Lompat ke isi

Pesyita: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 36: Baris 36:


== Perjanjian Baru ==
== Perjanjian Baru ==
Setelah menelaah pasal 1 sampai pasal 14 Injil Matius, Gwilliam mendapati bahwa versi Pesyita dari ayat-ayat tersebut hanya bersesuaian dengan ''[[Textus Receptus]]'' dalam 108 kasus dan dengan ''[[Codex Vaticanus]]'' dalam 65 kasus. Dalam 137 kasus, Persyita tidak bersesuaian dengan kedua-duanya, tetapi bersesuaian dengan versi Suryani Lama dan Latin Lama. Dalam 31 kasus, Pesyita tidak bersesuaian dengan semuanya.<ref name = Metzger>[[Bruce M. Metzger]], ''The Early Versions of the New Testament: Their Origin, Transmission and Limitations'' (Oxford University Press 1977), hlm. 50.</ref>
Setelah menelaah pasal 1 sampai pasal 14 Injil Matius, G.H. Gwilliam mendapati bahwa versi Pesyita dari ayat-ayat tersebut hanya bersesuaian dengan ''[[Textus Receptus]]'' dalam 108 kasus dan dengan ''[[Codex Vaticanus]]'' dalam 65 kasus. Dalam 137 kasus, Persyita tidak bersesuaian dengan kedua-duanya, tetapi bersesuaian dengan versi Suryani Lama dan Latin Lama. Dalam 31 kasus, Pesyita tidak bersesuaian dengan semuanya.<ref name = Metzger>[[Bruce M. Metzger]], ''The Early Versions of the New Testament: Their Origin, Transmission and Limitations'' (Oxford University Press 1977), hlm. 50.</ref>


Terkait soal kesesuaian tersebut maupun keaslian Pesyita, [[Batrik]] [[Syimun XXI Esyai]] mengeluarkan pernyataan yang diringkas sebagai berikut:
Terkait soal kesesuaian tersebut maupun keaslian Pesyita, [[Batrik]] [[Syimun XXI Esyai]] mengeluarkan pernyataan yang diringkas sebagai berikut:

Revisi per 30 Juni 2021 05.48

Pesyita
Naskah dari abad ke-9
Nama lengkapܡܦܩܬܐ ܦܫܝܛܬܐ mapaqtâ pšîṭâ
Nama lainPesyito, Psyito, Fsyito
Terbitan
lengkap
Abad ke-2 M
Jenis penerjemahanBahasa Suryani
Afiliasi agamaKristen Suryani
ܒܪܵܫܝܼܬܼ ܒܪ݂ܵܐ ܐܲܠܵܗܵܐ ܝܵܬܼ ܫܡܲܝܵܐ ܘܝܵܬܼ ܐܲܪܥܵܐ ܘܐܲܪܥܵܐ ܗܘ̣ܵܬܼ ܬܘܿܗ ܘܒ݂ܘܿܗ ܘܚܸܫܘܿܟ݂ܵܐ ܥܲܠ ܐܲܦܲܝ̈ ܬܗܘܿܡܵܐ ܘܪܘܼܚܹܗ ܕܐܲܠܵܗܵܐ ܡܪܲܚܦܵܐ ܥܲܠ ܐܲܦܲܝ̈ ܡܲܝ̈ܵܐ ܘܐܸܡܲܪ݂ ܐܲܠܵܗܵܐ: ܢܸܗܘܸܐ ܢܘܼܗܪܵܐ ܘܲܗ̤ܘܵܐ ܢܘܼܗܪܵܐ
ܘܣܲܓܝܼܐܹ̈ܐ ܡܸܢ ܒܢܲܝ̈ ܝܼܣܪܵܝܹܠ ܢܲܦܢܹܐ ܠܘܵܬ݂ ܡܵܪܝܵܐ ܐܲܠܵܗܗܘܿܢ

Pesyita (bahasa Suryani: ܦܫܺܝܛܬܳܐ atau ܦܫܝܼܛܬܵܐ, pšīṭto) adalah Alkitab versi standar di Gereja-Gereja bertradisi Suryani, yakni Gereja Maronit,[1] Gereja Katolik Kaldea,[2] Gereja Katolik Suryani,[3] Gereja Ortodoks Suryani, Gereja Suryani Mandiri Malabar, Gereja Katolik Suryani Malangkara, Gereja Suryani Martoma Malangkara, Gereja Asyur di Timur, dan Gereja Katolik Suryani Malabar.

Di kalangan para sarjana Alkitab, ada konsensus, kendati tidak bersifat universal, bahwa Perjanjian Lama Pesyita adalah hasil terjemahan Alkitab Ibrani ke dalam bahasa Suryani, kemungkinan besar pada abad ke-2 M, dan bahwa Perjanjian Baru Pesyita adalah hasil terjemahan dari bahasa Yunani.[4] Perjanjian Baru Pesyita mula-mula tidak memuat kitab-kitab yang diragukan kesahihannya (2 Petrus, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas, dan Wahyu) dan baru diterima pada abad ke-5. Kelima kitab tersebut ditambahkan ke dalam Pesyita versi Harqali (616 M) oleh Tuma Alharqali (Tomas dari Heraklea).[5][6][7]

Etimologi

Pesyita berasal dari frasa Suryani mapaqtâ pšîṭâ (ܡܦܩܬܐ ܦܫܝܛܬܐ), yang secara harfiah berarti "sulihan sederhana". Kata pšîṭtâ dapat berarti "umum" (untuk orang banyak), "lugas", maupun "sederhana". Bahasa Suryani adalah salah satu dialek atau rumpun dialek bahasa Aram yang berasal dari Edesa. Bahasa ini diaksarakan dengan abjad Suryani, yang jika disulihaksarakan ke huruf Latin dapat menghasilkan beragam bentuk penulisan. Inilah sebabnya kata pesyita dapat pula ditulis pesyito, psyito, maupun fsyito.

Sejarah singkat

Sejak abad ke-5, Pesyita tersebar luas di Dunia Timur. Kitab ini diterima baik dan dimuliakan bermacam-macam aliran Kristen Suryani. Pesyita bahkan memiliki pengaruh misioner yang besar, karena besar jasanya dalam usaha penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Armenia, Georgia, Arab, dan Persia. Prasasti Nestorian yang ditemukan di Chang'an membuktikan keberadaan kitab suci berbahasa Suryani di pusat negara Tiongkok pada abad ke-8. Pesyita pertama kali dibawa ke Eropa oleh Musa dari Mardin, agamawan Suryani yang gagal mendapatkan patron dalam usahanya mencetak Pesyita di Roma maupun Venesia. Albert Widmanstadt, Kanselir Kekaisaran Romawi Suci akhirnya bersedia menjadi patron Musa di Wina pada tahun 1555. Perjanjian Baru Pesyita akhirnya dapat dicetak, dan biaya pembuatan acuan cetak khusus untuk abjad Suryani ditanggung Kaisar Romawi Suci. Immanuel Tremellius, cendekiawan Yahudi yang sudah masuk Kristen dan banyak berjasa bagi para reformator dan agamawan Inggris, menggunakan Perjanjian Baru Pesyita versi cetak tersebut, dan menerbitkan Perjanjian Baru Suryani dalam abjad Ibrani pada tahun 1569. Editio princeps (edisi cetak perdana) Perjanjian Lama Pesyita disiapkan Gabriel Sionita sebagai bagian dari Poliglot Paris yang terbit pada tahun 1645, dan keseluruhan Alkitab Pesyita versi cetak akhirnya terbit pada tahun 1657 sebagai bagian dari Poliglot London yang disusun Brian Walton. Pesyita yang dihasilkan John Leusden dan Karl Schaaf cukup lama dihargai sebagai Pesyita edisi cetak terbaik, dan masih dipakai sebagai sumber kutipan dengan kode "Syrschaaf", atau disingkat "SyrSch".

Perjanjian Baru

Setelah menelaah pasal 1 sampai pasal 14 Injil Matius, G.H. Gwilliam mendapati bahwa versi Pesyita dari ayat-ayat tersebut hanya bersesuaian dengan Textus Receptus dalam 108 kasus dan dengan Codex Vaticanus dalam 65 kasus. Dalam 137 kasus, Persyita tidak bersesuaian dengan kedua-duanya, tetapi bersesuaian dengan versi Suryani Lama dan Latin Lama. Dalam 31 kasus, Pesyita tidak bersesuaian dengan semuanya.[8]

Terkait soal kesesuaian tersebut maupun keaslian Pesyita, Batrik Syimun XXI Esyai mengeluarkan pernyataan yang diringkas sebagai berikut:

"Sehubungan dengan ... keaslian teks Pesyita, selaku Batrik dan Kepala Gereja di Timur yang Kudus, Apostolik, dan Katolik, dengan ini menyatakan bahwa Gereja di Timur menerima langsung dari tangan-tangan para rasul yang terberkati, kitab-kitab suci dalam bahasa Aram, bahasa tutur Tuhan kita Yesus Kristus, dan bahwa Pesyita adalah teks Gereja di Timur yang diwarisi dari zaman Alkitab tanpa perubahan maupun revisi."[9]

Keterangan Flavius Yosefus, sejarawan Yahudi abad pertama, membuktikan bahwa bahasa Aram dituturkan dan dipahami secara luas oleh bangsa Partia, bangsa Babel, bangsa Arab di pelosok terjauh, maupun bangsa-bangsa di seberang Sungai Efrat dan Adiabene. Ia mengemukakan di dalam karya tulisnya sebagai berikut:

"Saya sudah berencana, karena hidup di bawah pemerintahan bangsa Romawi, 'untuk menerjemahkan ke dalam bahasa Yunani, kitab-kitab yang dulu saya tulis dalam bahasa negeri kita, dan mengirimkannya kepada bangsa-bangsa biadab di udik'. Yosef, ibnu Matias, Ibrani sedari jadi, juga seorang imam, yang dulu turut berjuang melawan bangsa Romawi, dan terpaksa menyaksikan kesudahannya, [adalah penyusun karya tulis ini]",

Perang-Perang Yahudi, Buku 1, Prakata, Alinea 1 (1:3)

Yosefus mengemukakan pula bahwa:

"Lantaran menurut hemat saya, mustahil kiranya melihat kebenaran diputarbalikkan dalam perkara-perkara yang besar dampaknya, dan tidak menghiraukannya, malah membiarkan saja orang-orang Yunani dan Romawi yang tidak terlibat di dalam perang-perang itu tidak tahu apa-apa, dan membaca pustaka-pustaka puja-puji gombal atau karya-karya sastra rekaan, 'sedangkan orang-orang Partia, orang-orang Babel, orang-orang Arab di pelosok terjauh, dan orang-orang dari bangsa kita di seberang Sungai Efrat, serta orang-orang Adiabene, sejauh yang dapat saya ketahui, ternyata tahu betul kapan perang itu meletus, apa saja kesengsaraan yang ditimpakannya ke atas diri kita, dan dengan cara apa perang itu diakhiri'."

Perang-Perang Yahudi, Buku 1, Prakata, Alinea 2 (1:6)

Yigael Yadin, arkeolog yang meneliti temuan Qumran, membenarkan kesaksian Yosefus, dengan menunjukkan bahwa bahasa Aram adalah lingua franca pada zaman itu.[10] Kesaksian Yosefus seputar bahasa Aram juga didukung keterangan di dalam Perjanjian Baru (khususnya di dalam Matius 4:24–25, Markus 3:7–8, dan Lukas 6:17) bahwa orang-orang dari Galilea, Yudea, Yerusalem, Idumea, Tirus, Sidon, Siria, Dekapolis, dan "dari seberang Yordan" datang menemui Yesus untuk disembuhkan dan mendengarkan pengajarannya.

Keterangan Eusebius bahwa Hegesipus "pernah mengutip dari Injil menurut orang Ibrani dan dari Injil Suryani," berarti seharusnya ada rujukan kepada Perjanjian Baru Suryani yang berasal dari seawal-awalnya tahun 160 sampai tahun 180 tarikh Masehi, yakni masa hidup pujangga Kristen Ibrani itu. Terjemahan Perjanjian Baru tersebut dikerjakan secara saksama, tepat serta harfiah, dan kesahajaan, kelugasan, maupun kejelasan gaya terjemahannya dikagumi semua sarjana bahasa Suryani, sehingga membuatnya digelari "ratunya versi-versi terjemahan."[11]

Edisi Kristis Perjanjian Baru PesyitaCritical edition of the New Testament

Naskah

Berikut ini adalah naskah-naskah koleksi Museum Inggris:

Lihat pula

Referensi

Rujukan

  1. ^ Assemani, Maronite Light from the East for the Church and the World
  2. ^ Introduction To Bibliology: What Every Christian Should Know About the Origins, Composition, Inspiration, Interpretation, Canonicity, and Transmission of the Bible
  3. ^ Studia Humana Jilid 2:3 (2013), hlmn. 53—55
  4. ^ Sebastian P. Brock The Bible in the Syriac Tradition St. Ephrem Ecumenical Research Institute, 1988. Kutipan dari halaman 13: "Perjanjian Lama Pesyita diterjemahkan langsung dari teks Ibrani, dan Perjanjian Baru Pesyita diterjemahkan langsung dari bahasa aslinya, bahasa Yunani."
  5. ^ Bromiley, Geoffrey W. (1995). The International Standard Bible Encyclopedia: Q-Z. hlm. 976. ISBN 0-8028-3784-0. Edisi-edisi cetak Pesyita sering kali memuat kitab-kita ini sekadar untuk mengisi celah. D. Versi Harqali. Versi Harqali dinisbatkan kepada Tomas dari Harqali. Ketika ribuan orang mengungsi agar terhindar dari dampak invasi angkatan bersenjata Khosrau, ... 
  6. ^ Kiraz, George Anton (2002) [1996]. Comparative Edition of the Syriac Gospels: Aligning the Old Syriac Sinaiticus, Curetonianus, Peshitto and Harklean Versions (edisi ke-2nd). Piscataway, New Jersey: Gorgias Press. 
  7. ^ Kiraz, George Anton (2004) [1996]. Comparative Edition of the Syriac Gospels: Aligning the Old Syriac Sinaiticus, Curetonianus, Peshitta and Harklean Versions (edisi ke-3). Piscataway, New Jersey: Gorgias Press. 
  8. ^ Bruce M. Metzger, The Early Versions of the New Testament: Their Origin, Transmission and Limitations (Oxford University Press 1977), hlm. 50.
  9. ^ Mar Esyai Syimun, Batrik Katolikos Gereja di Timur yang Kudus, Apostolik, dan Katolik. April 5, 1957.
  10. ^ "Bar Kokhba: The rediscovery of the legendary hero of the last Jewish Revolt Against Imperial Rome", 234
  11. ^ "Syriac Versions of the Bible, by Thomas Nicol". www.bible-researcher.com. Diakses tanggal 11 November 2019. 

Sumber

  • Brock, Sebastian P. (2006) The Bible in the Syriac Tradition: English Version Gorgias Press LLC, ISBN 1-59333-300-5
  • Dirksen, P. B. (1993). La Peshitta dell'Antico Testamento, Brescia, ISBN 88-394-0494-5
  • Flesher, P. V. M. (penyunting) (1998). Targum Studies Volume Two: Targum and Peshitta. Atlanta.
  • Lamsa, George M. (1933). The Holy Bible from Ancient Eastern Manuscripts. ISBN 0-06-064923-2.
  • Pinkerton, J. & R. Kilgour (1920). The New Testament in Syriac. London: British and Foreign Bible Society, Oxford University Press.
  • Pusey, Philip E. & G. H. Gwilliam (1901). Tetraevangelium Sanctum iuxta simplicem Syrorum versionem. Oxford University Press.
  • Weitzman, M. P. (1999). The Syriac Version of the Old Testament: An Introduction. ISBN 0-521-63288-9.
Atribusi
  • Artikel ini mengandung teks dari suatu publikasi yang sekarang berada di domain publik: Nicol, Thomas. "Syriac Versions" dalam (1915) International Standard Bible Encyclopedia

Pranala luar

Terjemahan Inggris dari Pesyita yang dapat diunduh (Scripture.sf.net)