Phnom Penh: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 93: | Baris 93: | ||
Phnom Penh City pertama kali dibangun pada abad ke-15 selama (Ponhea Yat) waktu Raja Preah Srey Soryopor, ketika ia meninggalkan Angkor Palace dan membangun istana yang baru di Tuol Basan di Srey provinsi Chhor Sar, yang sekarang disebut kabupaten Srey Santhor, [[Provinsi Kampong Cham]]. |
Phnom Penh City pertama kali dibangun pada abad ke-15 selama (Ponhea Yat) waktu Raja Preah Srey Soryopor, ketika ia meninggalkan Angkor Palace dan membangun istana yang baru di Tuol Basan di Srey provinsi Chhor Sar, yang sekarang disebut kabupaten Srey Santhor, [[Provinsi Kampong Cham]]. |
||
[[Berkas:Racing boat Phnom Penh 1887 Magasin Pittoresque.jpg|kiri|jmpl|Balapan perahu dalam suatu festival air di Phnom Penh, 1887]] |
[[Berkas:Racing boat Phnom Penh 1887 Magasin Pittoresque.jpg|kiri|jmpl|250px|Balapan perahu dalam suatu festival air di Phnom Penh, 1887]] |
||
Mulai tahun 1870, [[Kamboja Prancis|otoritas kolonial Prancis]] mengubah desa di tepi sungai menjadi kota sebagai tempat mereka membangun hotel, sekolah, penjara, barak, bank, kantor pekerjaan umum, kantor telegraf, pengadilan hukum, dan gedung layanan kesehatan. Pada tahun 1872, penampakan kota modern pertama kali terlihat ketika pemerintah kolonial menggunakan jasa kontraktor Prancis, Le Faucheur, untuk membangun 300 rumah beton pertama untuk dijual dan disewakan kepada [[Tionghoa Kamboja|pedagang Tionghoa]]. |
Mulai tahun 1870, [[Kamboja Prancis|otoritas kolonial Prancis]] mengubah desa di tepi sungai menjadi kota sebagai tempat mereka membangun hotel, sekolah, penjara, barak, bank, kantor pekerjaan umum, kantor telegraf, pengadilan hukum, dan gedung layanan kesehatan. Pada tahun 1872, penampakan kota modern pertama kali terlihat ketika pemerintah kolonial menggunakan jasa kontraktor Prancis, Le Faucheur, untuk membangun 300 rumah beton pertama untuk dijual dan disewakan kepada [[Tionghoa Kamboja|pedagang Tionghoa]]. |
||
Baris 107: | Baris 109: | ||
== Geografi == |
== Geografi == |
||
[[Berkas:Le Mékong à Phnom Penh (1).jpg|jmpl|250px|ki|Sungai Mekong di kota Phnom Penh]] |
|||
Phnom Penh berada di wilayah selatan-tengah Kamboja, dan sepenuhnya dikelilingi oleh [[provinsi Kandal]]. Kotamadya ini berada di tepi Sungai [[Tonlé Sap]], [[Mekong]], dan [[Bassac]]. Sungai-sungai ini menyediakan air tawar dan sumber daya alam lainnya ke kota Phnom Penh dan daerah sekitarnya yang terdiri dari daerah [[dataran banjir]] khas Kamboja. Meskipun Phnom Penh berada di 11,89 meter (39 kaki) di atas sungai, banjir musim muson kerap menjadi masalah karena sungai terkadang meluap. |
Phnom Penh berada di wilayah selatan-tengah Kamboja, dan sepenuhnya dikelilingi oleh [[provinsi Kandal]]. Kotamadya ini berada di tepi Sungai [[Tonlé Sap]], [[Mekong]], dan [[Bassac]]. Sungai-sungai ini menyediakan air tawar dan sumber daya alam lainnya ke kota Phnom Penh dan daerah sekitarnya yang terdiri dari daerah [[dataran banjir]] khas Kamboja. Meskipun Phnom Penh berada di 11,89 meter (39 kaki) di atas sungai, banjir musim muson kerap menjadi masalah karena sungai terkadang meluap. |
||
Baris 118: | Baris 119: | ||
== Ekonomi == |
== Ekonomi == |
||
[[Berkas:Phnom Penh Skyline January 2022.jpg|jmpl|250px| |
[[Berkas:Phnom Penh Skyline January 2022.jpg|jmpl|250px|kiri|Pemandangan kota Phnom Penh]] |
||
Phnom Penh adalah pusat ekonomi Kamboja karena menyumbang sebagian besar ekonomi Kamboja. Tingkat pertumbuhan ekonomi dua digit dalam beberapa tahun terakhir telah memicu ledakan ekonomi di Phnom Penh, dengan munculnya berbagai hotel, restoran, sekolah, bar, gedung tinggi dan bangunan tempat tinggal baru di kota. |
Phnom Penh adalah pusat ekonomi Kamboja karena menyumbang sebagian besar ekonomi Kamboja. Tingkat pertumbuhan ekonomi dua digit dalam beberapa tahun terakhir telah memicu ledakan ekonomi di Phnom Penh, dengan munculnya berbagai hotel, restoran, sekolah, bar, gedung tinggi dan bangunan tempat tinggal baru di kota. |
Revisi per 30 Desember 2022 06.12
Phnom Penh
ភ្នំពេញ | |
---|---|
| |
Julukan:
| |
Koordinat: 11°34′10″N 104°55′16″E / 11.56944°N 104.92111°E | |
Negara | Kamboja |
Settled | Abad ke-5[2] |
Didirikan | 1372 |
Status Ibu kota | 1434–1497 |
Pendirian ulang Ibu kota | 1865 |
Dinamai berdasarkan | Wat Phnom dan Lady Penh |
Subdivisi | 14 khan[3] |
Pemerintahan | |
• Jenis | Dewan Kota |
• Gubernur | Khuong Sreng (Partai Rakyat Kamboja) |
• Majelis Nasional | 12 / 125
|
Luas | |
• Total | 679 km2 (262 sq mi) |
Peringkat | Ke-24 |
Ketinggian | 11,89 m (3,901 ft) |
Populasi (2019)[4] | |
• Total | 2.281.951 |
• Peringkat | Ke-1 |
• Kepadatan | 3,361/km2 (8,70/sq mi) |
• Peringkat kepadatan | Ke-1 |
Demonim |
|
Zona waktu | UTC+07:00 (ICT) |
Kode area telepon | +855 (023) |
IPM (2017) |
|
Situs web | phnompenh |
Phnom Penh (bahasa Khmer: aksara Mul ; gaya biasa ភ្នំពេញ) adalah ibu kota dan kota terbesar di Kamboja. Kota ini memiliki penduduk sekitar 2.281.951 jiwa, pada sensus Kamboja tahun 2019. Phnom Penh telah menjadi ibu kota negara sejak Kamboja dijajah Prancis. Phnom Penh telah berkembang menjadi pusat negara dan pusat industri kegiatan perekonomian, serta pusat keamanan, politik, ekonomi, warisan budaya dan pemerintahan Kamboja.
Phnom Penh berada disekitar Sungai Mekong, yang merupakan sungai utama di Asia dengan panjang 4.200 km (2.610 mil). Sumber asli dari sungai dari dataran tinggi Tibet Tiongkok. Sungai ini melintasi Kamboja dari Utara ke Selatan dengan panjang total 486 km (302 mil) dan melewati Phnom Penh sebagai persimpangan sungai untuk membuat air tawar dan ekosistem untuk kota.
Pernah dikenal sebagai “Mutiara Asia”, dan dianggap salah satu kota peninggalan Prancis yang terindah yang pernah dibangun sebagai kota-kota-di Indochina pada tahun 1920.
Phnom Penh, bersama dengan Siem Reap dan Sihanoukville adalah tujuan wisata domestik dan global yang signifikan untuk Kamboja. Didirikan pada tahun 1434, kota ini terkenal karena arsitektur yang indah, sejarah dan atraksi kebudayaannya. Ada sejumlah bangunan kolonial Prancis yang tersebar di sepanjang jalan-jalan utama.
Sejarah
Phnom Penh awal mulanya menjadi ibu kota Kamboja setelah Ponhea Yat, raja Kerajaan Khmer, memindahkan ibu kota dari Angkor Thom setelah ditangkap oleh Siam beberapa tahun sebelumnya. Ada stupa Wat Phnom sebagai bangunan sisa-sisa Ponhea Yat dan keluarga kerajaan serta sisa patung Buddha dari era Angkorean. Ada juga legenda yang menceritakan bagaimana Phnom Penh diciptakan pada abad ke-17 oleh Jepang imigran yang menetap di pinggiran kota Phnom Penh saat ini.
Phnom Penh City pertama kali dibangun pada abad ke-15 selama (Ponhea Yat) waktu Raja Preah Srey Soryopor, ketika ia meninggalkan Angkor Palace dan membangun istana yang baru di Tuol Basan di Srey provinsi Chhor Sar, yang sekarang disebut kabupaten Srey Santhor, Provinsi Kampong Cham.
Mulai tahun 1870, otoritas kolonial Prancis mengubah desa di tepi sungai menjadi kota sebagai tempat mereka membangun hotel, sekolah, penjara, barak, bank, kantor pekerjaan umum, kantor telegraf, pengadilan hukum, dan gedung layanan kesehatan. Pada tahun 1872, penampakan kota modern pertama kali terlihat ketika pemerintah kolonial menggunakan jasa kontraktor Prancis, Le Faucheur, untuk membangun 300 rumah beton pertama untuk dijual dan disewakan kepada pedagang Tionghoa.
Raja tinggal di sana hanya satu tahun karena banjir setiap musim hujan. Dia pindah dan membangun sebuah kota baru di sepanjang tepi Tonle Chaktomuk (Empat Wajah Sungai) pada tahun 1934, yang sekarang menjadi Kota Phnom Penh pada hari ini.
Kota ini jatuh ke Khmer Merah pada tanggal 17 April 1975. Sebagian besar penduduk, termasuk mereka yang kaya dan berpendidikan, dievakuasi dari kota dan dipaksa untuk melakukan kerja di pertanian pedesaan sebagai ”manusia baru“. Sekolah Tuol Svay Prey diambil alih oleh pasukan Pol Pot dan diubah menjadi Kamp Penjara S-21, di mana mereka ditahan dan disiksa. Pol Pot berusaha kembali ke perekonomian agraris dan karena itu menewaskan banyak orang dianggap sebagai musuh, “malas”, atau politik terdidik.
Banyak orang mati kelaparan sebagai akibat dari kegagalan masyarakat agraris dan penjualan beras Kamboja ke Tiongkok dalam pertukaran untuk peluru dan persenjataan. Bekas sekolah tinggi yang sekarang menjadi Museum Genosida Tuol Sleng, tempat penyiksaan Khmer Merah yang menampilkan perangkat dan foto para korban.
Choeung Ek (The Killing Fields), 15 kilometer (9 mil) jauhnya, di mana tahanan Khmer Merah berbaris dari Tuol Sleng untuk dibunuh dan dikubur di lubang dangkal, sekarang menjadi peringatan bagi mereka yang dibunuh oleh rezim.
Para Khmer Merah diusir dari Phnom Penh oleh Vietnam pada tahun 1979, dan orang-orang mulai kembali ke kota. Vietnam secara historis merupakan negara kesatuan dengan Kamboja yang telah memiliki banyak konflik, sehingga melakukan pembebasan wilayah dan memiliki ikatan emosi kuat dengan Kamboja.
Sebuah periode rekonstruksi dimulai, didorong oleh stabilitas pemerintahan yang berkelanjutan, telah menarik investasi asing baru dan bantuan dari negara-negara termasuk Prancis, Australia, dan Jepang. Pinjaman diberikan dari Bank Pembangunan Asia dan Bank Dunia untuk memulihkan pasokan air bersih, jalan, dan infrastruktur lainnya. Sensus tahun 1998 menempatkan populasi Phnom Penh sebesar 862.000; dan sensus tahun 2008 adalah 1,3 juta.[6] Pada 2019, populasinya mencapai lebih dari 2,2 juta, berdasarkan sensus penduduk umum.[7]
Geografi
Phnom Penh berada di wilayah selatan-tengah Kamboja, dan sepenuhnya dikelilingi oleh provinsi Kandal. Kotamadya ini berada di tepi Sungai Tonlé Sap, Mekong, dan Bassac. Sungai-sungai ini menyediakan air tawar dan sumber daya alam lainnya ke kota Phnom Penh dan daerah sekitarnya yang terdiri dari daerah dataran banjir khas Kamboja. Meskipun Phnom Penh berada di 11,89 meter (39 kaki) di atas sungai, banjir musim muson kerap menjadi masalah karena sungai terkadang meluap.
Kota ini terletak pada 11,55° LU 104.91667° BT (11° 33' Utara, 104° 55' BT),[8] meliputi area seluas 678,46 kilometer persegi (262 sq mi), dengan sekitar 11.401 hektar (28.172 hektar) di kotamadya dan 26.106 ha (64.509 hektar) jalan. Lahan pertanian di kotamadya berjumlah 34.685 km2 (13 sq mi) dengan sekitar 1.476 km2 (365 acre) di bawah irigasi.
Iklim
Phnom Penh memiliki iklim tropis basah dan kering (Aw). Iklim di daerah ini cenderung panas sepanjang tahun dengan sedikit sekali perubahan. Suhu di kota ini berkisar dari 22° hingga 33° C. Musim kemarau di wilayah kota ini berlangsung pada periode Desember hingga April karena pengaruh angin muson timur laut yang bersifat kering dan tidak banyak membawa uap air. Sementara itu, musim penghujan di kota ini berlangsung pada periode Mei hingga November karena pengaruh angin muson barat daya yang bersifat lembab dan basah dari perairan Teluk Siam dan Samudra Hindia.
Data iklim Phnom Penh, Kamboja | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rekor tertinggi °C (°F) | 36.1 (97) |
38.1 (100.6) |
40.0 (104) |
40.5 (104.9) |
40.0 (104) |
39.2 (102.6) |
37.2 (99) |
37.8 (100) |
35.5 (95.9) |
36.1 (97) |
34.4 (93.9) |
37.2 (99) |
40.5 (104.9) |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 31.6 (88.9) |
33.2 (91.8) |
34.6 (94.3) |
35.3 (95.5) |
34.8 (94.6) |
33.8 (92.8) |
32.9 (91.2) |
32.7 (90.9) |
32.2 (90) |
31.4 (88.5) |
31.1 (88) |
30.8 (87.4) |
32.9 (91.2) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.6 (79.9) |
28.0 (82.4) |
29.4 (84.9) |
30.2 (86.4) |
30.0 (86) |
29.2 (84.6) |
28.7 (83.7) |
28.5 (83.3) |
28.2 (82.8) |
27.2 (81) |
27.1 (80.8) |
26.3 (79.3) |
28.3 (82.9) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 21.8 (71.2) |
22.8 (73) |
24.3 (75.7) |
25.5 (77.9) |
25.6 (78.1) |
24.9 (76.8) |
24.8 (76.6) |
24.6 (76.3) |
24.4 (75.9) |
24.2 (75.6) |
23.2 (73.8) |
21.9 (71.4) |
24.0 (75.2) |
Rekor terendah °C (°F) | 12.8 (55) |
15.2 (59.4) |
19.0 (66.2) |
17.8 (64) |
20.6 (69.1) |
21.2 (70.2) |
20.1 (68.2) |
20.0 (68) |
21.1 (70) |
17.2 (63) |
16.7 (62.1) |
14.4 (57.9) |
12.8 (55) |
Curah hujan mm (inci) | 12.1 (0.476) |
6.6 (0.26) |
34.8 (1.37) |
78.8 (3.102) |
118.2 (4.654) |
145.0 (5.709) |
162.1 (6.382) |
182.7 (7.193) |
270.9 (10.665) |
248.1 (9.768) |
120.5 (4.744) |
32.1 (1.264) |
1.411,9 (55,587) |
Rata-rata hari hujan (≥ 0.1 mm) | 1.2 | 1.1 | 3.4 | 6.8 | 15.9 | 17.0 | 18.1 | 18.3 | 21.5 | 19.3 | 10.2 | 4.5 | 137.3 |
% kelembapan | 73 | 71 | 71 | 73 | 77 | 78 | 80 | 81 | 84 | 84 | 78 | 73 | 77 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 260 | 226 | 267 | 240 | 202 | 192 | 143 | 174 | 129 | 202 | 213 | 242 | 2.490 |
Sumber #1: Deutscher Wetterdienst[9] | |||||||||||||
Sumber #2: Badan Meteorologi Denmark (matahari, 1931–1960)[10] |
Ekonomi
Phnom Penh adalah pusat ekonomi Kamboja karena menyumbang sebagian besar ekonomi Kamboja. Tingkat pertumbuhan ekonomi dua digit dalam beberapa tahun terakhir telah memicu ledakan ekonomi di Phnom Penh, dengan munculnya berbagai hotel, restoran, sekolah, bar, gedung tinggi dan bangunan tempat tinggal baru di kota.
Perekonomian didasarkan pada kepentingan komersial seperti garmen, perdagangan, dan usaha kecil dan menengah. Dalam beberapa tahun terakhir bisnis properti telah meledak, dengan harga real estate yang meningkat pesat. Pariwisata juga merupakan kontributor utama di ibukota karena semakin banyak pusat perbelanjaan dan komersial yang dibuka, menjadikan Phnom Penh salah satu tujuan wisata utama di Asia Tenggara bersama dengan Siem Reap dan Sihanoukville. Menurut Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia, pariwisata menyumbang 19,2 persen (US$2,053 juta) dari PDB Kamboja pada 2009 dan menyumbang 13,7 persen dari total lapangan kerja.[11]
Pencakar langit tertinggi di Phnom Penh adalah Menara Vattanac Capital dengan ketinggian 188 meter (617 kaki), mendominasi cakrawala Phnom Penh dengan pencakar langit tetangganya, Canadia Tower (OCIC Tower).[12] Menara ini selesai dibangun pada Desember 2014. Gedung-gedung tinggi modern telah dibangun di seluruh kota, tidak terkonsentrasi di satu area tertentu.
Transportasi
Udara
Bandar Udara Internasional Phnom Penh adalah bandara terbesar dan tersibuk di Kamboja. Bandara ini terletak tujuh kilometer di barat dari pusat Phnom Penh. Bandara ini terhubung ke pusat kota dengan taksi, kereta api, dan bus antar-jemput.
Jalan raya
Saat ini semua bus antar kota berhenti di pos perusahaan masing-masing. Jika Anda naik bus antar kota atau bus internasional dari Phnom Penh, perusahaan bus biasanya akan menjemput di hotel tempat Anda menginap, 30 menit hingga satu jam sebelum keberangkatan Anda.
Begitu tiba di Phnom Penh, Tuk-tuk biasanya juga tersedia di sekitar pos bus tersebut dan siap untuk mengantar Anda ke mana saja di sekitar kota. Alternatif lainnya, Anda bisa meminta hotel untuk mengatur penjemputan untuk Anda.
Bus merupakan pilihan yang baik untuk mencapai Siem Reap dari Phnom Penh, dengan harga mulai dari sekitar US$ 7 untuk bus dengan AC tanpa toilet dan sekitar US$ 12 untuk bus yang lebih nyaman, dilengkapi dengan toilet, termasuk makanan ringan dan segelas kecil air mineral. Lama perjalanan biasanya sekitar 6 jam untuk mencapai Siem Reap dari Phnom Penh atau sebaliknya. Secara umum untuk saat ini kondisi jalan baik dan bus dari Phnom Penh berhenti di terminal yang terletak tepat di tepi kota Siem Reap. Info lebih tentang transportasi umum ke Siem Reap dari Phnom Penh, Kamboja.
Pelancong juga mempunyai pilihan lain untuk mencapai Phnom Penh atau Siem Reap dengan lebih cepat, sekitar 30 sampai 60 menit dari bus normal pada umumnya. Minivan ini bernama "Ford minivan", yang dapat mengakomodasi lebih dari 15 orang dengan biaya sekitar US$ 9 dan biasanya akan berhenti di sebuah restoran di Kampong Thom selama 20 menit untuk beristirahat. Jika Anda memilih untuk naik minivan ini, sebaiknya jangan duduk di bagian paling belakang mobil atau kursi di dekat jendela di bagian paling belakang mobil agar terhindari dari goncangan akibat jalan yang bergelombang atau jika Anda membutuhkan ruang yang lebih luas untuk kaki Anda.
Ada juga bus-bus menuju Thailand (sekitar 12 jam perjalanan ke Bangkok) dan Kota Ho Chi Minh (Saigon, sekitar 6 jam perjalanan). Harganya sangat bervariasi tergantung dari perusahaan bus dan agen perjalanan.
Biasanya, bus-bus tujuan luar kota akan meninggalkan kota Phnom Penh pada pagi hari, yaitu pada pk. 6:30. Tiket bisa dibeli dari agen perjalanan manapun di dalam kota (kadang mereka akan mengenakan biaya tambahan US$ 1) atau langsung dari perusahaan bus.
Rel
Satu-satunya moda transportasi kereta api di Phnom Penh adalah kereta antar-jemput bandara yang dioperasikan oleh Royal Railway. Perjalanan dari Bandara Internasional Phnom Penh ke pusat kota, dan sebaliknya memakan waktu kurang dari 40 menit. Kereta bandara pertama kali mulai beroperasi pada 10 April 2018.[13]
Pada tahun 2016, pemerintah Kamboja mengumumkan bahwa mereka mendapatkan bantuan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk melakukan studi kelayakan pada sistem angkutan cepat di Phnom Penh.[14] Kajian dimulai pada 2017 dan selesai lalu diserahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Angkutan Umum Kamboja pada tahun 2019.[15]
Kota kembar
Phnom Penh memiliki hubungan kota kembar dengan:[16]
- Shanghai, Tiongkok
- Tianjin, Tiongkok
- Kunming, Yunnan, Tiongkok
- Changsha, Hunan, Tiongkok
- Bristol, Britania raya
- Savannakhet, Laos
- Vientiane, Laos
- Mandalay, Myanmar
- Kota Iloilo, Filipina
- Busan, Korea Selatan
- Incheon, Korea Selatan
- Bangkok, Thailand[17]
- Long Beach, California, AS
- Lowell, Massachusetts, AS
- Providence, Pulau Rhode, AS
- Cleveland, Tennessee, Amerika Serikat[18]
- Kota Ho Chi Minh, Vietnam
- Hanoi, Vietnam
- Cần Thơ, Vietnam
- Lam Dong, Vietnam
- Moskow, Rusia
- Bergen, Norwegia
- Stockholm, Swedia
- Barcelona, Spanyol
- Nur-Sultan, Kazakstan
- Kitakyushu, Jepang[19]
Referensi
- ^ "ISO 3166 — Codes for the representation of names of countries and their subdivisions: Cambodia KH". ISO. Diakses tanggal 30 Desember 2022.
- ^ Bennett Murray (14 February 2015). "Ancient kiln site poised to 'disappear forever'". Diakses tanggal 14 March 2021.
- ^ Soth, Koemseoun (January 31, 2019). "Government establishes new districts, town for better management". The Phnom Penh Post. Diakses tanggal July 9, 2019.
Two new districts, Boeung Keng Kang and Kamboul, have been added to Phnom Penh, the sub-decree states.
- ^ "General Population Census of the Kingdom of Cambodia 2019 – Final Results" (PDF). National Institute of Statistics. Ministry of Planning. January 26, 2021. Diakses tanggal January 26, 2021.
- ^ "Sub-national HDI – Area Database – Global Data Lab". hdi.globaldatalab.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal September 13, 2018.
- ^ "Cambodian 2008 census preliminary results, Statistics Japan" (PDF).
- ^ "General Population Census of the Kingdom of Cambodia 2019 – Final Results" (PDF). National Institute of Statistics.
- ^ "NGA: GNS; Names Files of Selected Countries". web.archive.org. 2005-08-12. Archived from the original on 2012-08-23. Diakses tanggal 2022-07-29.
- ^ "Klimatafel von Phnom Penh / Kambodscha" (PDF) (dalam bahasa Jerman). Deutscher Wetterdienst. Diakses tanggal 23 Januari 2016.
- ^ Cappelen, John; Jensen, Jens. "Cambodia – Phnom Penh" (PDF). Climate Data for Selected Stations (1931–1960) (dalam bahasa Denmark). Institut Meteorologi Denmark. hlm. 44. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 27 April 2013. Diakses tanggal 9 Maret 2013.
- ^ "Wayback Machine" (PDF). web.archive.org. Archived from the original on 2013-11-01. Diakses tanggal 2022-07-29.
- ^ "Vattanac Capital". web.archive.org. 2011-11-15. Archived from the original on 2011-11-15. Diakses tanggal 2022-07-29.
- ^ 2018-04-10T15:44:28. "Phnom Penh airport shuttle train launched". Railway Gazette International (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-29.
- ^ "JICA Moots City Transit System - Khmer Times" (dalam bahasa Inggris). 2016-08-03. Diakses tanggal 2022-07-29.
- ^ "Study on mass transit system completed - Khmer Times" (dalam bahasa Inggris). 2019-07-09. Diakses tanggal 2022-07-29.
- ^ "Sister Cities". Phnompenh.gov.kh. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 23, 2013. Diakses tanggal October 31, 2012.
- ^ Xinhuall. "Cambodia's Phnom Penh, Thailand's Bangkok become "sister cities"". Global Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 20, 2013.
- ^ Higgins, Randall. "Cleveland, Tenn., is now sister city to... Phnom Penh?". Times Free Press.
- ^ "Sistercities of city of Kitakyushu". City of Kitakyushu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-14. Diakses tanggal 2020-07-27.
- Groslier, B.P. (2006). Angkor And Cambodia In the Sixteenth Century. Bangkok: Orchid Press.
- Igout, Michel; Dubuisson, Serge (1993). Phnom Penh Then and Now. Bangkok: White Lotus. ISBN 978-974-8495-84-2. OCLC 29795478.
- LeBoutillier, Kris; Ariff, Shahida (2004). Journey Through Phnom Penh: A Pictorial Guide to the Jewel of Cambodia. Singapore: Times Editions. ISBN 978-981-232-596-9. OCLC 55501046.
- Leroy, Joakim; Hoskin, John (2005). AZU's Dreams of Cambodia. Phnom Penh. Hong Kong: AZU Editions Ltd. ISBN 978-988-98140-2-1. OCLC 62328690.
- In Robert Ludlum's Jason Bourne novel series, David Webb is a young officer posted in Phnom Penh with his wife and his two children.
Pranala luar
- Official city website
- OpenStreetMap memiliki data geografis tentang Phnom Penh