Lompat ke isi

Multi Prima Sejahtera: Perbedaan antara revisi

Tambah pranala
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jelajahi riwayat secara interaktif
← Revisi sebelumnyaRevisi selanjutnya →
Konten dihapus Konten ditambahkan
VisualTeks wiki
Dani1603 (bicara | kontrib)
14.501 suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Dani1603 (bicara | kontrib)
14.501 suntingan
Baris 39: Baris 39:


==Perkembangan==
==Perkembangan==
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 7 Januari 1982 dengan nama PT Lippo Champion Glory dan berganti nama menjadi PT Champion Spark Plug Industries pada 14 November 1989.<reF name=prospektus1>[https://www.multiprimasejahtera.net/upload/PDF_INV_ENG_1497956475_1582519703.pdf Prospektus LPIN, 1989]</ref> Bisnis awalnya saat itu hanyalah produksi busi Champion, yang sudah dimulai sejak awal 1980-an.<ReF>[https://books.google.co.id/books?id=HBRXAAAAMAAJ&q=PT+LippoChampionGlory&dq=PT+LippoChampionGlory&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiowszEkdP3AhWmTmwGHX47BCEQ6AF6BAgGEAI Economic Titles/abstracts, Volume 10]</ref> Tidak lama kemudian, pada 21 Februari 1990, namanya menjadi PT Lippo Industries, karena Lippo kemudian memperluas usahanya ke bidang lainnya, seperti [[elektronik]]. Perusahaan ini kemudian mencatatkan sahamnya di [[Bursa Efek Jakarta]] pada 5 Februari 1990, dengan melepas 1,25 juta sahamnya dengan harga Rp 8.900/lembar.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=5mKfAAAAIAAJ&q=LippoIndustries+1990&dq=LippoIndustries+1990&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjXmI79ktP3AhV3UGwGHZeuDE0Q6AF6BAgLEAI Corporate Handbook, Indonesia: The Definitive Guide to Listed Companies, Volume 2]</ref><Ref name=swasta>[https://books.google.co.id/books?id=nngWVvMikDYC&q=LippoIndustries+1990&dq=LippoIndustries+1990&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjXmI79ktP3AhV3UGwGHZeuDE0Q6AF6BAgEEAI Pasar modal Indonesia: retrospeksi lima tahun swastanisasi BEJ]</ref> Kode sahamnya adalah '''LPIN'' yang berasal dari nama saat itu. Produksi businya sempat mencapai 5,4 juta unit/tahun dengan pangsa pasar 30%.<ReF name=capital/> Pada tahun 1994, perusahaan ini memiliki keuntungan Rp 6,7 miliar,<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=cdsTAQAAMAAJ&q=LippoIndustries&dq=LippoIndustries&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi6oOWqnNP3AhXK4XMBHTBvCJU4KBDoAXoECAUQAg Indonesia Business Weekly, Volume 3,Masalah 12-28]</ref> sedangkan kepemilikannya sempat beberapa kali berubah, dari PT Dwi Parana Dinamika pada 1989<reF name=prospektus1/> menjadi oleh PT [[Matahari Department Store|Lippo Pacific Finance]] pada 1992.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=wXtfwKzHA2EC&pg=PA113&dq=LippoIndustries&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiUo93-m9P3AhU0juYKHbMODbM4ChDoAXoECAsQAg#v=onepage&q=LippoIndustries&f=false The Politics of Economic Liberalization in Indonesia: State, Market and Power]</ref>
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 7 Januari 1982 dengan nama '''PT Lippo Champion Glory''' dan berganti nama menjadi '''PT Champion Spark Plug Industries''' pada 14 November 1989.<reF name=prospektus1>[https://www.multiprimasejahtera.net/upload/PDF_INV_ENG_1497956475_1582519703.pdf Prospektus LPIN, 1989]</ref> Bisnis awalnya saat itu hanyalah produksi busi Champion, yang sudah dimulai sejak awal 1980-an.<ReF>[https://books.google.co.id/books?id=HBRXAAAAMAAJ&q=PT+LippoChampionGlory&dq=PT+LippoChampionGlory&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiowszEkdP3AhWmTmwGHX47BCEQ6AF6BAgGEAI Economic Titles/abstracts, Volume 10]</ref> Tidak lama kemudian, pada 21 Februari 1990, namanya menjadi '''PT Lippo Industries''', karena Lippo kemudian memperluas usahanya ke bidang lainnya, seperti [[elektronik]]. Perusahaan ini kemudian mencatatkan sahamnya di [[Bursa Efek Jakarta]] pada 5 Februari 1990, dengan melepas 1,25 juta sahamnya dengan harga Rp 8.900/lembar.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=5mKfAAAAIAAJ&q=LippoIndustries+1990&dq=LippoIndustries+1990&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjXmI79ktP3AhV3UGwGHZeuDE0Q6AF6BAgLEAI Corporate Handbook, Indonesia: The Definitive Guide to Listed Companies, Volume 2]</ref><Ref name=swasta>[https://books.google.co.id/books?id=nngWVvMikDYC&q=LippoIndustries+1990&dq=LippoIndustries+1990&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjXmI79ktP3AhV3UGwGHZeuDE0Q6AF6BAgEEAI Pasar modal Indonesia: retrospeksi lima tahun swastanisasi BEJ]</ref> Kode sahamnya adalah '''LPIN'' yang berasal dari nama saat itu. Produksi businya sempat mencapai 5,4 juta unit/tahun dengan pangsa pasar 30%.<ReF name=capital/> Pada tahun 1994, perusahaan ini memiliki keuntungan Rp 6,7 miliar,<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=cdsTAQAAMAAJ&q=LippoIndustries&dq=LippoIndustries&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi6oOWqnNP3AhXK4XMBHTBvCJU4KBDoAXoECAUQAg Indonesia Business Weekly, Volume 3,Masalah 12-28]</ref> sedangkan kepemilikannya sempat beberapa kali berubah, dari PT Dwi Parana Dinamika pada 1989<reF name=prospektus1/> menjadi oleh PT [[Matahari Department Store|Lippo Pacific Finance]] pada 1992.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=wXtfwKzHA2EC&pg=PA113&dq=LippoIndustries&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiUo93-m9P3AhU0juYKHbMODbM4ChDoAXoECAsQAg#v=onepage&q=LippoIndustries&f=false The Politics of Economic Liberalization in Indonesia: State, Market and Power]</ref>


Pada era 1990-an, selain membuat busi, perusahaan ini berkembang dengan memiliki beberapa anak usaha, dengan kepemilikan beragam mulai dari 5%-100%. Ada PT Lippo TSK Indonesia (beroperasi 1980) yang memproduksi kabel-kabel suku cadang kendaraan dari logam, karet maupun plastik. Sedangkan PT Tjiparaj Permai Electricindo (beroperasi 1983) adalah perusahaan kerjasama dengan [[Mitsubishi]] Electronic Corporation dan bergerak di bidang produksi [[alternator]] dan ''starter'' kendaraan. Pada bidang elektronik konsumer, ada PT Lippo Melco Manufacturing dan PT Lippo Melco Electronic Indonesia, yang merupakan perusahaan kerjasama dengan [[Mitsubishi Electric]]. PT Lippo Melco Manufacturing sendiri bergerak dalam bidang manufaktur produk-produk elektronik, seperti [[pompa air]], [[pesawat televisi]], [[lemari es]], dan [[pendingin udara]] dengan kapasitas produksi 110.000, 25.000, 110.000 dan 40.000 unit/tahun pada akhir 1990-an. Selain itu, ada juga PT Lippo Multiusaha yang bergerak di bidang produksi [[PCB]] sejak 1984. Tidak hanya itu, juga ada PT Lippo Kyosha Indonesia (patungan bersma Kyosha, Mitsubishi dan perusahaan [[Jepang]] lainnya) yang dibentuk pada 1994 untuk memproduksi PCB, dan PT Walsin Lippo Industries (d/h PT Intai Industries) yang memproduksi kabel komputer.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=WRcoAAAAMAAJ&q=LippoIndustries+Melco&dq=LippoIndustries+Melco&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi6tpeAlNP3AhXB7HMBHb1BCnkQ6AF6BAgGEAI Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 9,Masalah 1-2]</ref><Ref name=ini>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=iSxYAAAAMAAJ&dq=NANGGULANGI+peralatan+rumah+tangga+%E2%80%94+menargetkan+akan+memiliki+...&focus=searchwithinvolume&q=nanggulangi Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 9,Masalah 1-8]</ref><Ref>[https://books.google.co.id/books?id=4T8cAQAAMAAJ&q=LippoIndustries+Melco&dq=LippoIndustries+Melco&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjHh9nEltP3AhU363MBHS_0AM4Q6AF6BAgLEAI Moody's International Manual, Volume 4]</ref> Dalam perkembangannya, juga muncul PT Dai Hwa Industrial Indonesia yang memproduksi kotak untuk [[pengeras suara]] dan PT Hi-Lex Parts Company yang membuat komponen otomotif.<ReF name=capital>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=cCxYAAAAMAAJ&dq=aluminium+Rod+and+Wire+producer+%3B+PT+Hilex+...&focus=searchwithinvolume&q=hilex Indonesian Capital Market Directory]</ref> Kemudian, di Mei 1996, Lippo Industries berhasil menjalin kesepakatan dengan Kwang Yang Motor, [[Taiwan]] untuk memproduksi [[sepeda motor]] bermerek [[Kymco]] berkapasitas 50.000 unit/tahun.<Ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=BW60AAAAIAAJ&dq=dengan+merk+Kymco+.+Sepeda+motor+nasional+ini+tidak+akan+mendapatkan+kemudahan+...&focus=searchwithinvolume&q=kymco Daya saing industri Indonesia]</ref><Ref name=swasta/> Alasan dari Lippo terjun ke bisnis otomotif secara langsung adalah karena tren pasar dan pengalaman Kwang Yang, sehingga diharapkan bisa menciptakan "sepeda motor nasional".<ref>[https://books.google.co.id/books?id=PwlXAAAAMAAJ&q=LippoIndustries+taiwan&dq=LippoIndustries+taiwan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjtgZnhmNP3AhVSTmwGHWI2C8MQ6AF6BAgGEAI Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 9,Masalah 13-14]</ref> Dengan cukup banyaknya anak usaha itu, Lippo Industries saat itu mengklaim hendak menjadi perusahaan investasi manufaktur utama di Indonesia.<Ref name=ini/>
Pada era 1990-an, selain membuat busi, perusahaan ini berkembang dengan memiliki beberapa anak usaha, dengan kepemilikan beragam mulai dari 5%-100%. Ada PT Lippo TSK Indonesia (beroperasi 1980) yang memproduksi kabel-kabel suku cadang kendaraan dari logam, karet maupun plastik. Sedangkan PT Tjiparaj Permai Electricindo (beroperasi 1983) adalah perusahaan kerjasama dengan [[Mitsubishi]] Electronic Corporation dan bergerak di bidang produksi [[alternator]] dan ''starter'' kendaraan. Pada bidang elektronik konsumer, ada PT Lippo Melco Manufacturing dan PT Lippo Melco Electronic Indonesia, yang merupakan perusahaan kerjasama dengan [[Mitsubishi Electric]]. PT Lippo Melco Manufacturing sendiri bergerak dalam bidang manufaktur produk-produk elektronik, seperti [[pompa air]], [[pesawat televisi]], [[lemari es]], dan [[pendingin udara]] dengan kapasitas produksi 110.000, 25.000, 110.000 dan 40.000 unit/tahun pada akhir 1990-an. Selain itu, ada juga PT Lippo Multiusaha yang bergerak di bidang produksi [[PCB]] sejak 1984. Tidak hanya itu, juga ada PT Lippo Kyosha Indonesia (patungan bersma Kyosha, Mitsubishi dan perusahaan [[Jepang]] lainnya) yang dibentuk pada 1994 untuk memproduksi PCB, dan PT Walsin Lippo Industries (d/h PT Intai Industries) yang memproduksi kabel komputer.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=WRcoAAAAMAAJ&q=LippoIndustries+Melco&dq=LippoIndustries+Melco&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi6tpeAlNP3AhXB7HMBHb1BCnkQ6AF6BAgGEAI Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 9,Masalah 1-2]</ref><Ref name=ini>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=iSxYAAAAMAAJ&dq=NANGGULANGI+peralatan+rumah+tangga+%E2%80%94+menargetkan+akan+memiliki+...&focus=searchwithinvolume&q=nanggulangi Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 9,Masalah 1-8]</ref><Ref>[https://books.google.co.id/books?id=4T8cAQAAMAAJ&q=LippoIndustries+Melco&dq=LippoIndustries+Melco&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjHh9nEltP3AhU363MBHS_0AM4Q6AF6BAgLEAI Moody's International Manual, Volume 4]</ref> Dalam perkembangannya, juga muncul PT Dai Hwa Industrial Indonesia yang memproduksi kotak untuk [[pengeras suara]] dan PT Hi-Lex Parts Company yang membuat komponen otomotif.<ReF name=capital>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=cCxYAAAAMAAJ&dq=aluminium+Rod+and+Wire+producer+%3B+PT+Hilex+...&focus=searchwithinvolume&q=hilex Indonesian Capital Market Directory]</ref> Kemudian, di Mei 1996, Lippo Industries berhasil menjalin kesepakatan dengan Kwang Yang Motor, [[Taiwan]] untuk memproduksi [[sepeda motor]] bermerek [[Kymco]] berkapasitas 50.000 unit/tahun.<Ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=BW60AAAAIAAJ&dq=dengan+merk+Kymco+.+Sepeda+motor+nasional+ini+tidak+akan+mendapatkan+kemudahan+...&focus=searchwithinvolume&q=kymco Daya saing industri Indonesia]</ref><Ref name=swasta/> Alasan dari Lippo terjun ke bisnis otomotif secara langsung adalah karena tren pasar dan pengalaman Kwang Yang, sehingga diharapkan bisa menciptakan "sepeda motor nasional".<ref>[https://books.google.co.id/books?id=PwlXAAAAMAAJ&q=LippoIndustries+taiwan&dq=LippoIndustries+taiwan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjtgZnhmNP3AhVSTmwGHWI2C8MQ6AF6BAgGEAI Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 9,Masalah 13-14]</ref> Dengan cukup banyaknya anak usaha itu, Lippo Industries saat itu mengklaim hendak menjadi perusahaan investasi manufaktur utama di Indonesia.<Ref name=ini/>

Revisi per 9 Mei 2022 20.42

PT Multi Prima Sejahtera Tbk
Publik
Kode emitenIDX: LPIN
IndustriOtomotif, Investasi
Didirikan7 Januari 1982
Kantor
pusat		Tangerang, Indonesia
ProdukBusi Champion
Situs webwww.star-pacific.co.id

PT Multi Prima Sejahtera Tbk merupakan sebuah perusahaan publik yang berbasis di Lippo Village, Tangerang, Indonesia. Perusahaan yang merupakan lengan Lippo Group di bidang industri ini memiliki usaha utama manufaktur busi Champion di bawah lisensi Federal Mogul Ignition LLC, Amerika Serikat sejak 1982, ditambah memiliki sejumlah anak usaha lainnya. Pabrik busi tersebut diproduksi di pabrik yang berlokasi di Jl. Tlajung Udik No. 454, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.[1]

Manajemen

  • Presiden Komisaris: Lukman Djaja
  • Komisaris Independen: Dennis Villafuerte Valencia
  • Komisaris: Jerry Goei
  • Presiden Direktur: Eddy Harsono Handoko
  • Direktur: Chrisologus RN Sinulingga
  • Direktur: Ryn Mulyanto Riyadi Hermawan[2]

Kepemilikan

Anak usaha

  • PT Multi Usaha Wisesa
  • PT Champion Multi Usaha
  • PT Metropolitan Sinar Indah
  • PT Cipta Selaras Maju Jaya
    • PT Cipta Global Internasional
    • PT Bintang Sinar Fortuna
  • PT Karya Indah Selaras Jaya[1]

Perkembangan

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 7 Januari 1982 dengan nama PT Lippo Champion Glory' dan berganti nama menjadi PT Champion Spark Plug Industries pada 14 November 1989.[3] Bisnis awalnya saat itu hanyalah produksi busi Champion, yang sudah dimulai sejak awal 1980-an.[4] Tidak lama kemudian, pada 21 Februari 1990, namanya menjadi PT Lippo Industries, karena Lippo kemudian memperluas usahanya ke bidang lainnya, seperti elektronik. Perusahaan ini kemudian mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada 5 Februari 1990, dengan melepas 1,25 juta sahamnya dengan harga Rp 8.900/lembar.[5][6] Kode sahamnya adalah LPIN yang berasal dari nama saat itu. Produksi businya sempat mencapai 5,4 juta unit/tahun dengan pangsa pasar 30%.[7] Pada tahun 1994, perusahaan ini memiliki keuntungan Rp 6,7 miliar,[8] sedangkan kepemilikannya sempat beberapa kali berubah, dari PT Dwi Parana Dinamika pada 1989[3] menjadi oleh PT Lippo Pacific Finance pada 1992.[9]

Pada era 1990-an, selain membuat busi, perusahaan ini berkembang dengan memiliki beberapa anak usaha, dengan kepemilikan beragam mulai dari 5%-100%. Ada PT Lippo TSK Indonesia (beroperasi 1980) yang memproduksi kabel-kabel suku cadang kendaraan dari logam, karet maupun plastik. Sedangkan PT Tjiparaj Permai Electricindo (beroperasi 1983) adalah perusahaan kerjasama dengan Mitsubishi Electronic Corporation dan bergerak di bidang produksi alternator dan starter kendaraan. Pada bidang elektronik konsumer, ada PT Lippo Melco Manufacturing dan PT Lippo Melco Electronic Indonesia, yang merupakan perusahaan kerjasama dengan Mitsubishi Electric. PT Lippo Melco Manufacturing sendiri bergerak dalam bidang manufaktur produk-produk elektronik, seperti pompa air, pesawat televisi, lemari es, dan pendingin udara dengan kapasitas produksi 110.000, 25.000, 110.000 dan 40.000 unit/tahun pada akhir 1990-an. Selain itu, ada juga PT Lippo Multiusaha yang bergerak di bidang produksi PCB sejak 1984. Tidak hanya itu, juga ada PT Lippo Kyosha Indonesia (patungan bersma Kyosha, Mitsubishi dan perusahaan Jepang lainnya) yang dibentuk pada 1994 untuk memproduksi PCB, dan PT Walsin Lippo Industries (d/h PT Intai Industries) yang memproduksi kabel komputer.[10][11][12] Dalam perkembangannya, juga muncul PT Dai Hwa Industrial Indonesia yang memproduksi kotak untuk pengeras suara dan PT Hi-Lex Parts Company yang membuat komponen otomotif.[7] Kemudian, di Mei 1996, Lippo Industries berhasil menjalin kesepakatan dengan Kwang Yang Motor, Taiwan untuk memproduksi sepeda motor bermerek Kymco berkapasitas 50.000 unit/tahun.[13][6] Alasan dari Lippo terjun ke bisnis otomotif secara langsung adalah karena tren pasar dan pengalaman Kwang Yang, sehingga diharapkan bisa menciptakan "sepeda motor nasional".[14] Dengan cukup banyaknya anak usaha itu, Lippo Industries saat itu mengklaim hendak menjadi perusahaan investasi manufaktur utama di Indonesia.[11]

Pada tanggal 10 Juni 1997 nama perusahaan ini diganti menjadi PT Lippo Enterprises Tbk, dan kemudian pada 27 Juni 2001 menjadi namanya saat ini, yaitu PT Multi Prima Sejahtera Tbk.[15] Dalam perkembangannya, memasuki tahun 2000-an, perusahaan ini mulai mengalami penurunan, seperti disclaimer dari akuntan publik pada 2000 dan 2001.[16] PT Multi Prima Sejahtera kemudian melepas cukup banyak anak usahanya diatas, sehingga pada tahun 2008 hanya memiliki 4 anak usaha.[17] Salah satu yang dilepas adalah PT Lippo Melco Autoparts (d/h PT Tjiparaj) yang dilepas 50% sahamnya pada 2007 akibat kalah saing.[18] Tidak hanya itu, bisnis sepeda motor bersama Kymco di PT Kymco Lippo Motor Indonesia juga harus dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 12 Mei 2010.[19] Memasuki tahun tersebut, usaha manufaktur PT Multi Prima Sejahtera hanyalah di bidang busi dan anak usahanya, PT Walsin Lippo Industries.[20] Baru pada tahun 2014, Lippo Grup mulai mendiversifikasi perusahaan ini di bidang lifestyle, dengan mendirikan PT Cinemaxx Global Pasifik yang bergerak di bidang bioskop dan PT Maxx Coffee Prima yang mempunyai kedai kopi.[21] Kepemilikan tersebut ada yang tidak lama, seperti Cinemaxx dilepas ke PT Citra Investama Andalan Terpadu pada 24 Desember 2014.[22] Saat ini, perusahaan ini masih memegang 11% saham Maxx Coffee Prima lewat anak usahanya, di samping tetap bergerak di bidang produksi busi.[1]

Rujukan

  1. ^ a b c Laporan Tahunan LPIN, 2020
  2. ^ a b ABOUT
  3. ^ a b Prospektus LPIN, 1989
  4. ^ Economic Titles/abstracts, Volume 10
  5. ^ Corporate Handbook, Indonesia: The Definitive Guide to Listed Companies, Volume 2
  6. ^ a b Pasar modal Indonesia: retrospeksi lima tahun swastanisasi BEJ
  7. ^ a b Indonesian Capital Market Directory
  8. ^ Indonesia Business Weekly, Volume 3,Masalah 12-28
  9. ^ The Politics of Economic Liberalization in Indonesia: State, Market and Power
  10. ^ Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 9,Masalah 1-2
  11. ^ a b Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 9,Masalah 1-8
  12. ^ Moody's International Manual, Volume 4
  13. ^ Daya saing industri Indonesia
  14. ^ Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 9,Masalah 13-14
  15. ^ Prospektus LPIN 2017
  16. ^ BEJ Suspen Saham LPIN
  17. ^ LapKeu LPIN 2008
  18. ^ Multi Prima Sejahtera Lepas 50% Sahamnya di Lippo Melco
  19. ^ PT Kymco Lippo Dinyatakan Pailit
  20. ^ LPIN 2010 Annual Report
  21. ^ Laporan LPIN 2014
  22. ^ Multi Prima Lepas 75% Saham Cinemaxx

Pranala luar

Diperoleh dari "https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Multi_Prima_Sejahtera&oldid=21080494"