Lompat ke isi

Ceketeng Robayan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Added {{Merge to}} tag
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 24: Baris 24:
'''Ceketeng Robayan''' adalah sebuah Pintu Gerbang [[Paduraksa]] yang biasanya di bangun pada pintu masuk ke area yang dianggap suci atau inti.
'''Ceketeng Robayan''' adalah sebuah Pintu Gerbang [[Paduraksa]] yang biasanya di bangun pada pintu masuk ke area yang dianggap suci atau inti.


== Mitologi ==
==Sejarah==
Ceketeng Robayan dibangun sebelum penjajahan Belanda, karena pembuat bangunan ini seorang tokoh yang berasal Majapahit yang hendak ke Demak. Namun Beliau menetap di daerah sekarang di sebut Robayan. Beliau mendirikan Rumah dan surau untuk mengajar agama dan depan dibangun ceketeng.
Ceketeng Robayan merupakan Pintu gerbang [[Paduraksa]] yang bagian atasnya berbentuk menyerupai gunung dan sayap, hal tersebut terdapat kaitannya dengan Mitologi [[Hindu]] bahwa gunung memiliki sayap.


== Cagar budaya==
Gunung dalam mitologi Hindu mempunyai sayap. Pintu gerbang paduraksa juga melambangkan gunung,
Ceketeng Robayan berusia lebih 200 tahun maka ceketeng Robayan layak menjadi sebuah cagar budaya.
itulah sebabnya pada paduraksa bersayap. Selain itu makna sayap dalam mitologi hindu juga mengartikan '''pelepasan''', sehingga dalam Ceketeng Robayan yang bersayap ini dapat pula diartikan sebagai '''siapapun yang memasuki area [[Masjid|masjid]] maka harus melepaskan dirinya dari urusan [[Dunya|duniawi]]'''.


== Mitos ==
Ada [[mitos]] tentang Ceketeng Robayan. Yaitu ketika jalan raya dan pembangunan parit di depannya ingin diperlebarkan. Gapura harus dibongkar, tetapi setelah diukur ulang tiba-tiba gapura seolah-olah bergeser, sehingga tidak menghalangi perlebaran jalan.


Bahkan ketika Ceketeng dicat ulang warga masyarakat Desa Robayan harus meminta izin kepada waliyullah Mbah Robaya, dengan cara sowan ke makam beliau.

== Cagar Budaya ==
Ceketeng Robayan yang terletak didepan Masjid Jami' Baiturrahman 1 Robayan sudah berusia ratusan tahun, Ceketeng tersebut memiliki corak arsitektur Islam-Hindu-Jawa.

Ceketeng Robayan sangat ''disakralkan'' bagi warga masyarakat Desa Robayan. Oleh karena itu masyarakat Robayan tidak berani dan tidak pernah membongkar maupun menghilangkan, bentuk Ceketeng Robayan.

Ceketeng Robayan masih asli hanya di plester dengan semen, karena dahulunya hanya batu-batu bata saja. Maka Gapura Robayan (Gapura Masjid Jami' Baiturrahman I Robayan) menjadi salah satu '''Cagar Budaya di Jepara'''.

Sesuai dalam UU RI Nomor 11 Tahun 2010<ref>{{Cite web |url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/2015/05/11/definisi-cagar-budaya-dan-permuseuman/ |title=Salinan arsip |access-date=2015-12-25 |archive-date=2015-12-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151225154233/http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/2015/05/11/definisi-cagar-budaya-dan-permuseuman/ |dead-url=yes }}</ref> juga dijelaskan tentang kriteria Cagar Budaya yaitu jika berusia 50 tahun atau lebih, mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 tahun, memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, kebudayaan, dan memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa.


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==

Revisi per 6 Desember 2023 22.54

Ceketeng Mbah Robaya
Berkas:Gapura Robayan sebelum renovasi ke4 masjid robayan.jpg
Ceketeng buatan waliyullah Mbah Robaya
Informasi umum
Gaya arsitekturpaduraksa
KotaKalinyamatan, Robayan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
NegaraIndonesia

Ceketeng Robayan adalah sebuah Pintu Gerbang Paduraksa yang biasanya di bangun pada pintu masuk ke area yang dianggap suci atau inti.

Sejarah

Ceketeng Robayan dibangun sebelum penjajahan Belanda, karena pembuat bangunan ini seorang tokoh yang berasal Majapahit yang hendak ke Demak. Namun Beliau menetap di daerah sekarang di sebut Robayan. Beliau mendirikan Rumah dan surau untuk mengajar agama dan depan dibangun ceketeng.

Cagar budaya

Ceketeng Robayan berusia lebih 200 tahun maka ceketeng Robayan layak menjadi sebuah cagar budaya.


Catatan kaki

Pranala luar