Lompat ke isi

Setu Patok: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Referensi: clean up
Dasnusantara (bicara | kontrib)
+kategori DAS; +koordinat;
Baris 27: Baris 27:
| owner = [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]]<ref name="sinaro"/>
| owner = [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]]<ref name="sinaro"/>
| website =
| website =
|coordinates=6°47'04.9"S 108°34'06.7"E}}
}}
'''Setu Patok''' adalah sebuah [[waduk]] yang dibangun di [[Setupatok, Mundu, Cirebon]] untuk menampung air [[Sungai Cikaramat]]. Waduk ini awalnya dimanfaatkan untuk mengairi sawah dan kebun tebu seluas sekitar 20.000 hektar, tetapi dengan makin berkembangnya permukiman dan industri di [[Cirebon]], luas lahan pertanian yang diairi oleh waduk ini diperkirakan tinggal 1.900 hektar. Waduk ini juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air dari sejumlah pabrik gula milik [[Pabrik Gula Rajawali II]]. Selain itu, waduk ini juga dimanfaatkan sebagai sarana perikanan darat, sumber air bersih, dan obyek wisata. Sebelum dibangun, lokasi waduk ini adalah sebuah [[lubuk|''leuwi'']] yang menjadi tempat istirahat bagi [[Kesultanan Cirebon]] saat sedang berburu [[rusa]], [[harimau]], [[babi]], dan [[buaya]].<ref name="sinaro">{{cite book | last =Sinaro | first = Radhi | author-link = | title = Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) | publisher = Bentara Adhi Cipta | series = | volume = | edition = | date = 2007 | location = Tangerang Selatan | pages = | language = Indonesia | url = http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/ | doi = | id = | isbn = 978-979-3945-23-1 | mr = | zbl = | jfm =}}</ref>
'''Setu Patok''' adalah sebuah [[waduk]] yang dibangun di [[Setupatok, Mundu, Cirebon]] untuk menampung air [[Sungai Cikaramat]]. Waduk ini awalnya dimanfaatkan untuk mengairi sawah dan kebun tebu seluas sekitar 20.000 hektar, tetapi dengan makin berkembangnya permukiman dan industri di [[Cirebon]], luas lahan pertanian yang diairi oleh waduk ini diperkirakan tinggal 1.900 hektar. Waduk ini juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air dari sejumlah pabrik gula milik [[Pabrik Gula Rajawali II]]. Selain itu, waduk ini juga dimanfaatkan sebagai sarana perikanan darat, sumber air bersih, dan obyek wisata. Sebelum dibangun, lokasi waduk ini adalah sebuah [[lubuk|''leuwi'']] yang menjadi tempat istirahat bagi [[Kesultanan Cirebon]] saat sedang berburu [[rusa]], [[harimau]], [[babi]], dan [[buaya]].<ref name="sinaro">{{cite book | last =Sinaro | first = Radhi | author-link = | title = Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) | publisher = Bentara Adhi Cipta | series = | volume = | edition = | date = 2007 | location = Tangerang Selatan | pages = | language = Indonesia | url = http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/ | doi = | id = | isbn = 978-979-3945-23-1 | mr = | zbl = | jfm =}}</ref>


Baris 39: Baris 39:


{{Bendungan-stub}}
{{Bendungan-stub}}
[[Kategori:DAS Kenari]]

Revisi per 15 Agustus 2023 12.33

Setu Patok
LokasiSetupatok, Mundu, Cirebon, Jawa Barat
Koordinat6°47'04.9"S 108°34'06.7"E
KegunaanIrigasi
StatusBeroperasi
Mulai dibangun1921
Mulai dioperasikan1925
PemilikKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat[1]
KontraktorPemerintah Hindia Belanda
Bendungan dan saluran pelimpah
Tipe bendunganUrugan
Tinggi27,3 m
Panjang870 m
Volume bendungan216.500 m³
Ketinggian di puncak34,5 m
MembendungSungai Cikaramat
Jumlah pelimpah1
Tipe pelimpahAmbang lebar
Waduk
Kapasitas aktif12.000.000 m³
Kapasitas nonaktif2.000.000 m³
Luas tangkapan8,7 km2
Luas genangan175 hektar

Setu Patok adalah sebuah waduk yang dibangun di Setupatok, Mundu, Cirebon untuk menampung air Sungai Cikaramat. Waduk ini awalnya dimanfaatkan untuk mengairi sawah dan kebun tebu seluas sekitar 20.000 hektar, tetapi dengan makin berkembangnya permukiman dan industri di Cirebon, luas lahan pertanian yang diairi oleh waduk ini diperkirakan tinggal 1.900 hektar. Waduk ini juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air dari sejumlah pabrik gula milik Pabrik Gula Rajawali II. Selain itu, waduk ini juga dimanfaatkan sebagai sarana perikanan darat, sumber air bersih, dan obyek wisata. Sebelum dibangun, lokasi waduk ini adalah sebuah leuwi yang menjadi tempat istirahat bagi Kesultanan Cirebon saat sedang berburu rusa, harimau, babi, dan buaya.[1]

Referensi

  1. ^ a b Sinaro, Radhi (2007). Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) (dalam bahasa Indonesia). Tangerang Selatan: Bentara Adhi Cipta. ISBN 978-979-3945-23-1.