Lompat ke isi

Veluvana: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
revisi
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 6: Baris 6:


==Mempersembahkan Veluvana==
==Mempersembahkan Veluvana==
Ketika Buddha pertama kali mengunjungi Rājagaha, setelah [[Kecerahan (Buddhisme)|pencerahannya]], dia tinggal di Latthivanuyyāna.<ref>{{cite web|url=https://www.palikanon.com/english/pali_names/vy/veluvana.htm|publisher=Pali Kanon|accessdate=23 Mei 2024}}</ref> Tujuan Buddha ke sana adalah untuk memberikan ajaran dan mencerahkan Raja Bimbisara dan rakyatnya, sebagaimana yang sudah dijanjikan kepada Raja Bimbisara. Setelah mendengar [[dhamma]], Raja Bimbisara [[Tiga Permata|menyatakan diri sebagai pengikut Buddha]].<ref name="buddhanet"/>
Setelah Raja Bimbisara [[Tiga Permata|menyatakan diri sebagai pengikut Buddha]], raja mengundang Buddha beserta para muridnya untuk menerima dana makan siang di istana. Buddha memenuhi undangan tersebut dan raja sendiri turut melayani memberikan hidangan. Kemudian raja memikirkan sebuah tempat tinggal yang layak untuk Buddha. Raja teringat pada Veluvanarama, hutan pohon bambu yang letaknya tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dengan desa di sekitarnya. Tempat itu mudah untuk dicapai dan menyenangkan, tidak berisik di siang hari dan malam hari, cocok sekali dipakai sebagai tempat menyepi oleh mereka yang ingin berlatih untuk mendapatkan pandangan terang. Raja Bimbisara kemudian menuang air ke lantai dari kendi emas dan menerangkan bahwa beliau berhasrat menyerahkan Veluvanarama sebagai tempat tinggal Buddha beserta para muridnya. Buddha menerima persembahan tersebut dan menerangkan tentang keuntungan besar yang dapat diperoleh dari dana tersebut yang menggembirakan hati raja.<ref>{{cite web|url=https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/riwayat-hidup-buddha-gotama-bab-iv-masa-menyebarkan-dhamma/|title=Riwayat Hidup Buddha Gotama – Bab IV – Masa Menyebarkan Dhamma|publisher=Samaggi Phala|accessdate=22 Mei 2024}}</ref>

Raja mengundang Buddha beserta para muridnya untuk menerima dana makan siang di istana. Buddha memenuhi undangan tersebut dan raja sendiri turut melayani memberikan hidangan. Kemudian raja memikirkan sebuah tempat tinggal yang layak untuk Buddha. Raja teringat pada Veluvanarama, hutan pohon bambu yang letaknya tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dengan desa di sekitarnya. Tempat itu mudah untuk dicapai dan menyenangkan, tidak berisik di siang hari dan malam hari, cocok sekali dipakai sebagai tempat menyepi oleh mereka yang ingin berlatih untuk mendapatkan pandangan terang. Raja Bimbisara kemudian menuang air ke lantai dari kendi emas dan menerangkan bahwa beliau berhasrat menyerahkan Veluvanarama sebagai tempat tinggal Buddha beserta para muridnya. Buddha menerima persembahan tersebut dan menerangkan tentang keuntungan besar yang dapat diperoleh dari dana tersebut yang menggembirakan hati raja.<ref>{{cite web|url=https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/riwayat-hidup-buddha-gotama-bab-iv-masa-menyebarkan-dhamma/|title=Riwayat Hidup Buddha Gotama – Bab IV – Masa Menyebarkan Dhamma|publisher=Samaggi Phala|accessdate=22 Mei 2024}}</ref>


==Lihat pula==
==Lihat pula==

Revisi per 23 Mei 2024 04.23

Vihara Veluvana di Rajagaha

Veluvana (Sanskerta: Venuvana; (terj. har.'Hutan Bambu')[1] adalah vihara pertama dalam sejarah Buddhis yang dipersembahkan kepada Buddha oleh Raja Bimbisara yang terletak di kota Rajagaha.[2][3]

Buddha menghabiskan masa vassa ke-2, ke-3, ke-4, ke-17, dan ke-20 di Vihara Veluvana ini.[4]

Mempersembahkan Veluvana

Ketika Buddha pertama kali mengunjungi Rājagaha, setelah pencerahannya, dia tinggal di Latthivanuyyāna.[5] Tujuan Buddha ke sana adalah untuk memberikan ajaran dan mencerahkan Raja Bimbisara dan rakyatnya, sebagaimana yang sudah dijanjikan kepada Raja Bimbisara. Setelah mendengar dhamma, Raja Bimbisara menyatakan diri sebagai pengikut Buddha.[2]

Raja mengundang Buddha beserta para muridnya untuk menerima dana makan siang di istana. Buddha memenuhi undangan tersebut dan raja sendiri turut melayani memberikan hidangan. Kemudian raja memikirkan sebuah tempat tinggal yang layak untuk Buddha. Raja teringat pada Veluvanarama, hutan pohon bambu yang letaknya tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dengan desa di sekitarnya. Tempat itu mudah untuk dicapai dan menyenangkan, tidak berisik di siang hari dan malam hari, cocok sekali dipakai sebagai tempat menyepi oleh mereka yang ingin berlatih untuk mendapatkan pandangan terang. Raja Bimbisara kemudian menuang air ke lantai dari kendi emas dan menerangkan bahwa beliau berhasrat menyerahkan Veluvanarama sebagai tempat tinggal Buddha beserta para muridnya. Buddha menerima persembahan tersebut dan menerangkan tentang keuntungan besar yang dapat diperoleh dari dana tersebut yang menggembirakan hati raja.[6]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Dr. Alexander Berzin. "Buddha dan Peristiwa Politik di Masa Hidupnya". Study Buddhism. Diakses tanggal 22 Mei 2024. 
  2. ^ a b "Story of the Buddha - Going to the city of Rajagaha". BuddhaNet. Diakses tanggal 22 Mei 2024. 
  3. ^ Gunapayuta; et al. A Pictorial Biography of Sakyamuni Buddha. hlm. 139. Diakses tanggal 22 Mei 2024. 
  4. ^ "The Buddha's Ministry". BuddhaNet. Diakses tanggal 22 Mei 2024. 
  5. ^ . Pali Kanon https://www.palikanon.com/english/pali_names/vy/veluvana.htm. Diakses tanggal 23 Mei 2024.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  6. ^ "Riwayat Hidup Buddha Gotama – Bab IV – Masa Menyebarkan Dhamma". Samaggi Phala. Diakses tanggal 22 Mei 2024.