Lompat ke isi

Pengguna:Rizal Febri/Bak pasir 6: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 147: Baris 147:
Kereta api Komuter Surabaya–Pasuruan adalah kereta api komuter yang dioperasikan untuk menyambungkan [[Kota Surabaya|Surabaya]] dengan [[Kota Pasuruan|Pasuruan]]. Bersama dengan Komuter Sidoarjo–Surabaya–Indro, kereta api ini diluncurkan pada 10 Februari 2021, bersamaan dengan berlakunya Grafik Perjalanan Kereta Api tahun 2021.<ref>[https://surabaya.liputan6.com/read/4477405/kabar-gembira-kereta-komuter-sidoarjo-gresik-bakal-beroperasi-lagi Kabar Gembira, Kereta Komuter Sidoarjo-Gresik Bakal Beroperasi Lagi], ''Liputan 6'', Diakses tanggal 9 Februari 2021</ref> Dengan jarak tempuh sekitar ... km, ia menempuh waktu sekitar 1,5 jam hingga 2 jam 15 menit.
Kereta api Komuter Surabaya–Pasuruan adalah kereta api komuter yang dioperasikan untuk menyambungkan [[Kota Surabaya|Surabaya]] dengan [[Kota Pasuruan|Pasuruan]]. Bersama dengan Komuter Sidoarjo–Surabaya–Indro, kereta api ini diluncurkan pada 10 Februari 2021, bersamaan dengan berlakunya Grafik Perjalanan Kereta Api tahun 2021.<ref>[https://surabaya.liputan6.com/read/4477405/kabar-gembira-kereta-komuter-sidoarjo-gresik-bakal-beroperasi-lagi Kabar Gembira, Kereta Komuter Sidoarjo-Gresik Bakal Beroperasi Lagi], ''Liputan 6'', Diakses tanggal 9 Februari 2021</ref> Dengan jarak tempuh sekitar ... km, ia menempuh waktu sekitar 1,5 jam hingga 2 jam 15 menit.


== Bekal pelanting ==
== Bakal pelanting ==
{{sect-stub}}
{{sect-stub}}
Hampir semua kereta api Ekonomi Lokal beroperasi membawa kereta penumpang kelas ekonomi dengan jumlah tempat duduk sebanyak 106 kursi sebanyak 6–7 kereta dalam satu rangkaian serta kereta makan-pembangkit atau kereta pembangkit (KMP3/KP3). Pada umumnya, sebagian besar rangkaian tersebut dimiliki oleh Depo Kereta Surabaya Gubeng (SGU). Walaupun demikian, terdapat rangkaian kereta api yang dimiliki oleh depo kereta lain, seperti kereta api Ekonomi Lokal Cepu yang menggunakan kereta milik Depo Kereta Surabaya Pasarturi dan kereta api Ekonomi Lokal Cepu yang menggunakan kereta milik Depo Kereta Ketapang (KTG). Lokomotif yang digunakan untuk pengoperasian kereta api ini adalah [[lokomotif CC201]] atau lainnya.<ref name="Gapeka 2021" />


== Kereta api yang berhenti beroperasi ==
== Kereta api yang berhenti beroperasi ==

Revisi per 9 Februari 2021 07.45

Kereta api lokal di Jawa Timur
Kereta api Dhoho meninggalkan Stasiun Surabaya Gubeng
Informasi umum
Daerah operasiSemuanya dioperasikan oleh Daerah Operasi VIII Surabaya, kecuali KA Probowangi yang dioperasikan oleh Daerah Operasi IX Jember
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEkonomi
Pengaturan tempat duduk
  • Kereta api 106 tempat duduk disusun 3-2 (Ekonomi Lokal)
    kursi saling berhadapan dan tidak bisa direbahkan
  • Kursi saling berhadapan dan disusun melintang di setiap kereta (Komuter)
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI

Kereta api lokal di Jawa Timur adalah beberapa layanan kereta api lokal milik Kereta Api Indonesia yang sebagian besar dioperasikan di wilayah Jawa Timur. Kereta api ini melayani tujuan berbagai kota di Jawa Timur, antara lain Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Malang, Blitar, Kertosono, dan Bojonegoro. Selain itu, terdapat kereta api lokal yang melayani dari Stasiun Surabaya Pasarturi menuju Stasiun Cepu yang terletak Cepu, Blora, Jawa Tengah. Hampir semua kereta api lokal ini dioperasikan oleh Daerah Operasi VIII Surabaya. Namun, terdapat kereta lokal yang dioperasikan oleh Daerah Operasi IX Jember, yaitu Pandanwangi dengan rute JemberKetapang.

Kereta api lokal di Jawa Timur dalam pengoperasiannya terbagi dua, yaitu kereta api lokal yang dioperasikan menggunakan kereta kelas ekonomi beserta lokomotif dan kereta api Komuter yang beroperasi menggunakan Kereta Rel Diesel.

Kereta api ekonomi lokal

Sebanyak tujuh kereta api lokal di Jawa Timur yang beroperasi menggunakan kereta kelas ekonomi yang ditarik menggunakan lokomotif, yaitu Dhoho dan Penataran, Tumapel, Ekonomi Lokal Kertosono, Ekonomi Lokal Bojonegoro, Ekonomi Lokal Cepu, dan Pandanwangi. Kereta tersebut memiliki susunan tempat duduk 3–2 serta dilengkapi dengan penyejuk udara sistem terpisah (split air conditioner).

Dhoho dan Penataran

Kereta api Penataran berhenti di Stasiun Malang, 2011

Templat:SB-BL Kereta api Dhoho dan Penataran merupakan dua layanan kereta api lokal untuk melayani jalur kantong Jawa Timur, yaitu memiliki rute yang memutar—mulai Surabaya, Malang, Blitar, Kediri, Kertosono, hingga kembali ke Surabaya, dan sebaliknya. Setiba di Stasiun Blitar, kereta api ini berganti nama menjadi Penataran untuk kembali ke Surabaya Kota melalui Malang, sedangkan kereta api yang melewati Kertosono berganti nama menjadi Dhoho. Dalam pengoperasiannya, kereta api ini berhenti lebih lama di Stasiun Kertosono untuk memutar arah lokomotif sebelum melanjutkan perjalanan menuju Bitar maupun Surabaya, serta nama kereta api mengalami perubahan setelah tiba di Stasiun Blitar.

Kereta api Dhoho—sebelumnya Rapih Dhoho—diluncurkan pada tahun 1971 sedangkan Penataran pertama kali beroperasi pada tahun 1985 yang merupakan layanan penerus kereta api Tumapel Blitar.[1]

Tarif kereta api ini ditetapkan sebesar Rp10.000,00–Rp30.000,00 untuk sekali perjalanan, tergantung jarak yang ditempuh penumpang.

Tumapel

Kereta api Tumapel meninggalkan Stasiun Wonokromo, 2020

Kereta api Tumapel merupakan salah satu layanan kereta api lokal yang menghubungkan Malang dan Surabaya. Perjalanan dari Malang menuju Surabaya sepanjang 96 kilometer ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam. Kereta api ini sering dimanfaatkan oleh kaum penglaju dari Malang dan Sidoarjo yang bekerja di Surabaya. Nama Tumapel diambil dari nama sebuah wilayah yang pernah dikuasai oleh Kerajaan Singasari.

Kereta api Tumapel pertama kali beroperasi pada 14 Januari 1971 untuk melayani lintas Surabaya–Malang. Pada awal peluncurannya, kereta api ini membawa tiga kereta kelas III (CW) [plus]. Walaupun hanya layanan kelas III, penumpang diberi fasilitas berupa kudapan dan air minum, serta dilengkapi dengan pramugari. Waktu perjalanan tercepat yang ditempuh saat itu selama 80 menit dengan tiga kali perjalanan pulang-pergi.[1]

Pada April 1973, rute pada kereta api tersebut sempat diperpanjang hingga Stasiun Blitar. Namun, layanan kereta api tersebut baik dari Malang maupun Blitar diubah menjadi kereta api lokal pada tahun 1976 karena ia berhenti di setiap stasiun yang dilaluinya.[1]

Pada tahun 1980-an awal, PJKA meluncurkan kereta api patas Tumapel Utama melayani lintas Surabaya–Malang hingga rutenya diperpanjang hingga Stasiun Blitar pada tahun 1985. Namun, pengoperasian kereta api tersebut dihentikan pada tahun 2002.[1]

Sejak 1 Juni 2014, PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mengoperasikan kereta api Tumapel sebagai kereta api lokal.

Tarif kereta api ini ditetapkan sebesar Rp10.000,00 untuk sekali perjalanan.

Ekonomi Lokal Kertosono

Kereta api lokal Kertosono setelah meninggalkan Stasiun Surabaya Gubeng

Kereta api Ekonomi Lokal Kertosono merupakan layanan kereta api lokal yang memiliki rute Surabaya KotaKertosono dan sebaliknya. Kereta api ini merupakan salah satu pilihan untuk penumpang kereta api dari dan ke Surabaya sehingga ia membantu pengoperasian kereta api Dhoho.

Kereta api ini beroperasi dengan susunan rangkaian kereta yang terdiri dari tujuh kereta kelas ekonomi dengan susunan tempat duduk 3-2 serta satu kereta makan pembangkit (MP3) atau kereta pembangkit (KP3).

Tarif kereta api ini ditetapkan sebesar Rp10.000,00 untuk sekali perjalanan.

Ekonomi Lokal Bojonegoro

Kereta api lokal Bojonegoro saat berhenti di Stasiun Babat, sekitar tahun 2010
Commuter Line Wilayah VIII Surabaya
A Commuter Line Arjonegoro
B Commuter Line Blorasura
J Commuter Line Jenggala
SI Commuter Line Sindro
SP Commuter Line Supas



ke Semarang Tawang
Cepu
Jembatan Padangan
Jawa Tengah
Jawa Timur
Bojonegoro
ke Rembang
Kapas
Sumberrejo
Bowerno
ke Jombang Kota
ke Merakurak
Babat
Pucuk
Lamongan
Duduk
Cerme
Indro SI
Kandangan
Tandes
FD07 Kereta Api Indonesia
Surabaya
Pasarturi
R1 Kereta Api Indonesia J SP
Surabaya
Kota
Surabaya
Gubeng
Kereta Api Indonesia 2L FD07
Ngagel
Wonokromo Kereta Api Indonesia FD03 Terminal Joyoboyo
Jalan Tol Surabaya–Gempol
Margorejo
Jemursari
Kertomenanggal
Sepanjang
Kumendung
Waru Kereta Api Indonesia R1 K1 terminal Purabaya
Boharan
Sawotratap
terminal Krian K2 Krian
Gedangan
jalur ke Ploso
Banjarkemantren
Kedinding
Buduran
Pagerwojo
Sidoarjo J SI SP Kereta Api Indonesia
Tulangan
Jalan Tol Surabaya–Gempol
Tarik
Tanggulangin
Porong K1 Terminal Porong
Kereta Api Indonesia J Mojokerto
Kali Porong
Jalan Tol Surabaya–Gempol
Bangil Kereta Api Indonesia
Pasuruan SP Kereta Api Indonesia

Kereta api Ekonomi Lokal Bojonegoro merupakan layanan kereta api lokal yang melayani rute SidoarjoSurabaya PasarturiBojonegoro dan sebaliknya.

Kereta api lokal ini dioperasikan supaya penumpang yang berada di sekitar stasiun-stasiun kecil di lintas Sidoarjo–Bojonegoro dapat dijangkau dengan kereta api ini menuju stasiun-stasiun besar dengan tarif yang murah, seperti Stasiun Sidoarjo, Wonokromo, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Lamongan, Babat, dan Bojonegoro. Rute yang sebelumnya hanya sampai Surabaya Pasarturi diperpanjang hingga Stasiun Sidoarjo mulai tanggal 1 April 2015.[2]

Tarif kereta api ini ditetapkan sebesar Rp6.000,00–Rp12.000,00 untuk sekali perjalanan, tergantung jarak yang ditempuh penumpang.

Pandanwangi

Kereta api Pandanwangi menunggu keberangkatan di Stasiun Jember

Templat:KTG-JR Kereta api Pandanwangi adalah layanan kereta api lokal yang menghubungkan Stasiun Ketapang yang terletak di Banyuwangi dengan Stasiun Jember, dan dioperasikan oleh Daerah Operasi IX Jember. Kereta api yang sering membawa enam kereta penumpang kelas ekonomi ini menempuh jarak sejauh 112 km dalam waktu sekitar 3 jam. Mulai 1 Juni 2014, jumlah perjalanan kereta api ini ditambah menjadi dua kali dalam sehari.[3]

Tarif kereta api ini ditetapkan sebesar Rp8.000,00 untuk sekali perjalanan.

Ekonomi Lokal Cepu

Kereta api Ekonomi Lokal Cepu adalah layanan kereta api lokal yang memiliki rute Surabaya PasarturiCepu dan sebaliknya. Kereta api ini mulai dioperasikan sejak berlakunya Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) tahun 2021 per 10 Februari 2021, dengan susunan rangkaian kereta yang terdiri dari 6 kereta kelas ekonomi dan 1 kereta makan-pembangkit, dan memiliki jumlah perjalanan sebanyak dua kali perjalanan pulang-pergi. Rangkaian kereta api yang digunakan merupakan bekas rangkaian kereta api Ekonomi Lokal Bojonegoro yang pernah digunakan pada saat berlakunya Gapeka tahun 2019.

Sebelumnya, terdapat layanan kereta api komersial dengan relasi yang sama, yaitu kereta api Cepu Ekspres, yang beroperasi menggunakan KRDI yang dilengkapi pendingin udara. Namun, pengoperasian kereta api tersebut dihentikan mulai tahun 2016.

Tarif kereta api ini ditetapkan sebesar Rp13.000,00 untuk sekali perjalanan.

Kereta api komuter

Kereta api komuter pada umumnya melayani berbagai tujuan di kawasan metropolitan Gerbangkertosusila, seperti Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, dan Stasiun Indro yang terletak di perkotaan Gresik. Selain itu, ia juga melayani dengan tujuan Bangil hingga Pasuruan. Sebagai kereta api komuter, ia beroperasi menggunakan rangkaian Kereta Rel Diesel buatan PT INKA maupun Kereta Rel Diesel Elektrik yang pernah digunakan untuk pengoperasian kereta api Prambanan Ekspres.

Beberapa rute baru pada layanan kereta api komuter yang mulai dioperasikan pada 10 Februari 2021, yaitu Sidoarjo–Indro, Surabaya–Mojokerto, dan Surabaya–Pasuruan. Namun, dalam penyederhanaan perjalanan, beberapa halte (shelter) yang terletak di jalur Surabaya–Sidoarjo dinonaktifkan sehingga seluruh kereta api komuter tidak berhenti di semua halte tersebut untuk melayani penumpang.[4]

Tarif kereta api komuter ditetapkan berkisar antara Rp4.000,00–Rp6.000,00.

Komuter Surabaya–Sidoarjo–Bangil

Kereta api Delta Ekspres saat beroperasi menggunakan KRD MCW 302 – tiba di Stasiun Surabaya Gubeng dari Sidoarjo/Porong, 2011

Kereta api berjenis kereta rel diesel (KRD) ini pertama kali diluncurkan pada 9 Februari 2004 dengan nama Delta Ekspres yang diresmikan oleh Presiden RI saat itu, Megawati Soekarnoputri[5]. Pada awalnya, ia beroperasi menggunakan KRD MCW 302.[6]

Untuk mendukung pengoperasian kereta api ini, maka PT KA membangun halte-halte di sepanjang jalan raya SurabayaSidoarjo pada letak yang strategis karena dekat dengan kawasan industri, penghubung antarmoda, dan lain-lain.

Dengan berlakunya Gapeka tahun 2017, kereta api ini berganti nama menjadi Komuter Surabaya–Porong (SuPor).[7] Untuk mendukung ketersediaan armada KRD, kereta api Komuter Surabaya–Porong beroperasi menggunakan Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) dan terkadang dapat beroperasi menggunakan rangkaian kereta yang tidak terpakai—ditarik menggunakan lokomotif—apabila rangkaian KRDI mengalami gangguan teknis.[8]

Per 1 Desember 2019, rute kereta api ini diperpanjang hingga Stasiun Bangil.[9]

Komuter Sulam

Kereta api Komuter Sulam menunggu keberangkatan di Stasiun Surabaya Pasarturi, 2020

Kereta api Komuter Sulam yang pertama beroperasi pada tahun 2004 pada awalnya menggunakan kereta rel diesel (KRD) MCW 302 sebagai bakal pelanting.[10] Pada akhir tahun 2016, KRD MCW 302 sempat digantikan dengan rangkaian KRDI AC yang pernah digunakan untuk pengoperasian Kereta api Madiun Jaya karena KRD tersebut telah dianggap uzur sehingga tidak layak pakai.[11][12]

Per tahun 2018, kereta api ini mulai beroperasi menggunakan KRDI buatan PT INKA yang sebelumnya digunakan untuk pengoperasian kereta api Banyubiru—memiliki kursi yang disusun membujur dan tidak dilengkapi penyejuk udara.[butuh rujukan]

Jenggala

Kereta api Jenggala di Stasiun Mojokerto

Kereta api Jenggala merupakan layanan kereta api komuter yang dioperasikan untuk melayani relasi Surabaya KotaMojokertoSidoarjo.[4]

Kereta api yang dioperasikan pada 12 November 2014 ini beroperasi menggunakan Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) buatan PT Industri Kereta Api. Kereta api ini merupakan kereta api pertama yang beroperasi melalui jalur kereta api Tarik–Sidoarjo setelah jalur tersebut diaktifkan kembali.[13]

Per 10 Februari 2021, kereta api Jenggala mengalami perubahan pola rute menjadi Surabaya–Mojokerto–Sidoarjo–Mojokerto–Surabaya, berbeda dengan rute per 1 Desember 2019 yang hanya memiliki rute Mojokerto–Sidoarjo. Dengan demikian, kereta api Jenggala hanya beroperasi sebanyak satu perjalanan pulang-pergi di lintas Sidoarjo–Tulangan–Mojokerto.[4]

Komuter Sidoarjo–Indro

Kereta api Komuter Sidoarjo–Surabaya–Indro adalah kereta api komuter yang dioperasikan untuk menyambungkan Sidoarjo dengan Stasiun Indro yang terletak di kawasan perkotaan Gresik. Kereta api ini diluncurkan pada 10 Februari 2021, bersamaan dengan berlakunya Grafik Perjalanan Kereta Api tahun 2021.[14] Ia memiliki jumlah perjalanan sebanyak sekali pulang-pergi dengan waktu kedatangan maupun keberangkatan dari Stasiun Indro pada siang hari. Dengan jarak tempuh sekitar ... km, ia menempuh waktu sekitar 3,5–4 jam.

Kereta api ini beroperasi melalui jalur Kandangan–Indro yang sebelumnya hanya digunakan untuk layanan kereta angkutan barang, telah dinonaktifkan pada tahun 2016–2017.[15][16]

Komuter Surabaya–Pasuruan

Kereta api Komuter Surabaya–Pasuruan adalah kereta api komuter yang dioperasikan untuk menyambungkan Surabaya dengan Pasuruan. Bersama dengan Komuter Sidoarjo–Surabaya–Indro, kereta api ini diluncurkan pada 10 Februari 2021, bersamaan dengan berlakunya Grafik Perjalanan Kereta Api tahun 2021.[17] Dengan jarak tempuh sekitar ... km, ia menempuh waktu sekitar 1,5 jam hingga 2 jam 15 menit.

Bakal pelanting

Hampir semua kereta api Ekonomi Lokal beroperasi membawa kereta penumpang kelas ekonomi dengan jumlah tempat duduk sebanyak 106 kursi sebanyak 6–7 kereta dalam satu rangkaian serta kereta makan-pembangkit atau kereta pembangkit (KMP3/KP3). Pada umumnya, sebagian besar rangkaian tersebut dimiliki oleh Depo Kereta Surabaya Gubeng (SGU). Walaupun demikian, terdapat rangkaian kereta api yang dimiliki oleh depo kereta lain, seperti kereta api Ekonomi Lokal Cepu yang menggunakan kereta milik Depo Kereta Surabaya Pasarturi dan kereta api Ekonomi Lokal Cepu yang menggunakan kereta milik Depo Kereta Ketapang (KTG). Lokomotif yang digunakan untuk pengoperasian kereta api ini adalah lokomotif CC201 atau lainnya.[4]

Kereta api yang berhenti beroperasi

Gerbang Kertasusila

Kereta api Gerbang Kertasusila merupakan layanan kereta api komuter yang pernah dioperasikan pada tahun 1970-an. Kereta api ini memiliki rute Surabaya–Blitar melalui Kertosono, tetapi pola rute yang ditetapkan cukup berbeda, yaitu dari Surabaya menuju Blitar, kemudian dilanjutkan denga rute pulang-pergi Blitar–Kertosono, hingga dilanjutkan kembali ke Surabaya. Pada saat masih beroperasi, bekal pelanting yang digunakan berupa KRD MCW-301 yang hanya terdiri dari dua kereta per satu rangkaian.

Pengoperasian kereta api ini dihentikan pada akhir 1970-an atau awal 1980-an, kemungkinan karena sering terjadi kendala teknis.[1]

KRD Blitar

Sama seperti kereta api Gerbang Kertasusila, kereta api KRD Blitar pernah dioperasikan di lintas Surabaya–Blitar melalui Kertosono. Kereta yang diluncurkan pada tahun 1982 ini beroperasi menggunakan KRD MCW-302 keluaran terbaru sebanyak enam rangkaian. Tingkat kererisian kereta api ini terbilang cukup tinggi, yang dibuktikan dengan banyaknya penumpang yang berdiri. Selanjutnya, KRD ini pada kemudian hari disebut KRD Rapih Dhoho yang mengalami perubahan jumlah pemberangkatan dari tiga kali menjadi sekali per hari.

Pengoperasian kereta api ini dihentikan pada tahun 1982.[1]

Kereta api lokal Surabaya–Babat

Kereta api KRD Babat berhenti di Stasiun Benowo pada sore hari, 2011

Kereta api Surabaya–Babat, lebih dikenal dengan nama KRD Babat, adalah layanan kereta api lokal kelas ekonomi yang pernah dioperasikan untuk melayani rute Surabaya PasarturiBabat dan sebaliknya. Kereta api ini pernah beroperasi secara bersamaan dengan kereta api KRD Bojonegoro (Ekonomi Lokal Bojonegoro) pada rute yang sama dan menggunakan rangkaian kereta yang sama. Kereta api yang menempuh jarak sekitar 70 km ini berhenti di setiap stasiun yang dilaluinya. Namun, pengoperasiannya dihentikan mulai tahun 2013 untuk menyederhanakan perjalanan kereta api.

Per tahun 2012–2013, tarif kereta api ini pernah ditetapkan sebesar Rp2.000,00.[18]

Referensi

  1. ^ a b c d e f "Sejarah KA Lokal Jalur Kantong". Roda Sayap. Diakses tanggal 2020-02-10. 
  2. ^ "Jalur Kereta Bojonegoro-Sidoardjo Dibuka Hari Ini". INKA. Diakses tanggal 8 Februari 2021
  3. ^ "PT KAI Tambah Jadwal Perjalanan KA Pandanwangi". Tribun. 2014-06-02. 
  4. ^ a b c d "Expose Gapeka 2021 Daop 8 Surabaya" (2021) PT Kereta Api Indonesia (Persero)
  5. ^ "Mega Resmikan KA Komuter". Suara Merdeka. Semarang. 2004-02-10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-06-05. Diakses tanggal 2019-12-04. 
  6. ^ Rahardhi, Ignatius (2017-07-04). "Opini: Nasib Mengenaskan Kereta Api Komuter Daop 8". KAORI Nusantara. Diakses tanggal 2019-12-04. 
  7. ^ Bintang, Amri (2017-01-05). "Banyak Perubahan Jadwal KA, Inilah Bocoran Gapeka 2017". KAORI Nusantara. Diakses tanggal 2019-12-04. 
  8. ^ "Rangkaian KA Komuter Supor dan Susi Ganti Armada". Informasi Aktual. 2018-08-21. Diakses tanggal 2019-12-04. 
  9. ^ Arifin, Jawanto (2019-11-19). "Hore… Desember, Jalur KA Komuter Ditarget hingga Stasiun Bangil". Radar Bromo. Diakses tanggal 2019-12-04. 
  10. ^ Sugeng Dwi Hartantyo, Hammam Rofiqi Agustapraja (2018). Analisis Kinerja KA Komuter Surabaya–Lamongan. Universitas Islam Lamongan. hlm. 35. 
  11. ^ Ignatius Rahardhi (4 Juli 2017). "Opini: Nasib Mengenaskan Kereta Api Komuter Daop 8". KAORI Nusantara. 
  12. ^ Wiratama Adi Nugraha (2017). Arahan Peningkatan Pelayanan Kereta Komuter Surabaya–Lamongan Berdasarkan Preferensi Masyarakat (PDF). Institut Teknologi Sepuluh Nopember. hlm. 89. 
  13. ^ "PT KAI Operasikan KA Jenggala Mojokerto-Sidoarjo | Investor Daily". id.beritasatu.com. Diakses tanggal 2018-03-26. 
  14. ^ Kabar Gembira, Kereta Komuter Sidoarjo-Gresik Bakal Beroperasi Lagi, Liputan 6, Diakses tanggal 9 Februari 2021
  15. ^ Widayati, Rully (2016-09-09). "KAI Daop 8 Surabaya Hidupkan Lagi Stasiun Indro Gresik". Tempo. Diakses tanggal 2019-09-07. 
  16. ^ "Banyak Tunggakan, Stasiun Stop Operasi". Jawa Pos. 2017-08-02. 
  17. ^ Kabar Gembira, Kereta Komuter Sidoarjo-Gresik Bakal Beroperasi Lagi, Liputan 6, Diakses tanggal 9 Februari 2021
  18. ^ Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM. 59 TAHUN 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perubahan Nomor PM. 43 Tahun 2012 Tentang Tarif Angkutan Orang Dengan Keretaapi Kelas Ekonomi