Lompat ke isi

Stasiun Cirebon: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 6°42′18.97″S 108°33′19.59″E / 6.7052694°S 108.5554417°E / -6.7052694; 108.5554417
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Baris 116: Baris 116:
* [[Kereta api Harina|Harina]], tujuan [[Stasiun Bandung|Bandung]] dan [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya Pasarturi]] via [[Stasiun Purwakarta|Purwakarta]] (eksekutif-ekonomi)
* [[Kereta api Harina|Harina]], tujuan [[Stasiun Bandung|Bandung]] dan [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya Pasarturi]] via [[Stasiun Purwakarta|Purwakarta]] (eksekutif-ekonomi)
* [[Kereta api Jayabaya|Jayabaya]], tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta Pasar Senen]] dan [[Stasiun Malang|Malang]] via [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya Pasarturi]] (eksekutif-ekonomi)
* [[Kereta api Jayabaya|Jayabaya]], tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta Pasar Senen]] dan [[Stasiun Malang|Malang]] via [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya Pasarturi]] (eksekutif-ekonomi)
* [[Kereta api Argo Cheribon|Argo Cheribon]] (eksekutif-ekonomi):
* [[Kereta api Argo Cheribon|Argo Cheribon]] (eksekutif-ekonomi), tujuan [[Stasiun Gambir|Jakarta Gambir]] dan [[Stasiun Tegal|Tegal]]
** tujuan [[Stasiun Gambir|Jakarta Gambir]] (hanya KA 29 pada jadwal pagi di setiap hari Jumat-Senin)
** tujuan [[Stasiun Tegal|Tegal]] dan [[Stasiun Gambir|Jakarta Gambir]]
==== Jalur lintas selatan Jawa ====
==== Jalur lintas selatan Jawa ====
===== Eksekutif =====
===== Eksekutif =====
Baris 140: Baris 138:
===== Campuran =====
===== Campuran =====
* [[Kereta api Ranggajati|Ranggajati]], tujuan [[Stasiun Jember|Jember]] via [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] (eksekutif-bisnis)
* [[Kereta api Ranggajati|Ranggajati]], tujuan [[Stasiun Jember|Jember]] via [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] (eksekutif-bisnis)

== Galeri ==
== Galeri ==
<gallery mode="packed">
<gallery mode="packed">

Revisi per 23 November 2021 01.29

Stasiun Cirebon
Kereta Api Indonesia

Tampak depan Stasiun Cirebon Kejaksan
Nama lainStasiun Kejaksan
Lokasi
Koordinat6°42′18.97″S 108°33′19.59″E / 6.7052694°S 108.5554417°E / -6.7052694; 108.5554417
Ketinggian+4 m
Operator
Letak
Jumlah peron4 (satu peron sisi dan tiga peron pulau yang sama-sama tinggi)
Jumlah jalur6 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananArgo Bromo Anggrek, Argo Lawu (reguler & fakultatif), Argo Dwipangga (reguler & fakultatif), Argo Sindoro (reguler & fakultatif), Argo Muria (reguler & fakultatif), Argo Cheribon, Gajayana (reguler & tambahan), Brawijaya, Bima, Sembrani (reguler, fakultatif, & tambahan), Taksaka (reguler & tambahan), Purwojaya (reguler & fakultatif), Singasari, Jayabaya, Ranggajati, Harina, Gumarang, Fajar/Senja Utama Solo, Mataram, Gajahwong, Fajar/Senja Utama YK, Ciremai, Sawunggalih, Jayakarta, Tawang Jaya Premium, dan Baturraden Ekspres
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
ArsitekPieter Adriaan Jacobus Moojen
Gaya arsitektur
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka1912
Nama sebelumnyaStation Cheribon SS, Tjirebon
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir 
Tipe persinyalanElektrik tipe Siemens NX MIS801 (sejak 1986–1989)[3]
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Kereta Api Kejaksaan Cirebon
KategoriBangunan
No. RegnasRNCB.20100622.02.000798
Tanggal SK2010
PemilikPemerintah, dikelola PT Kereta Api Indonesia
PengelolaPT Kereta Api Indonesia
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Cirebon (CN), juga dikenal sebagai Stasiun Kejaksan adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di kelurahan Kebonbaru, kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat pada ketinggian +4 m. Stasiun Cirebon merupakan stasiun utama wilayah Ciayumajakuning di provinsi Jawa Barat dalam pengelolaan Kereta Api Indonesia Daerah Operasi III Cirebon. Stasiun Cirebon menjadi penghubung utama antara jalur kereta api lintas utara dan lintas tengah pulau Jawa bagi kereta api antarkota kelas eksekutif, campuran dan sebagian ekonomi yang melewati wilayah kota Cirebon. Untuk sebagian besar layanan kereta api kelas ekonomi dan sebagian kecil kelas campuran (seperti Bogowonto, Bangunkarta, dan Dharmawangsa) dilayani di Stasiun Cirebon Prujakan.

Sejarah

Fasad perspektif Stasiun Cirebon, tempoh doeloe.

Staatsspoorwegen (SS) mulai menanamkan pengaruhnya di Cirebon sejak akhir dasawarsa 1900-an. Jalur yang telah ada di Cikampek kemudian diperpanjang untuk menjaring pelanggan di Cirebon. Pada tanggal 3 Juni 1912, jalur kereta api Cikampek menuju Cirebon selesai dibangun serta merupakan bagian dari pembangunan jalur kereta api menuju Purwokerto dan Kroya. Jalur yang ke Cirebon difungsikan untuk menghubungkan jalur SS dengan jalur Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS).[4] Pada tanggal 1 November 1914, kedua stasiun tersebut berhasil terhubung.[5][6]

Bangunan stasiun ini dirancang oleh Pieter Adriaan Jacobus Moojen (1879–1955) dengan mencampurkan gaya arsitektur art nouveau dengan art deco. Dua menara bertuliskan "Cirebon" dahulu terdapat tulisan "kaartjes" (karcis) di sebelah kiri dan "bagage" (bagasi) di sebelah kanan. Pada tahun 1984, gedung stasiun ini diberi cat putih.[7]

Tata letak dan bangunan

Stasiun Cirebon memiliki enam jalur kereta api ditambah satu jalur yang terhubung dengan depo lokomotif dan depo kereta yang terletak di sisi timur laut kompleks stasiun. Pada awalnya, jalur 2 merupakan sepur lurus arah CikampekJakarta maupun arah Tegal, sedangkan jalur 3 merupakan sepur lurus percabangan dari dan ke arah Prupuk-Kroya. Setelah jalur ganda menuju Stasiun Haurgeulis beroperasi pada 2003, jalur 3 juga dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda dari arah Cikampek–Jakarta.

Pada tahun 2011, stasiun ini dilakukan renovasi dengan meninggikan peron stasiun serta merombak tata letak jalur dan fasilitas yang ada. Selain itu, tempat percabangan jalur menuju Purwokerto–Kroya dipindah ke Stasiun Cirebon Prujakan—percabangan tetap dikendalikan di Stasiun Cirebon.[8] Jalur 2 sepenuhnya dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Cikampek–Jakarta, sedangkan jalur 3 sepenuhnya dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Tegal ataupun Prupuk–Kroya. Selain itu, lintasan jalur rel di antara kedua stasiun ini dijadikan sebagai jalur tunggal ganda atau sepur kembar. Sistem persinyalan elektrik yang lama telah diganti dengan persinyalan baru produksi GRS.

Untuk menghubungkan jalur-jalur di stasiun ini disediakan terowongan bawah tanah sehingga penumpang tidak harus langsung menyeberang rel kereta api untuk mencapai jalur yang dituju.

Ciri khas

Stasiun ini—bersama dengan stasiun-stasiun lain yang melayani penumpang di Daerah Operasi III—memiliki ciri khas, yaitu adanya pemutaran lagu instrumental berjudul "Kota Cirebon" setiap kedatangan dan keberangkatan kereta api penumpang—dipopulerkan oleh Diana Sastra, salah satu tokoh tarling cirebonan.[9]

Insiden

Pada tanggal 2 September 2001 pukul 03.45, KA Empu Jaya menabrak lokomotif KA Cirebon Ekspres yang sedang langsir.[10][11] Akibat peristiwa ini, puluhan penumpang tewas dan luka-luka, serta jalur kereta api lintas utara terganggu dan jalur kereta api terpaksa dialihkan ke lintas selatan.[12][13][14]

Pada tanggal 18 April 2009 pukul 20.45, sebagian ruang tunggu VIP di Stasiun Cirebon terbakar.[15] Diduga kebakaran berasal dari pendingin udara yang berada di ruang itu. Sebelum api menjalar lebih jauh, petugas stasiun dan pemadam kebakaran memadamkannya.

Layanan kereta api

Penumpang

Jalur lintas utara Jawa

Eksekutif
Campuran

Jalur lintas selatan Jawa

Eksekutif
Campuran
Ekonomi

Jalur lintas timur Jawa

Campuran

Galeri

Referensi dan catatan kaki

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ Iwan Hermawan (2021) Jalur Kereta Api Pelabuhan Cirebon : Jejak Angkutan Komoditas Perdagangan Pada Masa Kolonial Belanda 1897 - 1942 Forum Arkeologi Vol 23 No 1
  5. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  6. ^ Staatsspoorwegen (1920–1931). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1920-1931. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  7. ^ (Indonesia) Profil stasiun Cirebon pada Indonesian Heritage Railway
  8. ^ (Indonesia) Renovasi stasiun Cirebon pada Media Indonesia
  9. ^ "Kota Cirebon – Diana Sastra" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-21. 
  10. ^ (Indonesia)Revised _Laporan[pranala nonaktif permanen] Kecelakaan KA146_16 jan 03.do
  11. ^ (Indonesia) "Menhub Nyatakan Tabrakan KA di Cirebon Sebagai Tragedi Nasional". Diakses tanggal 9 April 2012. 
  12. ^ (Indonesia) Kereta Tragis Itu Kini Bernama Progo. "Tengakarta". Diakses tanggal 9 April 2012. 
  13. ^ (Indonesia) Kereta Empu Jaya Bertabrakan di Cirebon "Liputan6.com". Diakses tanggal 9 April 2012. 
  14. ^ (Indonesia) Korban KA terus bergelimpangan. "Poskota.co.id". Diakses tanggal 9 April 2012. 
  15. ^ (Indonesia) "Sebagian Ruang Tunggu VIP Stasiun Cirebon Terbakar". Diakses tanggal 9 April 2012. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Cangkring
menuju Cikampek
Cikampek–Cirebon Prujakan Cirebon Prujakan
Terminus
Terminus Cirebon–Kadipaten Kedawung
menuju Kadipaten
Percabangan menuju Pelabuhan Cirebon Pelabuhan Cirebon
Terminus