Asam kandis: Perbedaan antara revisi
k →Referensi: pembersihan kosmetika dasar |
k Sumatera |
||
Baris 19: | Baris 19: | ||
'''Asam kandis''' (''Garcinia xanthochymus'') termasuk golongan [[pohon]] yang daunnya selalu hijau (''evergreen'') dalam arti tidak menggugurkan daunnya di musim gugur. Pohon yang tingginya berkisar antara 15m - 30m dan berasal dari [[India]] ini masih sekerabat dengan [[manggis]] serta [[asam gelugur]]. |
'''Asam kandis''' (''Garcinia xanthochymus'') termasuk golongan [[pohon]] yang daunnya selalu hijau (''evergreen'') dalam arti tidak menggugurkan daunnya di musim gugur. Pohon yang tingginya berkisar antara 15m - 30m dan berasal dari [[India]] ini masih sekerabat dengan [[manggis]] serta [[asam gelugur]]. |
||
[[Tajuk]]nya berbentuk seperti piramid, dengan batang utama tegak dan cabang-cabangnya tumbuh mendatar. Seperti pohon [[manggis]], kulit batang pohon asam kandis berwarna hitam keabuan, bergetah kuning atau kuning kecokelatan. Daunnya lanset memanjang, sempit, hijau tua, panjangnya 12–24 cm. Buahnya agak membulat, meruncing, dengan diameter mencapai 9 cm, berwarna jingga pucat atau kuning pekat. Tetapi varietas yang tumbuh di pulau Sumatra terutama [[sumatera selatan| |
[[Tajuk]]nya berbentuk seperti piramid, dengan batang utama tegak dan cabang-cabangnya tumbuh mendatar. Seperti pohon [[manggis]], kulit batang pohon asam kandis berwarna hitam keabuan, bergetah kuning atau kuning kecokelatan. Daunnya lanset memanjang, sempit, hijau tua, panjangnya 12–24 cm. Buahnya agak membulat, meruncing, dengan diameter mencapai 9 cm, berwarna jingga pucat atau kuning pekat. Tetapi varietas yang tumbuh di pulau Sumatra terutama [[sumatera selatan|Sumatera Selatan]] menghasilkan buah berbentuk bulat dengan ujung buah cekung ke dalam, warna buah matang kuning kecokelatan, sedikit bergetah berwarna kuning hingga kuning kecokelatan. Buah yang masih muda berwarna hijau muda. Buah terdiri dari kulit buah dan 4 hingga 5 biji yang masing-masing di selimuti daging buah. |
||
Tumbuhan ini menyukai naungan dan suasana lembap. Pembungaan biasanya setelah masa kering yang cukup panjang (minimal tiga bulan) dan bisa berbunga dua kali setahun. |
Tumbuhan ini menyukai naungan dan suasana lembap. Pembungaan biasanya setelah masa kering yang cukup panjang (minimal tiga bulan) dan bisa berbunga dua kali setahun. |
Revisi per 29 September 2023 01.31
Asam kandis | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Divisi: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | G. xanthochymus
|
Nama binomial | |
Garcinia xanthochymus | |
Sinonim | |
|
Asam kandis (Garcinia xanthochymus) termasuk golongan pohon yang daunnya selalu hijau (evergreen) dalam arti tidak menggugurkan daunnya di musim gugur. Pohon yang tingginya berkisar antara 15m - 30m dan berasal dari India ini masih sekerabat dengan manggis serta asam gelugur.
Tajuknya berbentuk seperti piramid, dengan batang utama tegak dan cabang-cabangnya tumbuh mendatar. Seperti pohon manggis, kulit batang pohon asam kandis berwarna hitam keabuan, bergetah kuning atau kuning kecokelatan. Daunnya lanset memanjang, sempit, hijau tua, panjangnya 12–24 cm. Buahnya agak membulat, meruncing, dengan diameter mencapai 9 cm, berwarna jingga pucat atau kuning pekat. Tetapi varietas yang tumbuh di pulau Sumatra terutama Sumatera Selatan menghasilkan buah berbentuk bulat dengan ujung buah cekung ke dalam, warna buah matang kuning kecokelatan, sedikit bergetah berwarna kuning hingga kuning kecokelatan. Buah yang masih muda berwarna hijau muda. Buah terdiri dari kulit buah dan 4 hingga 5 biji yang masing-masing di selimuti daging buah.
Tumbuhan ini menyukai naungan dan suasana lembap. Pembungaan biasanya setelah masa kering yang cukup panjang (minimal tiga bulan) dan bisa berbunga dua kali setahun.
Pengolahan buah menjadi asam kandis, menurut pengalaman penulis adalah dengan cara berikut: buah yang sudah matang diiris tipis-tipis, lalu dijemur di terik matahari selama beberapa hari sampai kering. Buah asam kandis tahan disimpan bertahun-tahun. Buah asam kandis yang baik adalah yang berwarna merah kecokelatan. Buah asam kandis yang sudah berwarna hitam menunjukan proses pengeringan yang tak sempurna: masih lembap tetapi sudah disimpan.
Asam kandis dimanfaatkan buahnya. Rasa buahnya masam sedangkan rasa kulit buah kelat. Buah asam kandis yang sudah dikeringkan umumnya dijadikan bumbu dapur, selai, campuran kari. Buah segarnya dapat dibuat acar. Asam kandis banyak dipakai dalam masakan dari Sumatra, seperti rendang, pindang ikan, dan pindang daging. Varietas asam kandis yang lain adalah kokam, bumbu yang dihasilkan dari tumbuhan sekerabat (G. indica). Pemanfaatan lainnya adalah sebagai sumber bahan pewarna.
Referensi
- Data FAO Diarsipkan 2019-05-31 di Wayback Machine.
- Gambar