Lompat ke isi

Siluman harimau: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Sumatera +Sumatra)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
Wis pada madang apa urung cok ahahaha
{{redirect|Manusia harimau}}
'''Siluman harimau''', '''manusia harimau''', '''harimau jadian''', '''harimau jadi-jadian''', atau '''inyik''' adalah [[siluman]] yang memiliki karakteristik [[harimau]] yang terdapat pada seorang [[manusia]]. Pemilik ilmu sejenis ini akan tidak berbeda dengan harimau dalam kehidupannya, bahkan sosoknya ditakuti sebagaimana naluri manusia saat menjumpai harimau.


== Sejarah ==
== Sejarah ==

Revisi per 13 November 2020 10.19

Wis pada madang apa urung cok ahahaha

Sejarah

Pada awalnya, siluman harimau merupakan ilmu sihir yang bertujuan untuk mempertahankan diri dari serangan harimau nyata. Ilmu yang ditekuni siluman harimau berasal dari Sumatra. Ilmu harimau ini akan turun-temurun ke generasi berikutnya. Raja-raja pada zaman dahulu di Sumatra terutama suku Melayu, suku Minang, dan suku Rejang banyak yang memiliki ilmu harimau secara turun-temurun. Di Jawa Barat, suku Sunda juga memiliki kepercayaan bahwa Prabu Siliwangi juga merupakan pemilik ilmu siluman harimau.[1] Selain secara alami, ilmu ini juga diterapkan dengan cara memberi bubuk tulang, gigi, atau darah harimau untuk ditelan bayi saat baru dilahirkan. Ilmu siluman harimau sering disalahgunakan untuk membinasakan musuh atau orang yang dibenci pemiliknya. Bagi penuntut ilmu ini, mereka perlu membuang ilmu mereka atau mewariskannya kepada keturunannya sebelum mati. Hingga sekarang, masih ada penganut ilmu ini yang dapat mengubah dirinya menjadi harimau dan rata-rata mempunyai pendamping berupa roh atau makhluk gaib harimau.

Penelitian ilmiah

Bayi yang baru lahir jika diberikan bubuk tulang atau gigi harimau dapat merangsang seorang manusia menjadi seseorang berkarakteristik harimau. Tradisi ini sering diterapkan seorang ayah untuk membuat generasinya menjadi sosok yang kuat dan tangguh menjalani kehidupan. Genetika harimau yang berupa DNA yang terkandung dalam tubuh harimau seperti tulang dan gigi dapat berkembang dalam DNA manusia, sehingga karakteristiknya dapat menyerupai harimau.[2]

Sinetron yang terinspirasi

Referensi