Kereta api Argo Parahyangan: Perbedaan antara revisi
Tag: Dikembalikan |
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 341: | Baris 341: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
{{id}} [https://kai.id/ Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia]{{Daftar KA penumpang Indonesia}} |
{{id}} [https://kai.id/ Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia]{{Daftar KA penumpang Indonesia}} |
||
{{Topik Jakarta}} |
{{Topik Jakarta}} |
||
Revisi per 13 April 2021 16.53
Artikel bertopik layanan kereta api ini berisi jadwal perjalanan kereta api yang suatu saat dapat berubah. |
KA ARGO PARAHYANGAN
BANDUNG - GAMBIR (PP)
| |||||
Berkas:Argo Parahyangan TB.JPG | |||||
Informasi umum | |||||
---|---|---|---|---|---|
Jenis layanan | Kereta api antarkota | ||||
Status | Beroperasi | ||||
Pendahulu | Parahyangan (1971-2010) Argo Gede (1995-2010) | ||||
Mulai beroperasi | 27 April 2010 | ||||
Operator saat ini | PT Kereta Api Indonesia | ||||
Jumlah penumpang harian | 4.600 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan] | ||||
Lintas pelayanan | |||||
Stasiun awal | Kiaracondong Bandung | ||||
Jumlah pemberhentian | Lihatlah di bawah. | ||||
Stasiun akhir | Gambir | ||||
Jarak tempuh | sekitar 170 km hingga 180 km | ||||
Waktu tempuh rerata | sekitar 3 jam 15 menit hingga 4 jam 15 menit 2 jam 50 menit (Argo Parahyangan Excellence) | ||||
Frekuensi perjalanan | Empat kali dalam satu perjalanan pulang pergi di hari biasa dan sampai 10 kali dalam satu perjalanan pulang pergi di akhir pekan dan hari libur nasional | ||||
Jenis rel | Rel berat | ||||
Pelayanan penumpang | |||||
Kelas | Luxury, priority, eksekutif, dan ekonomi premium/plus | ||||
Pengaturan tempat duduk |
| ||||
Fasilitas restorasi | Ada | ||||
Fasilitas observasi | Kaca panorama dupleks dengan tirai dan lapisan laminasi isolator panas | ||||
Fasilitas hiburan | Ada | ||||
Teknis sarana dan prasarana | |||||
Lebar sepur | 1.067 mm | ||||
Kecepatan operasional | rata-rata 60 s.d. 100 km/jam | ||||
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI | ||||
Nomor pada jadwal | 35-42 (reguler) 43F-54F (fakultatif) | ||||
|
Kereta api Argo Parahyangan merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi premium/ekonomi plus yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani lintas Kiaracondong/Bandung–Gambir dan sebaliknya. Ia menawarkan pilihan perjalanan pada pagi hingga malam hari untuk kedua arah serta menempuh jarak sekitar 169 km dalam waktu rata-rata 3 jam.
Asal usul nama
Nama "Parahyangan" (bahasa Sunda: ᮕᮛᮠᮡᮀᮍᮔ᮪, translit. Parahyangngan), dan Preanger pengejaan bahasa Belanda, merujuk pada suatu daerah pegunungan tempat kebudayaan Suku Sunda tumbuh dan berkembang di wilayah Jawa bagian Barat. Kata Parahyangan berasal dari kata rahyang yang mendapatkan awalan pa- dan akhiran -an yang berarti "tempat bersemayam para rahyang—roh nenek moyang atau dewa".[1]
Parahyangan juga dapat berasal dari Carita Parahyangan, salah satu naskah berbahasa Sunda kuno yang membahas sejarah raja-raja Jawa dan Sunda. Sementara merek Argo yang merupakan turunan dari kereta api Argo Gede dengan relasi sama menunjukkan kelas layanan eksekutif yang diharapkan dapat memberikan kepuasan pelanggan. Penggabungan dua unsur tersebut diharapkan akan menumbuhkan kebanggaan bagi setiap penumpangnya.
Sejarah
Kereta api Argo Parahyangan mulai beroperasi pada 27 April 2010—merupakan penggabungan layanan kereta api dengan lintas pelayanan yang sama, yaitu Argo Gede dan Parahyangan.
Kereta api Parahyangan (1971–2010)
Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) meluncurkan kereta api Parahyangan pada 31 Juli 1971 dengan layanan kelas bisnis dan eksekutif untuk menempuh perjalanan dari Bandung menuju Jakarta dalam waktu dua jam tiga menit.[2]
Saat awal pengoperasiannya, kereta api ini sering beroperasi dengan lokomotif BB301 sebagai penarik. Lokomotif BB304 sempat dioperasikan sebagai penarik sebelum tergantikan oleh lokomotif CC201.[3]
Pada tahun 1980-an, kereta api Parahyangan sempat menjadi pilihan masyarakat untuk bepergian menuju Jakarta maupun Bandung—hal ini dapat dibuktikan adanya pengoperasian kereta api Parahyangan dengan empat belas kereta dalam satu rangkaian.[3]
Pada tahun 2005, kereta api Parahyangan sempat beroperasi dengan membawa dua kereta kelas eksekutif dan tiga kereta kelas bisnis dalam satu rangkaian sebagai dampak penurunan okupansi penumpang akibat pengoperasian jalan tol Cikampek–Purwakarta–Padalarang (Cipularang)—perjalanan Jakarta–Bandung saat itu lebih cepat apabila ditempuh melalui jalan tol. Untuk meningkatkan okupansi penumpang, PT KAI sempat memberlakukan diskon tarif mulai 7 Maret 2008[4] sebelum layanan kereta api ini dihentikan pada 27 April 2010.[5]
Kereta api Argo Gede (1995–2010)
Kereta api Argo Gede merupakan layanan kereta api Argo pertama yang beroperasi mulai 31 Juli 1995. Nama "Argo Gede" diambil dari Gunung Gede, salah satu gunung di Jawa Barat. Peluncuran kereta api ini dilakukan di Stasiun Gambir oleh Perumka bersamaan dengan peresmian kereta api JS-950 Argo Bromo dan peluncuran lokomotif CC203.[6] Selama pengoperasiannya, kereta api ini menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Bandung selama 2,5 jam dan beroperasi menggunakan rangkaian kereta buatan PT INKA keluaran 1995.[7] Per Oktober 1999, kereta api ini melayani dua kali perjalanan dalam sehari dan tarif ditetapkan sebesar Rp40.000,00.[8]
PT KA kemudian meluncurkan layanan kereta api Argo Gede II pada 20 Mei 2001—bersama dengan peluncuran kereta api Argo Muria II dan Gumarang—untuk menambah jumlah perjalanan lintas Jakarta–Bandung.[9]
Beberapa layanan kereta api lintas Jakarta–Bandung mengalami penurunan okupansi akibat pengoperasian jalan tol Cipularang pada 2005. Walaupun demikian, tingkat okupansi kereta api Argo Gede lebih tinggi jika dibandingkan dengan kereta api Parahyangan.[10]
Kereta api Argo Parahyangan
Layanan kereta api kelas bisnis dan eksekutif (2010–2016)
Kereta api Argo Parahyangan merupakan hasil peleburan layanan kereta api Argo Gede dan Parahyangan sejak 26 April 2010 serta hasil tanggapan dari PT KAI atas kekecewaan masyarakat setelah pengoperasian kereta api Parahyangan dihentikan.[11] Kereta api Argo Parahyangan sempat beroperasi dengan rangkaian kereta yang terdiri dari tiga sampai empat kereta kelas eksekutif (bekas kereta api Argo Gede) dan dua sampai tiga kereta kelas bisnis (bekas kereta api Parahyangan).
Karena permintaan masyarakat akan layanan kelas eksekutif lebih tinggi dari kelas bisnis, maka dilakukan penghapusan layanan kelas bisnis pada beberapa perjalanan sehingga hanya melayani kelas eksekutif mulai 30 Desember 2011. Hingga tahun 2016, kereta api tersebut memiliki dua jenis layanan, yaitu layanan kelas eksekutif dan layanan kelas campuran (eksekutif-bisnis).
Sejak tidak diberlakukan kebijakan kereta aling-aling pada pertengahan tahun 2016, perjalanan kereta api Argo Parahyangan—sebelumnya dilakukan perubahan layanan—kembali melayani kelas bisnis (atau kelas ekonomi).
Layanan kereta api kelas ekonomi dan eksekutif (2016–2017)
Sejak 25 Oktober 2016, kereta api Argo Parahyangan dilakukan perubahan layanan pada kelas bisnis menjadi kelas ekonomi plus. Rangkaian kereta kelas ekonomi plus yang digunakan berupa rangkaian kereta buatan PT INKA keluaran 2016—pernah digunakan untuk pengoperasian kereta api Mutiara Selatan maupun kereta api lain yang dikritik masyarakat karena alasan kenyamanan, yaitu jarak antarkursi yang sempit[12][13]—sehingga kereta api ini mulai melayani kelas eksekutif dan ekonomi plus.[14] Selain itu, dilakukan penambahan jumlah perjalanan karena okupansi semakin tinggi.
Pengoperasian kereta api mulai 2017–sekarang
Pada rentang tahun 2017 hingga 2019, kereta api ini mulai beroperasi menggunakan rangkaian kereta buatan PT INKA kelas ekonomi premium keluaran 2017 dan kelas eksekutif berbahan baja nirkarat keluaran 2018 pada layanan kereta api tambahan. Selain itu, kereta api ini mulai melayani layanan priority pada 9 Maret 2018.[15]
Kereta api Argo Parahyangan reguler dilakukan penggantian rangkaian kereta secara keseluruhan dengan rangkaian kereta buatan PT INKA berbahan baja nirkarat mulai tahun 2019.
PT KAI meluncurkan layanan kereta api dengan waktu tempuh yang lebih singkat (2 jam 50 menit), yaitu Argo Parahyangan Excellence, mulai 1 Oktober 2019.[16]
Sesuai dengan grafik perjalanan kereta api (gapeka) tahun 2019, kereta api ini berjalan sebelas kali pulang-pergi reguler dan tiga kali perjalanan kereta api fakultatif. Hingga saat ini, rangkaian kereta api Argo Parahyangan yang digunakan untuk perjalanan tambahan masih menggunakan rangkaian dari kereta api Harina, Sembrani, dan lain-lain. Selain itu, peran kereta api Argo Parahyangan pun didukung oleh perpanjangan lintas pelayanan pada kereta api Argo Wilis, Turangga, dan Mutiara Selatan hingga Stasiun Gambir.
Tarif
Tarif kereta api ini berkisar antara Rp350.000,00 untuk kelas luxury, Rp290.000,00 untuk kelas priority, Rp150.000,00-Rp175.000,00 untuk kelas eksekutif, dan Rp110.000,00-Rp125.000,00 untuk kelas ekonomi premium. Tarif ini berlaku secara merata untuk semua stasiun pemberhentian.
Data teknis
Lintas pelayanan | Kiaracondong/Bandung–Gambir pp. | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Lokomotif | CC206 | |||||||||||
Susunan rangkaian kereta 1 | ||||||||||||
Kereta nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | Kereta makan (M1) | 1 | 2 | 3 | 4 | Kereta pembangkit (P) | |
Keterangan | Kereta penumpang kelas eksekutif (K1 0 18) | Kereta penumpang kelas ekonomi (K3 0 18) | ||||||||||
Susunan rangkaian kereta 2 | ||||||||||||
Kereta nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | Kereta makan (M1) | 1 | 2 | 3 | 4 | Kereta pembangkit (P) | ||
Keterangan | Kereta penumpang kelas eksekutif (K1 0 01) | Kereta penumpang kelas ekonomi (K3 0 16) | ||||||||||
Susunan rangkaian kereta 3 | ||||||||||||
Kereta nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | Kereta makan (M1) | 1 | 2 | 3 | Kereta pembangkit (P) | ||
Keterangan | Kereta penumpang kelas eksekutif (K1 0 18/19) | Kereta penumpang kelas ekonomi (K3 0 18/19) | ||||||||||
Susunan rangkaian kereta 4 | ||||||||||||
Kereta nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | Kereta makan (M1) | 1 | 2 | 3 | 4 | Kereta pembangkit (P) | ||
Keterangan | Kereta penumpang kelas eksekutif (K1 0 18/19) | Kereta penumpang kelas ekonomi (K3 0 18/19) | ||||||||||
Susunan rangkaian kereta 5 | ||||||||||||
Kereta nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | Kereta makan (M1) | 1 | 2 | 3 | 4 | Kereta pembangkit (P) | |
Keterangan | Kereta penumpang kelas eksekutif (K1 0 18/19) | Kereta penumpang kelas ekonomi (K3 0 18/19) | ||||||||||
Susunan rangkaian kereta 6 | ||||||||||||
Kereta nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | Kereta makan (M1) | 5 | 6 | 7 | 8 | Kereta pembangkit (P) | ||
Keterangan | Kereta penumpang kelas eksekutif (K1 0 16) | Kereta penumpang kelas eksekutif (K1 0 16) | ||||||||||
Susunan rangkaian kereta 7 | ||||||||||||
Kereta nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | Kereta makan (M1) | 5 | 6 | 7 | 8 | Kereta pembangkit (P) | ||
Keterangan | Kereta penumpang kelas eksekutif (K1 0 18/19) | Kereta penumpang kelas eksekutif (K1 0 18/19) | ||||||||||
Catatan :
|
Jadwal perjalanan
Berikut ini adalah jadwal perjalanan kereta api Argo Parahyangan per 10 Februari 2021 (berdasarkan Gapeka 2021).
Argo Parahyangan (Kiaracondong/Bandung – Gambir) | ||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Stasiun | KA 35* | KA 37 | KA 39 | KA 41 | KA 43F | KA 45F | KA 47F | KA 49F | KA 51F | KA 53F* | ||||||||||
Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | |
Kiaracondong | - | 04.50 | - | 11.45 | ||||||||||||||||
Bandung | - | 04.25 | 05.00 | 05.15 | - | 11.10 | - | 15.00 | - | 06.00 | - | 08.50 | - | 09.35 | 11.55 | 12.10 | - | 18.25 | - | 19.20 |
Cimahi | 04.35 | 04.37 | 05.25 | 05.27 | 11.20 | 11.22 | 15.10 | 15.12 | 06.10 | 06.12 | 09.00 | 09.02 | 09.45 | 09.47 | 12.20 | 12.22 | 18.35 | 18.37 | Ls | Ls |
Purwakarta | Ls | Ls | Ls | Ls | Ls | Ls | Ls | Ls | 07.34 | 07.38 | Ls | Ls | Ls | Ls | Ls | Ls | Ls | Ls | Ls | Ls |
Bekasi | Ls | Ls | 07.42 | 07.44 | 13.38 | 13.40 | 17.30 | 17.32 | 08.45 | 08.54 | 11.19 | 11.21 | 12.02 | 12.04 | Ls | Ls | 20.52 | 20.54 | Ls | Ls |
Jatinegara | Ls | Ls | 08.01 | 08.03 | 13.56 | 13.58 | 17.48 | 17.50 | 09.05 | 09.07 | 11.37 | 11.40 | 12.21 | 12.23 | 14.51 | 14.53 | 21.11 | 21.13 | Ls | Ls |
Gambir | 07.14 | - | 08.19 | - | 14.14 | - | 18.04 | - | 09.23 | - | 11.55 | - | 12.39 | - | 15.08 | - | 21.29 | - | 22.05 | - |
Argo Parahyangan (Gambir – Bandung/Kiaracondong) | ||||||||||||||||||||
Stasiun | KA 36 | KA 38 | KA 40* | KA 42 | KA 44F | KA 46F | KA 48F | KA 50F | KA 52F | KA 54F* | ||||||||||
Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | |
Gambir | - | 05.40 | - | 06.05 | - | 15.30 | - | 18.40 | - | 04.55 | - | 08.50 | - | 10.10 | - | 12.30 | - | 13.15 | - | 21.50 |
Bekasi | 06.10 | 06.13 | 07.22 | 07.24 | Ls | Ls | 19.12 | 19.14 | Ls | Ls | 09.23 | 09.25 | 10.42 | 10.44 | 13.02 | 13.04 | 13.47 | 13.49 | Ls | Ls |
Cimahi | 08.28 | 08.30 | 09.54 | 09.56 | 18.08 | 18.10 | 21.31 | 21.33 | 07.36 | 07.38 | 11.57 | 11.59 | 13.15 | 13.17 | 15.19 | 15.21 | 16.17 | 16.19 | Ls | Ls |
Bandung | 08.40 | 08.55 | 10.06 | - | 18.19 | - | 21.43 | 21.53 | 07.38 | - | 12.09 | - | 13.27 | - | 15.32 | - | 16.29 | - | 00.35 | - |
Kiaracondong | 09.05 | 22.03 | - | |||||||||||||||||
Keterangan:
|
Insiden
- Pada tanggal 30 Mei 2014, kereta api Argo Parahyangan anjlok di Depok, Darangdan, Purwakarta ke arah Stasiun Cikadongdong yang mengakibatkan dua kereta dan sebuah lokomotif anjlok keluar rel. Selain itu, perjalanan kereta api Serayu dialihkan dan ratusan penumpang kereta api Argo Parahyangan telantar.[17][18][19][20]
- Pada tanggal 26 Agustus 2019 pukul 13.00, KA 32 Argo Parahyangan menabrak bus angkutan karyawan di Kampung Gorowong, Warung Bambu, Karawang Timur, Karawang karena bus mogok saat melintas di perlintasan kereta api. Kejadian ini mengakibatkan kaca lampu semboyan pada lokomotif pecah, kereta pembangkit dan mobil mengalami kerusakan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu karena sopir dan penumpangnya keluar menghindari kecelakaan. Namun, perjalanan kereta api menjadi terhambat.[21]
- Pada tanggal 21 Desember 2019 pukul 22:15 WIB, kereta api Argo Parahyangan menabrak mobil di perlintasan Kereta Api Cibitung, Wanasari, Cibitung, Bekasi yang mengakibatkan mobil mengalami kerusakan parah dan tujuh orang penumpang tewas di lokasi kecelakaan. Selain itu, lampu kabut sebelah kiri pada lokomotif pecah kemudian berhenti luar biasa di Stasiun Tambun untuk memeriksa lokomotif.[22]
Galeri
-
Kereta api Argo Parahyangan saat melintas langsung Stasiun Tambun, 2014
-
Tampak dalam pada kereta api Argo Parahyangan kelas eksekutif sebelum dilakukan penggantian rangkaian kereta, 2010
Lihat pula
Referensi
- ^ Kunto, H. (2000). Seabad Grand Hotel Preanger 1897 - 1997. Bandung: Grand Hotel Preanger.
- ^ 30 Tahun Indonesia merdeka. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia. 1977.
- ^ a b "Legenda Parahyangan". Roda Sayap. Diakses tanggal 2020-06-28.
- ^ "KA Jakarta-Bandung Diskon 50%, Penumpang Melonjak 100%". detiknews. Diakses tanggal 2020-06-28.
- ^ "Kereta Api Parahyangan Dihentikan". KOMPAS. Diakses tanggal 2020-06-28.
- ^ "Argo Bromo dan Argo Gede". Kompas. 1995.
- ^ "Nostalgia Mewahnya Kereta Api Argo Pertama di Indonesia". VIVA. 2018-03-20. Diakses tanggal 2020-06-28.
- ^ "Jadual dan Tarif Kereta Api Argogede". Perusahaan Umum Kereta Api. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Oktober 1999.
- ^ "KA Argo Muria Beroperasi". Kompas. 2001.
- ^ "PT KA: Lebih Ramai Argo Gede Dibanding Parahyangan". detiknews. Diakses tanggal 2020-06-28.
- ^ Baltyra: KA Parahyangan, Sang Legendaris Pun Harus Berhenti
- ^ Okta, Maria (2018-04-17). "Dianggap Sempit dan Tak Nyaman, Kursi KA Ekonomi Premium Penumpang Akan Diganti". KabarPenumpang.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-21.
- ^ "KA Mutiara Selatan Kembali ke Kelas Bisnis | Bandung Bisnis.com". Bisnis.com. Diakses tanggal 2020-03-21.
- ^ Harga Tiket Kereta Api Jarak Jauh Turun, Cek Daftarnya
- ^ "KAI Luncurkan KA Argo Parahyangan Priority". kai.id. Diakses tanggal 2020-02-25.
- ^ Susanti, Reni. "KAI Luncurkan KA Argo Parahyangan Excellence, Jakarta-Bandung 2 Jam 50 Menit". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-01-11.
- ^ Okezone: KA Argo Parahyangan Anjlok di Bandung Barat
- ^ Okezone: Seluruh Penumpang Argo Parahyangan Selamat
- ^ Okezone: Ratusan Penumpang Argo Parahyangan Terlantar
- ^ Okezone: Argo Parahyangan Anjlok, Perjalanan KA Serayu Dialihkan
- ^ Media, Kompas Cyber. "Bus Mogok di Tengah Rel, Karyawan Berhamburan dan Kereta Pun Datang lalu Menabrak". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-09-05.
- ^ "BREAKING NEWS: Kereta Api Tabrak Mobil di Cibitung, 7 Orang Tewas, Ini Kronologinya". tribunnews. 22 Desember 2019.
Pranala luar
(Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia