Mandat Pasifik Selatan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Mengembalikan suntingan oleh 140.213.126.220 (bicara) ke revisi terakhir oleh InternetArchiveBot Tag: Pengembalian |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
| native_name = {{nobold|南洋庁}} |
| native_name = {{nobold|南洋庁}} |
||
| common_name = South Seas Mandate |
| common_name = South Seas Mandate |
||
| status = |
| status = Mandat Kekaisaran Jepang |
||
| empire = |
| empire = |
||
| p1 = Nugini Jerman |
| p1 = Nugini Jerman |
Revisi per 15 November 2023 11.22
Mandat Pasifik Selatan 南洋庁 | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1919–1947 | |||||||||||
Peta National Geographic tahun 1921: wilayah ini disebut sebagai "Mandat Kekaisaran Jepang" | |||||||||||
Status | Mandat Kekaisaran Jepang | ||||||||||
Ibu kota | Koror | ||||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Jepang (resmi) bahasa-bahasa Austronesia | ||||||||||
Kaisar | |||||||||||
• 1919–1926 | Taishō (Yoshihito) | ||||||||||
• 1926–1947 | Shōwa (Hirohito) | ||||||||||
Gubernur | |||||||||||
• 1919–1923 (pertama) | Toshiro Tezuka | ||||||||||
• 1943–1946 (terakhir) | Boshirō Hosogaya | ||||||||||
Era Sejarah | Kekaisaran Jepang | ||||||||||
28 Juni 1919 | |||||||||||
18 Juli 1947 | |||||||||||
Mata uang | Yen, Pound Oseania | ||||||||||
| |||||||||||
Sekarang bagian dari | Palau Kepulauan Marshall Federasi Mikronesia Kepulauan Mariana Utara | ||||||||||
Mandat Pasifik Selatan, atau Mandat Laut Selatan,[1] adalah mandat Liga Bangsa-Bangsa di beberapa wilayah Kepulauan Pasifik sebelah selatan dan tenggara Kepulauan Jepang, yang diberikan kepada Kekaisaran Jepang oleh Liga Bangsa-Bangsa setelah Perang Dunia I. Mandat tersebut terdiri dari pulau-pulau di utara Samudra Pasifik yang sebelumnya menjadi bagian dari Nugini Jerman, sampai mereka diduduki oleh Jepang selama Perang Dunia I. Kekaisaran Jepang memerintah pulau-pulau tersebut di bawah mandat sebagai bagian dari Imperium kolonial Jepang hingga Perang Dunia II, ketika Amerika Serikat merebut pulau-pulau tersebut. Pulau-pulau tersebut kemudian menjadi bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa - didirikan Wilayah Perwalian Kepulauan Pasifik yang diperintah oleh Amerika Serikat. Kepulauan ini sekarang menjadi bagian dari Palau, Kepulauan Mariana Utara, Negara Federasi Mikronesia, dan Kepulauan Marshall. [2]
Di Jepang, wilayah ini dikenal sebagai " 'mandat Jepang untuk Kepulauan Laut Selatan' " (日本 委任 統治 領 南洋 群島 , Nihon Inin Tōchi-ryō Nan'yō Guntō) dan diperintah oleh 'Pemerintahan Nan'yō' (南洋 廳 , Nan'yō Chō).
Lihat pula
Catatan
- ^ Hall, H. Duncan. Mandat, Dependensi, dan Perwalian (1948), halaman 307
- ^ Ponsonby-Fane 1962, hlm. 346 -353.
Referensi
- Beasley, W.G. (1991). Japanese Imperialism 1894-1945. London: Oxford University Press. ISBN 0-19-822168-1.
- Nish, Ian (1991). Japanese Foreign Policy in the Interwar Period. Praeger Publishers. ISBN 0-275-94791-2.
- Howe, Christopher (1999). The Origins of Japanese Trade Supremacy: Development and Technology in Asia from 1540 to the Pacific War. University Of Chicago Press. ISBN 0-226-35486-5.
- Peattie, Mark (1988). Nan'Yo: The Rise and Fall of the Japanese in Micronesia, 1885-1945 (Pacific Islands Monograph Series). University of Hawaii Press. ISBN 0-8248-1480-0.
- Peattie, Mark (1992). Nan'Yo: The Rise and Fall of the Japanese in Micronesia, 1885-1945 (Pacific Islands Monograph Series). University of Hawaii Press. ISBN 0-8248-1480-0.
Bacaan tambahan
- Annual report to the League of Nations on the administration of the South Sea islands under Japanese Mandate. [Tokyo]: Japanese Government. (Years 1921 to 1938)
- Arnold, Bruce Makoto. “Conflicted Childhoods in the South Seas: The Failure of Racial Assimilation in the Nan’yo”. The Tufts Historical Review Vol 4, No. 11 (Spring 2011) [1]
- Herbert Rittlinger, "Der Masslose Ozean", Stuttgart, Germany, 1939
- Cressey George B. "Asia's Lands and Peoples", X Chapter: "Natural Basis of Japan" (P.196-285), section "South Seas" (p. 276-277).,1946
- Sion, Jules. "Asie des Moussons", Paris Librarie Armand Colin, (1928) I, 189-266, Chapter X "The Nature of Japan", section XIII "Japanese Colonial Empire" (p. 294-324), and section IV "Formosa and Southern Islands" (p. 314-320)
- Book "Asia", Chapter X "Japanese Empire" (p. 633-716), section "The Japanese islands in South Seas".
- Childress, David Hatcher,"The Lost City of Lemuria & The Pacific", 1988. Chapter 10 "The Pohnpei Island, in finding of sunken city"(p. 204-229)
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan