Lompat ke isi

Portal:Surakarta: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32: Baris 32:
{{/box-footer|}}
{{/box-footer|}}


{{/box-header|Yang dapat Anda lakukan|Wikipedia:ProyekWiki Surakarta/Todo}}
{{/box-header|Yang dapat Anda lakukan|Wikipedia:ProyekWiki Surakarta/Tugas}}
<div style="font-size: 95%;">{{Wikipedia:ProyekWiki Surakarta/Todo}}</div>
<div style="font-size: 95%;">{{Wikipedia:ProyekWiki Surakarta/Tugas}}</div>
{{/box-footer|}}
{{/box-footer|}}



Revisi per 23 September 2011 18.36

Budaya
Budaya
Budaya (k)
Filsafat
Filsafat
Filsafat (k)
Geografi
Geografi
Geografi (k)
Ilmu
Ilmu
Ilmu (k)
Indonesia
Indonesia
Indonesia (k)
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat (k)
Matematika
Matematika
Matematika (k)
Sejarah
Sejarah
Sejarah (k)
Seni
Seni
Seni (k)
Teknologi
Teknologi
Teknologi (k)
Tokoh
Tokoh
Tokoh (k)
edit  

Portal Surakarta

Surakarta, juga disebut Solo atau Sala, adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berpenduduk 503.421 jiwa (2010) dan kepadatan penduduk 13.636/km2. Kota dengan luas 44 km2 ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan.. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Solo merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun 1755.

Gambar pilihan

Pemandangan Solo waktu sore
Pemandangan Solo waktu sore
Credit: Ivan Atmanagara
Pemandangan Solo waktu sore

Artikel pilihan

Mataram Baru
Mataram Baru

Kasunanan Surakarta Hadiningrat adalah sebuah kerajaan di Jawa Tengah yang berdiri tahun 1755 sebagai hasil dari perjanjian Giyanti 13 Februari 1755. Perjanjian antara VOC dengan pihak-pihak yang bersengketa di Kesultanan Mataram, yaitu Sunan Pakubuwana III dan Pangeran Mangkubumi, menyepakati bahwa Kesultanan Mataram dibagi dalam dua wilayah kekuasaan yaitu Surakarta dan Yogyakarta.

Pada tanggal 13 Februari 1755 pihak VOC yang sudah mengalami kebangkrutan berhasil mengajak Pangeran Mangkubumi berdamai untuk bersatu melawan pemberontakan Raden Mas Said yang tidak mau berdamai. Semula Pangeran Mangkubumi bersekutu dengan Raden Mas Said. Perjanjian Giyanti yang ditanda-tangani oleh Pakubuwana III, Belanda, dan Mangkubumi, melahirkan dua kerajaan baru yaitu Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Pangeran Mangkubumi sebagai raja di separuh wilayah Mataram mengambil gelar Sultan Hamengkubuwana, sedangkan raja Kasunanan Surakarta mengambil gelar Sunan Pakubuwana. Seiring dengan berjalannya waktu, negeri Mataram yang dipimpin oleh Hamengkubuwana kemudian lebih terkenal dengan nama Kasultanan Yogyakarta, sedang negeri Mataram yang dipimpin oleh Pakubuwana terkenal dengan nama Kasunanan Surakarta.

Selanjutnya wilayah Kasunanan Surakarta semakin berkurang, karena Perjanjian Salatiga 17 Maret 1757 menyebabkan Raden Mas Said diakui sebagai seorang pangeran merdeka dengan wilayah kekuasaan berstatus kadipaten, yang disebut dengan nama Praja Mangkunegaran. Sebagai penguasa, Raden Mas Said bergelar Adipati Mangkunegara. Wilayah Surakarta berkurang lebih jauh lagi setelah usainya Perang Diponegoro pada tahun 1830, di mana daerah-daerah mancanegara diberikan kepada Belanda sebagai ganti rugi atas biaya peperangan.

Di awal masa kemerdekaan Republik Indonesia (1945 - 1946), Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran sempat menjadi Daerah Istimewa. Akan tetapi karena kerusuhan dan agitasi politik saat itu maka pada tanggal 16 Juni 1946 oleh Pemerintah Indonesia statusnya diubah menjadi Karesidenan, menyatu dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Selengkapnya...)

Biografi pilihan


Farida Oetoyo adalah seorang maestro balet Indonesia.

Dialiri darah leluhurnya yang seniman musik dan film terkenal. Ayahnya, R Oetoyo Ramelan, adalah pegawai tinggi Departemen Luar Negeri. Kariernya meningkat menjadi Duta Besar RI untuk beberapa negara Asia dan Eropa. Ibunya Maria Johanna Margaretha Te Nuyl. seorang wanita berdarah Belanda. Farida mempunyai dua adik laki-laki, Fajar Alam dan Satria Sejati. Tetapi sejak lama kedua adiknya hingga sekarang menetap dan menjadi warga Negara Kanada. Sejak kecil Farida tinggal di luar negeri bersama orang tuanya yang Duta Besar RI di Singapura, kemudian berpindah-pindah ke berbagai Negara di Asia dan Eropa. Ketika masa kanak-kanak, Fari kecil menyukai balet. Mula-mula belajar pada ‘Ballet Fine Arts of Movement, pimpinan Willy Blok Hansen. Di Singapura. Kemudian pindah ke Royal Academy of Dance di Canberra, Australia.

Saat Fari menginjak usia remaja (14), mendadak ayahnya wafat akibat serangan jantung. Keadaan itu mengubah nasib keluarga yang ditinggalkan. Farida harus mampu hidup mandiri, Menerima realitas hidup yang serba sulit. Karena ia tak lagi sebagai anak Duta Besar yang menikmati fasilitas tetapi sebagai anak yatim. Keinginanya menjadi ballerina profesional terus menggebu. Beruntung ia mendapat tawaran beasiswa dari pemerintah Rusia, yang disambutnya dengan kegembiraan. Betapa tidak, Akademi Balet Bolshoi Moskwa, Rusia merupakan surga klasik dunia. Ini harus diterima.

Selama empat tahun belajar di Akademi Balet Bolshoi, hampir setiap hari mulai pukul 09.00 sampai 21.00, Farida digembleng dan dilatih dengan penuh disiplin oleh gurunya Alla Mihailovna, wanita baya yang menurunkan ilmu balet klasik dengan penuh disiplin. Selain itu ia mendapat beberapa mata kuliah lainnya seperti sejarah kesenian, karakteristik, manjemen kesenian, drama pentas dan lain-lain

Farida Oetoyo, dinyatakan lulus Cum Laude setelah menempuh ujian di depan 50 pakar balet dunia yang mengujinya dengan pandangan dingin dan berwibawa. Sekaligus ia menyandang gelar "Artist of Ballerina". Selain menguasai balet klasik, Farida juga memperdalam balet modern di Amerika Serikat. Ia berguru pada tokoh balet modern, Martha Graham dan pernah berguru pula pada Alvin Nicolais, penganut balet modern di Amerika.

Sukses Farida dapat dipahami mengingat koreografer yang juga dijuluki balerina dunia ini telah meraup segudang pengalaman pentas di dalam mau pun mancanegara. Upaya pembinaan terus dilakukan dengan membuka sekolah balet ‘Nritya Sundara’ bersama Yulianti Parani di Jakarta tahun 1957. Usaha ini memicu perkembangan balet di tanah air. Di samping meningkatkan frekuensi pementasan balet memungkinkan blantika balet di tanah air semakin kondusif.

Setidaknya dua nomor balet berlabel Rama & Shinta dan "Gunung Agung Meletus" merupakan karya masterpiece koreografer Farida Oetoyo. Di samping kedua karya besar ini, masih ada karya lainnya yang bisa di catat sebagai karya handal monumental. Di antaranya balet "Carmina Burana", "Putih-Putih" dan "Daun Fulus". "Gunung Agung Meletus" dan "Rama & Shinta", mendapat sambutan hangat saat dipentaskan di Teater Terbuka dan Teater Arena Taman Ismail Marzuki tahun 70-an. Tak heran bila angin segar menerpa penggemar balet di Indonesia. Publik sangat antusias menonton sajian berkualitas. Lima ribu tempat duduk yang tersedia di Teater Terbuka padat penonton. Bahkan kalangan pers juga mempunyai andil besar. Menyambut dengan menurunkan berirta dan artikel-artikel menarik dimedia cetak mereka.

Tidaklah berlebihan bila Farida Oetoyo, yang pernah menjadi primadona di panggung balet dunia disebut sebagai "Maestra Balet" Indonesia, mengingat ia pernah bergabung dengan "Teater Bolshoi" di Rusia dan berpentas di sejumlah negara Eropa serta Amerika. Bahkan hingga sekarang masih aktif mengajar balet di sekolah balet "Sumber Cipta" miliknya di Ciputat Jakarta Selatan.

Selain balet, Farida pernah juga merambah blantika film nasional. Ia membintangi beberapa film layar lebar antara lain film Perawan di Sektor Selatan, Apa Jang Kau Tjari, Palupi?, Bumi Makin Panas. Ia mampir di dunia film atas ajakan suaminya, sineas Sjumandjaja.


Gambar pilihan

Medali Susuhunan Pakubuwono X Surakarta Medali Gusti Raden Ayu
Medali Susuhunan Pakubuwono X dan Gusti Raden Ayu Surakarta

Tahukah Anda...

  • ... bahwa Solo memiliki 5 kecamatan dan 51 kelurahan?
  • ... bahwa luas Solo hanya sekitar 44 km2?
  • ... bahwa penduduk Solo sebanyak 500.000 jiwa?

Dalam berita

http://www.eventsolo.com/ FB

...berita sebelumnya

Yang dapat Anda lakukan

Umum
  • Mendaftarkan artikel-artikel bertopik Surakarta berdasarkan kepentingannya
  • Mengembangkan satu artikel bertopik Surakarta hingga menjadi Artikel Pilihan
  • Membuat artikel-artikel baru yang bertopik Surakarta atau yang berhubungan dengan Surakarta.
  • Membuat daftar-daftar seputar Surakarta, mis: Daftar sekolah, daftar museum, daftar rumah sakit, dll.
  • Mengembangkan artikel yang masih mengandung templat rintisan.
  • Menambahi gambar-gambar seputar Surakarta
  • Memperbarui berita terkini di Portal:Surakarta
5 kecamatan & 51 kelurahan Solo
  • Mengembangkan artikel kelurahan dan kecamatan yang masih berupa rintisan
  • Menstandarkan dan melengkapi kotak info masing-masing dengan info terbaru
  • Membuat peta per kelurahan di Surakarta dan mencantumkannya di tiap artikel kelurahan
  • Daftar kelengkapan: foto kantor kecamatan/kelurahan, kepala wilayah, jumlah penduduk, etimologi, sejarah singkat, batas-batas, kampung.

Panduan memberi nilai kualitas dan kepentingan:

  • Kelas/kualitas: "AP" atau "AB" jika sudah terpilih melalui prosedur masing-masing, "Stub" jika masih rintisan (pendek), "Daftar" jika berupa daftar, "A" jika merupakan bekas AP atau AB, "B" jika sudah bagus, cukup panjang, lengkap dengan referensi, "C" jika sudah cukup panjang, tapi masih kurang referensi/gaya bahasa perlu perbaikan.
  • Kepentingan: rujuk pada en.wiki jika ada interwikinya, biarkan kosong jika ragu-ragu, ubah jika dirasa tidak sesuai.

Portal terkait

Portal Surakarta

Geografi: Asia • Indonesia • Jawa

Agama: Buddhisme • Hindu • Islam • Kristen • Katolik

Budaya: Wayang •

ProyekWiki terkait

ProyekWiki Surakarta
Anda diundang untuk berpartisipasi di ProyekWiki Solo, sebuah ProyekWiki yang didedikasikan untuk mengembangkan artikel-artikel Surakarta.

Topik

Kategori

Wikipedia dalam bahasa yang digunakan di Surakarta

Bahasa Indonesia           Bahasa Jawa           Jawa Banyumasan           Bahasa Sunda          
Bahasa Inggris           Bahasa Melayu           Bahasa Aceh           Bahasa Banjar           Bahasa Bugis           Bahasa Tionghoa

Proyek Wikimedia terkait

Portal:Agama Agama Portal:Bahasa Bahasa Portal:Biografi Biografi Portal:Budaya Budaya Portal:Ekonomi Ekonomi Portal:Elektronika Elektronika
Portal:Film Film Portal:Filsafat Filsafat Portal:Geografi Geografi Portal:Indonesia Indonesia Portal:Ilmu Ilmu Portal:Lingkungan Lingkungan
Portal:Masyarakat Masyarakat Portal:Matematika Matematika Portal:Militer Militer Portal:Mitologi Mitologi Portal:Musik Musik Portal:Olahraga Olahraga
Portal:Pendidikan Pendidikan Portal:Politik Politik Portal:Sastra Sastra Portal:Sejarah Sejarah Portal:Seni Seni Portal:Teknologi Teknologi
Portal:Komunitas Komunitas Portal:Peristiwa terkini Peristiwa terkini Portal:Daftar portal Daftar lengkap

Bersihkan tembolok server