Pramono Edhie Wibowo: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak perlu Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 41: | Baris 41: | ||
|mother = Sunarti Sri Hadiyah |
|mother = Sunarti Sri Hadiyah |
||
|spouse = Ny. Kiki Gayatri Soepono |
|spouse = Ny. Kiki Gayatri Soepono |
||
|relatives = {{bulleted list|[[Susilo Bambang Yudhoyono|Jenderal TNI (HOR) Susilo Bambang Yudhoyono]] (ipar)|[[Kristiani Herawati]] (kakak)|[[Hartanto Edhie Wibowo]] (adik |
|relatives = {{bulleted list|[[Susilo Bambang Yudhoyono|Jenderal TNI (HOR) Susilo Bambang Yudhoyono]] (ipar)|[[Kristiani Herawati]] (kakak)|[[Hartanto Edhie Wibowo]] (adik)}} |
||
|children = {{bulleted list|[[Ayu Ratna Pratiwi]]|[[Yusuf Putra Pramono]]}} |
|children = {{bulleted list|[[Ayu Ratna Pratiwi]]|[[Yusuf Putra Pramono]]}} |
||
|residence = |
|residence = |
Revisi per 10 Mei 2023 08.21
Jenderal TNI (Purn.) Pramono Edhie Wibowo (5 Mei 1955 – 13 Juni 2020) adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor: 40/TNI/2011, menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.[1] Ketika itu, pengangkatannya sebagai KSAD menuai protes dari berbagai kalangan seperti KontraS yang menganggap bahwa terdapat unsur nepotisme karena Pramono Edhie merupakan ipar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri.[2]
Sebelumnya, Pramono pernah menjabat sebagai Panglima Kostrad dan pada tahun 2009 juga pernah menjabat sebagai Pangdam III Siliwangi.[3][4] Ayahnya, Letjen TNI (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo, juga merupakan mantan Komandan RPKAD yang turut andil dalam penumpasan pemberontakan G 30 S/PKI.
Pada Mei 2013, karena ia telah memasuki masa pensiun, posisinya sebagai KSAD digantikan oleh Letjen TNI Moeldoko. Ia meninggal dunia di Rumah Sakit Cimacan, Kabupaten Cianjur, pada 13 Juni 2020 karena serangan jantung.[5]
Karier militer
Dengan latar belakang keluarga yang juga berasal dari militer, perjalanan karier militer Pramono Edhie Wibowo terbilang cukup bersinar. Sebagai lulusan Akademi Militer pada tahun 1980, Pramono Edhie ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha. Setelah menjadi perwira Operasi Grup I Kopassandha pada tahun 1981, pada tahun 1984 Pramono ditunjuk sebagai Komandan Kompi 112/11 grup I Kopassandha. Pada tahun 1995, Pramono menempuh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad). Satu tahun kemudian, Pramono menjabat sebagai Perwira Intel Operasi grup I Kopassus. Bernaung dalam tenda Kopassus, Pramono kemudian menjabat sebagai wakil komandan Grup 1/Kopassus pada tahun 1996, dan terpilih menjadi Komandan Grup 1/Kopassus dua tahun kemudian.[6]
Setelah reformasi bergulir, karier Pramono terus berkembang. Apalagi saat Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Presiden menggantikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Pramono terpilih menjadi Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001. Pada tahun yang sama, Pramono menempuh Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI), dan kemudian menjabat sebagai Perwira Tinggi Staf Ahli Bidang Ekonomi Sesko TNI 2004. Karier Pramono terus meningkat, sehingga dia menjadi Wakil Danjen Kopassus pada 2005, Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro pada tahun 2007, dan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD pada tahun 2008 hingga tahun 2009. Pada tahun 2009, Pramono menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi serta ditunjuk menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad) pada tahun 2010.[6]
Pada tahun 2011, Pramono dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat menggantikan Jenderal TNI George Toisutta. Inilah puncak karier Pramono Edhie sebelum akhirnya pensiun secara resmi dari militer pada Mei 2013.[6]
Riwayat pendidikan
- Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) (1980)
- Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri
- Pendidikan PARA
- Sekolah Dasar Pasukan Udara (1981)
- Komando
- Pendidikan Free Fall
- Airborne (1987)
- Kursus Dasar Perwira Intelijen
- Pendidikan Lanjutan Perwira I
- Pendidikan Lanjutan Perwira II (1990)
- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (1995)
- Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) (2001)
- Lemhannas RI
Riwayat jabatan
- Letnan Dua s/d Kapten
- Danton 4 Kopassandha (1980)
- Danton 2/121/12 Grup I Kopassandha (1981—1982)
- Paops Denpur 11 Grup I Kopassandha (1984)
- Danki 112/12 Grup I Kopassandha (1985)
- Paops Intel Den 113/11 Grup I Kopassus (1988)
- Danden 2 Yon 11 Grup I Kopassus (1991)
- Kasi 2 Grup I Kopassus
- Dansen PARA Grup 3 Pusdikpassus (1994)
- Danyon 11 Grup I Kopassus (1995)
- Perwira Intel Operasi Grup I Kopassus (1996)
- Wakil Komandan Grup 1/Kopassus (1996–1998)
- Komandan Grup 1/Kopassus (1998–2001)
- Ajudan Presiden RI (2001)
- Dikreg Sesko TNI (2001)
- Pati Sahli Bid. Ekonomi Sesko TNI (2004–2005)
- Wakil Danjen Kopassus (2005–2007)
- Kasdam IV/Diponegoro (2007–2008)
- Danjen Kopassus (2008–2009)
- Pangdam III/Siliwangi (2009–2010)
- Panglima Kostrad (2010–2011)
- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2011–2013)
Karier politik
Setelah pensiun dari dunia militer, ia masuk ke dunia politik, bergabung dengan Partai Demokrat dan menjadi salah satu anggota Dewan Pembina partai sejak Juni 2013.[7] Pramono Edhie Wibowo juga menjadi salah satu kandidat peserta Konvensi Capres Partai Demokrat bersama 10 orang kandidat lainnya.[6] Kesepuluh peserta konvensi lainnya adalah Hayono Isman, Marzuki Alie, dan Sinyo Harry Sarundajang yang merupakan kader partai. Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Gita Wirjawan, Irman Gusman dan Endriartono Sutarto yang berasal dari luar partai. Ia dan Endriartono merupakan peserta yang berasal dari latar belakang militer.
Pada 16 Mei 2014, Partai Demokrat mengumumkan hasil Konvensi Capres, Pramono Edhie Wibowo menempati posisi kedua setelah Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan.[8]
Meninggal Dunia
Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia pada 13 Juni 2020 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat akibat serangan jantung saat berlibur.[9][10] Jenazah Pramono Edhie Wibowo dimakamkan pada 14 Juni 2020 pukul 14.00 WIB di TMP Kalibata.[11][12][13]
Penghargaan
Tanda Jasa dan Brevet
Dada kanan | Dada kiri | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Bibliografi
- Dinas Sejarah TNI AD (2015), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Jejak Langkah Seorang Prajurit Komando, I
Rujukan
- ^ "Presiden Lantik Pramono Edhie Wibowo Sebagai KSAD". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-02. Diakses tanggal 2013-11-23.
- ^ KontraS: Ipar SBY Jadi KSAD, Nuansa Nepotisme Dominan Diarsipkan 2011-07-03 di Wayback Machine. Detik.com 30 Juni 2011, diakses 23 November 2013
- ^ http://www.harianberita.com Pramono Edhie Wibowo Diarsipkan 2010-10-03 di Wayback Machine. (diakses pada 2 Oktober 2010)
- ^ http://www.antaranews.com KSAD: Mayjen TNI Pramono Pantas Jabat Pangkostrad (diakses pada 2 Oktober 2010)
- ^ "Eks KSAD Pramono Edhie Wibowo Meninggal Akibat Serangan Jantung". detikcom.
- ^ a b c d "Jalan Politik Pramono Edhie Wibowo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-03. Diakses tanggal 2013-11-01.
- ^ Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo, Prajurit Sejati yang Demokratis Diarsipkan 2013-10-29 di Wayback Machine. Situs resmi Partai Demokrat, diakses 26 Oktober 2013
- ^ Artikel:"Ini Hasil Lengkap Survei Elektabilitas Peserta Konvensi Demokrat" di Kompas.com
- ^ "Mantan Kasad, Jenderal TNI Purn Pramono Edhie Wibowo Tutup Usia" Portal Komando. Diakses 13 Juni 2020
- ^ Mantan KSAD Jenderal Purn Pramono Edhie Wibowo Meninggal Dunia, Ini Profilnya Warta Kota.Tribun News. Diakses 13 Juni 2020
- ^ "Begini Suasana TMP Kalibata Jelang Pemakaman Pramono Edhie Wibowo" Detik. Diakses 14 Juni 2020
- ^ "Jenazah Edhie Wibowo Dimakamkan di TMP Kalibata Pukul 14.00 WIB" IDN Times. Diakses 14 Juni 2020
- ^ "Mantan Kasad, Jenderal TNI Purn Pramono Edhie Wibowo Tutup Usia" kostrad.mil.id. Diakses 17 Juni 2020
- ^ Penerima Tanda Kehormatan RI dalam Rangka HUT-68 Tentara Nasional Indonesia (PDF). Diakses tanggal 24 Februari 2022.
- ^ "10 Perwira Tinggi TNI Terima Bintang Dharma". tni.mil.id. 1 Oktober 2011. Diakses tanggal 24 Februari 2022.
- ^ "Belasan Jenderal Dapat Bintang Tanda Kehormatan". Kompasiana. 8 Februari 2012. Diakses tanggal 24 Februari 2022.
- ^ a b Penerima Tanda Kehormatan Bintang Angkatan Kelas Utama Tahun 2012 (PDF). Diakses tanggal 24 Februari 2022.
- ^ Poerwanto, Djoko, ed. (5 Juni 2012). "Jenderal Pramono Edhie terima penghargaan Bintang Bhayangkara". Merdeka.com. Diakses tanggal 24 Februari 2022.
- ^ "Chief of Staff of the Indonesian Army Receives Prestigious Military Award". Mindef Singapore. 12 Maret 2012. Diakses tanggal 24 Februari 2022.
Pranala luar
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: George Toisutta |
Kepala Staf TNI Angkatan Darat 2011—2013 |
Diteruskan oleh: Moeldoko |
Didahului oleh: Burhanudin Amin |
Pangkostrad 2010—2011 |
Diteruskan oleh: Azmyn Yusri Nasution |
Didahului oleh: Rasyid Qurnuen Aquary |
Pangdam Siliwangi 2009—2010 |
Diteruskan oleh: Moeldoko |
Didahului oleh: Soenarko |
Danjen Kopassus 2008—2009 |
Diteruskan oleh: Lodewijk Freidrich Paulus |
Didahului oleh: Djoko Setijono |
Ajudan Presiden RI (TNI-AD) 20 Oktober 2001—2004 |
Diteruskan oleh: Muhammad Munir |
- Kelahiran 1955
- Kematian 2020
- Meninggal usia 65
- Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
- Tokoh TNI
- Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat
- Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi
- Komandan Jenderal Kopassus
- Tokoh Kopassus
- Tokoh dari Magelang
- Tokoh Jawa Tengah
- Tokoh Jawa
- Susilo Bambang Yudhoyono
- Politikus Partai Demokrat
- Kematian akibat serangan jantung