Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994: Perbedaan antara revisi
mohon perbarui juga referensi jika isi artikel diperbarui Tag: Pengembalian manual |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 28: | Baris 28: | ||
| casualties = 215 meninggal |
| casualties = 215 meninggal |
||
}} |
}} |
||
'''Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994''' adalah bencana gempa bumi tektonik yang berpusat di [[Samudra Hindia]] yang terjadi pada tanggal 2 Juni 1994 sekira pukul 18.17 [[WIB]].<ref name="tsu2">[https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eventpage/usp0006djk/executive ''M |
'''Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994''' adalah bencana gempa bumi tektonik yang berpusat di [[Samudra Hindia]] yang terjadi pada tanggal 2 Juni 1994 sekira pukul 18.17,Gempa Bumi ini adalah bencana gempa bumi terkuat yang pernah melanda Indonesia dan juga sekaligus sebagai gempa bumi terkuat kedua sepanjang sejarah setelah bencana [[Gempa bumi Valdivia 1960]] di [[Chile]] yang merupakan Gempa bumi terkuat didunia yang pernah terjadi,magnitudo dari Gempa bumi Jawa ini awalnya adalah 9,3 [[Skala Ricther]] namun diteliti kembali dan direvisi menjadi 9,4 [[Skala Ricther]] [[WIB]].<ref name="tsu2">[https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eventpage/usp0006djk/executive ''M 9.4 - south of Java, Indonesia'']. earthquake.usgs.gov. 3 Juni 1994. Diakses tanggal 24/08/2019.</ref> 7 menit berselang sejak gempa bumi tersebut terjadi, gelombang [[tsunami]] kemudian menghantam pesisir pantai selatan [[Jawa]] dan seluruh pesisir yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan samudra Pasifik bahkan [[Chile]] yang merupakan titik terjauh yang dihanatam oleh tsunami ini berjarak sekitar <ref name='tsu1'>Gayo, Iwan. Buku Pintar seri senior. 2004. Jakarta:Pustaka Warga Negara.</ref> Bencana tsunami akibat gempa bumi tektonik ini menyebabkan kerusakan total yang melanda pemukiman penduduk di pesisir selatan [[Kabupaten Banyuwangi]] seperti [[Pantai Plengkung]], Pantai Pancer dan [[Pantai Rajegwesi]] yang rata dengan tanah. Korban meninggal diperkiraan mencapai 215 jiwa.<ref name='tsu1' />Korban jiwa sangat banyak dikarenakan peristiwa tsunami tersebut terjadi pada dini hari sekira pukul 01.00 [[WIB]]<ref name="tsu2"/>di mana banyak warga yang masih tertidur lelap. |
||
Dampak tsunami juga terjadi pada para peselancar yang tinggal di bibir Pantai Plengkung. Seorang peselancar bernama John Philbin berada di Plengkung pada malam terjadinya tsunami. Dia menggambarkan tsunami tersebut sebagai ombak yang sangat besar. |
Dampak tsunami juga terjadi pada para peselancar yang tinggal di bibir Pantai Plengkung. Seorang peselancar bernama John Philbin berada di Plengkung pada malam terjadinya tsunami. Dia menggambarkan tsunami tersebut sebagai ombak yang sangat besar. |
Revisi per 7 April 2021 08.23
Berkas:Tsunamibwi1994.jpg | |
Waktu UTC | 1994-07-03 18:17:37 |
---|---|
ISC | 167105 |
USGS-ANSS | ComCat |
Tanggal * | 3 Juni 1994 |
Tanggal setempat | |
Waktu setempat | |
Kekuatan | 7.8 Mw |
Kedalaman | 18 km |
Episentrum | 10°28′37″S 112°50′06″E / 10.477°S 112.835°E |
Wilayah bencana | Indonesia |
Korban | 215 meninggal |
* Usang | Lihat dokumentasi. |
Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994 adalah bencana gempa bumi tektonik yang berpusat di Samudra Hindia yang terjadi pada tanggal 2 Juni 1994 sekira pukul 18.17,Gempa Bumi ini adalah bencana gempa bumi terkuat yang pernah melanda Indonesia dan juga sekaligus sebagai gempa bumi terkuat kedua sepanjang sejarah setelah bencana Gempa bumi Valdivia 1960 di Chile yang merupakan Gempa bumi terkuat didunia yang pernah terjadi,magnitudo dari Gempa bumi Jawa ini awalnya adalah 9,3 Skala Ricther namun diteliti kembali dan direvisi menjadi 9,4 Skala Ricther WIB.[1] 7 menit berselang sejak gempa bumi tersebut terjadi, gelombang tsunami kemudian menghantam pesisir pantai selatan Jawa dan seluruh pesisir yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan samudra Pasifik bahkan Chile yang merupakan titik terjauh yang dihanatam oleh tsunami ini berjarak sekitar [2] Bencana tsunami akibat gempa bumi tektonik ini menyebabkan kerusakan total yang melanda pemukiman penduduk di pesisir selatan Kabupaten Banyuwangi seperti Pantai Plengkung, Pantai Pancer dan Pantai Rajegwesi yang rata dengan tanah. Korban meninggal diperkiraan mencapai 215 jiwa.[2]Korban jiwa sangat banyak dikarenakan peristiwa tsunami tersebut terjadi pada dini hari sekira pukul 01.00 WIB[1]di mana banyak warga yang masih tertidur lelap.
Dampak tsunami juga terjadi pada para peselancar yang tinggal di bibir Pantai Plengkung. Seorang peselancar bernama John Philbin berada di Plengkung pada malam terjadinya tsunami. Dia menggambarkan tsunami tersebut sebagai ombak yang sangat besar.
- "Saat gemuruh makin keras, saya masih duduk di dalam kamar saya, dan tiba-tiba air datang menghantam gubukku."
Peselancar lain bernama Richie Lovett menggambarkan pengalaman itu seperti "ditabrak kereta api dengan kecepatan penuh". Seorang lainnya bernama Richard Marsh awalnya mengira harimau telah menyerang mereka, tetapi kemudian ia menyadari itu adalah gelombang besar. Marsh dan Lovett tersapu ratusan meter ke dalam hutan oleh gelombang.
- "Aku benar-benar panik. Aku hanya berusaha menggapai sesuatu yang terapung untuk bertahan hidup dan menghindari puing-puing jatuh di kepala saya serta berusaha untuk bisa bernapas."
Lovett akhirnya harus kembali ke Australia untuk perawatan medis.
- "Pondok telah menghilang dan aku terjebak oleh kayu dan potongan bambu. Ketika air mulai mereda. Aku terjebak dan kakiku terjepit tumpukan kayu dan sampah."
Menanggapi hal ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk tidak mendirikan pemukiman di jarak 1 km di garis pantai. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi kerusakan jika bencana seperti ini terulang kembali. Selain itu di dekat Pantai Rajegwesi dibangun perumahan warga yang disebut Perumahan Tsunami.
Galeri
-
Monumen Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994
Lihat pula
Referensi
- ^ a b M 9.4 - south of Java, Indonesia. earthquake.usgs.gov. 3 Juni 1994. Diakses tanggal 24/08/2019.
- ^ a b Gayo, Iwan. Buku Pintar seri senior. 2004. Jakarta:Pustaka Warga Negara.