Lompat ke isi

Kereta api Kahuripan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20: Baris 20:
| pemberhentian = ''Lihatlah di bawah.''
| pemberhentian = ''Lihatlah di bawah.''
| end = [[Stasiun Blitar|Blitar]]
| end = [[Stasiun Blitar|Blitar]]
| jarak = 968 km
| jarak = 700 km
| waktutempuh = 13 jam 52 menit<ref>{{cite book|url=https://djka.dephub.go.id/uploads/202305/KP-DJKA_67_TAHUN_2023_GAPEKA_JAWA_2023.pdf|title=Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023|publisher=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]|date=14 April 2023|accessdate=12 Mei 2023|location=[[Jakarta]]}}</ref>
| waktutempuh = 15 jam 50 menit
| frekuensi = Sekali pergi pulang sehari
| frekuensi = Sekali pergi pulang sehari
| nomor = 237-238
| nomor = 237-238

Revisi per 7 Juni 2023 11.38

Kereta Api Kahuripan
Kereta Api Kahuripan saat melintas di Jembatan Gembongan, Kulon Progo, Yogyakarta
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Mulai beroperasi26 Juli 1995
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian1.300 penumpang per bulan[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalBandung Kiaracondong
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirBlitar
Jarak tempuh700 km
Waktu tempuh rerata13 jam 52 menit[1]
Frekuensi perjalananSekali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEkonomi
Pengaturan tempat duduk106 tempat duduk disusun 3-2
kursi saling berhadapan dan tidak bisa direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai dan lapisan laminasi isolator panas
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, dan peredam suara
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional50 s.d. 90 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal237-238

Kereta Api Kahuripan adalah layanan kereta api penumpang kelas ekonomi yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) yang melayani rute KiaracondongBlitar dan sebaliknya melalui lintas selatan Jawa.

Awal Pengoperasian

Kereta ini beroperasi tanggal 26 Juli 1995 Pada awalnya kereta api ini memiliki rute Kediri-Pasarsenen via Kiaracondong namun kereta ini mengalami diperpendek rute sampai Stasiun Padalarang (dari Stasiun Pasar Senen), tetapi kereta ini mengalami diperpendek lagi sampai Stasiun Kiaracondong (dari Stasiun Padalarang) saat pemberlakuan Gapeka per 1 April 2013.[2] Saat diberlakukannya Gapeka per 1 April 2017 rutenya diperpanjang hingga Stasiun Blitar (dari Stasiun Kediri).[3]

Asal Usul

Nama "Kahuripan" diambil dari nama suatu kerajaan di Jawa Timur, Kerajaan Kahuripan, yang didirikan oleh Airlangga pada 1009—dibangun sebagai kelanjutan dari Kerajaan Medang yang runtuh pada 1006.[4]

Harga

Mulai 1 April 2016, tarif kereta api ini berkisar antara Rp80.000,00–Rp84.000,00 tergantung jarak yang ditempuh penumpang.

Perubahan Operasional

Sejak berlaku grafik perjalanan kereta api (GAPEKA 2019), Mulai 1 Desember 2019 Kereta api Kahuripan mengalami perpindahan operasional dari Daerah Operasi VII Madiun menjadi Daerah Operasi II Bandung, serta rangkaian keretanya dimutasi ke Depo Kereta Bandung (BD).

Insiden

Pada 25 Oktober 1995, kereta api Kahuripan—bersama Kereta api Galuh—anjlok di Trowek (sekitar Stasiun Cirahayu), Kadipaten, Tasikmalaya. Kejadian ini mengakibatkan rangkaian kereta masuk jurang serta dua buah lokomotif, CC 201 05 dan CC 201 75R, mengalami kerusakan parah dan harus menjalani perbaikan besar-besaran. Korban tewas dan luka-luka berada pada kereta yang masuk jurang.[5]

Pada tanggal 13 September 2022, pukul 00.50 WIB, kereta api Kahuripan yang ditarik CC 201 83 04 menabrak truk bermuatan pupuk, tepatnya di km 363+6/7 (200 m sebelah timur Stasiun Kawunganten). Menurut kronologi yang dituturkan Kasi Humas Polres Cilacap, truk tersebut akan mengirim pupuk ke Klaten. Namun nahas, sang pengemudi tidak menyadari bahwa kereta api akan melintas, sehingga truk pun tertabrak kereta api. Tidak ada korban jiwa, tetapi truk mengalami kerusakan dan korban hanya mengalami luka ringan di kepala.[6][7]

Lihat pula

Referensi

Pranala luar