Lompat ke isi

Dawet ireng: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sanko (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Andri.h (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21: Baris 21:
* [http://ciqie.net23.net/?p=82 Blog Suci the ChubBiest:Dawet Ireng]
* [http://ciqie.net23.net/?p=82 Blog Suci the ChubBiest:Dawet Ireng]
* {{en}} [http://dianunyil.com/es-dawet-ireng/ Es Dawet Ireng]
* {{en}} [http://dianunyil.com/es-dawet-ireng/ Es Dawet Ireng]

{{Masakan Indonesia}}


{{makanan-indonesia-stub}}
{{makanan-indonesia-stub}}

Revisi per 8 Juni 2012 14.34

Berkas:DawetIreng.jpg
Dawet Ireng

Dawet Ireng adalah sejenis dawet / cendol. Minuman ini asli dari daerah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah. Kata ireng dari Bahasa Jawa yang artinya hitam. Butiran dari dawet berwarna hitam, warna hitam dawet diperoleh dari abu bakar jerami, abu bakar jerami kemudian dicampur dengan air sehingga menghasilkan air berwarna hitam, air inilah yang digunakan sebagai pewarna dawet.

Dawet ini memiliki keunikan yaitu penyajian dawet yang biasanya jumlah dawetnya jauh lebih banyak dibanding airnya (santan ditambah air gula). Hal unik lainya, biasanya santan diperas langsung dari bungkusan serabut kelapa.

Bahan

Tidak terlalu berbeda dengan dawet / cendol warna hijau, bahan adalah dari tepung sagu.[1] Perbedaan pada pewarnaan hitam yang diperolah dari jerami/batang padi (Jawa: merang) yang dibakar.

Untuk kuah sama dengan dawet / cendol yaitu dari santan kelapa dengan pemanis gula jawa dan penyedap daun pandan.

Penyajian

Umumnya menggunakan mangkok dan diberi es untuk sebagai minuman penyegar.

Referensi

Pranala luar