Lompat ke isi

Ilmu ekonomi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k Sambungan ke Luar: tepatnya "Pranala luar"
Ryan.sanjaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Ekonomi''' adalah sains sosial yang mempelajari produksi dan konsumsi melalui variabel yang dapat diukur, meliputi analisa [[produksi]], [[distribusi]], dan konsumsi [[barang]] dan [[jasa]].
'''Ekonomi''' adalah ilmu sosial yang mempelajari produksi dan konsumsi melalui variabel yang dapat diukur, meliputi analisa [[produksi]], [[distribusi]], dan konsumsi barang dan jasa.


Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi menjadi dua cabang:
Ekonomi disebut sebagai [[positif (ilmu sosial)|positif]] jika ilmu ini berusaha untuk menjelaskan konsekuensi dari berbagai pilihan yang ada untuk sekumpulan asumsi-asumsi tertentu, dan disebut sebagai [[normatif]] jika ia mensyaratkan tindakan yang harus diambil.

Subyek dalam ekonomi dapat dibagi menjadi dua cabang besar:
* [[ekonomi mikro]]: yang berhadapan dengan keputusan ekonomi di tingkat individu.
* [[ekonomi mikro]]: yang berhadapan dengan keputusan ekonomi di tingkat individu.
* [[ekonomi makro]]: melihat ekonomi secara keseluruhan (termasuk [[inflasi]], [[pengangguran]], produksi industri, dan peran pemerintah).
* [[ekonomi makro]]: melihat ekonomi secara keseluruhan (termasuk [[inflasi]], [[pengangguran]], produksi industri, dan peran pemerintah).


Namun ada juga pandangan lain yang membagi ilmu ekonomi antara aliran [[heterodoks]] vs [[ortodoks]] (konvensional/mainstream), positif vs normatif, maupun dalam cabang-cabang yang lain. Berbagai aspek mendapat perhatian khusus dalam cabang ilmu ini antara lain produksi, distribusi, konsumsi, pertukaran, dan [[kompetisi]].
Aspek yang menerima perhatian khusus dalam ekonomi adalah [[penyediaan bahan]], produksi, distribusi, [[perdagangan]], dan [[kompetisi]].

==Apa itu ilmu ekonomi?==
'''Ilmu ekonomi''' mempelajari bagaimana melakukan pembagian sumber daya yang tersedia secara efisiensi dalam memenuhi kebutuhan manusia. Dalam melakukan ini, manusia terkendala oleh: waktu, keterbatasan sumber daya, keinginan manusia yang tak terbatas, dan ketidakpastian.

==Sejarah perkembangan ilmu ekonomi==
[[Adam Smith]] sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya ''[[An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations|Wealth of Nations]]'', Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di [[Eropa]]. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam ''[[The Theory of Moral Sentiments]]''. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti [[Alfred Marshall]], [[John Maynard Keynes|J.M. Keynes]], [[Karl Marx]], hingga peraih hadiah [[nobel]] ekonomi, [[Edmund Phelps]].


Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai ''aliran klasik''. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya ''invisible hand'' dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran [[pemerintah]] menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep ''invisble hand'' ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
==Ilmu Ekonomi==
'''Ilmu ekonomi''' adalah pengetahuan ilmiah yang mempelajari tentang hubungan [[moral]]itas antar [[manusia]]. Hubungan ini terwujud dalam berbagai bentuk. diantaranya berupa aktifitas hubungan produksi, konsumsi dan distribusi pendapatan. pertanyaan klasik yang sampai saat ini belum ditemukan oleh umat manusia dalam hal ekonomi ini adalah pertanyaan tentang darimana datangnya kebutuhan manusia sehingga muncul apa yang disebut pertukaran dalam bentuk perdagangan?


Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi [[Depresi Besar]] tahun [[1930]]-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, [[John Maynard Keynes|Keynes]] mengajukan teori dalam bukunya ''[[http://www.amazon.com/General-Theory-Employment-Interest-Money/dp/1573921394/sr=8-8/qid=1161138241/ref=pd_bbs_8/102-0253554-5528909?ie=UTF8&s=books]]'' yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: ''new classical'', ''[[neo klasik]]'', ''new keynesian'', ''monetarist'', dan lain sebagainya.
Memang ekonomi merupakan salah satu misteri terbesar di dunia ini, karena banyaknya kejadian-kejadian ekonomi yang luput dari kontrol para ilmuwan. Satu hukum ekonomi yang ditemukan belum tentu bisa menjawab permasalahan yang muncul dikemudian hari. Jawaban yang selalu diusahakan oleh para ilmuan untuk mencoba menjawab pertanyaaan tersebut adalah dengan menilik kepada konsepsi hakikat manusia.


Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari [[Karl Marx]] dan [[Friedrich Engels]], serta aliran [[institusional]] yang pertama dikembangkan oleh [[Thorstein Veblen]] dkk dan kemudian oleh peraih nobel [[Douglass C. North]].
Siapakah manusia itu? Hal ini merupakan pertanyaan esensial sekaligus fundamental dalam mempelajari gejala-gejala ekonomi. Semua teori ekonomi membutuhkan gagasan dasar tentang manusia. Memang belum ada ilmuwan yang mampu mengetahui dirinya sendiri secara sempurna sehingga dapat dijadikan patokan dalam merumuskan hakikat manusia.


== Metodologi ==
Sebagai contoh [[Adam Smith]] sebagai pelopor bangkitnya Ilmu ekonomi punya asumsi tentang hakikat manusia yang berbeda dengan [[Aristoteles]] dalam membangun teori ekonominya. Ilmu ekonomi juga sering disebut ilmu tentang moralitas karana ilmu ini muncul dari keperhatinan moral para [[filsuf]] seperti [[Adam Smith]], [[Karl Marx]], [[Hayek|F.A. Hayek]], [[John Maynard Keynes|J.M Keynes]].
Sering disebut sebagai ''The queen of social sciences'', ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. [[Jan Tinbergen]] pada masa setelah [[Perang Dunia II]] merupakan salah satu pelopor utama ilmu [[ekonometri]], yang mengkombinasikan [[matematika]], [[statistik]], dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model [[General equilibrium]] (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 18 Oktober 2006 03.05

Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari produksi dan konsumsi melalui variabel yang dapat diukur, meliputi analisa produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa.

Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi menjadi dua cabang:

Namun ada juga pandangan lain yang membagi ilmu ekonomi antara aliran heterodoks vs ortodoks (konvensional/mainstream), positif vs normatif, maupun dalam cabang-cabang yang lain. Berbagai aspek mendapat perhatian khusus dalam cabang ilmu ini antara lain produksi, distribusi, konsumsi, pertukaran, dan kompetisi.

Apa itu ilmu ekonomi?

Ilmu ekonomi mempelajari bagaimana melakukan pembagian sumber daya yang tersedia secara efisiensi dalam memenuhi kebutuhan manusia. Dalam melakukan ini, manusia terkendala oleh: waktu, keterbatasan sumber daya, keinginan manusia yang tak terbatas, dan ketidakpastian.

Sejarah perkembangan ilmu ekonomi

Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah nobel ekonomi, Edmund Phelps.

Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.

Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya [[1]] yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.

Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.

Metodologi

Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.

Lihat pula

Pranala luar