Lompat ke isi

Daun di Atas Bantal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24: Baris 24:
| imdb_id = 0156455
| imdb_id = 0156455
}}
}}
'''''Daun di Atas Bantal''''' adalah sebuah [[film]] [[Indonesia]] tahun [[1998]] yang disutradarai [[Garin Nugroho]]. Film ini menceritakan tentang seorang ibu yang bernama [[Aurelie Moeremans]] dan [[Vanila Devayanti]] yang tinggal di jalanan syuting lokasi daerah tempat film dari [[Kota Yogyakarta]] (merupakan ibu kota propinsi dari [[Daerah Khusus Yogyakarta]]), [[Indonesia]] mengudara pertama yang ditawarkan adalah diruntuhkan perdana terbatas [[Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 1997]] dengan disutradarai oleh [[Habiburrahman El Shirazy]] yang diprouksi oleh [[SinemArt|SinemArt Pictures]] yang dibintangi oleh [[Dude Harlino]], [[Asmirandah]], dan [[Meyda Sefira]] dengan yang dirilis pada tanggal Jumat, [[21 Agustus]] [[1998]] pada saat dalam merangka hari ulang tahun yang ke-9 di [[RCTI|Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)]] segera mulai 3 hari lagi. Film ini diangkat dari surat kabar harian koran edisi pagi bersiaran lokal berjudul '''[[Kedaulatan Rakyat|Harian Pagi Kedaulatan Rakyat]]''' yang terbitan daerah dari [[Kota Yogyakarta]] (merupakan ibu kota propinsi dari [[Daerah Khusus Yogyakarta]]) .
'''''Daun di Atas Bantal''''' adalah sebuah [[film]] [[Indonesia]] tahun [[1998]] yang disutradarai [[Garin Nugroho]]. Film ini menceritakan tentang seorang ibu yang bernama [[Aurelie Moeremans]] dan [[Vanila Devayanti]] yang tinggal di jalanan syuting lokasi daerah tempat film dari [[Kota Yogyakarta]] (merupakan ibu kota propinsi dari [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]), [[Indonesia]] mengudara pertama yang ditawarkan adalah diruntuhkan perdana terbatas [[Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 1997]] dengan disutradarai oleh [[Habiburrahman El Shirazy]] yang diprouksi oleh [[SinemArt|SinemArt Pictures]] yang dibintangi oleh [[Dude Harlino]], [[Asmirandah]], dan [[Meyda Sefira]] dengan yang dirilis pada tanggal Jumat, [[21 Agustus]] [[1998]] pada saat dalam merangka hari ulang tahun yang ke-9 di [[RCTI|Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)]] segera mulai 3 hari lagi. Film ini diangkat dari surat kabar harian koran edisi pagi bersiaran lokal berjudul '''[[Kedaulatan Rakyat|Harian Pagi Kedaulatan Rakyat]]''' yang terbitan daerah dari [[Kota Yogyakarta]] (merupakan ibu kota propinsi dari [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]) .


Film ini diproduksi oleh [[Christine Hakim]], dan seharusnya selesai pada bulan [[Oktober]] [[1997]] (selama dibulan upacara pembukaan sampai upacara penutupan [[Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 1997]]), tetapi akibat krisis ekonomi di [[Indonesia]] maka akhirnya diselesaikan di [[Malaysia]], [[Brunei]] dan [[Singapura]].
Film ini diproduksi oleh [[Christine Hakim]], dan seharusnya selesai pada bulan [[Oktober]] [[1997]] (selama dibulan upacara pembukaan sampai upacara penutupan [[Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 1997]]) yang tinggal di jalanan syuting lokasi daerah tempat film dari [[Kota Yogyakarta]] (merupakan ibu kota propinsi dari [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]), tetapi akibat krisis ekonomi di [[Indonesia]] maka akhirnya diselesaikan di [[Malaysia]], [[Brunei]] dan [[Singapura]].


Dana penyelesaian datang dari beberapa sumber seperti [[Ntv7|NTV7]], [[w:en:MetroVision|MetroVision Channel 8]] dari [[Kuala Lumpur]] ( (merupakan ibu kota negara dari [[Malaysia]]), [[w:en:MediaCorp TV Channel 5|Television Corporation of Singapore Fifth Frequency]] (berstasiun terrestrial dari [[w:en:Television Corporation of Singapore||Television Corporation of Singapore Fifth Frequency]] dari [[Singapura]] dan [[RCTI]] dari [[Jakarta]] (merupakan ibu kota negara dari [[Indonesia]]) yang babak film ini dibuatkan untuk versi siaran televisi.
Dana penyelesaian datang dari beberapa sumber seperti [[Ntv7|NTV7]], [[w:en:MetroVision|MetroVision Channel 8]] dari [[Kuala Lumpur]] ( (merupakan ibu kota negara dari [[Malaysia]]), [[w:en:MediaCorp TV Channel 5|Television Corporation of Singapore Fifth Frequency]] (berstasiun terrestrial dari [[w:en:Television Corporation of Singapore||Television Corporation of Singapore Fifth Frequency]] dari [[Singapura]] dan [[RCTI]] dari [[Jakarta]] (merupakan ibu kota negara dari [[Indonesia]]) yang babak film ini dibuatkan untuk versi siaran televisi.

Revisi per 6 September 2011 02.30

Daun di Atas Bantal
SutradaraGarin Nugroho
ProduserLeo Sutanto
Ditulis olehGarin Nugroho
Armantono
PemeranAurelie Moeremans
Vanila Devayanti
Penata musikDjaduk Ferianto
SinematograferNurhidayat
PenyuntingSentot Sahid
Perusahaan
produksi
Christine Hakim Film
DistributorChristine Hakim Film
Tanggal rilis
Jumat, 21 Agustus 1998
Durasi83 menit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia
AnggaranRP 500000000
Pendapatan
kotor
RP 500000000

Daun di Atas Bantal adalah sebuah film Indonesia tahun 1998 yang disutradarai Garin Nugroho. Film ini menceritakan tentang seorang ibu yang bernama Aurelie Moeremans dan Vanila Devayanti yang tinggal di jalanan syuting lokasi daerah tempat film dari Kota Yogyakarta (merupakan ibu kota propinsi dari Daerah Istimewa Yogyakarta), Indonesia mengudara pertama yang ditawarkan adalah diruntuhkan perdana terbatas Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 1997 dengan disutradarai oleh Habiburrahman El Shirazy yang diprouksi oleh SinemArt Pictures yang dibintangi oleh Dude Harlino, Asmirandah, dan Meyda Sefira dengan yang dirilis pada tanggal Jumat, 21 Agustus 1998 pada saat dalam merangka hari ulang tahun yang ke-9 di Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) segera mulai 3 hari lagi. Film ini diangkat dari surat kabar harian koran edisi pagi bersiaran lokal berjudul Harian Pagi Kedaulatan Rakyat yang terbitan daerah dari Kota Yogyakarta (merupakan ibu kota propinsi dari Daerah Istimewa Yogyakarta) .

Film ini diproduksi oleh Christine Hakim, dan seharusnya selesai pada bulan Oktober 1997 (selama dibulan upacara pembukaan sampai upacara penutupan Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 1997) yang tinggal di jalanan syuting lokasi daerah tempat film dari Kota Yogyakarta (merupakan ibu kota propinsi dari Daerah Istimewa Yogyakarta), tetapi akibat krisis ekonomi di Indonesia maka akhirnya diselesaikan di Malaysia, Brunei dan Singapura.

Dana penyelesaian datang dari beberapa sumber seperti NTV7, MetroVision Channel 8 dari Kuala Lumpur ( (merupakan ibu kota negara dari Malaysia), Television Corporation of Singapore Fifth Frequency (berstasiun terrestrial dari |Television Corporation of Singapore Fifth Frequency dari Singapura dan RCTI dari Jakarta (merupakan ibu kota negara dari Indonesia) yang babak film ini dibuatkan untuk versi siaran televisi.

Sinopsis

Karena hampir diketahui keluarga Farrah, Vanila menyuruh Dinita untuk pergi jauh-jauh dari Jakarta, yaitu ke Kota Yogyakarta. Sayangnya, Bu Lia mendapat undangan pernikahan di Kota Yogyakarta dan kebetulan, Rubu juga menghadiri pernikahan itu. Farrah melihat Rini (Rini Wulandari) dan sangat marah dengannya, lalu memintanya mengaku tentang semuanya. Bu Lia akhirnya mengetahui bahwa Alvino (Richard Kevin) ialah anak kandungnya. Setelah Rini selesai membangun ruang asrama dan gedung hotel. Tim relawan Tzu Chi kembali menggalang dana untuk membantu korban gempa bumi di Tasikmalaya dia Gempa bumi Tasikmalaya 2009 memulai Indramayu, Cianjur Ciamis, dan Kuningan.[butuh rujukan] Namun takdir memang tidak bisa dihindari, Pada tanggal hari Sabtu, 27 Mei 2006 tepat pukul mulai 03:58:58 WIB mulai subuh fajar awal menjelang dinihari awal pagi sarapan terjadi sebuah gempa yang besar di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta gempa ini begitu besar dan menjadi gempa paling dahsyat dalam 256 tahun sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta berusia umur 255 tahun. Kerusakan yang terjadi begitu parah dan menghancurkan, hampir seluruh daerah di Kota Yogyakarta terkena dampak, sekolah-sekolah, dan rumah-rumah rubuh menelan korban yang sangat banyak. Dalam kejadian ini tempat kejadian terjadi gempa bumi karena Gempa bumi Sumatera Barat 2009 dan Gempa bumi Yogyakarta 2006 (dia merasa gempa lagi karena dia Jabodetabek boleh Jakarta tempat di Medan Merdeka, Gampir dan Menteng di Jakarta Pusat karena gempa di Medan, Batam dari Pulau Batam, Palembang dan Surabay) karena megatsunami awas meteor kebakaran dan Bu Lia harus berjuang untuk mati jatuh luka parah infeksi Pioneer Laser Disc (LD) & Panasonic Video Home System (VHS) gempa bumi jam kakek sejak kapan mulai 03:58:58 WIB mulai subuh fajar awal menjelang dinihari awal pagi sarapan tabrakan gempa bumi jatuh ledakan mati kena jam kakek jatuh luka parah infeksi badan darah merah semua kena pukul rusak mati gempa mati hitam.

Pemeran

Penghargaan


Pranala luar

kimbek