Suku Melayu Serdang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 6: Baris 6:
|related={{hlist|[[Suku Melayu Deli|Melayu Deli]]|[[Suku Melayu Langkat|Melayu Langkat]]|[[Suku Batak Simalungun|Batak Simalungun]]}}
|related={{hlist|[[Suku Melayu Deli|Melayu Deli]]|[[Suku Melayu Langkat|Melayu Langkat]]|[[Suku Batak Simalungun|Batak Simalungun]]}}
}}
}}
'''Melayu Serdang''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]: ملايو سردڠ) adalah salah satu kelompok [[Kelompok etnik|etnis]] [[Suku Melayu-Indonesia|Melayu]] yang berasal dari bagian timur Kabupaten [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]] dan bagian barat Kabupaten [[Kabupaten Serdang Bedagai|Serdang Bedagai]]. Mayoritas masyarakat Melayu Serdang banyak yang bermukim di wilayah [[Tanjung Morawa, Deli Serdang|Tanjung Morawa]], [[Batang Kuis, Deli Serdang|Batang Kuis]], [[Lubuk Pakam, Deli Serdang|Lubuk Pakam]], [[Perbaungan, Serdang Bedagai|Perbaungan]], dan sekitarnya.<ref>{{Cite web|date=27 Mei 2022|title=GAMI, “Penjaga” Budaya Melayu di Serdang Bedagai – Media Center|url=https://mediacenter.serdangbedagaikab.go.id/2022/05/27/gami-penjaga-budaya-melayu-di-serdang-bedagai/|website=Website Kabupaten Serdang Bedagai|publisher=Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai|language=id|access-date=2 Maret 2023}}</ref>
'''Melayu Serdang''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]: ملايو سردڠ) adalah salah satu kelompok [[Kelompok etnik|etnis]] [[Suku Melayu-Indonesia|Melayu]] yang menyebar dan menetap di bagian timur Kabupaten [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]] dan bagian barat Kabupaten [[Kabupaten Serdang Bedagai|Serdang Bedagai]]. Mayoritas masyarakat Melayu Serdang banyak yang bermukim di wilayah [[Tanjung Morawa, Deli Serdang|Tanjung Morawa]], [[Batang Kuis, Deli Serdang|Batang Kuis]], [[Lubuk Pakam, Deli Serdang|Lubuk Pakam]], [[Perbaungan, Serdang Bedagai|Perbaungan]], dan sekitarnya.<ref>{{Cite web|date=27 Mei 2022|title=GAMI, “Penjaga” Budaya Melayu di Serdang Bedagai – Media Center|url=https://mediacenter.serdangbedagaikab.go.id/2022/05/27/gami-penjaga-budaya-melayu-di-serdang-bedagai/|website=Website Kabupaten Serdang Bedagai|publisher=Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai|language=id|access-date=2 Maret 2023}}</ref>
<!-- {{Infobox tribe
<!-- {{Infobox tribe
|name=Melayu Serdang
|name=Melayu Serdang

Revisi per 13 Desember 2023 09.54

Melayu Serdang
ملايو سردڠ
Daerah dengan populasi signifikan
Sumatera Utara
(terutama di Deli Serdang dan Serdang Bedagai)
Bahasa
Bahasa Melayu Serdang
Agama
Mayoritas
Islam Suni
Kelompok etnik terkait

Melayu Serdang (Jawi: ملايو سردڠ) adalah salah satu kelompok etnis Melayu yang menyebar dan menetap di bagian timur Kabupaten Deli Serdang dan bagian barat Kabupaten Serdang Bedagai. Mayoritas masyarakat Melayu Serdang banyak yang bermukim di wilayah Tanjung Morawa, Batang Kuis, Lubuk Pakam, Perbaungan, dan sekitarnya.[1]

Sejarah

Dalam perkembangannya, pada tahun 1723 terjadi kemelut ketika Tuanku Panglima Paderap, Sultan Deli ketiga mangkat. Kemelut ini terjadi karena putra tertua sultan yang seharusnya menggantikannya memiliki cacat di matanya, sehingga tidak bisa menjadi sultan. Putra nomor dua, Tuanku Pasutan yang sangat berambisi menjadi sultan kemudian mengambil alih tahta dan mengusir adiknya, Tuanku Umar bersama ibundanya Permaisuri Tuanku Puan Sampali ke wilayah Serdang.

Menurut adat Melayu, sebenarnya Tuanku Umar yang seharusnya menggantikan ayahnya menjadi Sultan Deli, karena ia putra garaha (permaisuri), sementara Tuanku Pasutan hanya dari selir. Tetapi, karena masih di bawah umur, Tuanku Umar akhirnya tersingkir dari Deli.

Untuk menghindari agar tidak terjadi perang saudara, maka dua orang besar Deli, yaitu Raja Urung Sunggal dan Raja Urung Senembah, bersama seorang Raja Urung Batak Timur di wilayah Serdang bagian hulu (Tanjong Merawa) dan seorang pembesar dari Aceh (Kejeruan Lumu), lalu merajakan Tuanku Umar sebagai Sultan Serdang pertama pada tahun 1723. Sejak saat itu, berdiri Kesultanan Serdang sebagai pecahan dari Kesultanan Deli.[2]


Referensi

  1. ^ "GAMI, "Penjaga" Budaya Melayu di Serdang Bedagai – Media Center". Website Kabupaten Serdang Bedagai. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. 27 Mei 2022. Diakses tanggal 2 Maret 2023. 
  2. ^ "Sejarah Singkat Kesultanan Serdang – Media Center". Website Kabupaten Serdang Bedagai. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. 19 Desember 2022. Diakses tanggal 2 Maret 2023.