Pinjal kucing: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 25: | Baris 25: | ||
== Dampak terhadap kucing == |
== Dampak terhadap kucing == |
||
[[Berkas:Fleadirt.jpg|jmpl|Fleadirt|ka|Kotoran pinjal yang terdapat pada rambut kucing]] |
[[Berkas:Fleadirt.jpg|jmpl|Fleadirt|ka|Kotoran pinjal yang terdapat pada rambut kucing]] |
||
Gigitan pinjal kucing dapat menyebabkan [[alergi]] pada kulit kucing yang ditandai dengan rasa gatal, perubahan warna kulit menjadi [[merah|kemerahan]], dan penipisan rambut kucing pada daerah gigitan.<ref name=UF/> Kejadian tersebut disebut juga dengan '''[https://www.pethealthspecialist.com/2023/03/flea-allergic-dermatitis-pada-anjing.html flea allergic dermatitis].''' Selain itu, pinjal kucing sering menjadi perantara [[cacing pita]] (''Dipylidium canium''), sehingga kucing yang menjadi [[inang]]nya akan ikut terinfeksi oleh cacing pita.<ref name=UF/><ref name=PenyakitAnjingKucing/><ref name="Parasitologi">Djaenudin Natadisastra, dr., Sp. ParK.; Prof. Dr. Ridad Agoes, MPH . 2005 . Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang . Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 978-979-448-790-7</ref>. Pnjal juga dapat menjadi vektor penularan '''''Bartonella''''', ''Rickettsia felis'' dan '''''Haemoplasma''''' <ref>{{Cite web|title=Flea Allergic Dermatitis pada Kucing|url=https://www.pethealthspecialist.com/2023/03/flea-allergic-dermatitis-pada-anjing.html|website=Pet Health Specialist|access-date=12 Maret 2023}}</ref>'''''.''''' |
Gigitan pinjal kucing dapat menyebabkan [[alergi]] pada kulit kucing yang ditandai dengan rasa gatal, perubahan warna kulit menjadi [[merah|kemerahan]], dan penipisan rambut kucing pada daerah gigitan.<ref name=UF/> Kejadian tersebut disebut juga dengan '''[https://www.pethealthspecialist.com/2023/03/flea-allergic-dermatitis-pada-anjing.html flea allergic dermatitis].''' Selain itu, pinjal kucing sering menjadi perantara [[cacing pita]] (''Dipylidium canium''), sehingga kucing yang menjadi [[inang]]nya akan ikut terinfeksi oleh cacing pita.<ref name=UF/><ref name=PenyakitAnjingKucing/><ref name="Parasitologi">Djaenudin Natadisastra, dr., Sp. ParK.; Prof. Dr. Ridad Agoes, MPH . 2005 . Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang . Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 978-979-448-790-7</ref>. Pnjal juga dapat menjadi vektor penularan '''''Bartonella''''', ''Rickettsia felis'', dan '''''Haemoplasma''''' <ref>{{Cite web|title=Flea Allergic Dermatitis pada Kucing|url=https://www.pethealthspecialist.com/2023/03/flea-allergic-dermatitis-pada-anjing.html|website=Pet Health Specialist|access-date=12 Maret 2023}}</ref>'''''.''''' |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 2 Februari 2024 03.16
Pinjal kucing | |
---|---|
![]() | |
Pinjal kucing | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | C. felis
|
Nama binomial | |
Ctenocephalides felis (Bouché, 1835)
|
Pinjal kucing (Ctenocephalides felis) adalah salah satu jenis pinjal yang paling umum ditemukan di dunia.[2] Sesuai namanya, pinjal kucing merupakan parasit pada kucing yang hidup dari mengisap darah.[3] Meskipun demikian, pinjal kucing relatif tidak berbahaya jika dibandingkan dengan pinjal tikus karena jarang membawa agen penyakit.[3]
Ciri-ciri umum
Seperti jenis pinjal lainnya, pinjal kucing memiliki bentuk tubuh pipih vertikal dan berwarna cokelat kemerahan atau cokelat kehitaman.[2][4] Pinjal kucing juga tidak memiliki sayap, tetapi memiliki kaki belakang yang kuat sehingga mampu melompat dan berlari melewati rambut pada permukaan tubuh kucing.[2]
Pinjal kucing sering hidup pada bagian punggung kucing, yaitu daerah pangkal ekor sampai leher.[4] Selain bagian tersebut, pinjal kucing juga terkadang ditemukan pada paha bagian dalam.[4]
Dampak terhadap kucing
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0f/Fleadirt.jpg/220px-Fleadirt.jpg)
Gigitan pinjal kucing dapat menyebabkan alergi pada kulit kucing yang ditandai dengan rasa gatal, perubahan warna kulit menjadi kemerahan, dan penipisan rambut kucing pada daerah gigitan.[2] Kejadian tersebut disebut juga dengan flea allergic dermatitis. Selain itu, pinjal kucing sering menjadi perantara cacing pita (Dipylidium canium), sehingga kucing yang menjadi inangnya akan ikut terinfeksi oleh cacing pita.[2][4][5]. Pnjal juga dapat menjadi vektor penularan Bartonella, Rickettsia felis, dan Haemoplasma [6].
Referensi
- ^ European wildcat species account IUCN Species Survival Commission. Cat Specialist Group
- ^ a b c d e "Fleas: What Tahy Are, What To Do" (PDF). University of Florida IFAS Extension. 2009. Diakses tanggal 2014-05-17.
- ^ a b Weller, Barbara F. . I. Hartono, Andry, II. Yudha, Egi Komara . 2005 . Kamus Saku Perawat, Edisi 22 . Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 979-448-660-4
- ^ a b c d Soeharsono . 2007 . Penyakit Zoonotik pada Anjing dan Kucing . Penerbit Kanisius . ISBN 978-979-21-1721-9
- ^ Djaenudin Natadisastra, dr., Sp. ParK.; Prof. Dr. Ridad Agoes, MPH . 2005 . Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang . Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 978-979-448-790-7
- ^ "Flea Allergic Dermatitis pada Kucing". Pet Health Specialist. Diakses tanggal 12 Maret 2023.