Kalio: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
| alternate_name = Rendang basah |
| alternate_name = Rendang basah |
||
| course = Hidangan utama |
| course = Hidangan utama |
||
| country = |
| country = {{IDN}} |
||
| region = [[Sumatra Barat]] |
| region = [[Sumatra Barat]] |
||
| national_cuisine = |
| national_cuisine = |
Revisi per 18 Mei 2023 09.55
Kalio | |
---|---|
![]() Kalio | |
Nama lain | Rendang basah |
Sajian | Hidangan utama |
Tempat asal | ![]() |
Daerah | Sumatra Barat |
Suhu penyajian | panas atau suhu ruangan |
![]() ![]() |
Kalio adalah jenis rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan sebagian besar cairan santannya belum menguap. Kalio memiliki kuah cair yang cukup melimpah yang diperoleh dari santan matang yang sebagian telah berubah menjadi minyak pedas yang cukup berasa jika dikonsumsi dengan nasi putih. Banyak rendang yang disajikan di luar negeri sebenarnya lebih mirip dengan kalio atau rendang versi basah. Jika disimpan di suhu ruangan, kalio bertahan kurang dari seminggu.[1] Kalio biasanya berwarna cokelat muda keemasan, lebih pucat daripada rendang yang lebih kering.
Seperti juga rendang, isi kalio biasanya daging sapi, ayam, limpa, hati sapi atau jengkol. Hati, limpa, jengkol, dan kentang biasanya lebih banyak dimasak menjadi kalio karena sering hancur saat diaduk dan terlalu keras saat sudah menjadi rendang.
Lihat pula
Referensi
- ^ Lipoeto, Nur I; Agus, Zulkarnain; Oenzil, Fadil; Masrul, Mukhtar; Wattanapenpaiboon, Naiyana; Wahlqvist, Mark L (February 2001). "Contemporary Minangkabau food culture in West Sumatra, Indonesia". Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition. Blackwell Synergy. 10 (1): 10–16. doi:10.1046/j.1440-6047.2001.00201.x. PMID 11708602.