Lompat ke isi

Takipnea: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
PutraHP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PutraHP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:


== Definisi ==
== Definisi ==
Takipnea adalah kondisi saat seseorang bernapas dengan cepat melebihi frekuensi napas normal. Orang dewasa bernapas 12-20 kali per menit. Untuk bayi, kategori takipnea jika frekuensi napasnya lebih dari 60 kali per menit.<ref name=":2">{{Cite web|last=Berry|first=Jennifer|last2=Fletcher|first2=Jenna|date=15 Februari 2022|editor-last=Stephens|editor-first=Carissa|title=Tachypnea: Causes, symptoms, and treatment|url=https://www.medicalnewstoday.com/articles/324548|website=www.medicalnewstoday.com|access-date=27 Februari 2022}}</ref>
Takipnea adalah kondisi saat seseorang bernapas dengan cepat melebihi frekuensi napas normal. Orang dewasa bernapas 12-20 kali per menit dan dianggap takipnea jika frekuensinya di atas 20 kali per menit.<ref name=":2">{{Cite web|last=Berry|first=Jennifer|last2=Fletcher|first2=Jenna|date=15 Februari 2022|editor-last=Stephens|editor-first=Carissa|title=Tachypnea: Causes, symptoms, and treatment|url=https://www.medicalnewstoday.com/articles/324548|website=www.medicalnewstoday.com|access-date=27 Februari 2022}}</ref>

=== Kriteria ===
{| class="wikitable"
|+Kriteria takipnea WHO<ref>{{Cite journal|last=Saux|first=Nicole|last2=Robinson|first2=Joan|date=1 Agustus 2011|title=Pneumonia in healthy Canadian children and youth: Practice points for management|url=https://www.researchgate.net/publication/230593203_Pneumonia_in_healthy_Canadian_children_and_youth_Practice_points_for_management|journal=Paediatrics & child health|volume=16|pages=417–24}}</ref><ref name=":6">{{Cite web|title=Tachypnea|url=https://fpnotebook.com/lung/exam/Tchypn.htm|website=fpnotebook.com|access-date=27 Februari 2022}}</ref>
|Usia
|Frekuensi napas normal (per menit)
|Batas takipnea (per menit)
|-
|< 2 bulan
|34-50
|60
|-
|2-12 bulan
|25-40
|50
|-
|1-5 tahun
|20-30
|40
|-
|5-18 tahun
|15-25
|30
|-
|Dewasa (> 18 tahun)
|12-20
|20
|}


== Gejala ==
== Gejala ==
Baris 9: Baris 37:


* Sesak napas
* Sesak napas
* Prasinkop<ref name=":7">{{Cite web|last=Radhakrishnan|first=Rohini|date=1 April 2021|editor-last=Uttekar|editor-first=Pallavi Suyog|title=What Does Tachypnea Cause?|url=https://www.medicinenet.com/what_does_tachypnea_cause/article.htm|website=www.medicinenet.com|access-date=27 Februari 2022}}</ref>
* Merasa tidak mendapatkan cukup udara
* Merasa tidak mendapatkan cukup udara
* Jari atau bibir berwarna biru ([[sianosis]])
* Jari atau bibir berwarna biru ([[sianosis]])<ref name=":7" />
* Otot bantu pernapasan tambahan ikut bekerja (otot di antara tulang iga)<ref name=":2" />
* Otot bantu pernapasan tambahan ikut bekerja (otot di antara tulang iga)<ref name=":2" />
* Cuping hidung kembang kempis


Gejala takipnea pada bayi adalah:<ref name=":3">{{Cite journal|last=Park|first=Sharon|last2=Khattar|first2=Divya|date=17 Februari 2022|title=Tachypnea|url=https://www.statpearls.com/ArticleLibrary/viewarticle/29855|journal=StatPearls}}</ref><ref name=":4">{{Cite journal|last=Heinonen|first=Santtu|last2=Süvari|first2=Liina|last3=Gissler|first3=Mika|last4=Pitkänen|first4=Olli|last5=Andersson|first5=Sture|last6=Helve|first6=Otto|date=April 2019|title=Transient Tachypnea of the Newborn Is Associated With an Increased Risk of Hospitalization Due to Respiratory Syncytial Virus Bronchiolitis|url=https://relaped.com/wp-content/uploads/2019/03/Transient-Tachypnea-of-the-Newborn-is-Associated-with-an-Increased-Risk-of-hospitalization-due-to-RSV-Bronchiolitis.pdf|journal=The Pediatric Infectious Disease Journal|volume=38|issue=4|pages=419–421|doi=10.1097/INF.0000000000002057|issn=1532-0987|pmid=30882737}}</ref>
Gejala takipnea pada bayi adalah:<ref name=":3">{{Cite journal|last=Park|first=Sharon|last2=Khattar|first2=Divya|date=17 Februari 2022|title=Tachypnea|url=https://www.statpearls.com/ArticleLibrary/viewarticle/29855|journal=StatPearls}}</ref><ref name=":4">{{Cite journal|last=Heinonen|first=Santtu|last2=Süvari|first2=Liina|last3=Gissler|first3=Mika|last4=Pitkänen|first4=Olli|last5=Andersson|first5=Sture|last6=Helve|first6=Otto|date=April 2019|title=Transient Tachypnea of the Newborn Is Associated With an Increased Risk of Hospitalization Due to Respiratory Syncytial Virus Bronchiolitis|url=https://relaped.com/wp-content/uploads/2019/03/Transient-Tachypnea-of-the-Newborn-is-Associated-with-an-Increased-Risk-of-hospitalization-due-to-RSV-Bronchiolitis.pdf|journal=The Pediatric Infectious Disease Journal|volume=38|issue=4|pages=419–421|doi=10.1097/INF.0000000000002057|issn=1532-0987|pmid=30882737}}</ref>
Baris 21: Baris 49:
* Retraksi dada saat bernapas<ref name=":3" /><ref name=":4" />
* Retraksi dada saat bernapas<ref name=":3" /><ref name=":4" />
* Kepala naik turun<ref name=":3" /><ref name=":4" />
* Kepala naik turun<ref name=":3" /><ref name=":4" />
* Cuping hidung kembang kempis<ref name=":3" /><ref name=":4" />


== Penyebab ==
== Penyebab ==
Penyebab takipnea tidak selalu berarti penyakit. Setelah olahraga berat, seseorang akan bernapas lebih cepat dibanding biasanya. Beberapa kondisi patologis yang dapat menyebabkan takipnea adalah:<ref name=":0" />
Penyebab takipnea tidak selalu berarti penyakit. Setelah melakukan olahraga berat, individu dengan obesitas, dan wanita yang sedang hamil, frekuensi napasnya akan lebih cepat dibanding biasanya.<ref name=":6" /><ref name=":7" /> Beberapa kondisi patologis yang dapat menyebabkan takipnea adalah:<ref name=":0" /><ref name=":8">{{Cite web|last=Kahn|first=April|date=10 Desember 2021|editor-last=Dasgupta|editor-first=Raj|title=What Causes Rapid, Shallow Breathing?|url=https://www.healthline.com/health/rapid-shallow-breathing|website=Healthline|access-date=27 Februari 2022}}</ref>


* [[Sepsis]]<ref name=":0" />
* [[Sepsis]]<ref name=":0" />
Baris 38: Baris 67:
* [[Obat|Obat-obatan]]: stimulan, [[aspirin]]<ref name=":5">{{Cite web|last=Tanuwijaya|first=Erlita|title=Takipnea : Penyebab – Gejala dan Pengobatan - IDN Medis|url=https://idnmedis.com/takipnea|website=idnmedis.com|access-date=27 Februari 2022}}</ref>
* [[Obat|Obat-obatan]]: stimulan, [[aspirin]]<ref name=":5">{{Cite web|last=Tanuwijaya|first=Erlita|title=Takipnea : Penyebab – Gejala dan Pengobatan - IDN Medis|url=https://idnmedis.com/takipnea|website=idnmedis.com|access-date=27 Februari 2022}}</ref>
* [[Pneumotoraks]]<ref name=":5" />
* [[Pneumotoraks]]<ref name=":5" />
* [[Tumor otak]]<ref name=":5" /><ref name=":9">{{Cite web|last=Elridge|first=Lynne|date=1 Februari 2022|editor-last=More|editor-first=Daniel|title=What Causes Tachypnea With Lung Cancer?|url=https://www.verywellhealth.com/tachypnea-causes-and-symptoms-2249201|website=Verywell Health|access-date=27 Februari 2022}}</ref>
* [[Tumor otak]]<ref name=":5" />
* [[Fibrosis paru]]<ref name=":5" />
* [[Fibrosis paru]]<ref name=":5" />
* [[Kanker paru-paru|Kanker paru]]<ref name=":2" />
* [[Kanker paru-paru|Kanker paru]]<ref name=":2" /><ref name=":9" />
* Pada bayi penyebabnya adalah ''[[transient tachypnea of the newborn]]''<ref name=":2" />
* Pada bayi penyebabnya adalah ''[[transient tachypnea of the newborn]]''<ref name=":2" />
* Infeksi virus pada anak: [[virus influenza]]<ref name=":2" />
* Infeksi virus pada anak: [[virus influenza]]<ref name=":2" />
Baris 46: Baris 75:
* Sengatan panas (''heatstroke)''<ref name=":2" />
* Sengatan panas (''heatstroke)''<ref name=":2" />
* [[Infeksi saluran kemih]]<ref name=":2" />
* [[Infeksi saluran kemih]]<ref name=":2" />
* [[Asidosis laktat]]
* [[Asidosis laktat]]<ref name=":2" /><ref name=":9" />
* [[Ensefalopati hepatik]]
* [[Ensefalopati hepatik]]<ref name=":2" /><ref name=":9" />
* [[Serangan panik]]<ref name=":2" />
* [[Serangan panik]]<ref name=":2" />
* [[Fobia]]<ref name=":2" />
* [[Fobia]]<ref name=":2" />
* [[Hipotiroidisme]]<ref name=":9" />
* Penggunaan [[mariyuana]]<ref name=":7" /><ref name=":9" />
* [[Syok hipovolemik]]<ref name=":7" />
* Anemia<ref name=":6" />


== Patofisiologi ==
== Patofisiologi ==
Baris 57: Baris 90:


== Diagnosis ==
== Diagnosis ==
Pada pemeriksaan fisik, akan terlihat mekanisme untuk mengambil oksigen dalam jumlah yang banyak yaitu bekerjanya otot-otot pernapasan tambahan, retraksi otot dada, dan hidung yang kembang kempis. Gambaran lainnya adalah jari tangan dan bibir yang membiru.
Pada pemeriksaan fisik, akan terlihat mekanisme untuk mengambil oksigen dalam jumlah yang banyak yaitu bekerjanya otot-otot pernapasan tambahan, retraksi otot dada, dan hidung yang kembang kempis. Gambaran lainnya adalah jari tangan dan bibir yang membiru.<ref name=":0" />

Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah memeriksa kadar saturasi oksigen dalam darah dengan menggunakan [[oksimetri nadi]]. Selanjutnya dilakukan [[analisa gas darah]], [[radiograf dada]], [[tomografi terkomputasi]] [[dada]], [[tes fungsi paru]], pemeriksaan kadar [[gula darah]], pemeriksaan [[elektrolit darah]], pemeriksaan [[hematologi]] rutin untuk melihat kadar [[hemoglobin]] dan kemungkinan adanya [[infeksi]], [[elektrokardiogram]], [[pencitraan resonansi magnetik]] [[Otak|kepala]], dan atau pemeriksaan [[toksikologi]].<ref name=":0" /><ref name=":2" />

Pemeriksaan analisa gas darah akan membantu memperkirakan kadar oksigen dan karbon dioksida sehingga dapat diketahui kelainan metabolik atau gangguan pH darah. Peningkatan keasaman darah dapat menjadi petunjuk kemungkinan adanya asidosis diabetik, asidosis laktat, atau ensefalopati hepatik.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|date=30 Mei 2021|title=Rapid shallow breathing: MedlinePlus Medical Encyclopedia|url=https://medlineplus.gov/ency/article/007198.htm|website=medlineplus.gov|access-date=27 Februari 2022}}</ref>


Dari pemeriksaan radiografi dada dapat diketahui kelainan atau penyakit pada paru-paru. Pemeriksaan ''[[Tomografi terkomputasi|CT scan]]'' dada akan memberikan gambaran paru-paru yang lebih detail serta melihat kemungkinan adanya keganasan pada paru-paru.<ref name=":0" /><ref name=":2" />
Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah memeriksa kadar saturasi oksigen dalam darah dengan menggunakan [[oksimetri nadi]]. Selanjutnya dilakukan [[analisa gas darah]], [[radiograf dada]], [[tomografi terkomputasi]] [[dada]], [[tes fungsi paru]], pemeriksaan kadar [[gula darah]], pemeriksaan [[elektrolit darah]], pemeriksaan [[hematologi]] rutin untuk melihat kadar [[hemoglobin]] dan kemungkinan adanya [[infeksi]], [[elektrokardiogram]], [[pencitraan resonansi magnetik]] [[Otak|kepala]], dan atau pemeriksaan [[toksikologi]].<ref name=":0" />


Tes fungsi paru digunakan untuk melihat penyakit paru obstruktif kronis dan asma. Pemeriksaan EKG digunakan untuk mencari kemungkinan masalah di jantung yang menyebabkan takipnea. Dari EKG dapat diketahui adanya serangan jantung atau kelainan irama jantung.<ref name=":0" /><ref name=":2" />
Pemeriksaan analisa gas darah akan membantu memperkirakan kadar oksigen dan karbon dioksida sehingga dapat diketahui kelainan metabolik atau gangguan pH darah. Peningkatan keasaman darah dapat menjadi petunjuk kemungkinan adanya asidosis diabetik, asidosis laktat, atau ensefalopati hepatik.<ref name=":0" />


== Penatalaksanaan ==
Dari pemeriksaan radiografi dada dapat diketahui kelainan atau penyakit pada paru-paru. Pemeriksaan ''[[Tomografi terkomputasi|CT scan]]'' dada akan memberikan gambaran paru-paru yang lebih detail serta melihat kemungkinan adanya keganasan pada paru-paru.<ref name=":0" />
Penanganan takipnea tergantung kepada penyakit yang menyebabkan kondisi tersebut.<ref name=":8" /> Secara umum penanganannya adalah:


* Terapi oksigen<ref name=":0" /><ref name=":7" />
Tes fungsi paru digunakan untuk melihat penyakit paru obstruktif kronis dan asma. Pemeriksaan EKG digunakan untuk mencari kemungkinan masalah di jantung yang menyebabkan takipnea. Dari EKG dapat diketahui adanya serangan jantung atau kelainan irama jantung.<ref name=":0" />
* Penggunaan antibiotik jika takipnea disebabkan oleh infeksi<ref name=":0" /><ref name=":7" />
* Obat-obatan untuk melebarkan saluran napas jika takipnea disebabkan karena penyakit paru obstruktif atau asma<ref name=":0" /><ref name=":7" />


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 27 Februari 2022 14.56

Takipnea
Informasi umum
Pelafalan
SpesialisasiRespirologi

Takipnea adalah kondisi saat seseorang bernapas dengan cepat melebihi frekuensi napas normal. Orang dewasa bernapas 12-20 kali per menit.[1][2]

Definisi

Takipnea adalah kondisi saat seseorang bernapas dengan cepat melebihi frekuensi napas normal. Orang dewasa bernapas 12-20 kali per menit dan dianggap takipnea jika frekuensinya di atas 20 kali per menit.[3]

Kriteria

Kriteria takipnea WHO[4][5]
Usia Frekuensi napas normal (per menit) Batas takipnea (per menit)
< 2 bulan 34-50 60
2-12 bulan 25-40 50
1-5 tahun 20-30 40
5-18 tahun 15-25 30
Dewasa (> 18 tahun) 12-20 20

Gejala

Gejala takipnea adalah:

  • Sesak napas
  • Prasinkop[6]
  • Merasa tidak mendapatkan cukup udara
  • Jari atau bibir berwarna biru (sianosis)[6]
  • Otot bantu pernapasan tambahan ikut bekerja (otot di antara tulang iga)[3]

Gejala takipnea pada bayi adalah:[7][8]

  • Daerah di sekitar mulut berwarna biru[7][8]
  • kesulitan bernapas[7][8]
  • Hidung melebar[7][8]
  • Retraksi dada saat bernapas[7][8]
  • Kepala naik turun[7][8]
  • Cuping hidung kembang kempis[7][8]

Penyebab

Penyebab takipnea tidak selalu berarti penyakit. Setelah melakukan olahraga berat, individu dengan obesitas, dan wanita yang sedang hamil, frekuensi napasnya akan lebih cepat dibanding biasanya.[5][6] Beberapa kondisi patologis yang dapat menyebabkan takipnea adalah:[1][9]

Patofisiologi

Takipnea terjadi karena penumpukan karbon dioksida di dalam darah sehingga pH darah menjadi asam. Kondisi ini akan mengirimkan sinyal ke otak yang ditanggapi dengan meningkatkan frekuensi pernapasan yang diharapkan akan mengembalikan keseimbangan asam-basa dalam darah.[1]

Takipnea juga terjadi jika kadar oksigen dalam darah terlalu rendah.[3]

Diagnosis

Pada pemeriksaan fisik, akan terlihat mekanisme untuk mengambil oksigen dalam jumlah yang banyak yaitu bekerjanya otot-otot pernapasan tambahan, retraksi otot dada, dan hidung yang kembang kempis. Gambaran lainnya adalah jari tangan dan bibir yang membiru.[1]

Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah memeriksa kadar saturasi oksigen dalam darah dengan menggunakan oksimetri nadi. Selanjutnya dilakukan analisa gas darah, radiograf dada, tomografi terkomputasi dada, tes fungsi paru, pemeriksaan kadar gula darah, pemeriksaan elektrolit darah, pemeriksaan hematologi rutin untuk melihat kadar hemoglobin dan kemungkinan adanya infeksi, elektrokardiogram, pencitraan resonansi magnetik kepala, dan atau pemeriksaan toksikologi.[1][3]

Pemeriksaan analisa gas darah akan membantu memperkirakan kadar oksigen dan karbon dioksida sehingga dapat diketahui kelainan metabolik atau gangguan pH darah. Peningkatan keasaman darah dapat menjadi petunjuk kemungkinan adanya asidosis diabetik, asidosis laktat, atau ensefalopati hepatik.[1][12]

Dari pemeriksaan radiografi dada dapat diketahui kelainan atau penyakit pada paru-paru. Pemeriksaan CT scan dada akan memberikan gambaran paru-paru yang lebih detail serta melihat kemungkinan adanya keganasan pada paru-paru.[1][3]

Tes fungsi paru digunakan untuk melihat penyakit paru obstruktif kronis dan asma. Pemeriksaan EKG digunakan untuk mencari kemungkinan masalah di jantung yang menyebabkan takipnea. Dari EKG dapat diketahui adanya serangan jantung atau kelainan irama jantung.[1][3]

Penatalaksanaan

Penanganan takipnea tergantung kepada penyakit yang menyebabkan kondisi tersebut.[9] Secara umum penanganannya adalah:

  • Terapi oksigen[1][6]
  • Penggunaan antibiotik jika takipnea disebabkan oleh infeksi[1][6]
  • Obat-obatan untuk melebarkan saluran napas jika takipnea disebabkan karena penyakit paru obstruktif atau asma[1][6]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v Park, Sharon B.; Khattar, Divya (2022). Tachypnea. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. PMID 31082106. 
  2. ^ a b c Inukirana, Scientia (10 April 2019). "Napas Cepat Dan Dangkal Adalah? - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati". HonestDocs. Diakses tanggal 27 April 2022. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Berry, Jennifer; Fletcher, Jenna (15 Februari 2022). Stephens, Carissa, ed. "Tachypnea: Causes, symptoms, and treatment". www.medicalnewstoday.com. Diakses tanggal 27 Februari 2022. 
  4. ^ Saux, Nicole; Robinson, Joan (1 Agustus 2011). "Pneumonia in healthy Canadian children and youth: Practice points for management". Paediatrics & child health. 16: 417–24. 
  5. ^ a b c "Tachypnea". fpnotebook.com. Diakses tanggal 27 Februari 2022. 
  6. ^ a b c d e f g h Radhakrishnan, Rohini (1 April 2021). Uttekar, Pallavi Suyog, ed. "What Does Tachypnea Cause?". www.medicinenet.com. Diakses tanggal 27 Februari 2022. 
  7. ^ a b c d e f g Park, Sharon; Khattar, Divya (17 Februari 2022). "Tachypnea". StatPearls. 
  8. ^ a b c d e f g Heinonen, Santtu; Süvari, Liina; Gissler, Mika; Pitkänen, Olli; Andersson, Sture; Helve, Otto (April 2019). "Transient Tachypnea of the Newborn Is Associated With an Increased Risk of Hospitalization Due to Respiratory Syncytial Virus Bronchiolitis" (PDF). The Pediatric Infectious Disease Journal. 38 (4): 419–421. doi:10.1097/INF.0000000000002057. ISSN 1532-0987. PMID 30882737. 
  9. ^ a b Kahn, April (10 Desember 2021). Dasgupta, Raj, ed. "What Causes Rapid, Shallow Breathing?". Healthline. Diakses tanggal 27 Februari 2022. 
  10. ^ a b c d Tanuwijaya, Erlita. "Takipnea : Penyebab – Gejala dan Pengobatan - IDN Medis". idnmedis.com. Diakses tanggal 27 Februari 2022. 
  11. ^ a b c d e f Elridge, Lynne (1 Februari 2022). More, Daniel, ed. "What Causes Tachypnea With Lung Cancer?". Verywell Health. Diakses tanggal 27 Februari 2022. 
  12. ^ "Rapid shallow breathing: MedlinePlus Medical Encyclopedia". medlineplus.gov. 30 Mei 2021. Diakses tanggal 27 Februari 2022.