Ceketeng Robayan: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Added {{Merge to}} tag |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 24: | Baris 24: | ||
'''Ceketeng Robayan''' adalah sebuah Pintu Gerbang [[Paduraksa]] yang biasanya di bangun pada pintu masuk ke area yang dianggap suci atau inti. |
'''Ceketeng Robayan''' adalah sebuah Pintu Gerbang [[Paduraksa]] yang biasanya di bangun pada pintu masuk ke area yang dianggap suci atau inti. |
||
== |
==Sejarah== |
||
Ceketeng Robayan dibangun sebelum penjajahan Belanda, karena pembuat bangunan ini seorang tokoh yang berasal Majapahit yang hendak ke Demak. Namun Beliau menetap di daerah sekarang di sebut Robayan. Beliau mendirikan Rumah dan surau untuk mengajar agama dan depan dibangun ceketeng. |
|||
Ceketeng Robayan merupakan Pintu gerbang [[Paduraksa]] yang bagian atasnya berbentuk menyerupai gunung dan sayap, hal tersebut terdapat kaitannya dengan Mitologi [[Hindu]] bahwa gunung memiliki sayap. |
|||
⚫ | |||
Gunung dalam mitologi Hindu mempunyai sayap. Pintu gerbang paduraksa juga melambangkan gunung, |
|||
Ceketeng Robayan berusia lebih 200 tahun maka ceketeng Robayan layak menjadi sebuah cagar budaya. |
|||
itulah sebabnya pada paduraksa bersayap. Selain itu makna sayap dalam mitologi hindu juga mengartikan '''pelepasan''', sehingga dalam Ceketeng Robayan yang bersayap ini dapat pula diartikan sebagai '''siapapun yang memasuki area [[Masjid|masjid]] maka harus melepaskan dirinya dari urusan [[Dunya|duniawi]]'''. |
|||
== Mitos == |
|||
Ada [[mitos]] tentang Ceketeng Robayan. Yaitu ketika jalan raya dan pembangunan parit di depannya ingin diperlebarkan. Gapura harus dibongkar, tetapi setelah diukur ulang tiba-tiba gapura seolah-olah bergeser, sehingga tidak menghalangi perlebaran jalan. |
|||
Bahkan ketika Ceketeng dicat ulang warga masyarakat Desa Robayan harus meminta izin kepada waliyullah Mbah Robaya, dengan cara sowan ke makam beliau. |
|||
⚫ | |||
Ceketeng Robayan yang terletak didepan Masjid Jami' Baiturrahman 1 Robayan sudah berusia ratusan tahun, Ceketeng tersebut memiliki corak arsitektur Islam-Hindu-Jawa. |
|||
Ceketeng Robayan sangat ''disakralkan'' bagi warga masyarakat Desa Robayan. Oleh karena itu masyarakat Robayan tidak berani dan tidak pernah membongkar maupun menghilangkan, bentuk Ceketeng Robayan. |
|||
Ceketeng Robayan masih asli hanya di plester dengan semen, karena dahulunya hanya batu-batu bata saja. Maka Gapura Robayan (Gapura Masjid Jami' Baiturrahman I Robayan) menjadi salah satu '''Cagar Budaya di Jepara'''. |
|||
Sesuai dalam UU RI Nomor 11 Tahun 2010<ref>{{Cite web |url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/2015/05/11/definisi-cagar-budaya-dan-permuseuman/ |title=Salinan arsip |access-date=2015-12-25 |archive-date=2015-12-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151225154233/http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/2015/05/11/definisi-cagar-budaya-dan-permuseuman/ |dead-url=yes }}</ref> juga dijelaskan tentang kriteria Cagar Budaya yaitu jika berusia 50 tahun atau lebih, mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 tahun, memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, kebudayaan, dan memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa. |
|||
== Catatan kaki == |
== Catatan kaki == |
Revisi per 6 Desember 2023 22.54
Ceketeng Mbah Robaya | |
---|---|
Berkas:Gapura Robayan sebelum renovasi ke4 masjid robayan.jpg Ceketeng buatan waliyullah Mbah Robaya | |
Informasi umum | |
Gaya arsitektur | paduraksa |
Kota | Kalinyamatan, Robayan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. |
Negara | Indonesia |
Ceketeng Robayan adalah sebuah Pintu Gerbang Paduraksa yang biasanya di bangun pada pintu masuk ke area yang dianggap suci atau inti.
Sejarah
Ceketeng Robayan dibangun sebelum penjajahan Belanda, karena pembuat bangunan ini seorang tokoh yang berasal Majapahit yang hendak ke Demak. Namun Beliau menetap di daerah sekarang di sebut Robayan. Beliau mendirikan Rumah dan surau untuk mengajar agama dan depan dibangun ceketeng.
Cagar budaya
Ceketeng Robayan berusia lebih 200 tahun maka ceketeng Robayan layak menjadi sebuah cagar budaya.
Catatan kaki
Pranala luar
- (Indonesia) Sejarah Gapura Masjid Robayan
- (Indonesia) Situs Budaya Masjid Robayan
- (Indonesia) Foto Ceketeng Robayan Foto Gapura Masjid Robayan