Sukadami, Cikarang Selatan, Bekasi: Perbedaan antara revisi
Prayoga123 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Prayoga123 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 63: | Baris 63: | ||
'''Daftar RW di Desa Sukadami''' |
'''Daftar RW di Desa Sukadami''' |
||
# RW 01 Kp. Kebonkopi |
# RW 01 Kp. Kebonkopi - Kp. Nagrak (Jl. Kodam - Cicau) |
||
# RW 02 Kp. Cijambe |
# RW 02 Kp. Cijambe (Jl. Bah Kilong) |
||
# RW 03 Kp. Cijambe |
# RW 03 Kp. Cijambe (Jl. Serang - Setu) |
||
# RW 04 Kp. Cijambe - Kp. Gempol |
# RW 04 Kp. Cijambe - Kp. Gempol (Jl. Bah Kilong) |
||
# RW 05 Kp. Serang Kolot |
# RW 05 Kp. Cijambe - Kp. Serang Kolot |
||
# RW 06 Kp. Serang Kota - Kp. Serang Kongsi (Jl. Raya Cikarang-Cibarusah) |
|||
# RW 06 Kp. Nagrak |
|||
# RW 07 Perum. Graha Sukadami |
# RW 07 Perum. Graha Sukadami |
||
# RW 08 Perum. Asri Pratama |
# RW 08 Perum. Asri Pratama |
Revisi per 4 Juli 2021 01.19
Sumber referensi dari artikel ini belum dipastikan dan mungkin isinya tidak benar. |
Sukadami (ᮞᮥᮊᮓᮙᮤ) | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Barat | ||||
Kabupaten | Bekasi | ||||
Kecamatan | Cikarang Selatan | ||||
Kode pos | 17530 | ||||
Kode Kemendagri | 32.16.19.2004 | ||||
Luas | 6.25 km² | ||||
Jumlah penduduk | 57.617 jiwa (Tahun 2019) | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Sukadami (Sunda: ᮞᮥᮊᮓᮙᮤ) adalah desa di Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Indonesia.
Desa Sukadami merupakan desa dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Cikarang Selatan. Desa Sukadami ini terletak pada ketinggian 41 meter di atas permukaan laut dengan suhu harian rata-rata 32°-33°C pada siang hari dan 24°C pada malam hari.
Sejarah (ᮞᮏᮛᮂ)
Sejarah awal Desa Sukadami dapat dilacak pada peta yang dikeluarkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1883, di sana dapat dijumpai perkampungan-perkampungan yang telah ada di masa itu, seperti Kampung Tjidjambi (Cijambe), Gempol dan Serang. Kampung-kampung lainnya yang dapat dijumpai pada peta tersebut adalah Kampung Tjiantro (Ciantra) dan Koekoen (Kukun) yang saat ini masuk ke dalam wilayah Desa Ciantra; Kedoeng Serang, Tjidjingga (Cijingga) dan Ligoenden/Leuwigundam yang saat ini masuk ke dalam wilayah Desa Serang; Djati (Jati), Djegang (Jegang), Nambo dan Kongsi Papan yang saat ini masuk ke dalam wilayah Desa Sukasejati. Pada masa itu, wilayah Sukadami masih termasuk ke dalam wilayah administrasi Onderdistrict-District Tjibaroesa (Cibarusah), Regentschap-Afdeeling Buitenzorg (Bogor).
Pada awalnya, cakupan wilayah Desa Sukadami sangat luas, yaitu meliputi wilayah Desa Sukadami, Desa Ciantra, Desa Sukasejati, Desa Serang saat ini dan membentang dari batas Sungai Ci Karang di sisi barat hingga Sungai Ci Lemahabang di sisi timur. Dikarenakan mulai bertambahnya jumlah penduduk, maka pada tahun 1974 wilayah Desa Sukadami pun dimekarkan menjadi dua Desa, yaitu Desa Sukadami dan Desa Sukasejati (Desa Ciantra merupakan hasil pemekaran dari Desa Sukasejati pada tahun 1984). Dan pada tahun 1984, wilayah Desa Sukadami pun dimekarkan kembali menjadi dua, yaitu Desa Sukadami dan Desa Serang. Sebelumnya, Desa Sukadami merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Serang namun karena adanya perubahan pembagian wilayah di Kabupaten Bekasi, yaitu dengan pembentukan wilayah Kota Cikarang dengan lima kecamatan (Kecamatan Cikarang Pusat, Cikarang Selatan, Cikarang Utara, Cikarang Barat dan Cikarang Timur), maka Desa Sukadami ini dimasukkan ke dalam wilayah Kecamatan Cikarang Selatan.
Linimasa Kewilayahan Desa Sukadami
- Pada zaman VOC, wilayah ini masuk ke dalam administrasi Residentie Krawang
- Pada zaman kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini masuk ke dalam administrasi Residentie Batavia, Afdeeling Buitenzorg, District Tjibaroesa, Onderdistrict Tjibaroesa (bagian dari Land Tjibaroesa)
- Tahun 1945-1950: Masuk ke dalam administrasi Kawedanan Cibarusah, Kabupaten Bogor
- Tahun 1950 (terhitung mulai 22 Juni): Masuk ke dalam administrasi Kecamatan Cibarusah, Kawedanan Cikarang, Kabupaten Jatinegara (Pengumuman Bupati Jatinegara, 4 Agustus 1950)
- Tahun 1950-1980: Masuk ke dalam administrasi Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi
- Tahun 1974: Wilayah Desa Sukadami dimekarkan menjadi dua desa, yaitu Desa Sukadami dan Desa Sukasejati
- Tahun 1980-2001: Masuk ke dalam administrasi Kecamatan Serang, Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi (PP No. 23 Tahun 1980)
- Tahun 1984: Wilayah Desa Sukadami dimekarkan menjadi dua desa, yaitu Desa Sukadami dan Desa Serang
- Tahun 1998: Masuk ke dalam wilayah Kota Cikarang, sebagai ibukota Kabupaten Bekasi (PP No. 82 Tahun 1998)
- Tahun 2001-sekarang: Masuk ke dalam administrasi Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi (Perda Kab. Bekasi No. 26 Tahun 2001)
- Tahun 2005: Dipersiapkan untuk menjadi kelurahan (Perda Kab. Bekasi No. 7 Tahun 2005)
Batas Wilayah (ᮘᮒᮨᮞ᮪ ᮝᮤᮜᮚᮂ)
Desa Sukadami ini berbatasan dengan:
Utara | Desa Ciantra dan Desa Sukaresmi |
Timur | Desa Serang dan Desa Cicau (Kecamatan Cikarang Pusat) |
Selatan | Desa Sukasari (Kecamatan Serang Baru) |
Barat | Desa Ciantra dan Desa Jayasampurna (Kecamatan Serang Baru) |
Dalam hal batas wilayah, Desa Sukadami memiliki satu permasalahan, yaitu dalam peta-peta resmi yang ada, bahkan citra peta yang ditampilkan pada Google Maps/Google Earth menunjukkan bahwa wilayah Desa Sukadami juga mencakup Kp. Kandang yang saat ini umumnya diketahui sebagai wilayah Desa Sukasari, Kecamatan Serangbaru. Hal ini bermula dari persepsi yang salah mengenai batas selatan wilayah Desa Sukadami, yang mana masyarakat umum (atau bahkan aparatur desanya sendiri) menganggap bahwa Jl. Bah Kilong mulai simpang tiga dengan Jl. Raya Cikarang-Cibarusah hingga perbatasan dengan Desa Jayasampurna itu sebagai batas antara Desa Sukadami dengan Desa Sukasari. Padahal, batas antara Desa Sukadami dengan Desa Sukasari itu masih lebih ke arah selatan lagi, yaitu di sekitar Jl. Kp. Kandang (bila dilihat dari Jl. Raya Cikarang-Cibarusah, terdapat gapura Kampung KB di depan jalannya), terus masuk ke dalam hingga ke daerah sekitar SDN Sukasari 05, baru setelah itu garis batas desa mengikuti Jl. Bah Kilong hingga perbatasan dengan Desa Jayasampurna. Hal ini menyebabkan Desa Sukadami 'kehilangan' sebagian wilayahnya akibat dari kesalahan administrasi dan kesalahan persepsi tentang garis batas desa. Permasalahan ini tentu harus diselesaikan dengan baik, agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan lagi ke depannya, khususnya dalam pemetaan wilayah Desa. Pilihannya ada dua, yaitu: 1) Pihak Desa Sukadami 'menyerahkan' wilayah Kp. Kandang kepada Desa Sukasari dan mengubah peta wilayah desanya dengan mengurangi wilayah Kp. Kandang, batas desa mengikuti Jl. Bah Kilong (status quo pada administrasi); atau 2) Pihak Desa Sukasari 'mengembalikan' wilayah Kp. Kandang kepada Desa Sukadami dan mengubah peta wilayah desanya dengan mengurangi wilayah Kp. Kandang, batas desa sesuai dengan peta-peta resmi yang ada (status quo pada peta resmi).
Kondisi dan Potensi Alam (ᮊᮃᮚᮃᮔ᮪ ᮏᮩᮀ ᮕᮧᮒᮦᮔ᮪ᮞᮤ ᮃᮜᮙ᮪)
Desa Sukadami memiliki kondisi topografis yang cenderung datar, dengan sedikit bergelombang (agak berbukit) di sekitar Kp. Serang Kolot (kawasan barat/belakang Puskesmas dan Balai Desa Sukadami). Wilayah Desa Sukadami dialiri oleh dua aliran sungai, yaitu Sungai Ci Jambe dan Ci Kadu serta terdapat beberapa danau yang kebanyakannya merupakan bekas dari galian tanah/pasir, seperti yang terdapat di Kp. Gempol (di sekitar Perumahan Graha Sukadami dan Puri Cijambe) dan Kp. Cijambe (di tepi Jl. Bah Kilong dan Jl. Serang-Setu). Masyarakat setempat menyebut danau-danau tersebut sebagai 'empang'. Akan tetapi, kebanyakannya danau-danau tersebut belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, sementara ini hanya sebagai tempat penampungan air dan belum dikelola lebih lanjut, misalnya sebagai tempat peternakan ikan, tempat pariwisata, dan lain-lain.
Potensi alam di Desa Sukadami yaitu hasil perkebunan berupa buah rambutan. Kebun rambutan banyak tersebar di sekitar wilayah Desa Sukadami (bahkan pada umumnya di wilayah selatan Kabupaten Bekasi). Setiap musim panen rambutan, masyarakat setempat banyak menjajakan buah rambutan hasil panen kebunnya di pinggir jalan. Selain itu, saat ini di Desa Sukadami juga sedang digalakkan peternakan ikan, khususnya ikan lele yang dikembangkan di kawasan-kawasan perumahan, seperti di Perumahan Graha Sukadami dan Taman Cikarang Indah (TCI) 3. Bahkan peternakan ikan lele di Perumahan TCI 3 sudah pernah panen raya. Hal tersebut tentu berdampak positif pada ketahanan pangan di wilayah Desa Sukadami.
Pemerintahan (ᮕᮙᮛᮦᮔ᮪ᮒᮠᮔ᮪)
Desa Sukadami terdiri dari tiga Dusun, 21 Rukun Warga (RW) dan 109 Rukun Tetangga (RT) yang tersebar di beberapa kampung, yaitu: Kp. Cijambe, Kp. Gempol, Kp. Kandangroda, Kp. Kebonkopi, Kp. Nagrak, Kp. Serang Kongsi, Kp. Serang Kota dan Kp. Serang Kolot (Serang Tua) serta di beberapa kawasan perumahan. Desa Sukadami dipimpin oleh seorang Kepala Desa (namun masyarakat secara tradisional masih menyebutnya sebagai Lurah). Saat ini, jabatan Kepala Desa Sukadami dijabat oleh Abah H.M. Kunang. Kantor Kepala Desa Sukadami berlokasi di Jl. Raya Serang - Cibarusah (Berada dekat dengan Pasar Serang dan Puskesmas Sukadami).
Lokasi kantor desa: https://g.co/kgs/5CG9n3
Daftar RW di Desa Sukadami
- RW 01 Kp. Kebonkopi - Kp. Nagrak (Jl. Kodam - Cicau)
- RW 02 Kp. Cijambe (Jl. Bah Kilong)
- RW 03 Kp. Cijambe (Jl. Serang - Setu)
- RW 04 Kp. Cijambe - Kp. Gempol (Jl. Bah Kilong)
- RW 05 Kp. Cijambe - Kp. Serang Kolot
- RW 06 Kp. Serang Kota - Kp. Serang Kongsi (Jl. Raya Cikarang-Cibarusah)
- RW 07 Perum. Graha Sukadami
- RW 08 Perum. Asri Pratama
- RW 09 Perum. Wahana Cikarang
- RW 10 Perum. De'Daun Regency
- RW 11 Perum. Cikarang Permai
- RW 12 Perum. Bumi Cikarang Makmur
- RW 13 Perum. Puri Cijambe
- RW 14 Perum. Bumi Cikarang Makmur
- RW 15 Perum. Permata Cikarang Selatan
- RW 16 Perum. Bukit Indah Pratama
- RW 17 Perum. Griya Sukadami
- RW 18 Perum. Wahana Cikarang
- RW 19 Perum. Taman Cikarang Indah 3
- RW 20 Perum. Pondok Indah Gempol 1
Arti nama-nama kampung di Desa Sukadami
- Cijambe (Sunda), Ci + Jambe. Jambe (Sunda), memiliki arti 'pohon/buah pinang' dalam bahasa Indonesia. Areca catechu, tumbuhan berumpun, berbatang lurus seperti lilin, tangkai daun yang melekat pada batang berbentuk seperti lembaran kulit, buah yang tua berwarna kuning kemerah-merahan untuk kawan makan sirih dan sebagainya (KBBI).
- Gempol (Sunda/Indonesia). Nauclea coadunata, tumbuhan yang buahnya majemuk, lebat, daunnya lebar berpasangan, berbentuk bulat telur atau jorong, tinggi pohon mencapai 35 m, diameter 0,5 m (KBBI).
- Kandang Roda, dulu kampung ini merupakan tempat menyimpan gerobak/roda yang digunakan untuk mengangkut hasil pertanian/perkebunan (seperti beras, buah-buahan, bambu, dll.) dari daerah pakidulan Kabupaten Bekasi (sekitar Cibarusah) guna diperjualbelikan di Pasar Cikarang. Biasanya pengangkutan berlangsung pada dini hari hingga menjelang subuh, agar saat pagi hari sudah tiba di Pasar Cikarang.
- Kebon Kopi, diperkirakan di sekitar kampung ini dulunya terdapat perkebunan kopi atau pernah dibudidayakan tanaman kopi di sana.
- Nagrak (Sunda), memiliki arti 'tanah kering dan gersang' dalam bahasa Indonesia, bisa juga berasal dari kata Negrak (Sunda) yang berarti daerah yang tampak jelas.
- Serang (Sunda), memiliki arti 'sawah' dalam bahasa Indonesia. Serang Kolot: Kampung Serang yang paling tua. Kolot (Sunda) = Tua (Indonesia). Serang Kongsi: Kampung Serang yang terdapat perusahaan/pengusaha/pedagang. Kongsi = persekutuan dagang/perseroan/perkumpulan/kantor tuan tanah (KBBI). Serang Kota: Kampung Serang yang paling ramai, seperti di kota.
Penduduk (ᮕᮨᮔ᮪ᮓᮥᮓᮥᮊ᮪)
Desa Sukadami merupakan desa dengan penduduk terbanyak di Kecamatan Cikarang Selatan. Penduduk asli Desa Sukadami merupakan masyarakat Sunda yang telah sejak lama bertempat tinggal di desa ini. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dan terus berkembangnya proses industrialisasi di sekitar Desa Sukadami dan Kabupaten Bekasi pada umumnya, maka mulai berdatangan para perantau dari berbagai daerah. Hal tersebut membuat Desa Sukadami semakin heterogen karena beragamnya penduduk dari Suku Jawa, Betawi, Batak, Minang, dll.
Masyarakat asli Sunda di Desa Sukadami masih dapat dijumpai di daerah-daerah perkampungan, seperti Kp. Cijambe, Kp. Gempol, dan lain-lain. Mereka masih mempertahankan adat tradisinya, seperti masih bertutur dengan bahasa Sunda, melestarikan adat tradisi seperti pada kelahiran dan pernikahan, bahkan rumah-rumah tradisional khas Sunda (rumah panggung) dengan material kayu dan bambu masih dapat dijumpai di sana. Sementara masyarakat pendatang lebih terkonsentrasi pada kawasan-kawasan perumahan yang juga masih melestarikan adat tradisi dari daerah masing-masing, seperti bahasa, kebiasaan dan adat tradisi dalam pernikahan.
Kemasyarakatan (ᮊᮙᮞᮛᮊᮒᮔ᮪)
Beberapa komunitas atau organisasi kemasyarakatan yang eksis di wilayah Desa Sukadami adalah:
- Garda Pasundan (ᮌᮁᮓ ᮕᮞᮥᮔ᮪ᮓᮔ᮪), yang mana Abah H.M Kunang (Kades Sukadami) sendiri menjadi sesepuh di paguyuban tersebut.
- Nahdlatul Ulama (نهضة العلماء), yaitu dengan dibentuknya Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Sukadami oleh para kyai, ajengan, ustaz dan segenap warga nahdliyyin di Desa Sukadami. Kantong-kantong terbesar warga nahdliyyin di Desa Sukadami berada di kawasan perumahan, seperti di Perumahan Wahana Cikarang, Bumi Cikarang Makmur dan Pondok Indah Gempol. FB PRNU Sukadami: https://www.facebook.com/nahdlatul.nahdlatul.31
- Forsildami (Forum Silaturahmi Jama'ah Masjid, Musholla dan Majelis Taklim Desa Sukadami), sebagai wadah silaturahmi umat Islam berkaitan dengan kemasjidan di Desa Sukadami.
- BKMT (Badan Kontak Majelis Taklim), sebagai wadah ibu-ibu muslimah yang aktif dalam majelis taklim di wilayah Desa Sukadami.
- LDII atau Lembaga Dakwah Islam Indonesia, kantor tingkat kecamatannya berada di wilayah Desa Sukadami.
Perumahan (ᮕᮨᮛᮥᮙᮠᮔ᮪)
Desa Sukadami dengan penduduknya yang begitu banyak tentu membutuhkan sarana perumahan sebagai tempat tinggalnya. Oleh karena itu, di wilayah Desa Sukadami banyak tersebar kawasan-kawasan perumahan yang dikembangkan oleh pihak swasta, seperti: Graha Sukadami (Perumahan pertama di Desa Sukadami, dikenal juga sebagai 'Perumahan Pemda'), Asri Pratama, Bukit Indah Pratama, Bumi Cikarang Makmur, Griya Persada Indah, Griya Sukadami, Pondok Indah Gempol 1 - 2 - 3, Puri Cijambe, Wahana Cikarang dan Teras Cikarang Residence 2.
Pendidikan dan Kepesantrenan (ᮕᮨᮔ᮪ᮓᮤᮓᮤᮊᮔ᮪ ᮏᮩᮀ ᮊᮕᮞᮔ᮪ᮒᮢᮦᮔᮔ᮪)
Desa Sukadami menjadi lokasi dari 4 SD Negeri, 2 SMP Negeri (SMP Negeri 1 Cikarang Selatan dan SMP Negeri 5 Cikarang Selatan), dan 1 SMA Negeri (SMA Negeri 2 Cikarang Selatan). Serta terdapat juga lembaga pendidikan swasta yang terdiri dari 20 Taman Kanak-kanak (TK), 1 Sekolah Dasar (SD), 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Selain terdapat lembaga pendidikan formal (sekolah), Desa Sukadami juga memiliki beberapa lembaga pendidikan nonformal (pondok pesantren, majelis taklim), beberapa di antaranya adalah:
- Pondok Pesantren Al-Furqon, Kp. Cijambe
- Pondok Pesantren Al-Husiniyyatul Khoeriyyah, Kp. Kandangroda
- Pondok Pesantren Babussalam Al-Ishlah 2, Kp. Serang Kongsi
- Majelis Taklim Al-Hidayatul Ummah, Kp. Kebonkopi
- Majelis Taklim NU Al-Karomatul Fadhilah, Kp. Gempol - Perumahan Pondok Indah Gempol 1
Kesehatan (ᮊᮞᮦᮠᮒᮔ᮪)
Desa Sukadami memiliki 2 sarana poliklinik, 3 tempat praktik dokter, 11 tempat praktik bidan, 7 apotek, 2 toko obat/jamu dan 1 Puskesmas yang siap melayani masyarakat Desa Sukadami. Selain itu, Desa Sukadami juga berdekatan dengan beberapa fasilitas rumah sakit, seperti RS. Amanda di Desa Serang, Cikarang Selatan.
Lokasi puskesmas: https://g.co/kgs/hpRHok
Lokasi RS Amanda: https://g.co/kgs/umEku9
Olahraga (ᮇᮜᮠᮢᮌ)
Desa Sukadami memiliki 1 stadion mini yang berlokasi di belakang Kantor Kepala Desa Sukadami yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pertandingan sepak bola. Selain itu, di wilayah Desa Sukadami juga tersebar lapangan-lapangan olahraga, seperti lapangan voli, lapangan bulutangkis, serta beberapa sarana lapangan futsal.
Bahasa dan Budaya (ᮘᮞ ᮏᮩᮀ ᮘᮥᮓᮚ)
Masyarakat asli Desa Sukadami dalam kesehariannya menuturkan Bahasa Sunda Bekasi yang memiliki ciri khas tersendiri dan berbeda dari Bahasa Sunda yang umumnya digunakan di daerah-daerah lain di Jawa Barat. Penggunaan Bahasa Indonesia juga cukup luas dikarenakan banyaknya penduduk pendatang dari berbagai daerah, walaupun Bahasa Indonesia yang digunakan lebih condong ke Dialek Betawi Cikarang. Budaya yang ada di Desa Sukadami meliputi Jaipongan, Odong-odong, dll.
Beberapa kosakata khas Sunda Bekasi
- Ilok = Masa sih... (Piraku)
- Istuning = Keterlaluan
- Gableg = Punya
- Tibang = Cuma/Hanya
- Bagén/Kajeun = Biarkan
- Sangeuk/Sangheuk = Malas (Hoream)
- Bangat = Banget/Sangat (Pisan)
Aksesibilitas (ᮃᮊ᮪ᮞᮨᮞᮤᮘᮤᮜᮤᮒᮞ᮪)
Desa Sukadami memiliki aksesibilitas yang cukup baik bahkan sangat strategis, karena dilintasi oleh jalur-jalur lintas-kecamatan bahkan lintas-kabupaten, yaitu Jln. Raya Cikarang-Cibarusah yang menjadi jalur penghubung antara Kabupaten Bekasi dengan Kabupaten Bogor, Jln. Serang-Setu yang menjadi jalur penghubung antara Kecamatan Cikarang Selatan - Cikarang Barat - Setu, Jln. Bah Kilong yang menjadi jalur penghubung antara Kecamatan Cikarang Selatan - Serang Baru dan Jln. Serang - Kebon Kopi yang menjadi jalur penghubung antara Kecamatan Cikarang Selatan - Cikarang Pusat. Selain itu, Desa Sukadami juga dilintasi oleh Angkot K-17 Cikarang-Cibarusah yang memudahkan mobilitas masyarakat.