Wikipedia:Artikel Pilihan/32 2012: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{HU/Tepigambar|Ranavalona III of Madagascar.jpg|100|Ranavalona III|{{{seluler|}}}}} |
|||
{{TFAempty}} |
|||
'''[[Ranavalona III]]''' adalah penguasa terakhir dari [[Kerajaan Merina|Kerajaan Madagaskar]]. Ia memerintah dari [[30 Juli]] [[1883]] hingga [[28 Februari]] [[1897]], yang mana masa pemerintahannya ditandai dengan upaya terus-menerus namun akhirnya sia-sia untuk menolak maksud pemerintah kolonial [[Perancis]]. Sebagai wanita muda, dia dipilih di antara beberapa Andriana (bangsawan) yang memenuhi syarat untuk menggantikan [[Ratu]] [[Ranavalona II]] setelah kematiannya. Seperti dua ratu sebelumnya, Ranavalona menjalani perkawinan politik dengan anggota elit Hova (orang merdeka) bernama Rainilaiarivony, yang dalam perannya sebagai [[Perdana Menteri Madagaskar]] bertanggung-jawab mengawasi jalannya pemerintahan sehari-hari serta hubungan luar negeri kerajaan. Selama pemerintahannya, Ranavalona mencoba untuk mencegah kolonisasi dengan memperkuat hubungan dagang dan diplomatik dengan [[Amerika Serikat]] dan [[Britania Raya]]. Namun, serangan Perancis terhadap kota-kota pelabuhan di pesisir dan terhadap ibukota [[Antananarivo]] akhirnya menyebabkan jatuhnya istana kerajaan pada tahun 1895, sehingga mengakhiri kedaulatan dan otonomi politik kerajaan ini yang sudah berlangsung seabad lamanya. ('''[[Ranavalona III|selengkapnya]]''') |
|||
{{TFAfooter|||Pertempuran Kadesh}} |
{{TFAfooter|Imperium Britania|Moonraker (film)|Pertempuran Kadesh|}} |
Revisi per 2 Oktober 2012 20.59
Ranavalona III adalah penguasa terakhir dari Kerajaan Madagaskar. Ia memerintah dari 30 Juli 1883 hingga 28 Februari 1897, yang mana masa pemerintahannya ditandai dengan upaya terus-menerus namun akhirnya sia-sia untuk menolak maksud pemerintah kolonial Perancis. Sebagai wanita muda, dia dipilih di antara beberapa Andriana (bangsawan) yang memenuhi syarat untuk menggantikan Ratu Ranavalona II setelah kematiannya. Seperti dua ratu sebelumnya, Ranavalona menjalani perkawinan politik dengan anggota elit Hova (orang merdeka) bernama Rainilaiarivony, yang dalam perannya sebagai Perdana Menteri Madagaskar bertanggung-jawab mengawasi jalannya pemerintahan sehari-hari serta hubungan luar negeri kerajaan. Selama pemerintahannya, Ranavalona mencoba untuk mencegah kolonisasi dengan memperkuat hubungan dagang dan diplomatik dengan Amerika Serikat dan Britania Raya. Namun, serangan Perancis terhadap kota-kota pelabuhan di pesisir dan terhadap ibukota Antananarivo akhirnya menyebabkan jatuhnya istana kerajaan pada tahun 1895, sehingga mengakhiri kedaulatan dan otonomi politik kerajaan ini yang sudah berlangsung seabad lamanya. (selengkapnya)