Lompat ke isi

Kabupaten Banjarnegara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Raafianisme (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Achmalidi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 33: Baris 33:
|manggala pengadilan negeri =
|manggala pengadilan negeri =
|manggala kejaksaan negeri=
|manggala kejaksaan negeri=
|dandim =
|dandim =Letkol Arh Sujeidi Faisal, S.T., M.Han
|kapolres =
|kapolres =
|kodearea = 0286
|kodearea = 0286

Revisi per 3 Januari 2021 10.23

Kabupaten Banjarnegara
Daerah tingkat II
Lambang resmi Kabupaten Banjarnegara
Motto: 
Wani Memetri Rahayuning Praja
Peta
Peta
Kabupaten Banjarnegara di Jawa
Kabupaten Banjarnegara
Kabupaten Banjarnegara
Peta
Kabupaten Banjarnegara di Indonesia
Kabupaten Banjarnegara
Kabupaten Banjarnegara
Kabupaten Banjarnegara (Indonesia)
Koordinat: 7°24′S 109°48′E / 7.4°S 109.8°E / -7.4; 109.8
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Dasar hukumUU No. 13 tahun 1950
Hari jadi21 Agustus
Ibu kotaBanjarnegara
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 20
  • Kelurahan: 12
  • Desa: 266
Pemerintahan
 • BupatiBudhi Sarwono
Luas
 • Total1.069,73 km2 (41,303 sq mi)
Populasi
 (2019)[1]
 • Total923.192
 • Kepadatan8,6/km2 (22/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 99,34%
Kristen 0,53%
- Protestan 0,41%
- Katolik 0,12%
Budha 0,07%
Lainnya 0,06%[2]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3304 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0286
Kode Kemendagri33.04 Edit nilai pada Wikidata
DAURp763.426.566.000.-
Flora resmiKayu manis cina
Fauna resmiPelatuk bawang
Situs webbanjarnegarakab.go.id


Banjarnegara (Hanacaraka: ꦏꦧꦸꦥꦠꦼꦤ꧀​ꦧꦚ꧀ꦗꦂꦤꦼꦒꦫ, Bahasa Banyumasan: Kabupatèn Banjarnegara) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya juga bernama Banjarnegara. Kabupaten Banjarnegara terletak di antara 7° 12' - 7° 31' Lintang Selatan dan 109° 29' - 109° 45'50" Bujur Timur. Luas Wilayah Kabupaten Banjarnegara adalah 106.970,997 ha atau 3,10 % dari luas seluruh Wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di sebelah utara, Kabupaten Wonosobo di sisi timur, Kabupaten Kebumen di sisi selatan, serta Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga di sebelah barat.

Geografi

Bentang alam berdasarkan bentuk tata alam dan penyebaran geografis, wilayah ini dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

Topografi

Topografi wilayah ini sebagian besar (65% lebih) berada di ketinggian antara 100 s/d 1000 meter dari permukaan laut. Secara rinci pembagian wilayah berdasarkan topografi.

Sungai Serayu mengalir menuju ke Barat, serta anak-anak sungainya termasuk Kali Tulis, Kali Merawu, Kali Pekacangan, Kali Gintung dan Kali Sapi. Sungai tersebut dimanfaatkan sebagai sumber irigasi pertanian.

Wilayah kabupaten Banjarnegara memiliki iklim tropis, dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/tahun, serta suhu rata-rata 20°- 26 °C.

Sejarah

Dalam perang Diponegoro, R.Tumenggung Dipoyudo IV berjasa kepada pemerintah mataram, sehingga di usulkan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono VII untuk di tetapkan menjadi bupati banjar berdasarkan Resolutie Governeor General Buitenzorg tanggal 22 agustus 1831 nomor I, untuk mengisi jabatan Bupati Banjar yang telah dihapus setatusnya yang berkedudukan di Banjarmangu dan dikenal dengan Banjarwatulembu. Usul tersebut disetujui.

Persoalan meluapnya Sungai Serayu menjadi kendala yang menyulitkan komunikasi dengan Kasunanan Surakarta. Kesulitan ini menjadi sangat dirasakan menjadi beban bagi bupati ketika dia harus menghadiri Pasewakan Agung pada saat-saat tertentu di Kasultanan Surakarta. Untuk mengatasi masalah ini diputuskan untuk memindahkan ibu kota kabupaten ke selatan Sungai Serayu.

Daerah Banjar (sekarang Kota Banjarnegara) menjadi pilihan untuk ditetapkan sebagai ibu kota yang baru. Kondisi daerah yang baru ini merupakan persawahan yang luas dengan beberapa lereng yang curam. Di daerah persawahan (Banjar) inilah didirikan ibu kota kabupaten (Negara) yang baru sehingga nama daerah ini menjadi Banjarnegara (Banjar: Sawah, Negara: Kota).

R.Tumenggung Dipoyuda menjabat Bupati sampai tahun 1846, kemudian diganti R. Adipati Dipodiningkrat, tahun 1878 pensiun. Penggantinya diambil dari luar Kabupaten Banjarnegara. Gubermen (pemerintahan) mengangkat Mas Ngabehi Atmodipuro, patih Kabupaten Purworejo(Bangelan) I Gung Kalopaking di panjer (Kebumen) sebagai penggantinya dan bergelar Kanjeng Raden Tumenggung Jayanegara I. Dia mendapat ganjaran pangkat "Adipati" dan tanda kehormatan "Bintang Mas" Tahun 1896 dia wafat diganti putranya Raden Mas Jayamisena, Wedana distrik Singomerto (Banjarnegara) dan bergelar Kanjeng Raden Tumenggung JayanegaraII. Dari pemerintahan Belanda Raden Tumenggung Jayanegara II mendapat anugerah pangkat "Adipati Aria" Payung emas Bintang emas besar, Officer Oranye. Pada tahun 1927 dia berhenti, pensiun. Penggantinya putra dia Raden Sumitro Kolopaking Purbonegoro, yang juga mendapat anugerah sebutan Tumenggung Aria, dia keturunan kanjeng R. Adipati Dipadingrat, berarti kabupaten kembali kepada keturunan para penguasa terdahulu. Di antarapara Bupati Banjarnegara, Arya Sumitro Kolopaking yang menghayati 3 zaman, yaitu zaman Hindia Belanda, Jepang dan RI, dan menghayati serta menangani langsung Gelora Revolusi Nasional (1945 - 1949). Ia mengalami sebutan "Gusti Kanjeng Bupati", lalu "Banjarnegara Ken Cho" dan berakhir "Bapak Bupati". Selanjutnya yang menjadi Bupati setelah Raden Aria Sumtro Kolopaking Purbonegoro ialah: R. Adipati Dipadiningrat (1846-1878)

  • Mas Ngabehi Atmodipuro (1878-1896)
  • Raden Mas Jayamisena (1896-1927)
  • Raden Sumitro Kolopaking Purbonegoro (1927-1949)
  • Raden Sumitro, Tahun 1949 - 1959.
  • Raden Mas Soedjirno, Tahun 1960 - 1967.
  • Raden Soedibjo, Tahun 1967 - 1973.
  • Drs. Soewadji, Tahun 1973 - 1980.
  • Drs.H. Winarno Surya Adisubrata, Tahun 1980 - 1986.
  • H. Endro Soewarjo, Tahun 1986 - 1991.
  • Drs.H.Nurachmad, Tahun 1991 - 1996.
  • Drs.H.Nurachmad, tahun 1996 - 2001.
  • Drs.Ir. Djasri, MM, MT dan Wabup: Drs. Hadi Supeno, Msi, tahun 2001-2006
  • Drs.Ir. Djasri, MM, MT dan Wabup: Drs. Soehardjo. MM, tahun 2006-2011
  • Sutedjo dan Wabup: Hadi Supeno tahun 2011-2016
  • Budhi Sarwono (Wing Chin) dan Wabup: H. Syamsudin, S.Pd,, M.Pd.

Pemerintahan

Daftar Bupati

No. Bupati Mulai menjabat Selesai menjabat Partai Wakil Bupati Periode
1 R.Tumenggung Dipoyudo IV 22 Agustus 1831 1846 1
2 Raden Adipati Dipodiningkrat 1846 1878 2
3 Mas Ngabehi Atmodipuro 1878 1896 3
4 Raden Mas Jayamisena 1896 1927 4
5 Raden Adipati Arya Poerbonegoro Soemitro Kolopaking 1927 1949 5
6 Raden Sumarto[3] 1949 1959 6
6 Raden Sumitro 1949 1959 6
7 Raden Mas Soedjirno 1960 1967 PNI 7
8 Raden Soedibjo 1967 1973 8
9 Drs.Soewadji 1973 1980 9
10 Drs.H.Winarno Surya Adisubrata 1980 1986 10
11 H. Endro Soewarjo 1986 1991 11
12 Drs.H. Nurachmad 1991 1996 12
1996 2001 13
13 Drs.Ir. Djasri, MM, MT 2001 2006 Drs. Hadi Supeno, M.Si 14
2006 2011 Drs. Soehardjo, MM 15
14 Sutedjo Slamet Utomo 17 Juli 2011 2016 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Drs. H. Hadi Supeno, M.Si 16
Prijo Anggoro BR
Penjabat Bupati
7 November 2016 Mei 2017
15 Budhi Sarwono 22 Mei 2017 3 September 2021 H. Syamsudin, S.Pd., M.Pd 17
Syamsudin
(Pelaksana Harian)
3 September 2021 22 Mei 2022
Tri Harso Widirahmanto (penjabat) 22 Mei 2022 Petahana


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[4] 2014–2019[5] 2019–2024[6]
PKB 5 Steady 5 Kenaikan 7
Gerindra (baru) 3 Kenaikan 5 Penurunan 3
PDI-P 7 Penurunan 6 Kenaikan 9
Golkar 8 Penurunan 6 Penurunan 4
NasDem (baru) 3 Kenaikan 4
PKS 6 Penurunan 5 Steady 5
PPP 6 Steady 6 Penurunan 5
PAN 8 Penurunan 6 Penurunan 4
Hanura (baru) 0 Steady 0 Kenaikan 2
Demokrat 5 Penurunan 3 Kenaikan 7
PDP (baru) 1
PKNU (baru) 1
Jumlah Anggota 50 Penurunan 45 Kenaikan 50
Jumlah Partai 10 Penurunan 9 Kenaikan 10


Kecamatan

Kabupaten Banjarnegara terdiri dari 20 kecamatan, 12 kelurahan, dan 266 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.002.398 jiwa dengan luas wilayah 1.023,73 km² dan sebaran penduduk 979 jiwa/km².[7][8]

Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Banjarnegara, dengan kecamatan terluas dan memiliki penduduk terbanyak adalah kecamatan Punggelan. Kota-kota kecamatan yang cukup signifikan adalah: Kota Mandiraja, Klampok, Wanadadi, Karangkobar, dan Kalibening.

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Banjarnegara, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Kodepos[9] Status Daftar
Desa/Kelurahan
33.04.09 Banjarmangu 17 53452 Desa
33.04.06 Banjarnegara 9 4 53411-53419 Desa
Kelurahan
33.04.16 Batur 8 53456 Desa
33.04.05 Bawang 18 53471 Desa
33.04.18 Kalibening 16 53458 Desa
33.04.13 Karangkobar 13 53453 Desa
33.04.08 Madukara 2 18 53482 Desa
Kelurahan
33.04.03 Mandiraja 16 53473 Desa
33.04.20 Pagedongan 9 53451 Desa
33.04.14 Pagentan 16 53455 Desa
33.04.19 Pandanarum 8 53464 Desa
33.04.15 Pejawaran 17 53454 Desa
33.04.12 Punggelan 17 53462 Desa
33.04.04 Purwanegara 13 53472 Desa
33.04.02 Purworejo Klampok 8 53474 Desa
33.04.11 Rakit 11 53463 Desa
33.04.07 Sigaluh 1 14 53481 Desa
Kelurahan
33.04.01 Susukan 15 53475 Desa
33.04.10 Wanadadi 11 53461 Desa
33.04.17 Wanayasa 17 53457 Desa
TOTAL 12 266

Lambang Daerah

Tanggal 17 Agustus 1967 merupakan tanggal bersejarah bagi rakyat Banjarnegara yang ditandai pembukaan selubung Lambang Daerah Kabupaten Banjarnegara oleh Bupati Banjarnegara ke-7, M.Soedjirno, di ruang sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong (DPRDGR), setelah disahkan DPRDGR Kabupaten Banjarnegara 11 Agustus 1967.

Lambang Daerah tersebut dibuat oleh panitia khusus DPRDGR, ditambah gambar dari pemenang kedua dan pemenang harapan Sayembara Lambang Banjarnegara yang terdiri dari: R. Soenardi (Ketua merangkap anggota), Moh. Kosim (Wakil ketua merangkap anggota), Soetarno (anggota), Soedijono Tjokrosapoetra (anggota), dan Marchaban Mangunhardjo (anggota). Panitia khusus tersebut dibentuk berdasarkan Surat Keputusan DPRDGR Banjarnegara No. 145/17/DPRDGR-66 tertanggal 9 Desember 1966.

Arti lambang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Banjarnegara Nomor 11 Tahun 1988 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tentang Lambang Daerah, Banjarnegara memiliki sesanti (semboyan) yang berbunyi Wani Memetri Rahayuning Praja. Maknanya; Segenap Warga Daerah Banjarnegara bertekad bulat melestarikan kemakmuran menuju kebahagiaan lahir batin bagi rakyat dan pemerintahannya.

Pendidikan

Sekolah Menengah Atas

Terdapat beberapa sekolah favorit dan sudah berstandar nasional antara lain:

  1. SMK Negeri 1 Mandiraja
  2. SMA Ma'arif Mandiraja
  3. SMK Negeri 1 Bawang
  4. SMK Tamansiswa Banjarnegara
  5. SMK Negeri 2 Bawang
  6. SMK Cokroaminoto 2 Banjarnegara
  7. SMK Negeri 1 Punggelan
  8. SMK Negeri 1 Wanayasa
  9. SMA Negeri 1 Banjarnegara
  10. SMA Negeri 1 Purwareja klampok
  11. SMA Negeri 1 Purwanegara
  12. SMA Negeri 1 Bawang
  13. SMA Negeri 1 Wanadadi
  14. SMA Negeri 1 Sigaluh
  15. SMA Negeri 1 Karangkobar
  16. MAN Negeri 1 Banjarnegara
  17. MAN Negeri 2 Banjarnegara

Sekolah Menengah Pertama

  1. SMP Negeri 1 Mandiraja
  2. SMP Negeri 2 Mandiraja
  3. SMP Negeri 3 Mandiraja
  4. SMP Negeri 4 Mandiraja
  5. SMP Nurul Ambiya Mandiraja
  6. SMP Plus Riyadul Mustaqim Mandiraja
  7. SMP Negeri 1 Kalibening
  8. SMP Negeri 1 Banjarnegara
  9. SMP Negeri 2 Banjarnegara
  10. SMP Negeri 5 Banjarnegara
  11. SMP Negeri 1 Purwanegara
  12. SMP Negeri 2 Purwanegara
  13. SMP Negeri 3 Purwanegara
  14. SMP Negeri 4 Purwanegara
  15. SMP Negeri 1 Punggelan
  16. SMP Negeri 1 Karangkobar
  17. SMP Negeri 1 Susukan
  18. SMP Negeri 1 Bawang
  19. SMP Negeri 2 Bawang
  20. SMP Negeri 2 Banjarmangu

Perguruan Tinggi

di Banjarnegara juga terdapat perguruan tinggi baik negeri maupun swasta antara lain:

Pendidikan formal TK atau RA SD atau MI SMP atau MTs SMA atau MA SMK Perguruan tinggi Lainnya
Negeri 3 657 95 10 4 0 0
Swasta 539 210 49 17 13 3 0
Total 542 867 144 27 17 3 0
Data sekolah di Kabupaten Banjarnegara
Sumber:[10]

Kesehatan

Rumah Sakit yang memiliki fasilitas yang memadai di antaranya:

Pariwisata

Tempat Wisata

Danau bekas tambang batu Gunung Tampomas di desa Gentansari

Objek wisata yang ada di Banjarnegara, antara lain:

Penginapan

Di Kabupaten Banjarnegara Terdapat banyak hotel yang menjadi pilihan, baik yang berbintang maupun yang belum, di antaranya:

Kuliner khas

Makanan khas Banjarnegara antara lain:

Ekonomi

Perbelanjaan

Perbelanjaan Modern

  • Depo Pelita
  • Surya Swalayan

Pasar Besar

Transportasi

Banjarnegara dilalui jalan Nasional yang menghubungkan antara Banyumas dengan Magelang dan Semarang. Klampok merupakan persimpangan jalur menuju Purbalingga dan Banyumas. Selain itu terdapat juga jalan provinsi yang menghubungkan Banjarnegara dengan Batang, melintasi Dataran Tinggi Dieng, Serta daerah Mandiraja sebagai penghubung antara Banjarnegara dengan Kebumen

Angkutan bus antarkota yang melewati Banjarnegara antara lain adalah jurusan Solo-Bawen-Wonosobo-Purwokerto, Semarang-Bawen-Wonosobo-Purwokerto, Wonosobo-Banjarnegara-Bandung, Wonosobo-Banjarnegara-Banyumas serta Banjarnegara-Jakarta. Alternatif lain adalah menggunakan jasa angkutan travel yang antara lain dilayani adalah:

  • Jakarta - Purwokerto - Banjarnegara - Wonosobo
  • Bandung - Purwokerto - Banjarnegara - Wonosobo
  • Purwokerto - Banjarnegara - Semarang
  • Purwokerto - Banjarnegara - Yogyakarta
  • Purwokerto - Banjarnegara - Semarang - Surabaya
  • Purbalingga - Mandiraja - Kebumen
  • Purbalingga - Mandiraja - Yogyakarta

Alternatif angkutan di dalam kota Banjarnegara adalah menggunakan angkutan kota (angkot), becak, dan dokar.

Tokoh Banjarnegara

  • M. Ma'ruf, Mantan Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Indonesia Bersatu (2004 s/d 2007)' lantas digantikan oleh H. Mardiyanto.
  • Ebiet G. Ade, Penyanyi lagu-lagu balada di era 70an hingga sekarang.
  • Chris John, Petinju dengan nama lengkap Yohannes Christian John, atau lebih dikenal sebagai Chris John adalah seorang petinju Indonesia. Ia tercatat sebagai petinju Indonesia kelima yang berhasil meraih gelar juara dunia, setelah Ellyas Pical, Nico Thomas, Ajib Albarado dan Suwito Lagola.
  • Herry Suhardiyanto, peneliti dan rektor Institut Pertanian Bogor.
  • Threes Nio, wartawati luar negeri dari Harian Kompas yang bertugas sejak 1965 hingga kematiannya pada 1990.

Referensi

  1. ^ "Kabupaten Banjarnegara Dalam Angka 2020" (pdf). www.banjarnegarakab.bps.go.id. Diakses tanggal 21 September 2020. 
  2. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Banjarnegara". www.sp2010.bps.go.id. 
  3. ^ "Bupati Banjarnegara dari masa ke masa". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-15. Diakses tanggal 2017-08-15. 
  4. ^ Perolehan Kursi DPRD Banjarnegara 2009-2014
  5. ^ Perolehan Kursi DPRD Banjarnegara 2014-2019
  6. ^ Perolehan Kursi DPRD Banjarnegara 2019-2024
  7. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  8. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  9. ^ Kode Pos Kabupaten Banjarnegara
  10. ^ Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Wilayah Kabupaten Banjarnegara (2010/2011)

Pranala luar