Lompat ke isi

Pelita Air: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Xzya 56 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Riyanmahardiko (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 21261317 oleh Xzya 56 (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 24: Baris 24:
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1963 saat Pertamina mendirikan divisi pelayanan transportasi udara yang diberi nama '''Pertamina Air Service''' untuk
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1963 saat Pertamina mendirikan divisi pelayanan transportasi udara yang diberi nama '''Pertamina Air Service''' untuk
mendukung mobilitas pegawai. Pada tanggal 24 Januari 1970, divisi tersebut resmi dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama "PT Pelita Air Service". Perusahaan ini pun menyediakan layanan transportasi udara untuk industri minyak dan gas di Indonesia dengan sistem sewa. Pada
mendukung mobilitas pegawai. Pada tanggal 24 Januari 1970, divisi tersebut resmi dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama "PT Pelita Air Service". Perusahaan ini pun menyediakan layanan transportasi udara untuk industri minyak dan gas di Indonesia dengan sistem sewa. Pada
tanggal 24 November 1987, perusahaan ini mendirikan PT Indopelita Aircraft Services (IAS) untuk menyediakan jasa pemeliharaan komponen berputar, seperti turbin, kompresor dan pompa, serta layanan umum dan mekanik lapangan. IAS juga menawarkan sistem kontrol digital untuk memantau kinerja peralatan. Pada tahun 2000, perusahaan ini sempat menyediakan layanan penerbangan berjadwal dengan nama "Pelita AirVenture", namun kemudian ditutup pada tahun 2005, karena beratnya kompetisi di sektor penerbangan berjadwal. Pada tahun 2016, perusahaan ini mulai menyediakan jasa pengangkutan [[bahan bakar minyak]]. Pada tahun yang sama, perusahaan ini membentuk ''Strategic Business Unit'' (SBU) Bandara yang bertugas mengelola bandara-bandara milik Pertamina. Pada tahun 2019, SBU Bandara mulai mengelola tiga bandara milik Pertamina, yakni Bandar Udara Pondok Cabe, [[Bandar Udara Pinang Kampai]], dan [[Bandar Udara Warukin]]. Pada tahun 2020, perusahaan ini mulai menyediakan jasa pengangkutan kargo umum.<ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.pelita-air.com/images/typeannual/96646798169-apora.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=PT Pelita Air Service|language=id|access-date=14 Desember 2021}}</ref><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.pelita-air.com/web/company|title=Tentang Perusahaan|publisher=PT Pelita Air Service|language=id|access-date=14 Desember 2021}}</ref> Pada tanggal 28 April 2022, perusahaan ini kembali menyediakan penerbangan berjadwal, yaitu [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta]] ke [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Denpasar]] dengan menggunakan [[Airbus A320|Airbus A320-214]].<ref name="maiden">{{Cite web|date=2022-04-27|title=Akhirnya! Pelita Air Terbang Perdana Mulai 28 April 2022 {{!}} Ekonomi|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20220427/98/1527809/akhirnya-pelita-air-terbang-perdana-mulai-28-april-2022|website=Bisnis.com|language=id|access-date=2022-05-26}}</ref> 2 bulan setelahnya, Pelita Air kembali terbang dengan rute baru yaitu dari [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta]] ke [[Bandar Udara Internasional Yogyakarta|Yogyakarta]] dengan menggunakan pesawat yang sama.<ref name="jogja">{{Cite news|last=Rachman Hakim|first=Arief|date=2022-05-23|title=Pelita Air Buka Rute Jakarta-Yogyakarta mulai 20 Juni 2022|url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/4969350/pelita-air-buka-rute-jakarta-yogyakarta-mulai-20-juni-2022|work=[[Liputan6.com]]|language=id|location=[[Jakarta]]|publisher=[[Surya Citra Media]]|access-date=2022-05-26}}</ref>
tanggal 24 November 1987, perusahaan ini mendirikan PT Indopelita Aircraft Services (IAS) untuk menyediakan jasa pemeliharaan komponen berputar, seperti turbin, kompresor dan pompa, serta layanan umum dan mekanik lapangan. IAS juga menawarkan sistem kontrol digital untuk memantau kinerja peralatan. Pada tahun 2000, perusahaan ini sempat menyediakan layanan penerbangan berjadwal dengan nama "Pelita AirVenture", namun kemudian ditutup pada tahun 2005, karena beratnya kompetisi di sektor penerbangan berjadwal. Pada tahun 2016, perusahaan ini mulai menyediakan jasa pengangkutan [[bahan bakar minyak]]. Pada tahun yang sama, perusahaan ini membentuk ''Strategic Business Unit'' (SBU) Bandara yang bertugas mengelola bandara-bandara milik Pertamina. Pada tahun 2019, SBU Bandara mulai mengelola tiga bandara milik Pertamina, yakni Bandar Udara Pondok Cabe, [[Bandar Udara Pinang Kampai]], dan [[Bandar Udara Warukin]]. Pada tahun 2020, perusahaan ini mulai menyediakan jasa pengangkutan kargo umum.<ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.pelita-air.com/images/typeannual/96646798169-apora.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=PT Pelita Air Service|language=id|access-date=14 Desember 2021}}</ref><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.pelita-air.com/web/company|title=Tentang Perusahaan|publisher=PT Pelita Air Service|language=id|access-date=14 Desember 2021}}</ref> Pada tanggal 28 April 2022, perusahaan ini kembali menyediakan penerbangan berjadwal, yaitu [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta]] ke [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Denpasar]] dengan menggunakan [[Airbus A320|Airbus A320-214]].<ref name="maiden"/> 2 bulan setelahnya, Pelita Air kembali terbang dengan rute baru yaitu dari [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta]] ke [[Bandar Udara Internasional Yogyakarta|Yogyakarta]] dengan menggunakan pesawat yang sama.<ref name="jogja"/>


== Tujuan Penerbangan ==
== Tujuan Penerbangan ==
Baris 34: Baris 34:
!Bandara
!Bandara
!Catatan
!Catatan
!Referensi
|-
|-
|rowspan="9"|{{flag|Indonesia}}
|rowspan="9"|{{flag|Indonesia}}
|-
|-
|[[Denpasar]]|||DPS|||[[Bandara Internasional Ngurah Rai]]||align=center|
|[[Denpasar]]|||DPS|||[[Bandara Internasional Ngurah Rai]]||align=center| ||align=center|
<ref name ="maiden">{{Cite web|date=2022-04-27|title=Akhirnya! Pelita Air Terbang Perdana Mulai 28 April 2022 {{!}} Ekonomi|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20220427/98/1527809/akhirnya-pelita-air-terbang-perdana-mulai-28-april-2022|website=Bisnis.com|language=id|access-date=2022-05-26}}</ref>
|-
|-
|[[Yogyakarta]]|||YIA|||[[Bandar Udara Internasional Yogyakarta]]|| align="center" |
|[[Yogyakarta]]|||YIA|||[[Bandar Udara Internasional Yogyakarta]]|| align="center" | Mulai [[20 Juni]] [[2022]]|| align="center" |
<ref name="jogja">{{Cite news|last=Rachman Hakim|first=Arief|date=2022-05-23|title=Pelita Air Buka Rute Jakarta-Yogyakarta mulai 20 Juni 2022|url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/4969350/pelita-air-buka-rute-jakarta-yogyakarta-mulai-20-juni-2022|work=[[Liputan6.com]]|location=[[Jakarta]]|publisher=[[Surya Citra Media]]|language=id|access-date=2022-05-26}}</ref>
|-
|-
|[[Jakarta]]|||CGK|||[[Bandara Internasional Soekarno–Hatta]]||{{Airline hub}}
|[[Jakarta]]|||CGK|||[[Bandara Internasional Soekarno–Hatta]]||{{Airline hub}}||align=center|
|-
|-
|}
|}

Revisi per 22 Juni 2022 08.39

Pelita Air Service
IATA ICAO Kode panggil
IP PAS PELITA
Didirikan1963
PenghubungJakarta Soekarno–Hatta
Armada24
Tujuan8
Perusahaan indukPT Pertamina (Persero)
Kantor pusatIndonesia Jakarta, Indonesia
Situs webhttp://www.pelita-air.com/

PT Pelita Air Service atau biasa disingkat menjadi PAS, adalah anak usaha dari BUMN yaitu PT Pertamina yang berbisnis di bidang penerbangan. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki tiga kantor cabang, yakni di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, dan Bandar Udara Pinang Kampai, serta satu kantor manajemen di Bandar Udara Pondok Cabe. Hingga tanggal 31 Desember 2020, perusahaan ini mengoperasikan 15 unit helikopter dan 9 unit pesawat terbang.[1][2]

Sejarah

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1963 saat Pertamina mendirikan divisi pelayanan transportasi udara yang diberi nama Pertamina Air Service untuk mendukung mobilitas pegawai. Pada tanggal 24 Januari 1970, divisi tersebut resmi dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama "PT Pelita Air Service". Perusahaan ini pun menyediakan layanan transportasi udara untuk industri minyak dan gas di Indonesia dengan sistem sewa. Pada tanggal 24 November 1987, perusahaan ini mendirikan PT Indopelita Aircraft Services (IAS) untuk menyediakan jasa pemeliharaan komponen berputar, seperti turbin, kompresor dan pompa, serta layanan umum dan mekanik lapangan. IAS juga menawarkan sistem kontrol digital untuk memantau kinerja peralatan. Pada tahun 2000, perusahaan ini sempat menyediakan layanan penerbangan berjadwal dengan nama "Pelita AirVenture", namun kemudian ditutup pada tahun 2005, karena beratnya kompetisi di sektor penerbangan berjadwal. Pada tahun 2016, perusahaan ini mulai menyediakan jasa pengangkutan bahan bakar minyak. Pada tahun yang sama, perusahaan ini membentuk Strategic Business Unit (SBU) Bandara yang bertugas mengelola bandara-bandara milik Pertamina. Pada tahun 2019, SBU Bandara mulai mengelola tiga bandara milik Pertamina, yakni Bandar Udara Pondok Cabe, Bandar Udara Pinang Kampai, dan Bandar Udara Warukin. Pada tahun 2020, perusahaan ini mulai menyediakan jasa pengangkutan kargo umum.[1][2] Pada tanggal 28 April 2022, perusahaan ini kembali menyediakan penerbangan berjadwal, yaitu Jakarta ke Denpasar dengan menggunakan Airbus A320-214.[3] 2 bulan setelahnya, Pelita Air kembali terbang dengan rute baru yaitu dari Jakarta ke Yogyakarta dengan menggunakan pesawat yang sama.[4]

Tujuan Penerbangan

Negara Kota IATA Bandara Catatan Referensi
 Indonesia
Denpasar DPS Bandara Internasional Ngurah Rai

[3]

Yogyakarta YIA Bandar Udara Internasional Yogyakarta Mulai 20 Juni 2022

[4]

Jakarta CGK Bandara Internasional Soekarno–Hatta Penghubung

Armada

Salah satu Fokker F-28-4000 Fellowship milik Pelita Air
De Havilland Canada Dash 7 milik Pelita Air di Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman

Tidak seperti maskapai penerbangan lain yang mengandalkan pesawat Boeing/Airbus, Pelita Air menggunakan pesawat-pesawat Fokker dan BAe (British Aerospace). Maskapai ini memiliki beberapa pesawat Fokker 28, Fokker 100, RJ-85, dan beberapa helicopter jenis Bell-412,Bell-430,S-76, Super Puma,Puma dan BO-105 untuk layanan komuter. Hingga kini Pelita Air masih dicarter oleh Sekretariat Negara untuk mengurus aktivitas operasional pesawat kepresidenan RI, sebuah Avro RJ-85. 1 pesawat ATR 42-500 (PK-PAX) digunakan untuk keperluan penerbangan PT Badak LNG

Berikut daftar armada Pelita Air yang beroperasi:

Tipe Pesawat Jumlah
Air Tractor AT802 2
Air Tractor AT802A 2
ATR 42-500 1
ATR 72-500 5
Bae AVRO RJ85 1
BELL 412 EP 3
BELL 430 1
BOLKOW BO 105 CB 2
CASA 212-200 2
Sikorsky S76A 1
Sikorsky S76C** 7
Airbus A320-214 2

Referensi

  1. ^ a b "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Pelita Air Service. Diakses tanggal 14 Desember 2021. 
  2. ^ a b "Tentang Perusahaan". PT Pelita Air Service. Diakses tanggal 14 Desember 2021. 
  3. ^ a b "Akhirnya! Pelita Air Terbang Perdana Mulai 28 April 2022 | Ekonomi". Bisnis.com. 2022-04-27. Diakses tanggal 2022-05-26. 
  4. ^ a b Rachman Hakim, Arief (2022-05-23). "Pelita Air Buka Rute Jakarta-Yogyakarta mulai 20 Juni 2022". Liputan6.com. Jakarta: Surya Citra Media. Diakses tanggal 2022-05-26. 

Pranala luar