Lompat ke isi

Murid (Sufisme): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:


Selanjutnya, sepanjang periode bersuluk, seorang ''murid'' biasanya mendapatkan ''warid'' (anugerah) seperti penglihatan dan mimpi selama [[zikir]] atau latihan spiritual. Semua pengalaman spiritual ini harus dikonsultasikan kepada sang ''[[mursyid]]''.
Selanjutnya, sepanjang periode bersuluk, seorang ''murid'' biasanya mendapatkan ''warid'' (anugerah) seperti penglihatan dan mimpi selama [[zikir]] atau latihan spiritual. Semua pengalaman spiritual ini harus dikonsultasikan kepada sang ''[[mursyid]]''.

== Referensi ==
[[Kategori:Sufisme]]
[[Kategori:Sufisme]]
[[Kategori:Kata dan frasa Arab]]
[[Kategori:Kata dan frasa Arab]]

Revisi per 14 Desember 2022 12.59

Dalam dunia sufisme, seorang murīd (Bahasa Arab: مُرِيد 'orang yang mencari') adalah seorang pengikut tarekat yang berkomitmen menempuh jalan sulūk dalam bimbingan seorang mursyid atau syekh. Seorang sālik atau pengikut sufi hanya menjadi murīd ketika dia berjanji (bayʿah) kepada seorang mursyid.[1]

Proses inisiasi seorang murīd dikenal dengan istilah ʿahd ( bahasa Arab: عَهْد ) atau bai'at. Sebelum inisiasi, seorang murid diinstruksikan oleh pembimbingnya untuk secara sukarela menerima inisiasi sebagai muridnya. Praktik umum di beberapa tarekat awal adalah memberikan khirqa (jubah sufi) pada saat inisiasi, atau setelah mencapai suatu ahwal (keadaan spiritual) tertentu. Namun, praktek ini tidak umum dipraktikan pada masa sekarang.[2]

Selanjutnya, sepanjang periode bersuluk, seorang murid biasanya mendapatkan warid (anugerah) seperti penglihatan dan mimpi selama zikir atau latihan spiritual. Semua pengalaman spiritual ini harus dikonsultasikan kepada sang mursyid.

Referensi

  1. ^ "Murīd", in The Encyclopaedia of Islam, Vol. 7 (Brill, 1993), pp. 608–9.
  2. ^ John Esposito, The Oxford Dictionary of Islam, Oxford University Press, 2003