Lompat ke isi

Kabupaten Blora: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jodipr (bicara | kontrib)
Sekilas mengenai Yeni Inka, putra daerah yang memperoleh youtube most viewed 2022
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor
Tokoh selebriti: perbaikan
Baris 568: Baris 568:
* [[Farid Aja]]
* [[Farid Aja]]
* [[Maria Asteria Sastrayu Rahajeng]]
* [[Maria Asteria Sastrayu Rahajeng]]
* [https://blora.net/wow-yeni-inka-peringkat-1-youtube/ Yeni inka] new star dangdut
* [[Yeni Inka]], penyanyi dangdut
*


=== Tokoh olahraga ===
=== Tokoh olahraga ===

Revisi per 4 Februari 2023 15.37

Kabupaten Blora
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦧ꧀ꦭꦺꦴꦫ
Gua Terawang
Lambang resmi Kabupaten Blora
Julukan: 
Winakreata
Motto: 
Çaçana jaya kerta bhumi
(Sanskerta) Tempat kejayaan, kemakmuran, dan kedamaian yang langgeng
Peta
Peta
Kabupaten Blora di Jawa
Kabupaten Blora
Kabupaten Blora
Peta
Kabupaten Blora di Indonesia
Kabupaten Blora
Kabupaten Blora
Kabupaten Blora (Indonesia)
Koordinat: 7°04′00″S 111°23′00″E / 7.06667°S 111.38333°E / -7.06667; 111.38333
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Dasar hukumUU No. 13/1950
Hari jadi11 Desember 1749
Ibu kotaKota Blora Karesidenan
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 16
  • Kelurahan: 295
Pemerintahan
 • JenisPemerintah Daerah Kabupaten
 • BupatiArief Rohman
 • Wakil BupatiTri Yuli Setyowati
 • Sekretaris DaerahKomang Gede Irawadi
Luas
 • Total1.820,59 km2 (702,93 sq mi)
Populasi
 • Total884.333
 • Kepadatan486/km2 (1,260/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 98,8%
Kristen 1,05%
- Protestan 0,73%
- Katolik 0,32%
Buddha 0,06%
Hindu 0,01%
Konghucu 0,005%
[2][3]
 • BahasaBahasa Jawa Aneman
 • IPMKenaikan 68,84 (2020)
Sedang[4]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3316 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 296
Pelat kendaraanK xxxx *E/*N/*X/*Y
Kode Kemendagri33.16 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 978.153.982.000,00- (2020)
Semboyan daerahBlora MUSTIKA
(Maju, Unggul, Sehat, Tertib, Indah, Kontinyu, dan Aman)
Flora resmiJati
Fauna resmiBetet biasa
Situs webwww.blorakab.go.id
Alun-alun Kota Blora
Alun-alun Blora
Tugu Adipura Blora
Tugu Adipura di Jalan Jendral Ahmad Yani Blora
RSUD Blora adalah salah satu rumah sakit umum yang ada di kabupaten Blora Jawa Tengah.
Pintu gerbang masuk Kabupaten Blora dari arah Semarang

Blora (bahasa Jawa: ꦧ꧀ꦭꦺꦴꦫ, alihaksara: Blora, pengucapan bahasa Jawa: [blorɔ]) adalah sebuah wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Blora Kota. Kabupaten ini terletak di bagian timur Jawa Tengah, Kabupaten Blora berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati di utara, Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur) di sebelah timur, Kabupaten Ngawi di selatan, serta Kabupaten Grobogan di bagian barat.

Asal usul nama Blora

Menurut cerita rakyat Blora berasal dari kata belor yang berarti lumpur, kemudian berkembang menjadi mbeloran yang akhirnya sampai sekarang lebih dikenal dengan nama blora.[5]

Secara etimologi Blora berasal dari kata wai + lorah. Wai berarti air, dan lorah berarti jurang atau tanah rendah.[5]

Dalam bahasa Jawa sering terjadi pergantian atau pertukaran huruf W dengan huruf B, tanpa menyebabkan perubahan arti kata. Sehingga seiring dengan perkembangan zaman kata wailorah menjadi bailorah, dari bailorah menjadi balora dan kata balora akhirnya menjadi blora.[5]

Jadi nama Blora berarti tanah rendah berair, ini dekat sekali dengan pengertian tanah berlumpur.[5]

Namun mitos yang beredar, pengucapannya di luar bahasa Jawa, terdengar seperti kata "flora" yang artinya "sesuatu yang berhubungan/berkaitan dengan bunga".[5]

Sejarah

Masa kerajaan Kadipaten Jipang

Blora berada di bawah pemerintahan Kadipaten Jipang pada abad XVI, yang pada saat itu masih di bawah pemerintahan Demak. Adipati Jipang pada saat itu bernama Aryo Penangsang, yang lebih dikenal dengan nama Aria Jipang. Daerah kekuasaannya meliputi Pati, Lasem, Blora, dan Jipang sendiri.[6] Akan tetapi, setelah Jaka Tingkir (Hadiwijaya) mewarisi takhta Demak, pusat pemerintahan dipindah ke Pajang.[7] Dengan demikian, Blora masuk Kerajaan Pajang.

Masa kerajaan Mataram

Kerajaan Pajang tidak lama memerintah,[8] karena direbut oleh Kerajaan Mataram yang berpusat di Kotagede, Yogyakarta. Blora termasuk wilayah Mataram bagian timur atau daerah Bang Wetan.[9] Pada masa pemerintahan Pakubuwana I (1704-1719) daerah Blora diberikan kepada putranya yang bernama Pangeran Blitar dan diberi gelar Adipati.[10] Luas Blora pada saat itu 3.000 karya (1 karya = ¾ hektare). Pada tahun 1719–1727 Kerajaan Mataram dipimpin oleh Amangkurat IV, sehingga sejak saat itu Blora berada di bawah pemerintahan Amangkurat IV.[10]

Blora pada zaman Perang Mangkubumi (tahun 1727–1755)

Pada saat Mataram di bawah Pakubuwana II (1727–1749), terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Mangkubumi dan Mas Sahid, Mangkubumi berhasil menguasai Sukawati, Grobogan, Demak, Blora, dan Yogyakarta. Akhirnya Mangkubumi diangkat oleh rakyatnya menjadi raja di Yogyakarta.[10]

Berita dari Babad Giyanti dan Serat Kuntharatama menyatakan bahwa Mangkubumi menjadi raja pada tanggal 1 Sura tahun Alib 1675, atau 11 Desember 1749. Bersamaan dengan diangkatnya Mangkubumi menjadi raja, maka diangkat pula para pejabat yang lain, di antaranya adalah pemimpin prajurit Mangkubumen, Wilatikta, menjadi Bupati Blora.[10]

Blora di bawah Kasultanan Perang Mangkubumi diakhiri dengan perjanjian Giyanti, tahun 1755, yang terkenal dengan nama 'palihan negari', karena dengan perjanjian tersebut Mataram terbagi menjadi dua kerajaan, yaitu Kerajaan Surakarta di bawah Pakubuwana III, sedangkan Yogyakarta di bawah Sultan Hamengku Buwana I. Di dalam palihan negari itu, Blora menjadi wilayah kasunanan sebagai bagian dari daerah Mancanegara Timur, Kasunanan Surakarta. Akan tetapi bupati Wilatikta tidak setuju masuk menjadi daerah Kasunanan, sehingga dia pilih mundur dari jabatannya.[10]

Blora sebagai kabupaten

Sejak zaman Pajang sampai dengan zaman Mataram, Kabupaten Blora merupakan daerah penting bagi Pemerintahan Pusat Kerajaan, hal ini karena Blora terkenal dengan hutan jatinya.[10]

Blora mulai berubah statusnya dari apanage menjadi daerah kabupaten pada hari Kamis Kliwon, tanggal 2 Sura tahun Alib 1675, atau tanggal 11 Desember 1749 Masehi, yang sampai sekarang dikenal dengan Hari Jadi Kabupaten Blora. Adapun bupati pertamanya adalah Wilatikta.[10]

Perjuangan rakyat Blora menentang penjajahan

Perlawanan Rakyat Blora yang dipelopori petani muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Perlawanan petani ini tak lepas dari makin memburuknya kondisi sosial dan ekonomi penduduk pedesaan pada waktu itu.[10]

Pada tahun 1882, pajak kepala yang diterapkan oleh Pemerintah Penjajah sangat memberatkan bagi pemilik tanah (petani). Di daerah-daerah lain di Jawa, kenaikan pajak telah menimbulkan pemberontakan petani, seperti peristiwa Cilegon pada tahun 1888. Selang dua tahun kemudian seorang petani dari Blora mengawali perlawanan terhadap pemerintahan penjajah yang dipelopori oleh Samin Surosentiko.[5]

Gerakan Samin sebagai gerakan petani anti kolonial lebih cenderung mempergunakan metode protes pasif, yaitu suatu gerakan yang tidak merupakan pemberontakan radikal bersenjata.[10]

Beberapa indikator penyebab adanya pemberontakan untuk menentang kolonial penjajah Belanda antara lain:[10]

  • Berbagai macam pajak diimplementasikan di daerah Blora
  • Perubahan pola pemakaian tanah komunal
  • Pembatasan dan pengawasan oleh Belanda mengenai penggunaan hasil hutan oleh penduduk

Indikator-indikator ini mempunyai hubungan langsung dengan gerakan protes petani di daerah Blora. Gerakan ini mempunyai corak millinarisme, yaitu gerakan yang menentang ketidakadilan dan mengharapkan zaman emas yang makmur.[10]

Situs kuno

Waduk Tempuran Kabupaten Blora

Situs fosil fauna purba

Lokasi situs fosil hewan purba terletak di Dukuh Kawung dan Singget, Desa Menden dan Dukuh Sunggun, Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora. Lokasinya berada di tepian daerah aliran sungai Bengawan Solo dan berjarak kurang lebih 65 km arah selatan dari Kota Blora. Di lokasi ini telah ditemukan fosil Kepala kerbau purba, kura-kura purba, dan Gajah Purba. Diperkirakan umur fosil antara 200.000-300.000 tahun. Fosil ini awalnya ditemukan oleh penduduk kemudian diamankan oleh Yayasan Mahameru. Sekarang sedang diteliti oleh ahli antropologi dari Bandung, Fahrul Azis dan tim dari Universitas Wolongong, Australia, yang dipimpin Gertz Vandenburg.

Situs Wura-Wari

Lokasi situs Wura-Wari ini terletak di desa Ngloram. Haji Wura-Wari adalah penguasa bawahan (vasal) yang pada tahun 1017 Masehi menyerang Kerajaan Mataram Hindu (semasa Raja Darmawangsa Teguh). Saat itu Kerajaan Mataram Hindu berpusat di daerah yang sekarang dikenal dengan Maospati, Magetan, Jawa Timur. Serangan dilakukan ketika pesta pernikahan putri Raja Darmawangsa Teguh dengan Airlangga, yang juga keponakan raja, sedang dilangsungkan.

Membalas dendam atas kematian istri, mertua, dan kerabatnya, Airlangga yang lolos dari penyerangan dan tinggal di Wanagiri (di daerah perbatasan Jombang-Lamongan), akhirnya balik menghancurkan Haji Wura-Wari. Namun, sebelumnya Haji Wura-Wari terlebih dahulu menyerang Airlangga sehingga dia terpaksa mengungsi dan keluar dari keratonnya di Wattan Mas (sekarang Kecamatan Ngoro, Pasuruan, Jawa Timur). Serangan balik Airlangga, yang ketika itu sudah dinobatkan menggantikan Darmawangsa Teguh, ditulis dalam Prasasti Pucangan (abad XI) yang terjadi pada tahun 1032 M. Serangan itu pula yang memperkuat dugaan batu bata kuno berserakan di sekitar situs tersebut.

Situs yang ditemukan tim ekspedisi berada di tengah tegalan, di tepi persawahan, berupa tumpukan batu bata kuno berlumut yang kini dijadikan areal pemakaman. Sejak tahun 2000, telah dikumpulkan serpihan batu bata kuno berukuran 20 x 30 sentimeter dengan tebal sekitar 4 cm, serpihan keramik, serta serpihan perunggu yang kini disimpan di Museum Mahameru. Temuan di situs itu memperkuat isi Prasasti Pucangan bertarikh Saka 963 (1041/1042 Masehi) yang pernah diuraikan ahli huruf kuno (epigraf) Boechori dari Universitas Indonesia. Boechori menyebutkan, "Haji Wura-Wari mijil sangke Lwaram". Mijil mempunyai arti keluar (muncul dari).

Hasil analisis toponimi (nama tempat), kemungkinan nama Lwaram berubah menjadi Desa Ngloram sekarang. “Pelesapan konsonan ’w’, penyengauan di awal kata, dan perubahan vokal ’a’ menjadi ’o’ menjadikan nama lama Lwaram menjadi Ngloram sekarang. Penjelasan seperti itu pula yang membantah berbagai pendapat terdahulu yang menyebutkan Haji Wura-Wari berasal dari daerah Indocina atau Sumatra sebagai koalisi Sriwijaya. Cepu memiliki data arkeologis, toponimi, dan geografis kuat untuk melokasikannya di tepian Bengawan Solo di Desa Ngloram.

Petilasan Kadipaten Jipang Panolan

Petilasan Kadipaten Jipang Panolan berada di Desa Jipang, sekitar 8 kilometer dari Cepu. Petilasannya berwujud makam Gedong Ageng yang dahulu merupakan pusat pemerintahan dan bandar perdagangan Kadipaten Jipang. Di tempat tersebut juga terlihat Petilasan Siti Hinggil, Petilasan Semayam Kaputren, Petilasan Bengawan Sore, dan Petilasan Masjid.

Ada juga makam kerabat kerajaan, antara lain makam R. Bagus Sumantri, R. Bagus Sosrokusumo, R. A. Sekar Winangkrong, dan Tumenggung Ronggo Atmojo. Di sebelah utara Makam Gedong Ageng, terdapat Makam Santri Songo. Disebut demikian karena di situ ada sembilan makam santri dari Kerajaan Pajang yang dibunuh oleh prajurit Jipang karena dicurigai sebagai telik sandi atau mata-mata Sultan Hadiwijaya.

Geografi

Wilayah Kabupaten Blora terdiri atas dataran rendah dan perbukitan dengan ketinggian 20-280 meter dpl. Bagian utara merupakan kawasan perbukitan, bagian dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Bagian selatan berupa dataran rendah. Ibu kota kabupaten Blora sendiri terletak di cekungan Pegunungan Kapur Utara.[11]

Separuh dari wilayah Kabupaten Blora merupakan kawasan hutan, terutama di bagian utara, timur, dan selatan. Dataran rendah di bagian tengah umumnya merupakan areal persawahan.[11]

Sebagian besar wilayah Kabupaten Blora merupakan daerah krisis air (baik untuk air minum maupun untuk irigasi) pada musim kemarau, terutama di daerah pegunungan kapur. Sementara pada musim penghujan, rawan banjir longsor di sejumlah kawasan.[11]

Sungai Bengawan solo merupakan sungai terbesar di Kabupaten Blora, dan sungai Lusi adalah sungai terbesar kedua, bermata air di Pegunungan Kapur Utara (Rembang), mengalir ke arah barat melintasi kota Purwodadi yang akhirnya bergabung dengan Kali Serang.

Kabupaten Blora berbatasan dengan beberapa wilayah administratif seperti

Utara Kabupaten Rembang & Kabupaten Pati
Timur Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur
Selatan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur
Barat Kabupaten Grobogan

Seperti wilayah lain di Indonesia, Kabupaten Blora beriklim tropis dengan tipe monsunal (Am) yang memiliki dua perbedaan musim yang disebabkan oleh pergerakan angin monsun, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan dipengaruhi oleh angin monsun baratan yang bersifat basah, lembap, serta banyak membawa uap air dan biasanya terjadi pada periode November hingga April. Sementara itu, musim kemarau di wilayah Blora disebabkan oleh angin monsun timuran yang bersifat kering dan sedikit membawa uap air dan biasanya berlangsung pada periode Mei hingga Oktober. Suhu udara di wilayah Blora rata-rata berada dalam rentang 23°–35 °C dengan tingkat kelembapan relatif berkisar antara 60% hingga 90%.

Data iklim Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.3
(86.5)
30.3
(86.5)
30.8
(87.4)
31.1
(88)
31.4
(88.5)
31
(88)
31.8
(89.2)
32.8
(91)
33.8
(92.8)
34.2
(93.6)
33.6
(92.5)
31.6
(88.9)
31.89
(89.41)
Rata-rata harian °C (°F) 26.1
(79)
26.1
(79)
26.4
(79.5)
26.7
(80.1)
26.7
(80.1)
26.2
(79.2)
26.5
(79.7)
27
(81)
27.7
(81.9)
27.8
(82)
26.7
(80.1)
26.5
(79.7)
26.7
(80.11)
Rata-rata terendah °C (°F) 23.2
(73.8)
23.2
(73.8)
23.1
(73.6)
23.1
(73.6)
22.9
(73.2)
22.4
(72.3)
22
(72)
22.1
(71.8)
22.8
(73)
23.5
(74.3)
23.6
(74.5)
23.3
(73.9)
22.93
(73.32)
Presipitasi mm (inci) 326
(12.83)
282
(11.1)
260
(10.24)
187
(7.36)
106
(4.17)
62
(2.44)
37
(1.46)
28
(1.1)
60
(2.36)
152
(5.98)
224
(8.82)
309
(12.17)
2.033
(80,03)
Rata-rata hari hujan 22 19 18 14 9 5 3 2 6 12 16 20 146
% kelembapan 84 85 83 81 79 76 72 69 71 73 77 82 77.7
Rata-rata sinar matahari harian 5.7 5.9 6.4 7.9 8.2 8.3 9.4 10.1 9.7 9.2 8.1 6.3 7.93
Sumber #1: Climate-Data.org[12]
Sumber #2: BMKG[13] & Weatherbase[14]

Pemerintahan

Daftar Bupati

No Foto Nama Mulai Jabatan Akhir Jabatan Keterangan Ref.
1. Toemenggoeng Wilatikta 1749 1762  
2. Toemenggoeng Djajeng Tirtanata 1762 1782  
3. RT Tirtakoesoema 1782 1812  
4. RT Prawirajoeda 1812 1823  
5. RT Tirtanegara 1823 1742  
6. RT A Tjakranegara I 1842 1843  
7. RT Tirtanegara 1843 1847  
8. RT Natawidjaja 1847 1857  
9. RT A Tjakranegara II 1857 1886  
10. RMT Tjakranegara III 1886 1912  
11. RM Said Abdoelkadir Djaelani 1912 1926  
12. RM Tjakraningrat 1926 1938  
13. RM Moerdjana Djajadigda 1938 1942  
14. RM Soedjana 1942 1945  
Masa Pemerintahan Indonesia
15. Mr. Iskandar 1945 1948  
16. R. Wibisono 1948 1949  
17. R. Siswadi Djajadigda 1949 1952  
18. R. Soedjono 1952 1957  
19. R. Soenartio 1957 1960  
20. R. Soekirno Sastrodimedjo 1960 1967  
21. Srinardi 1967 1973  
22. Soepadi Joedodarmo 1973 1979  
23. H. Soemarno, S.H 1979 1989  
24. H. Soekardi Hardjoprawiro, MBA 1989 1999  
25. Ir. H. Basuki Widodo 1999 2007 Golkar
26. R.M Yudhi Sancoyo 2007 2010 Golkar
27. Djoko Nugroho 2010 2015 Demokrat
* Ir. Ihwan Sudrajat Pj. 1 September 2015 16 Februari 2016 Penjabat Bupati [15]
27. Djoko Nugroho 2016 2021 NasDem
28. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si 2021 Sekarang PKB


Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Blora dalam empat periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[16] 2014–2019[17] 2019–2024[18] 2024–2029[19]
PKB 5 Steady 5 Kenaikan 8 Kenaikan 11
Gerindra (baru) 1 Kenaikan 4 Penurunan 2 Kenaikan 5
PDI-P 8 Penurunan 6 Kenaikan 9 Penurunan 8
Golkar 9 Penurunan 8 Penurunan 5 Steady 5
NasDem (baru) 3 Kenaikan 7 Penurunan 5
PKS 3 Kenaikan 5 Penurunan 3 Steady 3
Hanura (baru) 3 Penurunan 1 Kenaikan 2 Penurunan 1
PAN 1 Penurunan 0 Steady 0 Steady 0
Demokrat 6 Kenaikan 8 Penurunan 3 Steady 3
Perindo (baru) 1 Steady 1
PPP 4 Kenaikan 5 Steady 5 Penurunan 3
PKPI 1 Penurunan 0 Steady 0
PPDI 1
PPIB 2
PDP (baru) 1
Jumlah Anggota 45 Steady 45 Steady 45 Steady 45
Jumlah Partai 13 Penurunan 9 Kenaikan 10 Steady 10

Kecamatan

Kabupaten Blora terdiri dari 16 kecamatan, 24 kelurahan, dan 271 desa. Pada tahun 2019, jumlah penduduknya mencapai 925.642 jiwa dengan luas wilayah 1.804,59 km² dan sebaran penduduk 513 jiwa/km².[10][20][21] Ibu kotanya terletak di Kecamatan Blora. Di samping Blora, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Cepu, Jiken, Ngawen, Randublatung, dan Kunduran.

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Blora, adalah sebagai berikut:

Kemendagri Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Kodepos[22] Status Daftar
Desa/Kelurahan
33.16.11 Banjarejo 20 58253 Desa
33.16.09 Blora 12 16 58211-58219 Desa
Kelurahan
33.16.15 Bogorejo 14 58262 Desa
33.16.05 Cepu 6 11 58275 Desa
Kelurahan
33.16.16 Japah 18 58257 Desa
33.16.01 Jati 12 58284 Desa
33.16.08 Jepon 1 24 58261 Desa
Kelurahan
33.16.07 Jiken 11 58272 Desa
33.16.04 Kedungtuban 17 58281 Desa
33.16.03 Kradenan 10 58283 Desa
33.16.13 Kunduran 1 25 58255 Desa
Kelurahan
33.16.12 Ngawen 2 27 58254 Desa
Kelurahan
33.16.02 Randublatung 2 16 58282 Desa
Kelurahan
33.16.06 Sambong 10 58271 Desa
33.16.14 Todanan 25 58256 Desa
33.16.10 Tunjungan 15 58252 Desa
TOTAL 24 271

Perencanaan daerah

Bupati Blora dan Pemkab Blora mempunyai beberapa rencana jangka panjang dan jangka pendek untuk membangun Kabupaten Blora,[23] diantaranya:

  • Taman Patung Barongan Blora

Membangun Taman Kota yang pada bagian tengah taman tersebut dibangun Patung Barongan khas Blora yaitu Barongan Gembong Amijoyo, seperti Kota Semarang memiliki Taman Pandanaran Semarang yang terdapat Patung Warak ngendok (sejenis barongan Khas Kota Semarang).

  • Membangun jalur sepeda & becak

yang jalan rayanya di cat hijau dan di beri semacam trotoar pemisah dengan jalan raya mobil dan motor. Jalur sepeda agar meningkatkan minat bersepeda dan meninggalkan kendaraan bermotor supaya Blora udaranya tidak polusi. '

  • Sawah Organik

Menjadikan seluruh sawah di Blora menjadi sawah organik, yaitu padi organik, jagung organik, blewah organik, dll.

  • Blora Barongan Carnival

Mengadakan acara perayaan tahunan Blora Barongan Carnival yang diikuti berbagai jenis Barongan seluruh Indonesia, yaitu Barongan Gembong Amijoyo, Barong Loreng Gonteng, Barongan Dencong, Barongan Gembong Kamijoyo, Barongan Singo Karya, Singo Ulung, Barong Bali, Reog Ponorogo, Ondel-Ondel, Hudoq, Bebegig Sumantri, Barong Kemiren, dll.

  • Membangun TEAK LAND

Kota Johor ada LEGOLAND Malaysia harusnya Kabupaten Blora memiliki taman bermain seperti DUFAN (Dunia Fantasi) tetapi bertema hutan jati yang di berinama "TEAKLAND Indonesia", tempat besar dan luas dengan arena wahana berbentuk pohon jati, kayu jati, daun jati, ulat jati, bunga pohon jati, dll. Selain sebagai tempat wisata juga semakin memperkuat brand Blora sebagai Kota yang peduli hutan terutama hutan jati.

Ekonomi

Pertanian merupakan sektor utama perekonomian di Kabupaten Blora. Pada subsektor kehutanan, Blora adalah salah satu daerah utama penghasil kayu jati berkualitas tinggi di Pulau Jawa.[24]

Daerah Cepu sejak lama dikenal sebagai daerah tambang minyak bumi, yang dieksploitasi sejak era Hindia Belanda.[25] Blora mendapat sorotan internasional ketika di kawasan Blok Cepu ditemukan cadangan minyak bumi sebanyak 250 juta barel.[26] Bulan Maret 2006 Kontrak Kerja Sama antara pemerintah dan kontraktor (PT Pertamina EP Cepu, Exxon Mobil Cepu Ltd, PT Ampolex Cepu) telah ditandatangani, dan Exxon Mobil Cepu Ltd. ditunjuk sebagai operator lapangan, sesuai kesepakatan Joint Operating Agreement (JOA) dari ketiga kontraktor tersebut, perkembangan terakhir untuk saat ini Plan Of Development (POD) Lapangan Banyu Urip telah disahkan Menteri ESDM.[27]

Namun ironinya, walau Blora terkenal dengan hutan jati dan minyak bumi yang dikelola sejak zaman kolonial Belanda sampai dengan pemerintah NKRI sekarang ini, tetapi perekonomian rakyat Blora termasuk salah satu yang terendah di Jawa Tengah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh kabupaten Blora ternyata tidak mampu mengangkat taraf kehidupan dan taraf ekonomi masyarakatnya. Hal ini disebabkan karena semua hasil SDA dinikmati oleh pemerintah pusat dan pegawai perusahaan yang sebagian besar dari luar Blora, tanpa ada program yang jelas untuk meningkatkan perekonomian rakyat sekitar.

Potensi ekonomi

Pusat perbelanjaan

Luwes Blora Pusat Perbelanjaan Modern terbesar di Blora
MD Mall Blora
Gajah Mas Centre
Bravo Mall Cepu

Mall dan swalayan di Blora:

  • Luwes Mall Blora
  • MD Mall Blora
  • Alfim Swalayan Blora
  • Gajah Mas Swalayan Blora
  • Gajah Mas Centre Blora
  • Morodadi Swalayan Blora
  • Bravo Mall Cepu
  • Blok T Blora
  • Cepu City Center

Pasar di Blora:

  • Pasar Induk Kota Blora
  • Pasar Modern Jepon
  • Pasar Medang (Blok M)
  • Pasar Jiken
  • Pasar Sambong
  • Pasar Induk Cepu
  • Pasar Kedungtuban
  • Pasar Menden
  • Pasar Randublatung
  • Pasar Doplang
  • Pasar Kunduran
  • Pasar Todanan
  • Pasar Japah
  • Pasar Tunjungan
  • Pasar Banjarejo
  • Pasar Puledagel
  • Pasar Bleboh
  • Pasar Pelem
  • Pasar Ponan
  • Pasar Ngronggah
  • Pasar Tinapan
  • Pasar Ngawen

Transportasi

Bengawan Solo di Cepu.

Bus

Blora dilalui jalan provinsi yang menghubungkan Kota Semarang dengan Kota Surabaya lewat Purwodadi. Jalur ini cukup ramai, jika dibandingkan dengan jalur Semarang-Surabaya lewat Rembang, karena kondisi jalannya yang kalah lebar. Blora juga dapat dicapai dengan menempuh jalur Semarang-Kudus-Rembang-Blora. Blora sendiri setidaknya memiliki tiga terminal bus tipe B; yaitu Terminal Gagak Rimang di Kecamatan Blora, Terminal Lama Blora dekat Stasiun Blora, dan Terminal Cepu di Cepu. Terminal Cepu ini juga memiliki tiga subterminal bertipe C; diantaranya Subterminal Kunduran, Subterminal Ngawen, SubTerninal Kedungtuban Subterminal Sambong Dan Subterminal Randublatung.

Kereta api

Jalur kereta api melewati wilayah Kabupaten Blora, namun tidak melintasi ibu kota kabupaten ini. Jalur tersebut melintas di bagian selatan. Stasiun kereta api Cepu merupakan yang terbesar, di mana berhenti kereta api jurusan Surabaya-Jakarta (KA Sembrani), Surabaya-Semarang (KA Maharani), Surabaya-Bandung (KA Harina), Surabaya-Kutoarjo (KA Sancaka Utara), serta kereta api lokal Semarang-Bojonegoro (KRD). Pada jalur kereta Semarang-Demak-Godong-Purwodadi-Wirosari-Kunduran-Blora-Cepu sebenarnya terdapat empat stasiun yang kini sudah tak beroperasi, yaitu:

Jalur kereta itu sendiri saat ini sudah tidak difungsikan lagi. Rencananya akan beroperasi kembali segera dan akan melayani kembali dengan dua pilihan jalur.

Pesawat

Blora terdapat moda trasportasi jalur udara dengan adanya Bandar Udara Ngloram.(Bandara Abdurrahman Wahid)

Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 17 Desember 2021 dengan Konsep ramah lingkungan dengan metode Nuansa Pohon Jati yang dimaksudkan Blora akan kota Jati

Pesawat sementara Citilink anak buah Garuda Indonesia Dengan rute JakartaBlora PP dan SurabayaBlora PP

Pariwisata

Tempat Wisata

Taman Patung Blandong Desa Gagaan Kecamatan Kunduran

Tempat wisata di Kabupaten Blora:

Perayaan Tradisi

Blora mempunya beberapa acara perayaan, yaitu:

Kuliner khas

Masakan

Masakan khas Blora adalah:

Jajanan pasar

Jajanan pasar khas Blora adalah:

  • Egg Roll Waloh khas Blora
  • Arem–Arem khas Blora
  • Tahu Penthol khas Blora
  • Manco
  • Kerupuk Kulit Sapi
  • Bolang-Baling khas Blora
  • Kerupuk Sarmiyer

Minuman

Minuman khas Blora adalah:

Kesenian

Kesenian khas Blora adalah:

  • Barongan
  • Tayub
  • Ketoprak
  • Wayang kulit
  • Wayang krucil
  • Kentrung

Bahasa

Berdasarkan tutur bahasa Jawa, dialek Aneman merupakan bahasa pergaulan dan termasuk tataran ngoko atau bahasa kasar. Jadi, di daerah Blora tataran Krama (halus) maupun Madya (biasa, campuran krama dan ngoko) tetap digunakan selain tataran dialek pergaulan ngoko kasar tersebut.

Madya adalah salah satu tingkatan bahasa Jawa yang paling umum dipakai di kalangan orang Jawa. Tingkatan ini merupakan bahasa campuran antara ngoko dan krama, bahkan kadang dipengaruhi dengan bahasa Indonesia. Bahasa madya ini mudah dipahami dan dimengerti.

Bahasa yang digunakan di daerah kabupaten Blora adalah bahasa Indonesia dan Aneman/Mataraman Pesisir dalam tingkat tutur ngoko, madya maupun krama oleh penggunanya masing-masing (formal "mis: pidato tema-solving-analisis, dll" maupun non formal dalam wawancara atau dialog percakapan–lancar / njagong;epyek).

Pendidikan

Pendidikan formal TK atau RA SD atau MI SMP atau MTs SMA atau MA SMK Perguruan tinggi Lainnya
Negeri 7 647 60 9 6 2 1
Swasta 518 76 78 33 26 5 3
Total 525 723 138 42 32 7 4
Data sekolah di Kabupaten Blora
Sumber:[28]

SMA/SMK negeri

  • SMAN 1 Blora
  • SMAN 2 Blora
  • SMAN 1 Tunjungan
  • SMAN 1 Cepu
  • SMAN 2 Cepu
  • SMAN 1 Ngawen
  • SMAN 1 Randublatung
  • SMAN 1 Jepon
  • SMKN 1 Blora
  • SMKN 2 Blora
  • SMKN 1 Kunduran
  • SMKN 1 Cepu
  • SMKN 1 Jati
  • SMKN 1 Jepon

Perguruan tinggi

Kabupaten Blora memiliki beberapa perguruan tinggi, yaitu:

Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Blora:

Media massa

Radio

Beberapa stasiun radio di Kabupaten Blora:

  • RSPD Blora (RSPD Gagak Rimang), AM 711 kHz
  • Radio Blora Sakti (RBS), AM 909v kHz
  • Radio GPN FM, FM 92.5 MHz
  • Radio M9 (Thomson Radio Network), FM 92.0 MHz
  • Radio Raka FM, 98.7 MHz
  • Radio Thomson Blora, FM 94.1 MHz
  • Radio XFM (Thomson Radio Network), FM 99.2 MHz
  • Radio Citra FM, FM 100.8 MHz
  • Radio Duta Suara FM, FM 102.7 MHz
  • RSPD Blora (RSPD Gagak Rimang), FM 105.9 MHz
  • Radio Gloria FM, FM 106.7 MHz
  • Radio Sion Blora, FM 107.7 MHz

Media Online

Beberapa media di Kabupaten Blora:

Julukan

Kota Sate

Dijuluki Kota Sate, karena di Blora terdapat sate khas dengan bumbu khas Blora.[29]

Google Maps GO F O O D Automatical Lainnya
Kedai Sate Blora Mas Djais-dahlia raya 2.8K 2.8K 2.8K 2.8K 2.8K 2.8K ulasan 1
Kedai sate Tabanan 1.K 1.K 1.K 1.K 1.K 1.K ulasan 03
Warung Sate Blora- cirebon rawamangun 1.7K 1.7K 1.7K 1.7K 1.7K 1.7K ulasan 01
Gerai Sate khas Kabupaten Blora di indonesia [30]
Automatical Lainnya
Kedai Sate Jakarta 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 ulasan 04
Kedai sate Tangsel 1.K 1.K 1.K 1.K 1.K 1.K ulasan 03
Warung Sate Sanur 987 987 987 987 987 987 ulasan 04
Gerai Sate khas Kabupaten Blora di indonesia
Sumber:[31]

Kota Barongan

Dijuluki Kota Barongan, karena Blora adalah kota yang paling gencar melestarikan seni budaya Barongan.[32][33]

Kota Samin

Dijuluki Kota Samin, karena kota ini merupakan ibu kota kabupaten yang masyarakatnya banyak terdapat masyarakat Samin, pusat kegiatannya berada di Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Blora.

Kota Kayu Jati

Dijuluki Kota Kayu Jati, karena Blora merupakan penghasil kayu jati terbesar se-pulau Jawa. Kayu jati dari Blora dikenal memiliki kualitas paling baik se-Indonesia,[34] bahkan kayu jati Blora juga dikenal di mancanegara.

Tokoh terkenal

Tokoh terkenal asal Kabupaten Blora adalah:

Tokoh kolosal

Tokoh politik

Tokoh selebriti

Tokoh olahraga

Referensi

  1. ^ "Kabupaten Blora Dalam Angka 2021" (pdf). www.blorakab.bps.go.id. hlm. 8, 68. Diakses tanggal 15 Juni 2021. 
  2. ^ "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 15 Juni 2021. 
  3. ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020". Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021. Diakses tanggal 4 Maret 2022. 
  4. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020". www.bps.go.id. Diakses tanggal 15 Juni 2021. 
  5. ^ a b c d e f Kusuma, Ratih (2009). "KAWASAN PERMUKIMAN SUKU SAMIN SEBAGAI OBJEK WISATA BUDAYA MINAT KHUSUS DI BLORA" (PDF). Universitas Muhammadiyah Surakarta: 3 & 4. 
  6. ^ "PESAREAN TIRTONATAN : PERISTIRAHATAN TERAKHIR PARA BUPATI BLORA | BLORANEWS". Diakses tanggal 2020-10-02. 
  7. ^ Putri, Arum Sutrisni (2020-03-05). Putri, Arum Sutrisni, ed. "Perkembangan Politik Kerajaan Demak Masa Sultan Trenggono". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-10-02. 
  8. ^ "Materi Kerajaan Pajang". Kelas IPS. 2020-08-08. Diakses tanggal 2020-10-02. 
  9. ^ "Student Blog Universitas Muhammadiyah Malang – Layanan Blog Universitas Muhammadiyah Malang" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-02. [pranala nonaktif permanen]
  10. ^ a b c d e f g h i j k l "Gambaran Umum - Website Pemerintah Kab Blora". www.blorakab.go.id. Diakses tanggal 2020-10-02.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama ":0" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  11. ^ a b c "BAB II GAMBARAN UMUM" (PDF). Universitas Diponegoro: 1. 
  12. ^ "Blora, Jawa Tengah, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 25 Mei 2022. 
  13. ^ "Curah Hujan Kabupaten Blora – ZOM 133, 147, dan 148" (PDF). BMKG. hlm. 58. Diakses tanggal 25 Mei 2022. 
  14. ^ "BLORA, INDONESIA". Weatherbase. Diakses tanggal 25 Mei 2022. 
  15. ^ "Dr. Ir. Ihwan Sudrajat MM Dipercaya Gubernur Jateng Untuk Memimpin Blora". Dr. Ir. Ihwan Sudrajat MM Dipercaya Gubernur Jateng Untuk Memimpin Blora. Diakses tanggal 2020-10-01. 
  16. ^ "Kabupaten Blora Dalam Angka 2013". Badan Pusat Statistik Kabupaten Blora. 28-11-2013. Diakses tanggal 29-03-2023. 
  17. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Blora 2014-2019
  18. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Blora 2019-2024
  19. ^ PENETAPAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BLORA DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2024
  20. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  21. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  22. ^ Kode Pos Kabupaten Blora
  23. ^ "RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2005 - 2025". 2011. Diakses tanggal 2020-10-01. 
  24. ^ Enam, Liputan (2019-11-29). Mahbub, Harun, ed. "Inovasi Produk Kayu Jati Blora Melawan Produk Jepara". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-10-01. 
  25. ^ Adirin, Ahmad (2019-08-13). Hida, Ramdania El, ed. "Menyusuri Sejarah Industri Minyak Bumi di Blora". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-10-01. 
  26. ^ "ExxonMobil Will Not Receive Extension for Cepu Contract". www.rigzone.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-01. 
  27. ^ "ExxonMobil and Pertamina Sign Joint Operating Agreement for Cepu Block". www.businesswire.com (dalam bahasa Inggris). 2006-03-15. Diakses tanggal 2020-10-01. 
  28. ^ Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) [1]Diarsipkan 2011-05-05 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-05-05 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-05-05 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-05-05 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-05-05 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-05-05 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-05-05 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-05-05 di Wayback Machine. Wilayah Kabupaten Blora (2010/2011)
  29. ^ Rudi (2019-10-11). "11 Tempat Wisata Blora, Berbagai Keindahan Di Kota Sate". NativeIndonesia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-01. 
  30. ^ (Agave), Sunarto, A. T. (2016). Perancangan Buku Fotografi Esai Sate Ayam Blora, Jawa Tengah. Petra Christian University. OCLC 999342404. 
  31. ^ Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) [2]Diarsipkan 2011-05-05 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-05-05 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-05-05 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-05-05 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-05-05 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-05-05 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-05-05 di Wayback Machine. Diarsipkan 2011-05-05 di Wayback Machine. Wilayah Kabupaten Blora (2010/2011)
  32. ^ Redaksi (2019-11-09). "Festival Barongan Blora V Dipadati Pengunjung". SUARA BARU | Portal Berita Masa Kini. Diakses tanggal 2020-10-01. 
  33. ^ developer, mediaindonesia com (2019-09-05). "Blora Bertekad Jadi Kota Barongan". Media Indonesia. Diakses tanggal 2020-10-01. 
  34. ^ "3 Daerah Penghasil Kayu Jati Terbesar di Indonesia". inspiring.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-01. 

Pranala luar