Kabupaten Tulungagung: Perbedaan antara revisi
Melengkapi informasi Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
→spasi Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 32: | Baris 32: | ||
| nomor_polisi = AG ''xxxx'' R**/S*/T* |
| nomor_polisi = AG ''xxxx'' R**/S*/T* |
||
| sni = TLG |
| sni = TLG |
||
| dau = |
| dau = Rp 1.111.457.000.000,- (2015)<ref name="KTDA2016">{{cite web|url=https://tulungagungkab.bps.go.id/index.php/publikasi/349/|title=Kabupaten Tulungagung Dalam Angka 2016 (Revisi)|accessdate=10 Agustus 2017|archive-date=2017-08-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20170811105143/https://tulungagungkab.bps.go.id/index.php/publikasi/349/|dead-url=yes}}</ref> |
||
| semboyan = Ayem, Tentrem,<br> Mulyo, lan Tinoto |
| semboyan = Ayem, Tentrem,<br> Mulyo, lan Tinoto |
||
| foto = {{multiple image|perrow = 2|total_width=300 |
| foto = {{multiple image|perrow = 2|total_width=300 |
Revisi per 27 Mei 2024 19.01
Kabupaten Tulungagung | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Jawa | Tulung-agung (Gêdrig) تولوڠ أڮوڠ (Pégon) ꦠꦸꦭꦸꦁꦲꦒꦸꦁ (Hånåcåråkå) |
Julukan:
| |
Koordinat: 8°04′00″S 111°54′00″E / 8.0667°S 111.9°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Tanggal berdiri | 8 Agustus 1950 |
Dasar hukum | UU No. 12/1950 |
Hari jadi | 18 November 1205 |
Ibu kota | Tulungagung |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Heru Suseno (Pj.) |
• Wakil Bupati | Lowong |
• Sekretaris Daerah | Tri Hariadi |
• Ketua DPRD | Marsono |
Luas | |
• Total | 1.055,65 km2 (407,59 sq mi) |
Populasi (2020)[1] | |
• Total | 1.089.775 |
• Kepadatan | 1,000/km2 (2,700/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia (resmi), Jawa (dominan) - Jawa Mataraman, Lainnya |
• IPM | 73,15 (0.731) Tinggi (2021)[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 355 |
Pelat kendaraan | AG xxxx R**/S*/T* |
Kode Kemendagri | 35.04 |
Kode SNI 7657:2023 | TLG |
DAU | Rp 1.111.457.000.000,- (2015)[2] |
Semboyan daerah | Ayem, Tentrem, Mulyo, lan Tinoto |
Flora resmi | Sukun |
Fauna resmi | Kera warek |
Situs web | www |
Kabupaten Tulungagung (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦠꦸꦭꦸꦁꦲꦒꦸꦁ, Pegon: تولوڠ أڮوڠ, translit. Tulung-agung; pengucapan bahasa Jawa: [ˈt̪ulʊŋ ˈaɡʊŋ]) adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Tulungagung. Tulungagung terkenal sebagai satu dari beberapa daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia.[4]
Etimologi
Ada dua versi cerita dalam penamaan nama Kabupaten Tulungagung.
Versi pertama adalah nama "Tulungagung" dipercaya berasal dari kata "Pitulungan Agung" (Tulang Gunung). Nama ini berasal dari peristiwa saat seorang pemuda dari Gunung Wilis bernama Joko Baru mengeringkan sumber air di Ngrowo (Kabupaten Tulungagung tempo dulu) dengan menyumbat semua sumber air tersebut dengan lidi dari sebuah pohon enau atau aren. Joko Baru dikisahkan sebagai seorang pemuda yang dikutuk menjadi ular oleh ayahnya, orang sekitar kerap menyebutnya dengan Baru Klinthing. Ayahnya mengatakan bahwa untuk kembali menjadi manusia sejati, Joko Baru harus mampu melingkarkan tubuhnya di Gunung Wilis. Namun, malang menimpanya karena tubuhnya hanya kurang sejengkal untuk dapat benar-benar melingkar sempurna. Alhasil Joko Baru menjulurkan lidahnya. Disaat yang bersamaan, ayah Joko Baru memotong lidahnya. Secara ajaib, lidah tersebut berubah menjadi tombak sakti yang hingga saat ini dipercaya sebagai "gaman" atau "senjata sakti". Tombak ini masih disimpan dan dirawat hingga saat ini oleh masyarakat sekitar.
Sedangkan, versi kedua nama Tulungagung berasal dua kata, tulung dan agung, tulung artinya sumber yang besar, sedangkan agung artinya besar. Dalam pengartian berbahasa Jawa tersebut, Tulungagung adalah daerah yang memiliki sumber air yang besar. Sebelum dibangunnya Terowongan Neyama di Tulungagung bagian selatan oleh tentara Jepang, di Tulungagung sangat mudah ditemui rawa. Pada masa lalu, karena terlalu banyaknya sumber air di sana, banyak kawasan yang tergenang air, baik di musim kemarau maupun musim hujan.
Dugaan yang paling kuat mengenai etimologi nama kabupaten ini adalah versi kedua,[butuh rujukan] penamaan nama ini dimulai ketika ibu kota Tulungagung mulai pindah ke tempat sekarang ini. Sebelumnya ibu kota Tulungagung bertempat di daerah Kalangbret dan diberi nama Kadipaten Ngrowo (Ngrowo juga berarti sumber air). Perpindahan ini terjadi sekitar tahun 1901 Masehi.
Geografi
Batas Wilayah
Batas-batas wilayah Kabupaten Tulungagung secara administratif adalah sebagai berikut:
- Sebelah utara: Kabupaten Kediri dan Kabupaten Nganjuk
- Sebelah Selatan: Samudra Hindia
- Sebelah Timur: Kabupaten Blitar
- Sebelah Barat: Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Ponorogo
Topografi
Secara topografi, Tulungagung terletak pada ketinggian 85 m di atas permukaan laut (dpl). Bagian barat laut Kabupaten Tulungagung merupakan daerah pegunungan yang merupakan bagian dari pegunungan Wilis-Liman. Bagian tengah adalah dataran rendah, sedangkan bagian selatan adalah pegunungan yang merupakan rangkaian dari Pegunungan Kidul. Di sebelah barat laut Tulungagung, tepatnya di Kecamatan Sendang, terdapat Gunung Wilis sebagai titik tertinggi di Kabupaten Tulungagung yang memiliki ketinggian 2552 m. Di tengah Kota Tulungagung, terdapat Kali Ngrowo yang merupakan anak Kali Brantas dan seolah membagi Kota Tulungagung menjadi dua bagian: utara dan selatan. Kali ini sering disebut dengan Kali Parit Raya dari rangkaian Kali Parit Agung.
Iklim
Wilayah Kabupaten Tulungagung menurut klasifikasi iklim Koppen beriklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan di wilayah Tulungagung berlangsung pada periode November hingga April dengan bulan terbasah adalah Januari yang curah hujan bulanannya lebih dari 270 mm per bulan. Sedangkan, musim kemarau berlangsung pada periode Mei hingga Oktober dengan bulan terkering adalah Agustus yang curah hujan bulanannya kurang dari 20 mm per bulan. Suhu udara di wilayah Tulungagung bervariasi antara 21°–32 °C. Curah hujan tahunan di wilayah Tulungagung berkisar pada angka 1.400–1.800 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 90–120 hari hujan per tahun.
Data iklim Tulungagung, Jawa Timur, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 29.5 (85.1) |
29.6 (85.3) |
30.8 (87.4) |
31.5 (88.7) |
31.5 (88.7) |
30.6 (87.1) |
30.5 (86.9) |
30.9 (87.6) |
31.8 (89.2) |
32.8 (91) |
31.9 (89.4) |
30.5 (86.9) |
30.99 (87.78) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.5 (79.7) |
26.5 (79.7) |
27.6 (81.7) |
28.1 (82.6) |
27.6 (81.7) |
25.2 (77.4) |
24.8 (76.6) |
25.9 (78.6) |
26.8 (80.2) |
27.1 (80.8) |
26.9 (80.4) |
26.6 (79.9) |
26.63 (79.94) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 23.5 (74.3) |
23.5 (74.3) |
22.5 (72.5) |
22.5 (72.5) |
21.8 (71.2) |
20.9 (69.6) |
20.1 (68.2) |
21 (70) |
22.8 (73) |
23.5 (74.3) |
24 (75) |
23.8 (74.8) |
22.49 (72.47) |
Presipitasi mm (inci) | 364 (14.33) |
327 (12.87) |
293 (11.54) |
189 (7.44) |
87 (3.43) |
55 (2.17) |
31 (1.22) |
16 (0.63) |
36 (1.42) |
86 (3.39) |
205 (8.07) |
302 (11.89) |
1.991 (78,4) |
Rata-rata hari hujan | 20 | 20 | 19 | 15 | 8 | 5 | 2 | 1 | 2 | 7 | 16 | 18 | 133 |
% kelembapan | 83.7 | 84.3 | 83.4 | 80.1 | 79.4 | 76.1 | 72.5 | 68.4 | 69.7 | 70.4 | 74.3 | 79.4 | 76.81 |
Rata-rata sinar matahari harian | 5.8 | 6.8 | 7.4 | 7.6 | 7.8 | 8.1 | 8.9 | 10.1 | 9.9 | 9.7 | 8.6 | 7.7 | 8.2 |
Sumber #1: Climate-Data.org[5] | |||||||||||||
Sumber #2: Weatherbase[6] |
Sejarah
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Pada 1205 Masehi, masyarakat Thani Lawadan di selatan Tulungagung, mendapatkan penghargaan dari Raja Daha terakhir, Kertajaya, atas kesetiaan mereka kepada Raja ketika terjadi serangan musuh dari timur Daha. Penghargaan tersebut tercatat dalam Prasasti Lawadan dengan candra sengkala "Sukra Suklapaksa Mangga Siramasa" yang menunjuk tanggal 18 November 1205 M. Tanggal keluarnya prasasti tersebut akhirnya dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Tulungagung sejak tahun 2003.[7]
Di Desa Boyolangu, terdapat Candi Gayatri. Candi ini adalah tempat untuk mencandikan Gayatri (Sri Rajapatni), istri keempat Raja Majapahit yang pertama, Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana), dan merupakan ibu dari Ratu Majapahit ketiga, Sri Gitarja (Tribhuwanatunggadewi), sekaligus nenek dari Hayam Wuruk (Rajasanegara), raja yang memerintah Kerajaan Majapahit pada masa keemasannya. Nama Boyolangu itu sendiri tercantum dalam Kitab Nagarakertagama yang menyebutkan nama Bayalangu/Bhayalango (bhaya = bahaya, alang = penghalang) sebagai tempat untuk menyucikan dia.[8]
Berikut ini adalah kutipan Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca dan telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:
Prajnyaparamitapuri itulah nama candi makam yang dibangun
Arca Sri Padukapatni diberkati oleh Sang Pendeta Jnyanawidi
Telah lanjut usia, paham akan tantra, menghimpun ilmu agama
Laksana titisan Empu Barada, menggembirakan hati Baginda
(Pupuh LXIX, Bait 1)Di Bayalangu akan dibangun pula candi makam Sri Rajapatni
Pendeta Jnyanawidi lagi yang ditugaskan memberkati tanahnya
Rencananya telah disetujui oleh sang menteri demung Boja
Wisesapura namanya, jika candi sudah sempurna dibangun
(Pupuh LXIX, Bait 2)Makam rani: Kamal Padak, Segala, Simping
Sri Ranggapura serta candi Budi Kuncir
Bangunan baru Prajnyaparamitapuri
Di Bayalangu yang baru saja dibangun
(Pupuh LXXIV, Bait 1)
Pemerintahan
Kabupaten Tulungagung beribu kota di Kecamatan Tulungagung, yang terletak tepat di tengah Kabupaten Tulungagung. Kabupaten Tulungagung terbagi dalam 19 kecamatan, 257 desa, dan 14 kelurahan.
Daftar Bupati
Berikut adalah nama-nama Bupati Tulungagung dari masa Kadipaten Ngrowo hingga masa Kabupaten Tulungagung.
Periode Kadipaten Ngrowo di Kalangbret | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
No | Nama | Prd. | Keterangan | ||||
1 | Kyai Ngabehi Mangundirono | 1 | |||||
2 | Tondowidjojo | 2 | |||||
3 | R.M. Mangun Negoro | 3 | |||||
Periode Kadipaten Ngrowo di Tulungagung | |||||||
No | Bupati | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | |
4 | R.M.T. Pringgodiningrat | 1824 | 1830 | 4 | — | ||
5 | R.M.T. Djajaningrat | 1831 | 1855 | 5 | |||
6 | R.M.A Soemodiningrat | 1856 | 1864 | 6 | |||
7 | R.T. Djojoatmojo | 1864 | 1865 | 7 | |||
8 | R.M.T. Gondokoesomo | 1865 | 1879 | 8 | |||
9 | RT Soemodirjo | 1879 | 1882 | 9 | |||
10 | R.M.T. Pringgokoesomo | 1882 | 1895 | 10 | |||
11 | RT Patowidjojo | 1896 | 1901 | 11 | |||
Periode Kabupaten Tulungagung | |||||||
No | Bupati | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | |
12 | RT. Cokroadinegoro | 1902 | 1907 | 12 | — | ||
13 | R.P.A. Sosrodiningrat | 1907 | 1943 | 13 | |||
14 | R. Djanoeismadi | 1943 | 1945 | 14 | |||
15 | R. Moedajat | 1945 | 1947 | 15 | |||
16 | R. Mochtar Prabu Mangkunegoro | 1947 | 1950 | 16 | |||
17 | R. Moestopo | 1951 | 1958 | 17 | |||
18 | S. Dwidjosoeparto | 1958 | 1959 | 18 | |||
19 | Kasran | 1959 | 1959 | 19 | |||
20 | R. Soeryokoesomo | 1959 | 1960 | 20 | |||
21 | M. Poegoeh Tjokrosoemarto | 1960 | 1966 | 21 | |||
22 | R. Soendarto | 1966 | 1968 | 22 | |||
23 | Letkol (U) Soenardi |
1968 | 1973 | 23 | |||
24 | Letkol (Inf.) Martawisoeroso |
1973 | 1978 | 24 | |||
25 | Singgih | 1978 | 1983 | 25 | |||
26 | Drs. Moh. Ch. Poernanto |
1983 | 1987 | 26 | |||
27 | Drs. H. Jaifudin Said |
1987 | 1999 | ||||
27 | |||||||
28 | |||||||
29 | |||||||
28 | Drs. Budi Soesetyo |
1999 | 2003 | ||||
29 | Ir. Heru Tjahjono M.M. |
2003 | 2008 | 30 | Mohammad Athiyah | ||
2008 | 2013 | 31 | |||||
30 | Syahri Mulyo S.E. |
30 April 2013 | 30 April 2018 | 32 | [9] | Maryoto Birowo | |
— | Jarianto (Penjabat Sementara) |
15 Februari 2018 | 30 April 2018 | — | [Ket. 1] | — | |
— | Indra Fauzi (Pelaksana Harian) |
30 April 2018 | 4 Mei 2018 | [10] | |||
— | Jarianto (Penjabat) |
4 Mei 2018 | 25 September 2018 | [11] | |||
(30) | Syahri Mulyo S.E. |
25 September 2018 | 23 Mei 2019[a] | 33 | [Ket. 2] | Maryoto Birowo | |
— | Drs. H. Maryoto Birowo M.M. |
25 September 2018 | 13 Agustus 2019 | [Ket. 3] | — | ||
31 | 13 Agustus 2019 | 25 September 2023 | [Ket. 4] | Gatut Sunu Wibowo | |||
— | Dr. Heru Suseno S.TP.,MT. (Penjabat) |
25 September 2023 | Petahana | — | — |
- Catatan
- Keterangan
- ^ Dilantik menjadi Pejabat Sementara, Bupati dan Wakil Bupati diharuskan cuti karena ikut dalam pemilihan kepala daerah
- ^ Tiga menit dilantik kemudian dinonaktifkan karena terkena kasus suap[13]
- ^ Diangkat menjadi Pelaksana Tugas Bupati setelah Syahri Mulyo dinonaktifkan[13]
- ^ Dilantik menjadi Bupati definitif
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Tulungagung dalam empat periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||||
---|---|---|---|---|---|
2009–2014[14] | 2014–2019[15] | 2019–2024[16] | 2024–2029 | ||
PKB | 5 | 6 | 7 | 9 | |
Gerindra | (baru) 1 | 7 | 5 | 8 | |
PDI-P | 13 | 12 | 13 | 12 | |
Golkar | 5 | 5 | 6 | 5 | |
NasDem | (baru) 1 | 3 | 6 | ||
PKS | 0 | 2 | 3 | 2 | |
Hanura | (baru) 6 | 6 | 3 | 2 | |
PAN | 6 | 5 | 5 | 2 | |
PBB | 0 | 1 | 1 | 0 | |
Demokrat | 4 | 4 | 3 | 3 | |
PPP | 0 | 1 | 1 | 1 | |
Kedaulatan | (baru) 1 | ||||
Patriot | 2 | ||||
PDP | (baru) 1 | ||||
PKNU | (baru) 5 | ||||
RepublikaN | (baru) 1 | ||||
Jumlah Anggota | 50 | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 12 | 11 | 11 | 10 |
Kecamatan
Kabupaten Tulungagung terdiri dari 19 kecamatan, 14 kelurahan, dan 257 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.098.557 jiwa dengan luas wilayah 1.055,65 km² dan sebaran penduduk 1.040 jiwa/km².[17][18]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Tulungagung, adalah sebagai berikut:
Kode Administrasi | Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
35.04.01 | Tulungagung | 14 | Kelurahan | ||
35.04.02 | Boyolangu | 17 | Desa | ||
35.04.03 | Kedungwaru | 19 | Desa | ||
35.04.04 | Ngantru | 13 | Desa | ||
35.04.05 | Kauman | 13 | Desa | ||
35.04.06 | Pagerwojo | 11 | Desa | ||
34.04.07 | Sendang | 11 | Desa | ||
35.04.08 | Karangrejo | 13 | Desa | ||
35.04.09 | Gondang | 20 | Desa | ||
35.04.10 | Sumbergempol | 17 | Desa | ||
35.04.11 | Ngunut | 18 | Desa | ||
35.04.12 | Pucanglaban | 9 | Desa | ||
35.04.13 | Rejotangan | 16 | Desa | ||
35.04.14 | Kalidawir | 17 | Desa | ||
35.04.15 | Besuki | 10 | Desa | ||
35.04.16 | Campurdarat | 9 | Desa | ||
35.04.17 | Bandung | 18 | Desa | ||
35.04.18 | Pakel | 19 | Desa | ||
35.04.19 | Tanggung Gunung | 7 | Desa | ||
TOTAL | 14 | 257 |
Penduduk
Pada akhir 2006 jumlah penduduk di Kabupaten Tulungagung tercatat sebanyak 1.002.807 jiwa yang terbagi atas laki-laki 498.533 (49,71%) jiwa dan perempuan 504.274 (50,29%). Kepadatan penduduk terkonsentrasi pada 3 kecamatan yaitu Kecamatan Tulungagung, Kecamatan Kedungwaru, dan Kecamatan Boyolangu.
Pendidikan
Tulungagung mempunyai sarana pendidikan dari TK sampai Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta. Beberapa di antara Perguruan tinggi yang ada Di Tulungagung:
- Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah ( UIN SATU TULUNGAGUNG ) Semenjak tahun 2021, Institut Agama Islam Negeri (IAIN Tulungagung), dulu Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN TULUNGAGUNG)
- Universitas Tulungagung (UNITA)
- Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP PGRI) Tahun 2020 Berubah Nama Menjadi UBHI (Universitas Bhineka PGRI Tulungagung)
- Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung
- Sekolah Tinggi Agama Islam DIPONEGORO (STAI DIPONEGORO)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KARYA PUTRA BANGSA (STIKES KARTRASA)
Beberapa di antara Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) di Tulungagung:
SMP/MTs
- SMP Negeri 1 Tulungagung
- MTs Muhammadiyah Bandung
- SMP Negeri 2 Tulungagung
- SMP Negeri 3 Tulungagung
- SMP Negeri 4 Tulungagung
- SMP Negeri 5 Tulungagung
- SMP Negeri 6 Tulungagung
- SMP Negeri 1 Boyolangu
- SMP Negeri 1 Campurdarat
- SMP Negeri 2 Campurdarat
- SMP Negeri 1 Sumbergempol
- SMP Negeri 2 Sumbergempol
- SMP Negeri 1 Kedungwaru
- SMP Negeri 2 Kedungwaru
- SMP Negeri 3 Kedungwaru
- SMP Negeri 1 Gondang
- SMP Negeri 2 Gondang
- SMP Negeri 1 Ngantru
- SMP Negeri 2 Ngantru
- SMP Negeri 1 Bandung
- SMP Negeri 2 Bandung
- SMP Negeri 3 Bandung
- SMP Negeri 1 Ngunut
- SMP Negeri 2 Ngunut
- SMP Negeri 3 Ngunut
- SMP Negeri 1 Rejotangan
- SMP Negeri 2 Rejotangan
- SMP Negeri 1 Besuki
- SMP Negeri 2 Besuki
- SMP Negeri 1 Sendang
- SMP Negeri 2 Sendang
- SMP Negeri 1 Pagerwojo
- SMP Negeri 2 Pagerwojo
- SMP Negeri 3 Pagerwojo
- SMP Negeri 4 Pagerwojo
- SMP Negeri 1 Pucanglaban
- SMP Negeri 2 Pucanglaban
- SMP Negeri 1 Karangrejo
- SMP Negeri 1 Kalidawir
- SMP Negeri 2 Kalidawir
- SMP Negeri 3 Kalidawir
- SMP Negeri 1 Kauman
- SMP Negeri 2 kauman
- SMP Negeri 1 Pakel
- SMP Negeri 2 Pakel
- SMP Budi Utomo Sumbergempol
- SMP Tamansiswa Tulungagung
- SMP Islam Sunan Gunung Jati Ngunut
- SMP Islam Al Khoiriyah Wates Sumbergempol
- MTsN Al–Huda Bandung
- Mtsn Al ma'arif
- MTsN Tulungagung
- MTsN Tunggangri Kalidawir
- MTs Aswaja Kalidawir
- MTsN Ngantru
- MTsN Bandung
- MTsN Pulosari
- MTsN Pucanglaban
- MTsN Karangrejo
- MTsN Aryojeding
- MTs Al–Islam Tulungagung
- MTs Sunan Kalijaga Boyolangu
- MTs Darul Falah-Bendil Jati Kulon-Sumbergempol
- MTs PSM Tanen
- MTs PSM Mirigambar-Sumbergempol
- MTs Abdul Qadir Jati-Pandansari-Ngunut
- SMP Islam Al–Azhar
- SMP Sunan Ampel Bolu Karangrejo
- SMP Islam Al–Fattahiyyah Boyolangu
- SMP Negeri 1 Tanggungunung
- SMP Katolik Santa Maria
- SMP Jawaahirul Hikmah (SMP JH)
SMA/SMK/MA
- SMA Negeri 1 Boyolangu
- SMA Negeri 1 Campurdarat
- SMA Negeri 1 Gondang
- SMA Negeri 1 Kauman
- SMA Negeri 1 Karangrejo
- SMA Negeri 1 Kedungwaru
- SMA Negeri 1 Kalidawir
- SMA Negeri 1 Ngunut
- SMA Negeri 1 Pakel
- SMA Negeri 1 Rejotangan (SMARETA)
- SMA Negeri 1 Tulungagung
- MAN 1 Tulungagung
- MAN 2 Tulungagung
- MAN 3 Tulungagung
- SMA 45 Bandung Tulungagung
- MA Al Ma'arif Tulungagung
- MA Unggulan Bandung Tulungagng
- SMA Islam Sunun Gunung Jati
- SMA Katolik Santo Thomas Aquino
- SMA Jawaahrulhikmah
- SMK Negeri 1 Boyolangu
- SMK Negeri 2 Boyolangu
- SMK Negeri 3 Boyolangu
- SMK Negeri 1 Bandung
- SMK Negeri 1 Tulungagung
- SMK Negeri 2 Tulungagung
- SMK Negeri 1 Pagerwojo
- SMK PGRI 1 Tulungagung
- SMK PGRI 2 Tulungagung
- SMK PGRI 3 Tulungagung
- SMK PGRI 4 Tulungagung
- SMK Muhammadiyah 1 Tulungagung
- SMK Muhammadiyah 2 Tulungagung
- SMK Muhammadiyah 3 Tulungagung
- SMK BHAKTI Suruhanlor Bandung Tulungagung
- SMA Sunan Ampel Bolu Karangrejo
- SMK SORE Tulungagung
- SMK Veteran 1 Tulungagung
- MA Muhammadiyah 1 Bandung
- SMK Negeri 1 Rejotangan
- SMK Ngunut
- SMA Islam Al Azhaar
Olahraga
Tulungagung mempunyai beberapa Sarana Olahraga yang tersebar di sejumlah tempat, baik Indoor maupun Outdoor antara lain:
Fasilitas Olahraga
- Stadion Rejoagung
- Stadion Beta
- Stadion Bandung
- Stadion Pema
- Stadion Wira Mandala
- GOR Sembung
- GOR Lembu Peteng
- GOR Seragam jaya
- GOR Putra Lawadhan
- GOR Menara Eva
- GOR Mandala Krida
- GOR Campurdarat
- Lapangan Tenis Pendopo Tulungagung
- Lapangan Tenis Ngunut
Industri
Tulungagung terkenal sebagai salah satu penghasil marmer terbesar di Indonesia, yang bersumber di bagian selatan Tulungagung. Tulungagung juga termasuk salah satu pusat industri marmer di Indonesia, dan terpusat di selatan Tulungagung, terutama di Kecamatan Campurdarat, yang di dalamnya banyak terdapat perajin marmer,sayangnya saat ini marmer kualitas terbaik sudah habis. Aset marmer dari Tulungagung telah menembus pasar internasional. Di daerah yang sama, juga terdapat industri onyx yang mempunyai kualitas mirip marmer.
Selain industri marmer, di Tulungagung juga tumbuh dan berkembang berbagai industri kecil dan menengah antara lain memproduksi alat-alat/perkakas rumah tangga, batik, dan konfeksi termasuk bordir. Beberapa batik yang terkenal di Tulungagung diantaranya Batik Tulungagung (sangat minim), Batik Satriomanah, dan sebagainya. Di Kecamatan Ngunut terdapat industri peralatan Tentara seperti tas ransel, sabuk, seragam,tenda dan makanan ringan seperti kacang atom. Di Kecamatan Ngunut juga terdapat industri batu bata dan genteng yang berkualitas. Di kelurahan sembung juga di kenal sebagai pusat industri kerupuk rambak. Sedangkan di bagian pegunungan utara, yakni Kecamatan Sendang terdapat perusahaan air susu sapi perah dan teh. Industri perikanan, dan gula merah juga Tulungagung juga tidak kalah, ini telah dikenal secara nasional. salah satunya Pabrik Gula Modjopanggung di Kecamatan Kauman.
Pariwisata
Wisata
Wisata Alam
Terdapat perkebunan Teh Penampihan atau Penampean di kaki pegunungan Wilis tepatnya di Desa Geger, Kecamatan Sendang. Perkebunan teh seluas 2 hektar ini merupakan peninggalan kolonial Verenigde Oost-Indische Compagnie atau VOC.[19]
Wisata Pantai
Kabupaten Tulungagung diuntungkan dengan letak geografis yang berada di tepi Samudera Hindia, sehingga memiliki banyak pantai yang menarik untuk dikunjungi diantaranya Pantai Popoh, Pantai Sidem, Pantai Brumbun, Pantai Sine, Pantai Molang, Pantai Klatak, Pantai Gerangan, Pantai Sanggar, Pantai Gemah, Pantai Ngalur, Pantai Coro, Pantai Pacar, Pantai Lumbung, Pantai Dlodo, Pantai Pathok Gebang dan Pantai Kedung Tumpang.
Wisata Air
Di kecamatan Bandung, tepatnnya di desa Sukoharjo terdapat beberapa wisata alam yang menawan, di antaranya "Sumber Ece", yang terletak di dusun Nglempung, Desa Sukoharjo, Kecamatan Bandung.[20]. Selain itu ada Bendungan Wonorejo, sebuah bendungan yang terletak di Kecamatan Pagerwojo.
Wisata Goa
Kabupaten Tulungagung juga memiliki wisata goa diantaranya Goa Tenggar di Desa Tenggarejo, Kecamatan Tanggung Gunung, Goa Pasir di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol dan Goa Selomangleng di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu.[21].
Wisata Air Terjun
Selain objek wisata pantai, Tulungagung juga memiliki objek wisata alam lain, di antaranya Air Terjun Lawean di Kecamatan Sendang dan Air Terjun Alam Kandung di Kecamatan Rejotangan.
Wisata Candi
Selain itu Tulungagung juga mempunyai Beberapa Bangunan Candi yang tersebar di beberapa tempat, yaitu Candi Dadi yang terletak di Puncak bukit di Desa Sanggrahan Kecamatan Boyolangu, Candi Cungkup (Candi Sanggrahan) yang terletak di Desa Sanggrahan Kecamatan Boyolangu, Candi Gayatri (Boyolangu) yang terletak di Kecamatan Boyolangu, Candi Mirigambar terletak di Kecamatan sumbergempol, Candi Bodho terletak di Kecamatan Kalidawir, Candi Penampihan berada di Lereng Gunung Wilis Kecamatan Sendang. Di selatan Tulungagung tepatnya di Kecamatan Campurdarat sebuah Telaga yang bernama Telaga Buret, telaga ini tak pernah kering walaupun letaknya di Perbukitan kapur selatan yang terkenal kering dan panas saat musim kemarau datang. Arca Joko Budhek, adalah sebentuk batu yang ukurannya besar yang bentuknya seperti seorang pria yang bertapa,arca ini berada di puncakbukit, dan bisa dilihat dari jalan raya karena ukurannya yang besar.
Wisata Budaya
Tulungagung memiliki beberapa kesenian khas yang bisa dijadikan magnet untuk mengangkat pariwisata Tulungagung, di antaranya:
- Wayang Kulit Purwo/Ringgit Purwo
- Jaranan senterewe
- Reog Kendang
- Tiban
- Jedor
- Kentrung
- Manten kucing
- Langen Beksan
- Tayub Tulungagung
- Sendra Tari Setyo Budaya
- Reog Ponorogo Cahaya Budaya
Kesenian jaranan dan reog kendang serta wayang kulit bahkan mendapat dukungan yang luas dari mayoritas masyarakat Tulungagung untuk maju dan berkembang.dan disukai masyarakat sekitar bahkan sering ditanggap
Wisata Kuliner
Tulungagung memiliki jajanan khas, yaitu:
- Sate dan Gule Kambing, Sate Tulungagung mirip dengan sate lainnya dan tampak sederhana, terdiri dari daging kambing yang ditusuk dalam sujen (tusuk sate) bambu, disajikan dengan bumbu kecap yang diberi merica dan petis, serta ditaburi dengan irisan bawang merah, di beberapa warung ditambah irisan daun jeruk, berbeda dengan tampilan Sate di kabupaten Trenggalek (Sate Bendo) yang dalam penyajiannya ditaburi kecambah sama seperti daerah Nganjuk, tidak seperti sate Madura dan sate Ponorogo dan Kediri, yang bumbu-nya mengandung kacang, Sehingga rasanya memang khas Tulungagung-an, pada dasarnya perbedaan rasa ini dikarenakan proses bakarnya dicelupkan dalam kuah gule dan pemakaian kecap manis tradisional merk kuda khas tulungagung-an.
- Nasi Lodho Tulungagung, sebenarnya kuliner ini mirip dengan kare ayam, hanya saja ayamnya dipanggang/diasap terlebih dulu dan disajikan bersama nasi/tiwul (tiwul adalah nasi yang terbuat dari gaplek/singkong) dengan pelengkap gudhangan (kudapan) sayur-sayuran, namun dalam perkembangannya lebih banyak yang disajikan (warung kaki lima) serupa dengan kare ayam. Lodho Tulungagung dibedakan dalam 2 genre,yaitu Lodho kuah kental dan encer, kekentalannya berasal dari konsentrasi santan, biasanya rasanya pedas,ayamnya ayam kampung.
- Sredek, Makanan yang terbuat dari gethuk singkong, kemudian digoreng. Biasa dimakan dengan tempe goreng dan cabe mentah (sebagai lalap), adalah makanan khas Tulungagung selatan.
- Kemplang, makanan yang terbuat dari ketela yang diparut dikasih bumbu-bumbu dibentuk pipih diatasnya dikasih kacang lotho lalu di goreng itu juga makanan khas tulungagung
- Emping Melinjo, makanan ini terbuat dari biji belinjo yang dipipihkan dan kemudian dijemur seperti kerupuk.
- Kerupuk Gadung, kuliner yang untuk saat ini pembuatannya hanya dikuasai oleh sedikit orang (umumnya orang tua) karena pengolahannya harus diperam dulu menggunakan abu untuk menghilangkan kandungan getah gadung agar tidak menyebabkan efek mabuk/pusing ketika dimakan.
- Soto Ayam Kampung Tulungagung warung soto dengan aroma rempah yang kuat dan kemiri sebagai penguat rasa banyak ditemui disekitaran Kecamatan Kauman dan Kecamatan Gondang
- Nasi pecel Tulungagung, nasi pecel dengan karakter sambal pecel seperti di daerah Kabupaten Blitar, yang membedakan dengan pecel dari daerah lain seperti Madiun/Ponorogo adalah karakter sambal kacang yang pedas manis (karena penambahan gula jawa/gula aren) serta aroma daun jeruk yang kuat.
- Sompil, Lontong diiris kemudian disiram dengan sayur lodeh (umumnya lodeh kacang) dan diatasnya ditambahi dengan bubuk kedelai yang gurih-manis.
- Kerupuk Rambak Tulungagung, kerupuk yang terbuat dari kulit sapi/kerbau serupa kerupuk jangek di Padang-Sumatera Barat namun dengan karakter yang lebih renyah, sentra industri kerupuk ini ada di seputaran Botoran Panggungrejo kota,sembung.botoran
- Jenang Syabun, jenang yang diolah dari beras ketan menjadi serupa dodol dengan penggabungan karakter rasa manis dari dua macam gula, gula jawa dan gula pasir,jenang ini mempunyai tektur lembut namun kenyal dan tidak lengket,originalnya jenang initidakmenggunakan pengawet,sehingga jarang dipajang ditoko,jika berminat disarankan datang ke pabriknya di desa Botoran.
- Jenang Grendol, makanan terbuat dari tepung kanji, biasanya disajikan bersama dengan Jenang Baning yang terbuat dari tepung beras serta Jenang Ketan dari bubur ketan hitam. Secara terpisah Jenang Grendol disajikan dengan kuah santan karena karakter jenang itu sendiri yang sudah manis namun apabila dicampur akan diberikan kuah gula jawa/gula aren yang umum disebut Juruh.
- Geti, adalah nuget terbuat dari wijen kadang-kadang dicampur kacang yang dimasak dengan gula sehingga memunculkan sensasi rasa yang manis-gurih.
- Kopi Cethe, ampas kopi yang dijadikan bahan pengoles rokok agar memiliki aroma yang lebih sedap.
- Punten Pecel, Punten serupa dengan Jadah cuma bedanya kalau Jadah terbuat dari bahan ketan sementara Punten dari bahan beras yang ditanak dengan santan gurih dan kemudian dijelu atau ditumbuk pelan dan umumnya ditambah parutan kelapa muda sehingga tercipta adonan kenyal dan gurih yang biasanya disajikan dengan pecel.
- Brondong Ketan, di Tulungagung umumnya disebut Bipang, dengan mengolah berondong dari beras ketan yang diolah dengan gula.
- Capar Tape, atau disebut tape pecel yang terbuat dari tape singkong (umumnya putih) dan disiram sayur pecel bahkan biasanya juga ditambahkan mentimun rebus.
- Glondhong Juruh,asli Sambitan, terbuat dari kukusan ketela pohon disiram juruh kental atau dibuat dengan memasukkan singkong kedalam ke jadi/wajan besar tempat orang memasak gula jawa/gula tebu sehingga menjadi manis, kadang-kadang disebut juga Cimplung yang mungkin karena dibuat dengan nyemplung/memasukan singkong ke wadah pengolahan gula.
- Sego Bantingan, nasi bungkus yang dijual secara murah meriah, pelengkapnya sederhana (lauk standar dan sambal/keringan) dan apabila ingin menambahkan sayur atau lauk ada disiapkan secara terpisah.
- Gembrot, kuliner khas yang terbuat dari beberapa jenis dedaunan yang dicampur dengan parutan kelapa yang telah dibumbui sedemikian rupa kemudian dibungkus dengan daun kelapa dan dikukus, kadang-kadang didalamnya juga ditambahkan sejenis ikan sungai atau udang.
- Gathot, makanan yang terbuat dari singkong yang direndam air garam kemudian dijemur hingga kering menjadi Gaplek, gaplek yang dicacah/diiris tipis apabila ditanak menjadi Gathot dan disajikan dengan parutan kelapa muda, sementara itu Gaplek yang ditumbuk menjadi Tiwul dan ditanak sebagai pengganti nasi
- Klethek, klethek merupakan makanan yang terbuat dari singkong yang dalam pengolahannya dicampur dengan bumbu-bumbu lainnya, seperti terasi dan kedelai. Klethek mirip dengan keripik singkong hanya saja dalam pemasakannya klethek digoreng sedikit lebih lama.
Kesehatan
- Rumah Sakit Pemerintah :
- Rumah Sakit POLRI :
- RS Bhayangkara Tulungagung
- Rumah Sakit swasta :
- RSU Era Medika
- RSU Madinah
- RSU Satiti
- RSU Muhammadiyah
- RSUI Orpeha
- RSU Putra Waspada
- RSIA Fausiyah
- RSIA Amanda
- RSIA Cita Sehat
- Klinik Nita Jaya Husada
- Klinik DKT
Transportasi
Transportasi di Kabupaten Tulungagung cukup banyak pilihan mulai dari Bus dan Kereta Api dan agen agen travel lokal di Tulungagung sehingga warga Kota Tulungagung mudah untuk melakukan perjalanan keluar kota.Berikut Transportasi yang ada di Tulungagung:
- Pelita Indah AC Tarif Biasa via Tol Panjang & Via Arteri: Trenggalek–Kertosono–Surabaya
- Pelita Indah PATAS via Arteri: Trenggalek–Kertosono–Surabaya
- Harapan Jaya AC Tarif Biasa: Tulungagung–Kertosono / Pare–Surabaya
- Harapan Jaya AC Tarif Biasa via Tol Panjang: Tulungagung–Kertosono–Surabaya
- Harapan Jaya PATAS via Arteri: Tulungagung–Kertosono–Mojokerto–Surabaya
- Harapan Jaya PATAS via TOL: Tulungagung–Kediri–Surabaya
- Harapan Jaya Bus Malam: Tulungagung–Ngawi–Semarang–Jakarta–Lampung–Palembang
- Harapan Jaya Bus Malam: Tulungagung–Ngawi–Bandung
- Harapan Jaya Bus Malam Patas: Tulungagung–Ngawi–Yogyakarta–Magelang
- Damri Perintis: Tulungagung–Pagerwojo–Bendungan–Sooko–Pulung–Ponorogo
- Damri KSPN: Stasiun Tulungaugng–Panggul–Pacitan
- Gunung Harta: Tulungagung–Denpasar
- Gunung Harta: Tulungagung–Jakarta
- Restu Mulya: Tulungagung–Denpasar
- Antar Lintas Sumatra: Tulungagung–Medan
- Bagong AC Tarif Biasa: Trenggalek–Tulungagung–Blitar–Malang
- Bagong AC Tarif Biasa via Tol Panjang & via arteri: Tulungagung–Kediri–Surabaya
- Bagong PATAS via Tol : Tulungagung–Kediri–Surabaya
- Bagong PATAS : Tulungagung–Blitar–Kesamben–Penarukan–Kendalpayak–Hamid Rusdi–Malang (Arjosari)
- Setiawan: Trenggalek–Tulungagung–Denpasar
- MTrans: Ponorogo–Trenggalek–Tulungagung–Blitar–Malang–Denpasar
- Harapan Baru: Trenggalek–Banyuwangi
- Arimbi: Tulungagung–Tangerang (Tidak beroperasi)
- Rosalia Indah: Tulungagung–Jakarta
- Rosalia Indah: Tulungagung–Lampung
Stasiun Tulungagung dan Ngunut
- Jalur selatan Jawa
- Jalur tengah Jawa
- Kertanegara dan Malioboro Ekspres: Purwokerto–Malang
- Singasari: Pasar Senen–Blitar
- Gajayana: Gambir–Malang
- Jalur utara Jawa
- Brantas: Pasar Senen–Semarang Tawang–Blitar
- Brawijaya: Gambir–Semarang Tawang–Malang
- Majapahit dan Matarmaja: Pasar Senen–Semarang Tawang–Malang
- Lokal Commuter
- Rapih Dhoho: Blitar–Kertosono–Surabaya
Selain rel aktif Tulungagung juga rel nonaktif ke Tugu Trenggalek
Tokoh Terkenal
Berikut ini sebagian tokoh terkenal asal Tulungagung:
- Wahono, mantan Ketua MPR-RI (1992-1997)
- Brigadir Jenderal Polisi (Purn.) Dra. Rumiyah Kartoredjo, S.Pd. (Kepala Kepolisian Daerah Banten 2008-2010)
- Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Putut Eko Bayu Seno, S.H. (Inspektur Pengawasan Umum POLRI 2017-2019)
- Inspektur Jenderal Polisi, Drs. Istiono, M.H., KAKORLANTAS POLRI
- Ali Masykur Musa, politikus
- Sri Somantri, pakar hukum tata negara Universitas Padjadjaran
- Yogi Sugito, rektor Universitas Brawijaya (2006–2010)
- Inspektur Jenderal Polisi Drs. Mudji Waluyo, SH, MM. (Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan 2012-sekarang)
- Inten Suweno, Mantan Menteri Peranan Wanita (UPW)
- Triyogi Yuwono, Guru besar, Rektor (2011-2015) ITS-Surabaya
- Pangeran Adipati Soejono, politikus Belanda
- Yongki Ariwibowo, Pesepak bola timnas Indonesia AFF cup 2010
- Prof.Dr.H.Suparno, Rektor Universitas Negeri Malang 2007-2014
- Ardian Syaf, Komikus DC Comics (2012-sekarang), Marvel Comics (2009), dan Dynamite (2007)
- Arsyad Yusgiantoro, Pesepak bola Persegres Gresik United, Danone Cup
Referensi
- ^ a b Tulungagung dalam Angka, 2021. Badan Pusat Statistik. 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-29. Diakses tanggal 2022-01-29.
- ^ a b "Kabupaten Tulungagung Dalam Angka 2016 (Revisi)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-11. Diakses tanggal 10 Agustus 2017.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-01. Diakses tanggal 2 Maret 2022.
- ^ "4 Daerah Penghasil Marmer Terbesar di Indonesia". kumparan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-10. Diakses tanggal 2023-08-08.
- ^ "Tulungagung, Jawa Timur, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 11 Januari 2021.
- ^ "Tulungagung, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 11 Januari 2021.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-10. Diakses tanggal 2023-09-12.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-09. Diakses tanggal 2023-09-12.
- ^ "Bupati dan Wabup Tulungagung Periode 2013-2018 Dilantik". KPUD Tulunganggung. 30 April 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-14. Diakses tanggal 13 Februari 2019.
- ^ Pramono, Joko (30 April 2018). Fatah, Mochammad Raden Abdul, ed. "Indra Fauzi Jadi Plh Bupati Gantikan Pjs Bupati, Jarianto". Jatim Times. Diakses tanggal 13 Februari 2019.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Purnomo, Slamet Hadi (4 Mei 2018). Purnomo, Slamet Hadi, ed. "Jarianto Resmi Dilantik Sebagai Pj Bupati Tulungagung". ANTARA News. Diakses tanggal 13 Februari 2019.
- ^ Yohanes, David (23 Mei 2019). Parmin, ed. "Bupati Syahri Mulyo telah Diberhentikan, PDIP Tulungagung hingga kini Belum Bahas Wakil Bupati". TribunNews. Diakses tanggal 14 Juli 2024.
- ^ a b Sukmana, Yoga (25 September 2018). Gatra, Sandro, ed. "Tiga Menit Setelah Dilantik, Bupati Tulungagung Langsung Dinonaktifkan". Kompas.com. Diakses tanggal 13 Februari 2019.
- ^ "Kabupaten Tulungagung dalam Angka 2013". Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulungagung. 09-09-2013. Diakses tanggal 23-09-2023.
- ^ "Tetapkan 50 Caleg Terpilih DPRD Tulungagung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-09. Diakses tanggal 2020-05-14.
- ^ "KPU Tulungagung tetapkan 50 calon anggota DPRD periode 2019-2024". antaranews.com. 2019-08-12. Diakses tanggal 2020-05-14.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ "Senjakala Kebun Teh Tinggalan VOC di Tulungagung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-02. Diakses tanggal 2023-09-12.
- ^ "Aliran Kas Desa dari Sumber Mata Air – Desa Sukoharjo". sukoharjo.tulungagungdaring.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-01. Diakses tanggal 2022-05-25.
- ^ "Goa Selomangleng Tulungagung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-24. Diakses tanggal 2023-09-12.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi