Pelita Air: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 79: | Baris 79: | ||
|align="center"| |
|align="center"| |
||
|align="center"|PK-PWA & PK-PWC |
|align="center"|PK-PWA & PK-PWC |
||
|Di Kirim Perlahan Sampai 2023 |
|||
|Dipesan akhir Oktober 2021 |
|||
|- |
|- |
||
|[[Airbus A220]] |
|[[Airbus A220]] |
||
Baris 86: | Baris 86: | ||
|align="center"| |
|align="center"| |
||
|align="center"| |
|align="center"| |
||
|Sedang Di Kaji |
|||
|Dipesan Awal Januari 2022 |
|||
|- |
|- |
||
|[[Airbus A330]] |
|[[Airbus A330]] |
||
Baris 93: | Baris 93: | ||
|align="center"| |
|align="center"| |
||
|align="center"| |
|align="center"| |
||
|Sedang Di Kaji Untuk Penerbangan Umroh Dan Haji |
|||
|Dipesan Awal Januari 2021 |
|||
|- |
|- |
||
!Total |
!Total |
Revisi per 11 April 2022 13.07
| |||||||
Didirikan | 1963 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Penghubung | Bandar Udara Pondok Cabe | ||||||
Penghubung sekunder | Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma | ||||||
Armada | 24 | ||||||
Tujuan | 18 | ||||||
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia | ||||||
Situs web | http://www.pelita-air.com/ |
PT Pelita Air Service atau biasa disingkat menjadi PAS, adalah anak usaha Pertamina yang berbisnis di bidang penerbangan. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki tiga kantor cabang, yakni di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, dan Bandar Udara Pinang Kampai, serta satu kantor manajemen di Bandar Udara Pondok Cabe. Hingga tanggal 31 Desember 2020, perusahaan ini mengoperasikan 15 unit helikopter dan 9 unit pesawat terbang.[1][2]
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1963 saat Pertamina mendirikan divisi pelayanan transportasi udara yang diberi nama Pertamina Air Service untuk mendukung mobilitas pegawai. Pada tanggal 24 Januari 1970, divisi tersebut resmi dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama "PT Pelita Air Service". Perusahaan ini pun menyediakan layanan transportasi udara untuk industri minyak dan gas di Indonesia dengan sistem sewa. Pada tanggal 24 November 1987, perusahaan ini mendirikan PT Indopelita Aircraft Services (IAS) untuk menyediakan jasa pemeliharaan komponen berputar, seperti turbin, kompresor dan pompa, serta layanan umum dan mekanik lapangan. IAS juga menawarkan sistem kontrol digital untuk memantau kinerja peralatan. Pada tahun 2000, perusahaan ini sempat menyediakan layanan penerbangan berjadwal dengan nama "Pelita AirVenture", namun kemudian ditutup pada tahun 2005, karena beratnya kompetisi di sektor penerbangan berjadwal. Pada tahun 2016, perusahaan ini mulai menyediakan jasa pengangkutan bahan bakar minyak. Pada tahun yang sama, perusahaan ini membentuk Strategic Business Unit (SBU) Bandara yang bertugas mengelola bandara-bandara milik Pertamina. Pada tahun 2019, SBU Bandara mulai mengelola tiga bandara milik Pertamina, yakni Bandar Udara Pondok Cabe, Bandar Udara Pinang Kampai, dan Bandar Udara Warukin. Pada tahun 2020, perusahaan ini mulai menyediakan jasa pengangkutan kargo umum.[1][2]
Tujuan Penerbangan
- Balikpapan - Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman
- Pekanbaru - Bandar Udara Sultan Kasim II
- Dumai - Bandar Udara Pinang Kampai
- Tangerang Selatan & Depok - Bandar Udara Pondok Cabe
Penghubung
Armada
Tidak seperti maskapai penerbangan lain yang mengandalkan pesawat Boeing/Airbus, Pelita Air menggunakan pesawat-pesawat Fokker dan BAe (British Aerospace). Maskapai ini memiliki beberapa pesawat Fokker 28, Fokker 100, RJ-85, dan beberapa helicopter jenis Bell-412,Bell-430,S-76, Super Puma,Puma dan BO-105 untuk layanan komuter. Hingga kini Pelita Air masih dicarter oleh Sekretariat Negara untuk mengurus aktivitas operasional pesawat kepresidenan RI, sebuah Avro RJ-85. 1 pesawat ATR 42-500 (PK-PAX) digunakan untuk keperluan penerbangan PT Badak LNG
Armada Pelita saat ini:[3]
Pesawat | Dalam Pelayanan |
Dalam Pesanan |
Penumpang | Registrasi | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
Avro RJ85 | 1 | — | — | dioperasikan untuk Pemerintah Indonesia | |
ATR 42-500 | 1 | — | 48 | — | |
ATR 72-500 | 4 | — | 66 | — | dua pesawat diubah menjadi kargo dan dioperasikan untuk Angkasa Pura Logtisics (AP LOG) |
Airbus A320 | 2 | 23 | PK-PWA & PK-PWC | Di Kirim Perlahan Sampai 2023 | |
Airbus A220 | — | 30 | Sedang Di Kaji | ||
Airbus A330 | — | 6 | Sedang Di Kaji Untuk Penerbangan Umroh Dan Haji | ||
Total | 6 |
Armada Pelita Sebelumnya
Pesawat | Dalam Pelayanan | Dalam Pesanan | Penumpang | Catatan |
---|---|---|---|---|
Bell 412 | 3 | 0 | 13 | Helikopter |
Bell 430 | 3 | 0 | 8 | Helikopter |
CASA C-212 Aviocar | 2 | 0 | 19 | Pesawat Bersayap Tetap |
MBB Bo 105 | 2 | 0 | 4 | Helikopter |
Sikorsky S-76 A | 2 | 0 | 12 | Helikopter |
Sikorsky S-76 C++ | 4 | 0 | 12 | Helikopter |
Transall C-160NG | 1 | 0 | 0 | Pesawat Bersayap Tetap |
Total | 16 | 0 |
Untuk saat ini, Pelita Air masih melayani permintaan penyewaan pesawat dari para pelanggannya dahulu, termasuk PT Pupuk Kaltim. Fokker, Casa, ATR, Dash, dll.
Rujukan
- ^ a b "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Pelita Air Service. Diakses tanggal 14 Desember 2021.
- ^ a b "Tentang Perusahaan". PT Pelita Air Service. Diakses tanggal 14 Desember 2021.
- ^ ""Pelita Air"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2014-04-06.