Lompat ke isi

Sejarah Indramayu: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 6°15′S 107°52′E / 6.250°S 107.867°E / -6.250; 107.867
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dermajoe (bicara | kontrib)
→‎Kesultanan Dermayu: Menambahkan referensi dan menambah konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dermajoe (bicara | kontrib)
k Penambahan Konten
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 461: Baris 461:
Tahun 1634 Sultan Suramenggali menikahi Siti Pembayun anak Ulama Demak dan dari pernikahannya itu dikaruniai putra bernama Raden Syama'un, sedangkan Raden Suramenggala di Mataram menikahi penduduk surakarta keturunan tionghoa dan dikaruniai putra Raden Kertawijaya. Sekitar tahun 1638 tahta Suramenggali digantikan oleh Suramenggala sebagai Singhalodra II, ia membawa keluarganya ke Dermayu.
Tahun 1634 Sultan Suramenggali menikahi Siti Pembayun anak Ulama Demak dan dari pernikahannya itu dikaruniai putra bernama Raden Syama'un, sedangkan Raden Suramenggala di Mataram menikahi penduduk surakarta keturunan tionghoa dan dikaruniai putra Raden Kertawijaya. Sekitar tahun 1638 tahta Suramenggali digantikan oleh Suramenggala sebagai Singhalodra II, ia membawa keluarganya ke Dermayu.


=== Raden Syahma'un (Syeikh Syama'un) ===
==== Raden Syahma'un (Syeikh Syama'un) ====
Tahun 1655 tahta Sultan Suramenggala diturunkan kepada Pangeran Syama'un sebagai Sulthonul Syahma'un dan Dinasti Gagak Singhalodra diganti dengan dinasti lama dermayu yaitu Dinasti Sapu Angin. Raden Syama'un yang telah lama tinggal di Demak terutama mendalami ilmu agama islam dan menjadi seorang Ulama sebagai Syeikh Syama'un.

Ia mengharamkan segala penyimbolan lukisan hewan hidup atau benda hidup pada Kesultanan Dermayu, meskipun burung gagak termasuk hewan yang disebutkan dalam Al-Qur'an, bahwa penggunaan bentuk mirip atau persis di haramkan oleh Syeikh Syama'un karena terdapat hukum dalam Islam. Syama'un menggunakan Dinasti Sapu Angin era Dinasti Dermayu pertama yang memiliki simbol benda mati untuk penyimbolan.

Syama'un adalah tokoh yang dikenal dengan nama lain Mbah Buyut Semaun, sejak kecil Syamaun belajar memperdalam agama islam di Demak dan menjadi Ulama dengan nama Syeikh Syama'un. Dalam lisan penduduk di Dadap Indramayu, bahwa ketika Dermayu dilanda konflik dengan VOC di cipunegara tahun 1651, Syama'un dari Demak pulang ke Dermayu melalui laut menggunakan kotak kayu.

Pada saat Syama'un bertahta di Kesultanan Dermayu, Sultan Hamengkurat I menyerahkan wilayah pesisir utara pulau jawa pada tiga pemimpin daerah untuk berdaulat dari Mataram Islam, seperti Dermayu, Jepara dan Tuban.

Sultan Syama'un yang baru menerima kedaulatan dari Mataram Islam, ia mengatur ulang para jajarannya, seperti Raden Rangga Gempol dan adiknya dari Sumedang yang sudah lama tinggal di Dermayu utusan Mataram untuk menjadi Syah Bandar di Kesultanan Dermayu.

Rangga Gempol bersama adiknya dipulangkan ke Sumedang dan ia mendengar kabar dari Sultan Syama'un di Dermayu, bahwa Dermayu didaulatkan dari Mataram untuk mengurangi beban kerajaannya. Rangga Gempol yang mendengar kabar itu, ia membangun Kerajaan Sumedang Larang dan menobatkan dirinya sebagai Raja yang berdaulat dari Mataram.

Secara sejarah Dermayu dengan Sumedang dalam catatan lama Sumedang terdapat tali keluarga antara Dermayu dengan Sumedang, yang mana Syeikh Dzatul Khafi seorang ulama dari Siam ([[Thailand]]) menikahi Nyi Mas Ratu Kencana Wungu seorang warga Dermayu ([[Indramayu]]), bahwa mereka adalah buyutnya Raja Sumedang. Hal itu mengapa Geusan Ulun tahun 1579 menggunakan Bahasa Jawa dalam nama Sumedang sebagai pendiriannya.

'''Legenda Jaka Sembung (Parmin).'''

Pada tahun 1667 terjadi pengkhianatan penduduk Dermayu, yang mana VOC membayar beberapa orang-orang yang memiliki kekuatan lebih dari Dermayu untuk melakukan kedudukan VOC di Dermayu. Orang-orang Dermayu bayaran VOC menjarah beberapa desa dengan merebut lahan pertanian penduduk yang kemudian diserahkan kepada VOC di Betawi.

Keluarga Parmin dari desa Karangawor (Kandanghaur) bagian barat dari Kesultanan Dermayu menjadi korban perampasan, ia bersama keluarganya pindah ke desa Pekandangan dan melapor pada Syama'un, bahwa telah terjadi kedudukan VOC di Dermayu.

Parmin adalah murid dari Sulthonul Syama'un, ia menjadi santri di padepokan sapu angin untuk menjadi militer kesultanan dermayu dan Sultan Syama'un mengganti nama Parmin menjadi Jaka Sembung.

Tahun 1672 VOC mulai menduduki desa Kerimun, desa San Ting dan desa San Tigi. Sultan Syama'un menggiring Jaka Sembung dan militernya untuk merebut kembali desa-desa di dermayu yang duduki VOC. Jaka Sembung kedapatan lawan yang sulit dikalahkan, yang mana lawannya ini memiliki ilmu hitam gabungan rawa rontek dan pancasona, lawannya ini bernama Ki Misdra.

Dalam legenda Dermayu, bahwa Ki Misdra tertebas berkali-kali tubuhnya tetap kembali tersambung, akan tetapi kepala Ki Misdra ini tertebas oleh pedang Jaka Sembung dan kepalanya itu hanyut di sungai Cilet, sehingga tubuhnya tidak dapat tersambung kembali. Hingga militer dermayu berhasil merebut kembali desa-desa di dermayu yang diduduki VOC.

==== Wangsakerta (masa kertawijaya) ====
mengisi ilmu hitam gabungan rawa rontek dan pancasona didalam tubuhnya, sehingga tubuh yang tertebas atau terpotong dapat tersambung kembali.

Dalam mitologi dermayu, bahwa Ilmu hitam rawa ronteknya saja membutuhkan air agar luka sayatannya dapat sembuh kembali, sedangakan ilmu hitam pancasona digunakan untuk hidup lebih lama.

Dalam bentuk khodam rawa rontek berbentuk Jin yang tubuhnya terbalik seperti kelelawar dan oleh karenanya kata '''Rawa''' merujuk pada '''Lawa''' dalam bahasa jawa artinya Kelelawar, sedangakan kata Rontek merujuk pada kata Sowek dalam bahasa jawa artinya sobek . Jika diartinya maknya



Tahun 1655 tahata Sultan Suramenggala diturunkan kepada Pangeran Syama'un sebagai Sulthonul Syahma'un dan Dinasti Gagak Singhalodra diganti dengan dinasti lama dermayu yaitu Dinasti Sapu Angin. Raden Syama'un yang telah lama tinggal di Demak terutama mendalami ilmu agama islam dan menjadi seorang Ulama sebagai Syeikh Syama'un.


Ia mengharamkan segala penyimbolan lukisan hewan hidup atau benda hidup pada Kesultanan Dermayu, meskipun burung gagak termasuk hewan yang disebutian dalam Al-Qur'an, namun penggunaan bentuk mirip atau persis di haramkan oleh Syeikh Syama'un karena terdapat hukum dalam Islam. Syama'un menggunakan Dinasti Sapu Angin era Dinasti Dermayu pertama yang memiliki simbol benda mati untuk penyimbolan.


== Sejarah Nama Daerah ==
== Sejarah Nama Daerah ==

Revisi per 31 Desember 2022 07.17

Peringatan

Sebagian atau keseluruhan dari artikel ini dicurigai telah melanggar hak cipta dari tulisan pihak di luar Wikipedia, dan selanjutnya akan dimasukkan dalam daftar Wikipedia:Artikel bermasalah hak cipta:

Disarankan untuk tidak melakukan perubahan apapun sampai masalah pelanggaran hak cipta di artikel ini diteliti pengguna lain dan diputuskan melalui konsensus

  • Jika Anda ingin menulis ulang artikel ini sebagai tulisan yang sama sekali baru, untuk sementara tuliskan di sini.
Berikan komentar mengenai hal tersebut di halaman diskusi artikel ini.
Perhatikan bahwa hanya mengubah sedikit atau beberapa bagian dari tulisan asli tidak cukup untuk menghilangkan pelanggaran hak cipta dari tulisan ini. Lebih baik membangun kembali artikel ini dari awal sedikit demi sedikit daripada membajak tulisan orang lain demi sebuah artikel besar.
  • Jika Anda sebenarnya memang adalah pemilik sumber tulisan asli yang dimaksudkan (dan termasuk pula pemilik bukti tulisan yang menjadi dasar kecurigaan pelanggaran hak cipta), dan ingin membebaskan hak cipta tulisan tersebut sesuai GNU Free Documentation License:
berikan keterangan di halaman diskusi artikel ini, kemudian bisa menampilkan pesan izin tersebut di halaman aslinya, atau berikan izin tertulis ke Wikipedia melalui email yang alamatnya tersangkut langsung dengan sumber tersebut ke alamat [email protected] atau surat tertulis ke Wikimedia Foundation. Berikan izin secara eksplisit bahwa tulisan tersebut telah dibebaskan ke dalam lisensi CC BY-SA 3.0 dan lisensi GFDL.
  • Jika tulisan bukti memang berada di wilayah lisensi yang bisa untuk dipublikasikan di Wikipedia,:
Jelaskan hal tersebut di halaman diskusi artikel ini, dengan bukti referensi yang tepat dan benar.

Kecuali kecurigaan hak cipta ini bisa dibuktikan salah dalam waktu paling lambat dua minggu, artikel ini akan dihapus

  • Memuat artikel yang melanggar hak cipta adalah pelanggaran hukum dan tidak sesuai dengan Kebijakan Wikipedia.
  • Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai hak cipta, silakan lihat Hak cipta.
  • Pengguna yang secara berulang memuat artikel yang melanggar hak cipta akan diblokir dari hak penyuntingan.
  • Untuk sementara, pemuatan asli masih bisa dilihat melalui di halaman versi terdahulu.
  • Anda dipersilakan memuat kontibusi orisinil.


  • Sumber: Buku Sejarah Indramayu (cetakan ke 2) terbitan pemerintah Kabupaten DT II Indramayu


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan