Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Maulana.AN (bicara | kontrib) k Membalikkan revisi 21603114 oleh 103.139.10.25 (bicara) Tag: Pembatalan |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
| name = Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta |
| name = Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta |
||
| film name = <!-- {{Infobox name module|language|title}} or {{Infobox name module|title}} --> |
| film name = <!-- {{Infobox name module|language|title}} or {{Infobox name module|title}} --> |
||
| director = [[Hanung Bramantyo]]<br />[[x.Jo]] |
| director = [[Hanung Bramantyo]]<br />[[x.Jo]] |
||
| producer = [[Mooryati Soedibyo]]<br />[[Haryo Tedjo Baskoro, MBA]]<br />[[Yuli Warastuti]] |
| producer = [[Dr. Bra. Mooryati Soedibyo]]<br />[[Haryo Tedjo Baskoro, MBA]]<br />[[Yuli Warastuti]] |
||
| writer = [[Ifan Ismail]]<br />[[Mooryati Soedibyo]]<br />[[Bagas Pudjilaksono]]<br />[[Jeremias Nyangoen]] |
| writer = [[Ifan Ismail]]<br />[[Mooryati Soedibyo]]<br />[[Bagas Pudjilaksono]]<br />[[Jeremias Nyangoen]] |
||
| screenplay = |
| screenplay = |
Revisi per 1 September 2022 08.07
Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta | |
---|---|
Sutradara | Hanung Bramantyo x.Jo |
Produser | Dr. Bra. Mooryati Soedibyo Haryo Tedjo Baskoro, MBA Yuli Warastuti |
Ditulis oleh | Ifan Ismail Mooryati Soedibyo Bagas Pudjilaksono Jeremias Nyangoen |
Pemeran | Ario Bayu Marthino Lio Adinia Wirasti Putri Marino Teuku Rifnu Wikana Hans de Kraker |
Penata musik | Tya Subiakto |
Sinematografer | Faozan Rizal |
Penyunting | Wawan I. Wibowo |
Perusahaan produksi | Mooryati Soedibyo Cinema |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 149 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia Bahasa Jawa Bahasa Belanda |
Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (sebelumnya Sultan Agung Mataram 1628) adalah sebuah film sejarah Indonesia yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan x.Jo. Film ini berkisah tentang Sultan Agung Hanyakrakusuma (1593-1646), raja ketiga Kerajaan Mataram yang memerintah pada 1613-1646.[1]
Produksi
Eksekutif Produser Film Sultan Agung, DR. BRA. Mooryati Soedibyo telah mengadakan riset bersama ahli sejarah Ir. Bagas Pujilaksono, M.Sc., Lic.Eng., Ph. D untuk membuat bahan naskah film yang pengerjaan skenarionya akan di tulis oleh Ifan Adriansyah Ismail yang juga membuat skenario film Habibie & Ainun.
Sinopsis
Setelah ayahnya, Panembahan Hanyokrowati, meninggal, Raden Mas Rangsang yang masih remaja menggantikannya dan diberi gelar Sultan Agung Hanyakrakusuma. Sultan Agung harus menyatukan adipati-adipati di tanah Jawa yang tercerai-berai oleh politik VOC yang dipimpin Jan Pieterszoon Coen (Hans de Kraker). Di sisi lain, ia harus mengorbankan cinta sejatinya kepada Lembayung dengan menikahi perempuan ningrat yang bukan pilihannya. Kemarahan Sultan Agung kepada VOC memuncak ketika ia mengetahui bahwa VOC tidak memenuhi perjanjian dagang dengan Mataram dengan membangun kantor dagang di Batavia. Ia mengibarkan Perang Batavia sampai meninggalnya JP Coen dan runtuhnya benteng VOC. Selama perjuangan ini, Sultan Agung juga harus menghadapi berbagai pengkhianatan. Di akhir hidupnya, Sultan Agung menghidupkan kembali padepokan tempatnya belajar, dan melestarikan tradisi dan karya-karya budaya Mataram.
Referensi
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-29. Diakses tanggal 2016-11-28.