Museum Asi Mbojo: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Angayubagia (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 12: | Baris 12: | ||
| Link = http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2015101700140/istana-bima-asi-mbojo |
| Link = http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2015101700140/istana-bima-asi-mbojo |
||
}} |
}} |
||
'''Museum Asi Mbojo''' adalah bangungan istana [[Kesultanan Bima]]. Asi Mbojo dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istana Bima. Bangunan bergaya [[Eropa]] ini mulai dibangun pada tahun 1927 dan selesai pada tahun 1929, versi lain menyebutkan tahun 1930 M pada masa Sultan Muhammad Salahudin. |
'''Museum Asi Mbojo''' adalah bangungan istana [[Kesultanan Bima]]. Asi Mbojo dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istana Bima. Bangunan bergaya [[Eropa]] ini mulai dibangun pada tahun 1927 dan selesai pada tahun 1929, versi lain menyebutkan tahun 1930 M pada masa Sultan Muhammad Salahudin.<ref>{{Cite web|date=2019-02-09|title=Sejarah Istana Bima|url=https://web.archive.org/web/20190209124448/http://wisata-sejarah.kampung-media.com/2015/09/25/sejarah-istana-bima-12588|website=web.archive.org|access-date=2024-05-24}}</ref> Bangunan ini dirancang oleh [[arsitek]] [[Ambon]] Rehatta yang diundang oleh Belanda dan dibantu oleh Bumi Jero. Pembangunan istana Bima dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat. Dana pembangunan istana bersumber dari anggaran belanja kesultanan dan uang pribadi sultan. [[Istana]] [[Bima]] memiliki luas tanah/Bangunan: 30,728 m2/824 m2. Sejak tahun 1929, versi lain menyebut tahun 1930 M, mulai dihuni oleh para ahli waris keturunan Bima. Istana Bima berubah setatus menjadi [[museum]] pada tahun 1989. Kemudian pada bulan Maret 2008 menjadi UPTD Museum Asi Mbojo. |
||
== Bangunan |
== Bangunan Penting == |
||
# Pintu [[Gerbang]] |
# Pintu [[Gerbang]] |
||
# Tiang [[Bendera]] Setinggi 50 meter |
# Tiang [[Bendera]] Setinggi 50 meter |
||
Baris 20: | Baris 20: | ||
# Lare-lare (Berbentuk [[Masjid]] 3 Tingkat dimana Tingkat teratas merupakan tempat penyimpanan Tambur RasanaE dan Dua buah lonceng sebagai tanda bahaya dan pengingat waktu) |
# Lare-lare (Berbentuk [[Masjid]] 3 Tingkat dimana Tingkat teratas merupakan tempat penyimpanan Tambur RasanaE dan Dua buah lonceng sebagai tanda bahaya dan pengingat waktu) |
||
== Ruangan |
== Ruangan == |
||
# Ruang [[Pameran]] Tetap |
# Ruang [[Pameran]] Tetap |
||
# Ruang Pameran Temporer |
# Ruang Pameran Temporer |
||
Baris 28: | Baris 28: | ||
# Ruang [[Toilet]] |
# Ruang [[Toilet]] |
||
== Asi Mbojo |
== Asi Mbojo == |
||
Sekarang Asi Mbojo merupakan salah satu peninggalan [[arkeolog]] yang awalnya merupakan tempat tinggal raja-raja [[Bima]] yang dlu pernah berubah-ubah fungsi dari barak tentara, kantor ruang kerja dan terakhir (saat ini) sebagai Museum Asi Mbojo yang berfungsi sebagai tempatpenyimpanan benda-benda peninggalan [[Kerajaan]] Bima. |
Sekarang Asi Mbojo merupakan salah satu peninggalan [[arkeolog]] yang awalnya merupakan tempat tinggal raja-raja [[Bima]] yang dlu pernah berubah-ubah fungsi dari barak tentara, kantor ruang kerja dan terakhir (saat ini) sebagai Museum Asi Mbojo yang berfungsi sebagai tempatpenyimpanan benda-benda peninggalan [[Kerajaan]] Bima. |
||
Revisi per 24 Mei 2024 04.36
Istana Bima Asi Mbojo | |
---|---|
Nama sebagaimana tercantum dalam Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya | |
![]() Istana Asi Mbojo, 1940 | |
![]() | |
Peringkat | Nasional |
Kategori | Bangunan |
No. Regnas | CB.1143 |
Lokasi keberadaan | Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat |
Tanggal SK | 2015 & 2016 |
Pemilik | Kabupaten Bima |
Pengelola | UPTD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bima |
Museum Asi Mbojo adalah bangungan istana Kesultanan Bima. Asi Mbojo dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istana Bima. Bangunan bergaya Eropa ini mulai dibangun pada tahun 1927 dan selesai pada tahun 1929, versi lain menyebutkan tahun 1930 M pada masa Sultan Muhammad Salahudin.[1] Bangunan ini dirancang oleh arsitek Ambon Rehatta yang diundang oleh Belanda dan dibantu oleh Bumi Jero. Pembangunan istana Bima dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat. Dana pembangunan istana bersumber dari anggaran belanja kesultanan dan uang pribadi sultan. Istana Bima memiliki luas tanah/Bangunan: 30,728 m2/824 m2. Sejak tahun 1929, versi lain menyebut tahun 1930 M, mulai dihuni oleh para ahli waris keturunan Bima. Istana Bima berubah setatus menjadi museum pada tahun 1989. Kemudian pada bulan Maret 2008 menjadi UPTD Museum Asi Mbojo.
Bangunan Penting
- Pintu Gerbang
- Tiang Bendera Setinggi 50 meter
- Gerbang Sebelah Timur (Gerbang Resmi Yang Merupakan Pintu Masuk Sultan dan Para Tamu Sultan)
- Lare-lare (Berbentuk Masjid 3 Tingkat dimana Tingkat teratas merupakan tempat penyimpanan Tambur RasanaE dan Dua buah lonceng sebagai tanda bahaya dan pengingat waktu)
Ruangan
- Ruang Pameran Tetap
- Ruang Pameran Temporer
- Ruang Auditorium
- Ruang Penyimpanan Koleksi
- Ruang Administrasi
- Ruang Toilet
Asi Mbojo
Sekarang Asi Mbojo merupakan salah satu peninggalan arkeolog yang awalnya merupakan tempat tinggal raja-raja Bima yang dlu pernah berubah-ubah fungsi dari barak tentara, kantor ruang kerja dan terakhir (saat ini) sebagai Museum Asi Mbojo yang berfungsi sebagai tempatpenyimpanan benda-benda peninggalan Kerajaan Bima.
Referensi
1 http://wisata-sejarah.kampung-media.com/2015/09/25/sejarah-istana-bima-12588 Diarsipkan 2019-02-09 di Wayback Machine.
Lihat Pula
- Dana Ro Rasaku Mbojo Mantika Moci Diarsipkan 2011-08-23 di Wayback Machine.
- Asi Mbojo
- ^ "Sejarah Istana Bima". web.archive.org. 2019-02-09. Diakses tanggal 2024-05-24.