ireng: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Hasil diskusi warkop: cuisine = hidangan, bukan masakan
Me iwan (bicara | kontrib)
k →‎Pranala luar: Perubahan kosmetika
Baris 35: Baris 35:


{{Masakan Indonesia}}
{{Masakan Indonesia}}
{{makanan-indonesia-stub}}


[[Kategori:Hidangan Indonesia]]
[[Kategori:Hidangan Indonesia]]


{{makanan-indonesia-stub}}

Revisi per 10 September 2019 13.31

Dawet Ireng
Berkas:DawetIreng.jpg
Tempat asalButuh, Purworejo Jawa Tengah
DaerahIndonesia
Dibuat olehSuku Jawa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Dawet Ireng adalah es cendol yang berasal dari daerah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah. Kata ireng dari bahasa Jawa berarti hitam. Butiran dawet berwarna hitam, karena diperoleh dari abu bakar jerami yang dicampur dengan air sehingga menghasilkan air berwarna hitam. Air ini kemudian digunakan sebagai pewarna dawet.

Dawet ini memiliki keunikan yaitu penyajian dawet yang jumlah dawetnya jauh lebih banyak dibanding kuahnya (santan ditambah air gula). Hal unik lainya, santan biasa diperas langsung dari bungkusan serabut kelapa.

Bahan

Tidak terlalu berbeda dengan cendol lainnya, bahannya dari tepung sagu.[1] Pewarna hitam diperolah dari jerami (bahasa Jawa: merang) yang dibakar.

Untuk kuah sama dengan cendol lainnya, yaitu dari santan kelapa dengan pemanis gula jawa dan penyedap daun pandan.

Penyajian

Umumnya disajikan menggunakan mangkuk dan diberi es sebagai minuman penyegar.

Referensi

Pranala luar