Lompat ke isi

Pramono Edhie Wibowo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 4 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru
Baris 38: Baris 38:
|death_place = [[Cimacan, Cipanas, Cianjur]], [[Jawa Barat]]
|death_place = [[Cimacan, Cipanas, Cianjur]], [[Jawa Barat]]
|party = [[Partai Demokrat]]
|party = [[Partai Demokrat]]
|parents = {{ubl|[[Sarwo Edhie Wibowo]] (ayah)|Sunarti Sri Hadiyah (ibu)}}
|parents = {{ubl|[[Sarwo Edhie Wibowo|Letjen TNI Sarwo Edhie Wibowo]] (ayah)|Sunarti Sri Hadiyah (ibu)}}
|spouse = Kiki Gayatri Soepono
|spouse = Ny. Kiki Gayatri Soepono
|relations = {{ubl|[[Susilo Bambang Yudhoyono]] (ipar)|[[Kristiani Herawati|Kristiani Herawati Yudhoyono]] (kakak)|[[Hartanto Edhie Wibowo]] (adik)}}
|relations = {{ubl|[[Susilo Bambang Yudhoyono|Jenderal TNI Susilo Bambang Yudhoyono]] (ipar)|[[Kristiani Herawati|Kristiani Herawati Yudhoyono]] (kakak)|[[Hartanto Edhie Wibowo]] (adik)}}
|children = {{ubl|[[Ayu Ratna Pratiwi]]|[[Yusuf Putra Pramono]]}}
|children = {{ubl|1. [[Ayu Ratna Pratiwi]]|2. [[Yusuf Putra Pramono]]}}
|residence =
|residence =
|alma_mater = {{ubl|[[AKABRI]] (1980)|[[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat|SESKOAD]] (1995)|[[Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia]] (2001)}}
|alma_mater = {{ubl|[[AKABRI]] (1980)|[[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat|Seskoad]] (1995)|[[Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia]] (2001)}}
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|rank = [[Berkas:Pdu jendtni staf.png|25px]] [[Jenderal]] [[TNI]]
|rank = [[Berkas:Pdu jendtni staf.png|25px]] [[Jenderal]] [[TNI]]
Baris 68: Baris 68:


* Akademi [[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]] ([[Akabri]]) (1980)
* Akademi [[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]] ([[Akabri]]) (1980)
* Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri
* Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat ([[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat|Sesko AD]]) (1995)
* Komando
* Pendidikan Free Fall
* Pendidikan Lanjutan Perwira I
* Pendidikan Lanjutan Perwira II
* Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat ([[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat|Seskoad]]) (1995)
* Sekolah Staf dan Komando [[Tentara Nasional Indonesia]] ([[Sesko TNI]]) (2001)
* Sekolah Staf dan Komando [[Tentara Nasional Indonesia]] ([[Sesko TNI]]) (2001)
* Lemhannas


== Riwayat jabatan ==
== Riwayat jabatan ==

Revisi per 17 Juli 2021 07.50

Pramono Edhie Wibowo
Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-27
Masa jabatan
30 Juni 2011 – 20 Mei 2013
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pengganti
Moeldoko
Sebelum
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ke-32
Masa jabatan
30 September 2010 – 9 Agustus 2011
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi ke-29
Masa jabatan
Oktober 2009 – 30 September 2010
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ke-23
Masa jabatan
1 Juli 2008 – 4 Desember 2009
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Informasi pribadi
Lahir(1955-05-05)5 Mei 1955
Magelang, Jawa Tengah
Meninggal13 Juni 2020(2020-06-13) (umur 65)
Cimacan, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat
Partai politikPartai Demokrat
Suami/istriNy. Kiki Gayatri Soepono
Hubungan
Anak
Orang tua
Alma mater
Pekerjaan
Situs webpramonoedhiewibowo.com
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1980—2013
Pangkat Jenderal TNI
SatuanInfanteri (Kopassus)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Jenderal TNI (Purn.) Pramono Edhie Wibowo (5 Mei 1955 – 13 Juni 2020) adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor: 40/TNI/2011, menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.[1] Ketika itu, pengangkatannya sebagai KSAD menuai protes dari berbagai kalangan seperti KontraS yang menganggap bahwa terdapat unsur nepotisme karena Pramono Edhie merupakan ipar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri.[2]

Sebelumnya, Pramono pernah menjabat sebagai Panglima Kostrad dan pada tahun 2009 juga pernah menjabat sebagai Pangdam III Siliwangi.[3][4] Ayahnya, Letjen TNI (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo, juga merupakan mantan Komandan RPKAD yang turut andil dalam penumpasan pemberontakan G 30 S/PKI.

Pada Mei 2013, karena ia telah memasuki masa pensiun, posisinya sebagai KSAD digantikan oleh Letjen TNI Moeldoko. Ia meninggal dunia di Rumah Sakit Cimacan, Kabupaten Cianjur, pada 13 Juni 2020 karena serangan jantung.[5]

Karier militer

Dengan latar belakang keluarga yang juga berasal dari militer, perjalanan karier militer Pramono Edhie Wibowo terbilang cukup bersinar. Sebagai lulusan Akademi Militer pada tahun 1980, Pramono Edhie ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha. Setelah menjadi perwira Operasi Grup I Kopassandha pada tahun 1981, pada tahun 1984 Pramono ditunjuk sebagai Komandan Kompi 112/11 grup I Kopassandha. Pada tahun 1995, Pramono menempuh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad). Satu tahun kemudian, Pramono menjabat sebagai Perwira Intel Operasi grup I Kopassus. Bernaung dalam tenda Kopassus, Pramono kemudian menjabat sebagai wakil komandan Grup 1/Kopassus pada tahun 1996, dan terpilih menjadi Komandan Grup 1/Kopassus dua tahun kemudian.[6]

Setelah reformasi bergulir, karier Pramono terus berkembang. Apalagi saat Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Presiden menggantikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Pramono terpilih menjadi Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001. Pada tahun yang sama, Pramono menempuh Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI), dan kemudian menjabat sebagai Perwira Tinggi Staf Ahli Bidang Ekonomi Sesko TNI 2004. Karier Pramono terus meningkat, sehingga dia menjadi Wakil Danjen Kopassus pada 2005, Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro pada tahun 2007, dan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD pada tahun 2008 hingga tahun 2009. Pada tahun 2009, Pramono menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi serta ditunjuk menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad) pada tahun 2010.[6]

Pada tahun 2011, Pramono dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat menggantikan Jenderal TNI George Toisutta. Inilah puncak karier Pramono Edhie sebelum akhirnya pensiun secara resmi dari militer pada Mei 2013.[6]

Riwayat pendidikan

Riwayat jabatan

  • Komandan Pleton Grup I Kopassandha (1980–1981)
  • Perwira Operasi Grup I Kopassandha (1981)
  • Komandan Kompi 112/11 grup I Kopassandha (1984)
  • Dik Seskoad (1995)
  • Kasi Ops Grup 1 Kopassus (1994–1996)
  • Perwira Intel Operasi grup I Kopassus (1996)
  • Wakil komandan Grup 1/Kopassus (1996–1998)
  • Komandan Grup 1/Kopassus (1998–2001)
  • Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri (2001)
  • Dikreg Sesko TNI (2001)
  • Perwira Tinggi Staf Ahli Bidang Ekonomi Sesko TNI (2004–2005)
  • Wakil Danjen Kopassus (2005–2007)
  • Kasdam IV/Diponegoro (2007–2008)
  • Danjen Kopassus (2008–2009)
  • Pangdam III/Siliwangi (2009–2010)
  • Panglima Kostrad (2010–2011)
  • Kepala Staf Angkatan Darat (2011–2013)

Karier politik

Setelah pensiun dari dunia militer, ia masuk ke dunia politik, bergabung dengan Partai Demokrat dan menjadi salah satu anggota Dewan Pembina partai sejak Juni 2013.[7] Pramono Edhie Wibowo juga menjadi salah satu kandidat peserta Konvensi Capres Partai Demokrat bersama 10 orang kandidat lainnya.[6] Kesepuluh peserta konvensi lainnya adalah Hayono Isman, Marzuki Alie, dan Sinyo Harry Sarundajang yang merupakan kader partai. Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Gita Wirjawan, Irman Gusman dan Endriartono Sutarto yang berasal dari luar partai. Ia dan Endriartono merupakan peserta yang berasal dari latar belakang militer.

Pada 16 Mei 2014, Partai Demokrat mengumumkan hasil Konvensi Capres, Pramono Edhie Wibowo menempati posisi kedua setelah Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan.[8].

Kematian

Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia pada 13 Juni 2020 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat akibat serangan jantung saat berlibur.[9][10] Jenazah Pramono Edhie Wibowo dimakamkan pada 14 Juni 2020 pukul 14.00 WIB di TMP Kalibata.[11][12][13]

Penghargaan

Tanda Jasa

  • Bintang Mahaputra Utama
  • Bintang Dharma
  • Bintang Kartika Eka Paksi Utama
  • Bintang Jalasena Utama
  • Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama
  • Bintang Bhayangkara Utama
  • Bintang Yudha Dharma Pratama
  • Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
  • Bintang Yudha Dharma Nararya
  • Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
  • Bintang Kartika Eka Paksi (Ul. I)
  • Darjah Utama Bakti Cemerlang (Tentera/Singapura)
  • Meritorious Service Medal
  • SL. Dharma Bantala
  • SL. Kesetiaan XXIV
  • SL. Kesetiaan XVI
  • SL. Kesetiaan VIII
  • SL. GOM VII
  • SL. GOM IX
  • SL. Ksatria Yudha
  • SL. Seroja
  • SL. Dwidya Sistha
  • SL. Wira Karya

Brevet

  • Brevet Komando Kopassus
  • Brevet Free Fall
  • Brevet Jump Master
  • Brevet Gultor
  • Brevet Hiu Kencana
  • Wing Penerbang TNI AU
  • Brevet Tri Media Taifib
  • Brevet Denjaka
  • Brevet Komando Paskhas

Rujukan

Pranala luar

Jabatan militer
Didahului oleh:
George Toisutta
Kepala Staf TNI Angkatan Darat
2011—2013
Diteruskan oleh:
Moeldoko
Didahului oleh:
Burhanudin Amin
Pangkostrad
2010—2011
Diteruskan oleh:
Azmyn Yusri Nasution
Didahului oleh:
Rasyid Qurnuen Aquary
Pangdam Siliwangi
2009—2010
Diteruskan oleh:
Moeldoko
Didahului oleh:
Soenarko
Danjen Kopassus
2008—2009
Diteruskan oleh:
Lodewijk Freidrich Paulus