Lompat ke isi

Cengkih: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Midori (bicara | kontrib)
→‎Kandungan Aktif dalam buah cengkeh: choji->chōji (vokal panjang berbeda arti)
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 20: Baris 20:
=== Penggunaan ===
=== Penggunaan ===


Cengkeh dapat digunakan sebagai bumbu, baik dalam bentuknya yang utuh atau sebagai bubuk. Bumbu ini digunakan di [[Eropa]] dan [[Asia]]. Terutama di [[Indonesia]], cengkeh digunakan sebagai bahan rokok [[kretek]]. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan [[dupa]] di [[Republik Rakyat Tiongkok|Tiongkok]] dan [[Jepang]]. [[Minyak cengkeh]] digunakan di [[aromaterapi]] dan juga untuk mengobati sakit gigi.
Cengkeh dapat digunakan sebagai bumbu, baik dalam bentuknya yang utuh atau sebagai bubuk. Bumbu ini digunakan di [[Eropa]] dan [[Asia]]. Terutama di [[Indonesia]], cengkeh digunakan sebagai bahan rokok [[kretek]]. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan [[dupa]] di [[Republik Rakyat Cina]] dan [[Jepang]]. [[Minyak cengkeh]] digunakan di [[aromaterapi]] dan juga untuk mengobati sakit gigi.


=== Sejarah Cengkeh ===
=== Sejarah Cengkeh ===

Revisi per 11 Agustus 2008 21.22

Templat:KotakTaksonomi mulai Templat:KotakTaksonomi gambar Templat:KotakTaksonomi mulai penempatan Templat:KotakTaksonomi regnum entry

Templat:KotakTaksonomi classis entry Templat:KotakTaksonomi ordo entry Templat:KotakTaksonomi familia entry Templat:KotakTaksonomi genus entry Templat:KotakTaksonomi species entry |}

Templat:KotakTaksonomi akhir Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkeh ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar, juga tumbuh subur di Zanzibar, India, dan Sri Lanka.

Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m, mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm.

Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara.

Penggunaan

Cengkeh dapat digunakan sebagai bumbu, baik dalam bentuknya yang utuh atau sebagai bubuk. Bumbu ini digunakan di Eropa dan Asia. Terutama di Indonesia, cengkeh digunakan sebagai bahan rokok kretek. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan dupa di Republik Rakyat Cina dan Jepang. Minyak cengkeh digunakan di aromaterapi dan juga untuk mengobati sakit gigi.

Sejarah Cengkeh

Pada abad yang keempat, pemimpin Dinasti Han dari Tiongkok memerintahkan setiap orang yang mendekatinya untuk sebelumnya menguyah cengkeh, agar harumlah napasnya. Cengkeh, pala dan merica sangatlah mahal di zaman Romawi. Cengkeh menjadi bahan tukar menukar oleh bangsa Arab di abad pertengahan. Pada akhir abad ke-15, orang Portugis mengambil alih jalan tukar menukar di Laut India. Bersama itu diambil alih juga perdagangan cengkeh dengan perjanjian Tordesillas dengan Spanyol, selain itu juga dengan perjanjian dengan sultan dari Ternate. Orang Portugis membawa banyak cengkeh yang mereka peroleh dari kepulauan Maluku ke Eropa. Pada saat itu harga 1 kg cengkeh sama dengan harga 7 gram emas.

Perdagangan cengkeh akhirnya didominasi oleh orang Belanda pada abad ke-17. Dengan susah payah orang Prancis berhasil membudayakan pohon Cengkeh di Mauritius pada tahun 1770. Akhirnya cengkeh dibudayakan di Guyana, Brasilia dan Zanzibar.

Pada abad ke-17 dan ke-18 di Inggris harga cengkeh sama dengan harga emas karena tingginya biaya impor.

Kandungan Aktif dalam buah cengkeh

Minyak esensial dari cengkeh mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Minyak cengkeh sering digunakan untuk menghilangkan bau nafas dan untuk menghilangkan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkeh yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi. Minyak cengkeh juga digunakan dalam campuran tradisional chōjiyu (1% minyak cengkeh dalam minyak mineral; "chōji" berarti cengkeh; "yu" berarti minyak) dan digunakan oleh orang Jepang untuk merawat permukaan pedang mereka.

Lihat pula