Lompat ke isi

Lokomotif DD52: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Baris 51: Baris 51:


[[Kategori:Lokomotif]]
[[Kategori:Lokomotif]]
[[Kategori:Transportasi rel di Indonesia]]
[[Kategori:lokomotif uap di Indonesia]]


{{lokomotif-stub}}
{{lokomotif-stub}}

Revisi per 16 Mei 2023 03.14

Lokomotif DD52
Lokomotif DD52
SS1260 / DD5210
Data teknis
Sumber tenagauap
ProdusenWerkspoor, Belanda; Hanomag, Jerman; Hartmann, Jerman
Nomor seriDD52 / SS 1250
ModelDD52
Tanggal dibuat1923-1924
Jumlah dibuat10 unit
Spesifikasi roda
Notasi Whyte2-8-8-0
Susunan roda AAR1-D-D
Klasifikasi UIC(1D')D'
Dimensi
Lebar sepur1.067 mm
Diameter roda1102 mm
Panjang20.737 mm
Lebar2.670 mm
Tinggi maksimum3.800 mm
Berat
Berat kosong101 ton
Berat siap135 ton
Bahan bakar
Jenis bahan bakarKayu jati, Batubara, Minyak residu
Sistem mesin
Tekanan ketel uap1.25 MPa
Ukuran silinder700 mm x 610 mm (depan), 450 mm x 610 mm (belakang)
Kinerja
Kecepatan maksimum50 km/h
Daya mesin1.4 MW
Jari-jari lengkung terkecil170 m
Lain-lain
Rem keretaRem Tangan, Rem Vakum
Jenis suling/klakson lokomotifALCO Nathan 5 Chime


Lokomotif DD 52 adalah Lokomotif Uap mallet artikulasi terbesar di Indonesia dengan susunan roda 2-8-8-0 yang dibeli oleh Staatsspoorwegen. Lokomotif ini Diproduksi oleh Werkspoor Belanda, Hanomag dan Hartmann Jerman,

Sejarah

Lokomotif ini didatangkan dari pabrik Hartmann dan Hanomag di Jerman serta Werkspoor di Belanda pada tahun 1923, mulai berdinas sejak 1924, setelah lokomotif DD50 dan lokomotif DD 51. Berbeda dengan kedua pendahulunya yang dibuat di pabrik ALCO di Amerika Serikat, lokomotif DD52 dibuat di Eropa, tepatnya di Jerman dan Belanda. Keunggulan lokomotif ini dibandingkan dengan DD50 dan DD51 adalah kecepatan maksimalnya yang dapat mencapai 50 km/jam, di mana kedua lokomotif sebelumnya hanya mampu mencapai 40 km/jam.

Lokomotif DD 52 memiliki julukan "Si Gombar" dari masyarakat lokal Jawa Barat yang selalu dilewati oleh lokomotif ini. Dengan ukurannya yang besar dan tenaganya yang kuat, tugas utama DD52 adalah menarik kereta barang yang melintasi pegunungan Priangan. Walaupun begitu, lokomotif ini juga difungsikan sebagai penarik kereta penumpang.

Di akhir masanya, lokomotif ini melayani KA lokal Bandung-Cibatu. Alokasi lokomotif ini sendiri menyebar di beberapa Depo Lokomotif seperti Tasikmalaya, Purwakarta, dan Cibatu. Karier lokomotif ini berakhir pada tahun 1974 ketika angkutan barang di jalur Tasikmalaya - Cicalengka menurun. Sehingga menjalankan DD52 ini terlalu berlebihan untuk muatan yang tidak begitu berat. Apalagi kondisi kedua DD52 terakhir (no. 03 dan 08) ini sangatlah buruk.

Setelah dipensiunkan, seluruh unit lokomotif DD52 ini secara perlahan mulai disantap oleh algojo besi tua dan sekarang telah punah akibat dirucat, sehingga tidak ada satupun wujud peninggalannya yang dipreservasi di museum kereta api.[1] Hal ini sangatlah disayangkan mengingat pendahulunya yaitu DD 50 dan DD 51 juga bernasib sama, sehingga tidak tersisa lagi lokomotif uap bergandar DD di Indonesia.

Lihat pula

Daftar Referensi

  1. ^ Bagus Prayogo, Yoga; Yohanes Sapto, Prabowo; Radityo, Diaz (2017). Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher. hlm. 118. ISBN 978-602-0818-55-9.