Lompat ke isi

Hubungan Swedia dengan NATO: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8: Baris 8:
Dari abad ke-19, Swedia menganut kebijakan [[netralitas Swedia|netralitas]], ini akibat dari keterlibatannya dalam [[Peperangan era Napoleon|Perang Napoleon]] yang menyebabkan lebih dari 1/3 wilayah negara lenyap dalam [[Perang Finlandia]] (1808–1809), termasuk kehilangan wilayah [[Keharyapatihan Finlandia|Finlandia]] ke [[Kekaisaran Rusia|Rusia]] yang memunculkan trauma. Semenjak itu, Finlandia jadi bagian Rusia sampai [[Kemerdekaan Finlandia|merdeka tahun 1917]]. Kebencian terhadap raja [[Gustav IV Adolf dari Swedia|Gustav IV Adolf]], yang tidak berubah-ubah menjalankan kebijakan anti-napoleon dan menimbulkan perang, memicu [[kudeta]] yang dikenal sebagai [[Kudeta 1809]]. Rezim baru menggantikan rajia dan menjalankan [[Instrumen Pemerintahan (1809)]], kemudian memformulasi kebijakan luar negeri baru, dikenal sebagai ''Policy of 1812''. Sejak masa perang, Swedia belum pernah memulai konflik bersenjata.
Dari abad ke-19, Swedia menganut kebijakan [[netralitas Swedia|netralitas]], ini akibat dari keterlibatannya dalam [[Peperangan era Napoleon|Perang Napoleon]] yang menyebabkan lebih dari 1/3 wilayah negara lenyap dalam [[Perang Finlandia]] (1808–1809), termasuk kehilangan wilayah [[Keharyapatihan Finlandia|Finlandia]] ke [[Kekaisaran Rusia|Rusia]] yang memunculkan trauma. Semenjak itu, Finlandia jadi bagian Rusia sampai [[Kemerdekaan Finlandia|merdeka tahun 1917]]. Kebencian terhadap raja [[Gustav IV Adolf dari Swedia|Gustav IV Adolf]], yang tidak berubah-ubah menjalankan kebijakan anti-napoleon dan menimbulkan perang, memicu [[kudeta]] yang dikenal sebagai [[Kudeta 1809]]. Rezim baru menggantikan rajia dan menjalankan [[Instrumen Pemerintahan (1809)]], kemudian memformulasi kebijakan luar negeri baru, dikenal sebagai ''Policy of 1812''. Sejak masa perang, Swedia belum pernah memulai konflik bersenjata.


[[Swedia]] memilih tidak bergabung dengan NATO ketika didirikan tahun 1949 dan mendeklarasikan kebijakan keamanan yang bertujuan untuk non-blok dalam perdamaian dan netralitas dalam perang. {{Sfn|Agius|2006|p=103–105}} Swedia mempertahankan kebijakan netralitasnya selama [[Perang Dingin]], meskipun banyak kerjasama dengan Barat. Mantan [[Perdana Menteri Swedia]] [[Carl Bildt]] mencatat kebijakan ini sebagai tanggapan atas kekhawatiran jika Swedia bergabung dengan NATO, [[Uni Soviet]] mungkin akan merespon dengan menyerang negara tetangga [[Finlandia]], yang punya hubungan dekat dengan Swedia. <ref>{{Cite web|last=Bildt|first=Carl|date=2022-03-16|title=Are Sweden and Finland moving to apply for NATO membership?|url=https://www.washingtonpost.com/opinions/2022/03/16/are-sweden-finland-moving-apply-nato-membership/|archive-url=https://web.archive.org/web/20220608211244/https://www.washingtonpost.com/opinions/2022/03/16/are-sweden-finland-moving-apply-nato-membership/|archive-date=8 June 2022|access-date=2022-06-06|newspaper=[[Washington Post]]|url-status=live}}</ref> Meskipun sudah merdeka, Finlandia mengadopsi kebijakan netralitas dalam urusan luar negeri selama Perang Dingin untuk menghormati negara tetangga [[Uni Soviet]], yang biasa disebut sebagai [[Finlandisasi|Finlandiaisasi]].
[[Swedia]] memilih tidak bergabung dengan NATO ketika didirikan tahun 1949 dan mendeklarasikan kebijakan keamanan yang bertujuan untuk non-blok dalam perdamaian dan netralitas dalam perang. {{Sfn|Agius|2006|p=103–105}} Swedia mempertahankan kebijakan netralitasnya selama [[Perang Dingin]], meskipun banyak kerjasama dengan Barat. Mantan [[Perdana Menteri Swedia]] [[Carl Bildt]] mencatat kebijakan ini sebagai tanggapan atas kekhawatiran jika Swedia bergabung dengan NATO, [[Uni Soviet]] mungkin akan merespon dengan menyerang negara tetangga [[Finlandia]], yang punya hubungan dekat dengan Swedia.<ref>{{Cite web|last=Bildt|first=Carl|date=2022-03-16|title=Are Sweden and Finland moving to apply for NATO membership?|url=https://www.washingtonpost.com/opinions/2022/03/16/are-sweden-finland-moving-apply-nato-membership/|archive-url=https://web.archive.org/web/20220608211244/https://www.washingtonpost.com/opinions/2022/03/16/are-sweden-finland-moving-apply-nato-membership/|archive-date=8 June 2022|access-date=2022-06-06|newspaper=[[Washington Post]]|url-status=live}}</ref> Meskipun sudah merdeka, Finlandia mengadopsi kebijakan netralitas dalam urusan luar negeri selama Perang Dingin untuk menghormati negara tetangga [[Uni Soviet]], yang biasa disebut sebagai [[Finlandisasi|Finlandiaisasi]].

==Referensi==
==Referensi==
{{Reflist}}
{{Reflist}}

Revisi per 9 Januari 2023 14.20

Swedia dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mempunyai ikatan yang dekat dan kerap latihan gabungan, bekerja sama dalam menjaga perdamaian, dan berbagi data.[1][2] Swedia adalah salah satu dari 6 anggota Uni Eropa yang berstatus non anggota NATO. Kemudian jadi Mitra NATO pada 9 Mei 1994.[3]

Menurut sejarah, minoritas penduduk menyetujui Swedia jadi anggota NATO, pesoalan tentang keanggotaan ini kian mengemuka setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022. Kesimpulannya, Swedia mengajukan diri bergabung dengan NATO pada 18 Mei 2022. Bertepatan pada 5 Juli 2022, NATO menandatangani protokol aksesi untuk Swedia bergabung.[4]

Sejarah

Dari abad ke-19, Swedia menganut kebijakan netralitas, ini akibat dari keterlibatannya dalam Perang Napoleon yang menyebabkan lebih dari 1/3 wilayah negara lenyap dalam Perang Finlandia (1808–1809), termasuk kehilangan wilayah Finlandia ke Rusia yang memunculkan trauma. Semenjak itu, Finlandia jadi bagian Rusia sampai merdeka tahun 1917. Kebencian terhadap raja Gustav IV Adolf, yang tidak berubah-ubah menjalankan kebijakan anti-napoleon dan menimbulkan perang, memicu kudeta yang dikenal sebagai Kudeta 1809. Rezim baru menggantikan rajia dan menjalankan Instrumen Pemerintahan (1809), kemudian memformulasi kebijakan luar negeri baru, dikenal sebagai Policy of 1812. Sejak masa perang, Swedia belum pernah memulai konflik bersenjata.

Swedia memilih tidak bergabung dengan NATO ketika didirikan tahun 1949 dan mendeklarasikan kebijakan keamanan yang bertujuan untuk non-blok dalam perdamaian dan netralitas dalam perang. [5] Swedia mempertahankan kebijakan netralitasnya selama Perang Dingin, meskipun banyak kerjasama dengan Barat. Mantan Perdana Menteri Swedia Carl Bildt mencatat kebijakan ini sebagai tanggapan atas kekhawatiran jika Swedia bergabung dengan NATO, Uni Soviet mungkin akan merespon dengan menyerang negara tetangga Finlandia, yang punya hubungan dekat dengan Swedia.[6] Meskipun sudah merdeka, Finlandia mengadopsi kebijakan netralitas dalam urusan luar negeri selama Perang Dingin untuk menghormati negara tetangga Uni Soviet, yang biasa disebut sebagai Finlandiaisasi.

Referensi

  1. ^ Kirby, Jen (17 May 2022). "Finland and Sweden's historic NATO bids, explained". Vox. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 May 2022. 
  2. ^ "Relations with Sweden". NATO. 14 April 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 May 2022. Diakses tanggal 15 May 2022. 
  3. ^ "Signatures of Partnership for Peace Framework Document". NATO. 27 March 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 March 2021. Diakses tanggal 15 May 2022. 
  4. ^ "NATO allies sign accession protocols for Finland and Sweden in "truly historic moment"". www.cbsnews.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2022. Diakses tanggal 2022-07-05. 
  5. ^ Agius 2006, hlm. 103–105.
  6. ^ Bildt, Carl (2022-03-16). "Are Sweden and Finland moving to apply for NATO membership?". Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 June 2022. Diakses tanggal 2022-06-06.