Kota Banjarmasin: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Baris 423: | Baris 423: | ||
* [[Masjid Al Jihad]] (Muhammadiyah) |
* [[Masjid Al Jihad]] (Muhammadiyah) |
||
* [[Masjid Muhammadiyah Kelayan]] |
* [[Masjid Muhammadiyah Kelayan]] |
||
* [[Masjid Jami Teluk Tiram Banjarmasin] |
|||
* [[Masjid Baitul Hikmah UNLAM Banjarmasin] |
|||
* [[Gereja Kathedral Keluarga Kudus Banjarmasin]]<ref>[http://www.imankatolik.or.id/banjarmasin.html JADWAL MISA KEUSKUPAN BANJARMASIN]</ref> |
* [[Gereja Kathedral Keluarga Kudus Banjarmasin]]<ref>[http://www.imankatolik.or.id/banjarmasin.html JADWAL MISA KEUSKUPAN BANJARMASIN]</ref> |
||
* [[Gereja Hati Yesus yang Mahakudus Banjarmasin]] |
* [[Gereja Hati Yesus yang Mahakudus Banjarmasin]] |
Revisi per 5 November 2012 07.11
Kota Banjarmasin | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Kayuh Baimbai Banjar: Mendayung Bersama-sama | |
Koordinat: 3°18′51.78″S 114°35′33.05″E / 3.3143833°S 114.5925139°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Selatan |
Tanggal berdiri | 24 September |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Muhidin |
Luas | |
• Total | 98,46 km2 (38,02 sq mi) |
Populasi (2010) | |
• Total | 625.395 |
• Kepadatan | 8.606/km2 (22,290/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam dan agama lainnya |
• Bahasa | Banjar, Indonesia |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 511 |
Kode Kemendagri | 63.71 |
Kode SNI 7657:2023 | BJM |
DAU | Rp. 444.635.637.000,- |
Flora resmi | Kasturi (Mangifera Casturi) |
Fauna resmi | Bekantan (Nasalis Larvatus) |
Situs web | http://banjarmasinkota.go.id |
Kota Banjarmasin (BJM[2])adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota dari provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kota yang cukup padat ini termasuk salah satu kota besar di Indonesia, walau luasnya yang terkecil di Kalimantan, yakni luasnya lebih kecil daripada Jakarta Barat. Kota yang dijuluki kota seribu sungai ini merupakan sebuah kota delta atau kota kepulauan sebab terdiri dari sedikitnya 25 buah pulau kecil (delta) yang merupakan bagian-bagian kota yang dipisahkan oleh sungai-sungai diantaranya pulau Tatas, pulau Kelayan, pulau Rantauan Keliling, pulau Insan dan lain-lain.[3] Sejak zaman dulu hingga sekarang Banjarmasin masih menjadi kota niaga dan bandar pelabuhan terpenting di pulau Kalimantan.[4][5][6][7][8][9] Pelabuhan kota Banjarmasin adalah pelabuhan Trisakti yang terletak 12,5 mil dari muara sungai Barito.[10]Pelabuhan Trisakti memiliki Terminal Petikemas Banjarmasin (TPKB) yang termasuk 10 besar terminal petikemas di Indonesia.[11]
Secara de jure Banjarmasin masih sebagai ibukota Kalsel, namun kantor Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan terhitung sejak tanggal 14 Agustus 2011 yang bertepatan dengan Harijadi Kalsel ke 61, telah dipindahkan ke kecamatan Cempaka (Banjarbaru) yang berdiri pada lokasi dengan ketinggian elevasi 44 meter di atas permukaan laut serta berjarak sekitar 60 km dari kantor lama (pada titik 0 km Banjarmasin di tepi sungai Martapura).[12][13] [14][15] Departemen Pekerjaan Umum menempatkan Banjarmasin sebagai salah satu kota penting[16] dan mempersiapkan Banjarmasin beserta 4 daerah kab/kota yang menjadi satelitnya[17] sebagai salah satu Kawasan Strategis Nasional yaitu Kawasan Perkotaan Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut sebagai calon kota "metropolitan" generasi ketiga[18][19][20][21][22] yang dinamakan Banjar Bakula.[23][24][25][26] [27][28][29]
Etimologi
Dalam bahasa Jawa, Banjarmasin berarti taman asin[30][31], sedangkan sejarah Jawa Barat mencatat nama Banjarmasin berasal dari keluarga keraton Kerajaan Mahasin di Singapura yang mengungsi ke daerah Banjar karena serangan Sriwijaya kemudian berdirilah Kerajaan Banjar Mahasin[32], namun nama asli kota Banjarmasin adalah Banjar-Masih[33], pada tahun 1664 orang Belanda masih menulisnya Banjarmasch atau Banzjarmasch.[34] Kota yang secara historis menjadi ibukota provinsi Kalimantan sampai tahun 1957 ini memiliki Indeks persepsi kenyamanan 52.61 (th. 2009)[35] meningkat menjadi 53.16 (th. 2011) walau masih di bawah rata-rata[36][37]. Tahun 1942 Jepang menduduki kota ini, sebelumnya kolonial Belanda, menjadikan Banjarmasin sebagai ibukota Dutch-Borneo dan di bawah kekuasaan Inggris (Alexander Hare) dikenal sebagai British-Borneo.[38][39]
Penyebutan Banjarmasin yang pernah digunakan:
- Benjar[40]
- Benjarsen atau Benjar-mausen[41]
- Bandjermassing[42]
- Bandjer Massing[43]
- Banjer-massinsch[44]
- Banjarmassing[45]
- Bandjarmassingh[46][47]
- Bandjermasin[48][49]
- Bandjermassin[50]
- Banjer Massin[51]
- Banjermassin[52][53]
- Banjermasin[54]
- Banjermasing[55]
- Banyermasin
- Banjermassing[56]
- Banjir Massin[57]
- Banjirmasin[58]
- Banjar Massen[59]
- Benjar-Maffen[60][61]
- Banjar Maffeen[62][63][64][65]
- Banjermaffing[66][67][68]
- Benjar-Massing[69]
- Banjar Massin[70]
- Banjarmassin[71]
- Banjarmassim[72]
- BAGNAR MESSIN[73]
- Bandgermasin (Spanyol)
- Bandjermasinsche[74]
- Bandjarmassin[75][76]
- Bandjar Masin[77]
- Bandermachri
- Bengermarssin
- Bendamarfin[78]
- Bender Massin/Bandermassin[79][80]
- Beniar atau Bendermassin[81][82]
- Benjermasin
- Bendermassing[83]
- Tathalmasin[84]
- Nama lain kota Banjarmasin adalah kota Tatas karena pusat kota ini berdiri di atas pulau Tatas, yaitu delta yang membentuk wilayah kecamatan Banjarmasin Barat dan sebagian Banjarmasin Tengah yang dahulu sebagai pusat pemerintahan Residen Belanda.[85]
Dalam penuturan sehari-hari, Kota Banjarmasin sering hanya disebut sebagai "Banjar", meskipun hal ini dapat pula dikelirukan dengan Kabupaten Banjar bagi orang luar Kalimantan Selatan. Akan tetapi, bagi orang Kalsel sendiri, nama "Banjar" hampir selalu bermakna Banjarmasin, sementara untuk menyebut Kab. Banjar, orang Kalsel menyebut nama-nama daerah di kabupaten tersebut secara spesifik, seperti Kertak Hanyar, Martapura, Pengaron, Astambul, dan lain sebagainya.
Geografis
Letak
Kota Banjarmasin terletak pada 3°15' sampai 3°22' Lintang Selatan dan 114°32' Bujur Timur, ketinggian tanah asli berada pada 0,16 m di bawah permukaan laut dan hampir seluruh wilayah digenangi air pada saat pasang. Kota Banjarmasin berlokasi daerah kuala sungai Martapura yang bermuara pada sisi timur Sungai Barito. Letak Kota Banjarmasin nyaris di tengah-tengah Indonesia.
Kota ini terletak di tepian timur sungai Barito dan dibelah oleh Sungai Martapura yang berhulu di Pegunungan Meratus. Kota Banjarmasin dipengaruhi oleh pasang surut air laut Jawa, sehingga berpengaruh kepada drainase kota dan memberikan ciri khas tersendiri terhadap kehidupan masyarakat, terutama pemanfaatan sungai sebagai salah satu prasarana transportasi air, pariwisata, perikanan dan perdagangan.
Menurut data statistik 2001 dari seluruh luas wilayah Kota Banjarmasin yang kurang lebih 98,46 km² ini dapat dipersentasikan bahwa peruntukan tanah saat sekarang adalah lahan tanah pertanian 3.111,9 ha, perindustrian 278,6 ha, jasa 443,4 ha, pemukiman adalah 3.029,3 ha dan lahan perusahaan seluas 336,8 ha. Perubahan dan perkembangan wilayah terus terjadi seiring dengan pertambahan kepadatan penduduk dan kemajuan tingkat pendidikan serta penguasaan ilmu pengetahuan teknologi.
Batas wilayah
Batas-batas wilayah Kota Banjarmasin adalah sebagai berikut:
Utara | Sungai Alalak (seberangnya kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala) |
Timur | Kabupaten Banjar (kecamatan Sungai Tabuk dan Kertak Hanyar) |
Selatan | Kabupaten Banjar (kecamatan Tatah Makmur) |
Barat | Sungai Barito (seberangnya kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala) |
Fungsi dan penggunaan tanah
Tanah aluvial yang didominasi struktur lempung adalah merupakan jenis tanah yang mendominasi wilayah Kota Banjarmasin. Sedangkan batuan dasar yang terbentuk pada cekungan wilayah berasal dari batuan metaforf yang bagian permukaan ditutupi oleh kerakal, kerikil, pasir dan lempung yang mengendap pada lingkungan sungai dan rawa.
Penggunaan tanah di Kota Banjarmasin tahun 2003 untuk lahan pertanian seluas 2.962,6 ha, industri 278,6 ha, perusahaan 337,3 ha, jasa 486,4 ha dan tanah perumahan 3.135,1 ha. Dibandingkan dengan data tahun-tahun sebelumnya lahan pertanian cenderung menurun, sementara untuk lahan perumahan mengalami perluasan sejalan dengan peningkatan kegiatan ekonomi dan pertumbuhan penduduk.[86]Luas optimal Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebuah kota adalah 30% dari luas kota,[87] sedangkan kota Banjarmasin hanya memiliki 10 sampai 12% RTH saja.[88]
Iklim
Kota Banjarmasin beriklim tropis dimana angin muson barat bertiup dari Benua Asia melewati Samudera Hindia menimbulkan musim hujan, sedangkan angin dari Benua Australia adalah angin kering yang berakibat adanya musim kemarau.
Curah hujan yang turun rata-rata per tahunnya kurang lebih 2.400 mm dengan fluktuasi tahunan berkisar antara 1.600-3.500 mm, jumlah hari hujan dalam setahun kurang lebih 150 hari dengan suhu udara yang sedikit bervariasi, sekitar 26 °C.
Kota Banjarmasin termasuk wilayah yang beriklim tropis. Angin Muson dari arah Barat yang bertiup akibat tekanan tinggi di daratan Benua Asia melewati Samudera Hindia menyebabkan terjadinya musim hujan, sedangkan tekanan tinggi di Benua Australia yang bertiup dari arah Timur adalah angin kering pada musim kemarau. Hujan lokal turun pada musim penghujan, yaitu pada bulan-bulan November–April. Dalam musim kemarau sering terjadi masa kering yang panjang. Curah hujan tahunan rata-rata sampai 2.628 mm dari hujan per tahun 156 hari. Suhu udara rata-rata sekitar 25 °C - 38 °C dengan sedikit variasi musiman. Fluktuasi suhu harian berkisar antara 74-91%, sedangkan pada musim kemarau kelembabannya rendah, yaitu sekitar 52% yang terjadi pada bulan-bulan Agustus, September dan Oktober.
Sungai
Sungai menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kota Banjarmasin sehingga Banjarmasin mendapat julukan "kota seribu sungai" meski sungai yang mengalir di Banjarmasin tak sampai seribu. Sungai menjadi wadah aktivitas utama masyarakat zaman dahulu hingga sekarang, utamanya dalam bidang perdagangan dan transportasi. Data dari Dinas Kimprasko Banjarmasin menunjukkan pada 1997 di Ibu Kota Kalimantan Selatan itu terdapat 117 sungai, kemudian pada 2002 berkurang menjadi 70 sungai, lalu pada 2004 sampai sekarang hanya tinggal 60 sungai.[89][90] Penataan kota Banjarmasin semestinya penataan daratan harus mengikuti penataan sungai, artinya penataan sungai yang didahulukan baru penataan daratan.[91]
Berikut adalah beberapa nama sungai yang mengaliri Kota Banjarmasin.
Catatan: Tabel di bawah belumlah lengkap.
No | Nama sungai[92] | Panjang (km) | Daerah yang dialiri | No | Nama sungai | Panjang (km) | Daerah yang dialiri[93] |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Barito | 11,50 | Banjarmasin bagian barat | 25 | Pengambangan | 1,10 | Banua Anyar dan Pengambangan |
2 | Martapura | 17,00 | Sepanjang kota Banjarmasin | 26 | Kerokan | 0,63 | |
3 | Anjir Mulawarman | 2,90 | 27 | Guring | ?? | ||
4 | Kuin | 3,10 | Kuin Utara, Kuin Selatan, Pangeran, Pasar Lama | 28 | Jingah | ?? | Sungai Jingah |
5 | Pangeran | 3,30 | Pangeran | 29 | Tapekong | ?? | Sepanjang Jl. Veteran |
6 | Pelambuan | 1,38 | Pelambuan | 30 | Pulantan | ?? | Pemurus Dalam |
7 | Alalak | 11,90 | Kawasan Alalak | 31 | Banguntan | ?? | Basirih |
8 | Basirih | 1,50 | Basirih Selatan | 32 | Saka Mangkok | ?? | Mantuil |
9 | Andai | 2,10 | Sungai Andai | 33 | Halinau | ?? | Mantuil |
10 | Teluk Dalam | 2,20 | Teluk Dalam | 34 | Gardu | ?? | Sungai Lulut |
11 | Duyung | 2,02 | 35 | Gudang | ?? | Pemurus Dalam | |
12 | Banyiur SP | 2,00 | 36 | Bengao | ?? | Kelayan Timur dan Kelayan Selatan | |
13 | Pekapuran | 2,54 | Kawasan Pekapuran | 37 | Simpang Jalar | ?? | Basirih Selatan |
14 | Pemurus | 0,30 | Kawasan Pemurus | 38 | Banyun | ?? | |
15 | Miai | 1,25 | 39 | Jarak | ?? | Kuin Utara | |
16 | Awang | 1,60 | 40 | Skip | ?? | Kelayan Selatan | |
17 | Tatah Belayung | 2,60 | Tanjung Pagar | 41 | Jeruju | ?? | Alalak Tengah |
18 | Kelayan | 4,40 | Kawasan Kelayan | 42 | Bayuan | ?? | Alalak Tengah |
19 | Simpang Jelai | 2,30 | 43 | Siuding | ?? | Kuin Utara | |
20 | Liang Anggang | 1,50 | 44 | Pandai | ?? | Kuin Utara | |
21 | Pekauman | ?? | 45 | Beruntung | ?? | ||
22 | Mawar | ?? | Mawar | 46 | Belitung | ?? | |
23 | Keramat | ?? | 47 | Kuripan | ?? | Kuripan | |
24 | Tatas | ?? | 48 | Sungai Andai | 1,68 | sungai andai |
Demografi
Kota Banjarmasin terdiri atas 5 kecamatan, yaitu:
- Banjarmasin Barat: 13,37km²
- Banjarmasin Selatan: 20,18 km²
- Banjarmasin Tengah: 11,66 km²
- Banjarmasin Timur: 11,54 km²
- Banjarmasin Utara: 15,25 km²
Jumlah penduduk di wilayah ini dapat diperincikan sebagai berikut:
Tabel Jumlah Penduduk Banjarmasin tahun 2008[94]
Nomor | Kecamatan | Luas (km²) | Jumlah Penduduk (jiwa) | Kepadatan (jiwa/km²) |
1 | Banjarmasin Selatan | 20,18 | 150.221 | 7.444 |
2 | Banjarmasin Timur | 11,54 | 118.278 | 10.249 |
3 | Banjarmasin Barat | 13,37 | 149.753 | 11.201 |
4 | Banjarmasin Tengah | 11,66 | 114.584 | 9.827 |
5 | Banjarmasin Utara | 15,25 | 94.409 | 6.209 |
Perkembangan populasi penduduk Banjarmasin.
No. | Tahun | Populasi |
1 | 1780 [95] | 2.300 jiwa |
2 | 1920[96] | 41.661 jiwa |
3 | 1930[97][96] | 57.822 jiwa |
4 | 1990[98] | 481.371 jiwa |
5 | 2000[99][100] | 527.724 jiwa |
6 | 2005[98] | 589.115 jiwa |
7 | 2010[101] | 625.395 jiwa |
Penguasa
Penguasa Kota Banjarmasin:[102]
- Patih Masih, kepala kampung Banjarmasih (Kuin Utara)
- Sultan Suriansyah, berkedudukan di Kuin
- Sultan Rahmatullah, berkedudukan di Kuin
- Sultan Mustainbillah, berkedudukan di Kuin
- Sultan Agung, berkedudukan di Sungai Pangeran
- Pangeran Abdullah bin Sultan Muhammadillah, Putra Mahkota
- Pangeran Dupa, Putra Mahkota[103]
- Jan van Suchtelen (1747-1752), residen Belanda di Tatas
- Bernard te Lintelo (1752-1757), residen Belanda di Tatas
- R. Ringholm (1757-1764), residen Belanda di Tatas
- L.W. de Lile (1760-1764), residen Belanda di Tatas
- Willem Adriaan Palm (1764-1777), residen Belanda di Tatas
- Piter Waalbek (1777-1784), residen Belanda di Tatas
- Barend van der Worm (1784-1787), residen Belanda di Tatas
- Alexander Hare (1812), Resident-Comissioner Inggris di Tatas[104]
- I.N. Nieuwen Huyzen (1860), residen Belanda di Tatas
- C.A. Kroesen (1898), residen Belanda di Tatas
- C.J. Van Kempen (1924), residen Belanda di Tatas. Mulai tahun 1919 Banjarmasin memiliki Burgemester (Walikota)
- J. De Haan (1924-1929), residen Belanda di Tatas
- R. Koppenel (1929-1931), residen Belanda di Tatas
- W.G. Morggeustrom (1933-1937), residen Belanda di Tatas
Suku bangsa
Menjelang perang Banjarmasih-Negara Daha, penduduk Banjarmasin dan sekitarnya hanya 5.000 ditambah 1.000 pedagang berhadapan dengan tiga laksa (30.000) penduduk Negara Daha di pedalaman, belakangan dengan tambahan pasukan asing Banjarmasih memiliki empat laksa personel pasukan. Pasca Perang Banjarmasih-Negara Daha tahun 1526, penduduk Banjarmasin terdiri atas penduduk yang lama, penduduk yang diangkut dari Negara Daha dan Bandar Muara Bahan serta penduduk yang datang belakangan.[33] Perang Makassar (1660-1669) menyebabkan banyak pedagang (Melayu-Bugis) pindah dari Somba Opu, pelabuhan kesultanan Gowa ke Banjarmasin.[105] Pasca Perang Banjar-Inggris II tahun 1707, orang Tionghoa mulai menetap di Banjarmasin.[106] Valentijn melaporkan bahwa penduduk Kesultanan Banjarmasin pada tahun 1720 berjumlah sekitar 7.000 jiwa, sedangkan pada tahun 1780 menurut laporan Radermacher berjumlah sekitar 8.500 jiwa (2.000 jiwa di kota Tatas/Banjarmasin dan 100 jiwa di Kuin/Banjar) yang terdiri massa campuran orang Jawa, Makassar, Bugis dan orang Melayu dari Johor, Minangkabau dan Palembang, namun mayoritas penduduk pada masa itu adalah orang Jawa.[107]
Dewasa ini suku asli di kota ini adalah suku Banjar dan orang Berangas.
Suku bangsa di kota ini antara lain:[108]
Nomor | Suku Bangsa | Jumlah | Konsentrasi |
---|---|---|---|
1 | Suku Banjar | 417.309 | 79,15% |
2 | Suku Jawa | 56.513 | 10,72% |
3 | Suku Madura | 12.759 | 2,42% |
4 | Suku Bukit (Dayak Meratus) | 7.836 | 1,49% |
5 | Suku Bugis | 2.861 | 0,54% |
6 | Suku Sunda | 2.319 | 0,44% |
7 | Suku Bakumpai (Dayak Bakumpai) | 1.048 | 0,20% |
8 | Suku Mandar | 105 | 0,02% |
9 | Suku-suku lainnya | 26.500 | 5,03% |
Suku-suku lainnya adalah:
- Suku Dayak Ngaju
- Suku Dayak Maanyan
- Suku Batak
- Suku Minangkabau
- Suku Melayu
- Suku Aceh
- Suku Bali
- Suku Ambon
- Suku Sasak
- Etnis Arab
- Etnis Tionghoa
Keberadaan suku-suku ini ditandai dengan adanya rumah ibadah yang berlatang belakang suku-suku tersebut.
Perguruan tinggi
Perguruan Tinggi yang ada di Kota Banjarmasin antara lain:
- Akademik Bidan (Akbid) Bunga Kalimantan
- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari
- Universitas Achmad Yani (UVAYA)
- Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary (UNISKA)
- Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM)
- Politeknik Negeri Banjarmasin (POLIBAN)
- Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Jami Banjarmasin
- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Banjarmasin)
- Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Banua
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI)[109]
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional (STIENAS)
- Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sultan Adam (STIH SA)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah Banjarmasin
- Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Banjarmasin
- Politeknik Hasnur
Media
Radio
- RRI Banjarmasin [110]
- Radio Jaringan Nirwana Group Banjarmasin [111]
- Radio Abdi Persada[112]
- Radio SmartFM[113]
- J Radio Banjarmasin [91,7 Fm][114]
- Radio Gema FM
Surat Kabar Harian
- Banjarmasin Post
- Radar Banjarmasin
- Barito Post
- Mata Banua
- Kalimantan Post
- Metro Banjar
- Media Kalimantan
Televisi Lokal
Rumah Ibadah
Sekitar tahun 1870-an hanya terdapat 3 rumah ibadah/masjid di Banjarmasin yaitu Masjid Kuin, Masjid Basirih dan Masjid Besar (cikal bakal Masjid Jami Banjarmasin), kemudian hari jumlahnya terus bertambah. Jumlah rumah ibadah yang ada di kota ini adalah:
- Masjid 141 buah
- Musholla 155 buah
- Langgar 717 buah
- Gereja Protestan 19 buah
- Balai Jemaat 1 buah
- Gereja Katolik 3 buah
- Kapel 1 buah
- Pura 1 buah
- Vihara 8 buah
Rumah ibadah yang cukup terkenal di Banjarmasin, diantaranya:
- Masjid Sultan Suriansyah (Sunni ortodoks)
- Masjid Jami Banjarmasin (Sunni ortodoks)
- Masjid Raya Sabilal Muhtadin (Sunni ortodoks)
- Masjid Kanas (Sunni ortodoks)
- Masjid Hasanuddin Madjedi (Muhammadiyah)
- Masjid Al Jihad (Muhammadiyah)
- Masjid Muhammadiyah Kelayan
- [[Masjid Jami Teluk Tiram Banjarmasin]
- [[Masjid Baitul Hikmah UNLAM Banjarmasin]
- Gereja Kathedral Keluarga Kudus Banjarmasin[117]
- Gereja Hati Yesus yang Mahakudus Banjarmasin
- Gereja Santa Perawan Maria Banjarmasin
- Gereja Maranatha Banjarmasin
- GKPB Banjarmasin
- Gereja Advent Hari Ketujuh Banjarmasin
- Gereja Eppata Banjarmasin (Gereja Kalimantan Evengelis)
- Gereja Bethel Indonesia Jemaat Elin
- Gereja Bethel Indonesia Jemaat Siloam
- Gereja Bethel Indonesia Jemaat Bethany
- Gereja Bethel Tabernakel Banjarmasin
- Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Banjarmasin
- Gereja Pantekosta Banjarmasin
- Gereja Yesus Sejati Banjarmasin
- Gereja Ebenezer Banjarmasin (GKE)
- Huria Kristen Batak Protestan Resort Banjarmasin
- Tempat Ibadah Tridharma Banjarmasin
- Vihara Dhammasoka Banjarmasin
- Vihara Duta Prabha Banjarmasin
- Pura Jagat Nata Banjarmasin
Objek Wisata
Kota Banjarmasin memiliki berbagai objek wisata, baik wisata alam, wisata sejarah, maupun wisata pendidikan.
- Masjid Sultan Suriansyah (1526)
- Komplek Makam Sultan Suriansyah
- Komplek Makam Pangeran Antasari
- Museum Wasaka
- Kubah Surgi Mufti
- Pasar Terapung Muara Kuin
- Taman Agro Wisata PKK Banjar Bungas
- Kawasan industri kayu rakyat di Kelurahan Alalak Selatan-Tengah
Sejarah
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Kawasan Banjarmasin awalnya sebuah perkampungan bernama "Banjarmasih" (terletak di Bagian utara Banjarmasin). Tahun 1606 pertama kali VOC-Belanda mengunjungi Banjarmasin, saat itu masih terletak di muara sungai Kuin. Kota-kota yang terkenal di pulau Kalimantan pada awal abad ke-18 adalah Borneo (Brunei City), Ноrmata (Karimata), Marudo, Bendamarfin (Banjarmasin), dan Lava (Lawai).[78] Tahun 1747, VOC-Belanda memperoleh Pulau Tatas (Banjarmasin bagian Barat) yang menjadi pusat Banjarmasin semenjak saat itu hingga ditinggalkan Belanda tahun 1809. Tahun 1810 Inggris menduduki Banjarmasin[118] dan menyerahkannya kembali kepada Belanda tahun 1817. Daerah Banjar Lama (Kuin) dan Banjarmasin bagian Timur masih tetap menjadi daerah pemerintahan pribumi di bawah Sultan Banjar dengan pusat pemerintahan di keraton Martapura (istana kenegaraan) hingga diserahkan pada tanggal 14 Mei 1826. Tahun 1835, misionaris mulai beroperasi di Banjarmasin.[119] Tahun 1849, Banjarmasin (Pulau Tatas) menjadi ibukota Divisi Selatan dan Timur Borneo.[120] Saat itu rumah Residen terletak di Kampung Amerong berhadap-hadapan dengan Istana pribadi Sultan di Kampung Sungai Mesa yang dipisahkan oleh sungai Martapura. Pulau Tatas yang menjadi daerah hunian orang Belanda dinamakan kotta-blanda. Ditetapkan dalam Staatblaad tahun 1898 no. 178[121], kota ini merupakan Onderafdeeling Banjarmasin en Ommelanden (1898-1902), yang merupakan bagian dari Afdeeling Bandjermasin en Ommelanden (Banjarmasin dan daerah sekitarnya).[122] Tahun 1918, Banjarmasin, ibukota Residentie Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo mendapat Gemeente-Raad. Pada 1 Juli 1919, Deean gemeente mulai berlaku beranggotakan 7 orang Eropa, 4 Bumiputra dan 2 Timur Asing. Pada tahun 1936 ditetapkan Ordonantie pembentukan Gouvernementen Sumatra, Borneo en de Groote-Oost (Stbld. 1936/68). Borneo Barat dan Borneo Selatan-Timur menjadi daerah Karesidenan dan sebagai Gouvernementen Sumatra, Borneo en de Groote-Oost yang pusat pemerintahannya adalah Banjarmasin.[123] Tahun 1937, otonomi kota Banjarmasin ditingkatkan dengan Stads Gemeente Banjarmasin karena Banjarmasin sebagai ibukota Gouvernement Borneo.[124] Tanggal 16 Februari 1942, Jepang menduduki Banjarmasin.[125], kemudian dibentuk pemerintahan pendudukan bagi Borneo & kawasan Timur di bawah Angkatan Laut Jepang.[126] Tanggal 17 September 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu (tentara Australia) yang memasuki Banjarmasin.[127][128] Tanggal 1 Juli 1946 H. J. van Mook menerima daerah Borneo en de Groote-Oost dari tentara pendudukan Sekutu dan menyusun rencana pemerintahan federal melalui Konferensi Malino (16-22 Juli 1966) dan Konferensi Denpasar (7-24 Desember 1946) yang memutuskan pembentukan 4 negara bagian yaitu Jawa, Sumatera, Borneo (Netherlands Borneo) dan Timur Besar (Negara Indonesia Timur), namun pembentukan negara Borneo terhalang karena ditentang rakyat Banjarmasin[129][130][131][132] Tahun 1946 Banjarmasin sebagai ibukota Daerah Banjar satuan kenegaraan sebagai daerah bagian dari Republik Indonesia Serikat. Kotapradja Banjarmasin termasuk ke dalam Daerah Banjar, meskipun demikian Daerah Banjar tidak boleh mencampuri hak-hak dan kewajiban rumah-tangga Kotapradja Banjarmasin dalam daerahnya sendiri. [133]
Lagu Daerah
Wakil Rakyat di DPRD Banjarmasin 2009-2014
DPRD Banjarmasin terdiri atas 5 Daerah Pemilihan, yaitu:
Daerah Pemilihan Banjarmasin I (8 kursi)
Partai Politik | Caleg Terpilih | Keterangan |
PKS | Muhammad Fauzan | - |
PAN | H.M. Faisal Hariyadi | - |
Golkar | Matnor Ali F. | - |
PPP | Hj. Jumiati, SH | - |
PDIP | Suyato, SE, MM | - |
PBR | Hj. Rinda Herliani, SE | - |
Demokrat | M. Firmansyah | - |
Demokrat | Sri Nurmaningsih | - |
Daerah Pemilihan Banjarmasin II (11 kursi)
Partai Politik | Caleg Terpilih | Keterangan |
PKS | Mathari, S.Ag. | - |
PAN | Drs. H. Sastra H. | - |
PKB | Yuriawati Zai Rose | - |
Golkar | Ananda, S.Ked. | - |
PPP | Arufah | - |
PDIP | Hj. Mahrita, SE | - |
PBR | Chandra Bayu | - |
PBR | Mursyid | - |
Demokrat | Totok Hariyanto, S.Pd. | - |
Demokrat | Ruslan | - |
Demokrat | Edhy Susantyo | - |
Daerah Pemilihan Banjarmasin III (7 kursi)
Partai Politik | Caleg Terpilih | Keterangan |
Hanura | Noval | - |
PKS | Mushaffa Zakir, Lc | - |
PAN | M. Dafik As'ad, SE, MM | - |
Golkar | H. Iwan Rusmali, SH | - |
PBR | M. Isnaini, SE | - |
Demokrat | Bambang Yanto Permono | - |
Demokrat | Dewi Sanjaya | - |
Daerah Pemilihan Banjarmasin IV (8 kursi)
Partai Politik | Caleg Terpilih | Keterangan |
PKS | Awan Subarkah, STP | - |
PAN | Hj. Ismina Mawarni | - |
Golkar | H. Abadi Noor Supit | - |
PPP | Drs. Johansyah | - |
PDIP | H. Rudi Naparin, ST | - |
PBR | H. Zainal A. Husni | - |
Demokrat | Abdul Gais | - |
Demokrat | Hj. Ratna Juwita, RD | - |
Daerah Pemilihan Banjarmasin V (11 kursi)
Partai Politik | Caleg Terpilih | Keterangan |
PKPB | Agus Arya Sandy | - |
Gerindra | Muhammad Fahmi | - |
PKS | Aliansyah | - |
PAN | H. Abdul Muis | - |
Golkar | H.A. Rudiani, SE | - |
PPP | Khairul Saleh, SE, MM | - |
PBB | M. Ismail Ibrahim, SE | - |
PDIP | Noorsiana Budiarsih | - |
PBR | Andi Effendi, S.Pd. | - |
Demokrat | Edy Yusuf | - |
Demokrat | Emma Chandra H. | - |
Tokoh kelahiran Banjarmasin
- Alphons Franssen Herderschee (1872)
- Liem Koen Hian (1896)
- dr. Ong Hok Lan (1898)[134]
- Johannes Alvarez Manusama (1910), Presiden Republik Maluku Selatan
- Liem Kek Tjiang/Lin Kechang (1928)[135]
- Gerard Höweler (1940)
- Effendi Muara Sakti Simbolon (1964, ketua Marga Simbolon)[136]
- Asdy Narang (1976)[136]
- Lihat selengkapnya di Kategori:Tokoh dari Banjarmasin
Jarak Banjarmasin (0 km Jalan Nasional) dengan kota-kota lain[137]
Kota-kota lainnya | Darat (km)/Laut (mil) | Keterangan |
Pelabuhan Trisakti | 5 km | - |
Terminal Kota | 6 km | - |
Terminal Regional Type A Banjar Bakula[138] | 17 km | - |
Bandara Syamsudinoor | 26 km | 30 menit |
Banjarbaru[139] | 35 km | 45 menit |
Martapura | 40 km | 1 jam |
Cempaka (Kantor Sekda Kalsel/Gubernuran) | 60 km | - |
Pelaihari | 65 km | - |
Batulicin | 265 km | 6 jam |
Kotabaru | 305 km | 8 jam |
Batas timurlaut Kalsel-Kaltim (Sengayam) | - | - |
Rantau | 113 km | - |
Kandangan | 135 km | 3 jam |
Negara | 165 km | - |
Amuntai | 190 km | 5 jam |
Batas utara Kalsel-Kalteng (Pasar Panas) | - | - |
Ampah | 276 km | 7 jam |
Buntok | 318 km | 511 km dari Palangka Raya (via Bjm) |
Muara Teweh | 414 km | 605 km dari Palangka Raya (via Bjm) |
Puruk Cahu | 511 km | 702 km dari Palangka Raya (via Bjm) |
Barabai | 165 km | 3,5 jam |
Paringin | 202 km | - |
Terminal Mabuun | 224 km | - |
Tanjung | 232 km | via Kelua |
Batas utara Kalsel-Kaltim (Gunung Halat) | 288 km | km 64 Jl. Raya Tanjung - Balikpapan |
Penajam | 480 km | 135 km dari Samarinda |
Balikpapan | 500 km | 115 km dari Samarinda |
Samarinda[140][141] | 615 km (196 mil)[142] | 15 jam |
Tenggarong | 660 km | 45 km dari Samarinda |
Sendawar | 992 km | 377 km dari Samarinda |
Bontang | 760 km | 110 km dari Samarinda |
Tanjung Redeb | 1.190 km | 575 km dari Samarinda |
Malinau | - | 1.273 km dari Samarinda |
Nunukan | 1.423 km | 808 km dari Samarinda |
Marabahan | 45 km | - |
Jembatan Barito | 16,10 km | |
Batas barat Kalsel-Kalteng (Anjir Serapat) | 30,20 km | 16,10 km dari Bjm + jemb 1,082 km + 12,8 km sampai Batas Kalteng |
Kuala Kapuas[143] | 46 km | 142 km dari Palangka Raya |
Palangka Raya[144] | 191 km | 5 jam |
Sampit[145] | 418 km | 227 km dari Palangka Raya |
Nanga Bulik | 650 km | 559 km dari Palangka Raya |
Batas Kalbar-Kalteng (Kudangan) | 850,40 km | 820,2 Km dari Batas Kalsel[146] |
Nangatayap | 912,90 km | 62,5 km dari Batas Kalteng[147] |
Balai Berkuak | 1.069,79 km | Nangatayap-Balai Berkuak 156,89 km |
Tayan | 1.150,59 km | Balai Berkuak-Tayan 80,80 km |
Pontianak | 1.249,65 km | Tayan-Teraju-Pontianak 99,06 km |
Batas Kalbar-Sarawak (Entikong) | 1.599,65 km | 350 km dari Pontianak |
Kuching | 1.691,65 km | Pontianak-Kuching (via Serian) 442 Km[148] |
Serian | 1.627,65 km | Kuching-Serian 64 km[149] |
Sibu | 1.977,65 km | Serian-Sibu 350 Km[150] |
Bintulu | 2.167,65 km | Sibu-Bintulu 190 Km |
Miri | 2.357,65 km | Bintulu-Miri 190 Km |
Kota Kinabalu | 2.767,65 km | Miri-Beufort-Kinabalu 410 Km |
Sandakan | 3.057,65 km | Kinabalu-Sandakan 290 Km |
Tawau | 3.307,65 km | Sandakan-Tawau 250 Km |
Surabaya | 268 mil | - |
Semarang | 624 km | via udara[151] |
Jakarta | 923 km[152] | ditarik garis lurus |
Makassar | 150-200 nautical miles | 25 menit waktu penerbangan dgn kecepatan rata-rata 50 nautical miles per menit. |
Makkah | 8.587 km[153] | 5327.19 mil[154] |
Lain-lain
Referensi
- ^ sudi (26 Oktober 2010). "Luas Wilayah Banjarmasin Berubah". Banjarmasin Post. Diakses tanggal 19 Desember 2010.
- ^ SNI 7657:2010 Singkatan nama kota
- ^ (Indonesia) naz (16 Januari 2011). "Banjarmasin Ternyata Kepulauan". Radar Banjarmasin. Diakses tanggal 8 August 2011.
- ^ (Indonesia) Susilowati, Endang. PERANAN JARINGAN SUNGAI SEBAGAI JALUR PERDAGANGAN DI KALIMANTAN SELATAN PADA PERTENGAHAN KEDUA ABAD XIX (PDF). Diakses tanggal 8 August 2011.
- ^ (Inggris) Guthrie, William (1801). A new geographical, historical, and commercial grammar: and present state of the several kingdoms of the world, to which are added, I. A geographical index, with the names and places alphabetically arranged. II. A table of the coins of all nations, and their value in English money. III. A ... Printed for G. G. and J. Robinson and J. Mawman. hlm. 785.
- ^ VOC territories and trading posts in Asia, 1650
- ^ VOC civil administration in Indonesia, 1792
- ^ Towns with population greater than 10,000, rest of the Netherlands Indies, 1920
- ^ Representative councils in the Netherlands Indies, 1937
- ^ (Inggris) National Geospatial-intelligence Agency, ed. (2005). Prostar Sailing Directions 2005 Borneo, Jawa, Sulawesi and Nusa Tenggara Enro (edisi ke-9). ProStar Publications. hlm. 244. ISBN 1577856546. ISBN 978-1-57785-654-2
- ^ PELABUHAN BANJARMASIN TERUS LAKUKAN PENATAAN
- ^ Dewan: Jangan Jual Kantor Gubernur
- ^ Sore Ini Gedung Pemprov Diresmikan
- ^ DPRD Kalsel Tetap Berkantor Di Banjarmasin
- ^ Kantor Gubernur Kalimantan Selatan dilihat dari udara
- ^ Balai dan Balai Besar di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum
- ^ Kalsel Bakal Miliki Lima Kota Metropolitan
- ^ RTR BANJARMASIN, BANJARBARU DAN MARTAPURA HARUS BERSINERGI DENGAN RTRW DAERAH SEKITARNYA
- ^ Banjarmasin Kota Metropolitan Sinergis Dengan Kota Lainnya
- ^ 10 Kota Besar Di INDONESIA
- ^ Peringkat Kota Besar di Indonesia
- ^ Beranjak Jadi Kota Metropolitan, Banjarmasin Perlu Jalan Layang dan Jalur KA
- ^ Ditjen Penataan Ruang Dukung Perwujudan Kawasan Metropolitan Banjarmasin-Banjarbaru-Martapura
- ^ Departemen Pekerjaan Umum
- ^ "Konsep Metropolitan Banjar Bakula Akhirnya Diakui Pusat". Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.4 Februari 2011
- ^ Eksen Bermulanya Proyek Banjarmasin Metropolitan Tinggal Menunggu RTRWP
- ^ kelima daerah Banjar Bakula tersebut total luasnya 12.073,11 km² atau 2 x luas Brunei Darussalam atau 16,3 x luas Jakarta.
- ^ Banjarbakula, Metropolitan Ala Urang Banua
- ^ Menuju Kota Metropolitan Agamis
- ^ (Inggris) Royal Geographical Society (Great Britain), Norton Shaw, Hume Greenfield, Henry Walter Bates (1853). The Journal of the Royal Geographical Society ... 23. J. Murray. hlm. 83.
- ^ (Inggris) Crawfurd, John (1856). A descriptive dictionary of the Indian islands & adjacent countries. Bradbury & Evans. hlm. 62.
- ^ (Indonesia) Iskandar, Yoseph (1997). Sejarah Jawa Barat: yuganing rajakawasa. Geger Sunten.
- ^ a b (Melayu)Ras, Johannes Jacobus (1990). Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh (dalam bahasa Bahasa Malaysia). Selangor, Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN 983-62-1240-X.ISBN 978-983-62-1240-5
- ^ (Indonesia) Kesultanan Banjar (1965). Bandjermasin (Sultanate), Surat-surat perdjandjian antara Kesultanan Bandjarmasin dengan pemerintahan2 V.O.C.: Bataafse Republik, Inggeris dan Hindia- Belanda 1635-1860. Penerbit Arsip Nasional Republik Indonesia, Kompartimen Perhubungan dengan Rakjat.
- ^ Dua Belas Kota Tak Nyaman
- ^ “Kondisi Kota Besar di Indonesia Mengkhawatirkan”
- ^ INDONESIA MOST LIVABLE CITY INDEX 2011
- ^ (Inggris) Rottman, Gordon L. (2002). World War 2 Pacific island guide. Greenwood Publishing Group. hlm. 204. ISBN 0313313954. 9780313313950
- ^ Administrative subdivisions in Dutch Borneo and Sarawak, 1930
- ^ (Inggris) (1752)The True Briton. hlm. 63.
- ^ (Inggris) (1816)Encyclopaedia Perthensis; or, Universal dictionary of Knowledge (edisi ke-2). hlm. 545.
- ^ (Inggris)Davis, Joseph Barnard (1867). Thesaurus craniorum: Catalogue of the skulls of the various races of man, in the collection of Joseph Barnard Davis. Printed for the subscribers.
- ^ (Prancis)Malte-Brun, Conrad Malte-Brun (1837). Précis de la géographie universelle: ou, Description de toutes, les parties du monde sur un plan nouveau d'après les grandes divisions naturelles du globe; précédée de l'histoire de la géographie chez les peuples anciens et modernes. 12. A. André. Teks "Conrad" akan diabaikan (bantuan)
- ^ (Belanda)van Dijk, Ludovicus Carolus Desiderius (1862). Neêrlands vroegste betrekkingen met Borneo, den Solo-Archipel, Cambodja, Siam en Cochin-China: een nagelaten werk. J. H. Scheltema. hlm. 23.
- ^ (Inggris)J. H., Moor (1837). Notices of the Indian archipelago & adjacent countries: being a collection of papers relating to Borneo, Celebes, Bali, Java, Sumatra, Nias, the Philippine islands ... Singapore: F.Cass & co.
- ^ (Belanda) (1855)Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde. 3. Inst. hlm. 275.
- ^ (Belanda) Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Netherlands), Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde van Nederlandsch-Indië, Jilid 87, Penerbit M. Nijhoff, 1931
- ^ (Inggris) Tsuneo Yano, United States. Army. Forces in the Far East. Military History Section, Bandjermasin invasion operations record, Distributed by Office of the Chief of Military History, Dept. of the Army, 1953
- ^ (Inggris) Joseph Norbert Frans Marie à Campo, Engines of Empire: steamshipping and state formation in colonial Indonesia, Uitgeverij Verloren, 2002 ISBN 90-6550-738-8, 9789065507389
- ^ (Belanda)Verblijf te Bandjermassin en tocht naar de afdeeling Amoentai. 1880.
- ^ (Inggris)The Monthly repository of theology and general literature. 17. Longman, Hurst, Rees and Orme. hlm. 98.1822
- ^ (Belanda) L. C. van Dijk, Ne©erland's vroegste betrekkingen met Borneo, den Solo-Archipel, Camobdja, Siam en Cochin-China, Scheltema, 1862
- ^ (Belanda) Steven Adriaan Buddingh, Neêrlands-Oost-Indië: Reizen over Java, Madura, Makasser, Saleijer, Bima, Menado, Sangier-eilanden, Talau-eilanden, Ternate, Batjan, Gilolo en omliggende eilanden, Banda-eilanden, Amboina, Haroekoe, Saparoea, Noussalaut, Zuidkust van Ceram, Boeroe, Boano, Banka, Palembang, Riouw, Benkoelen, Sumatra's West-Kust, Floris, Timor, Rotty, Borneo's West-Kust, en Borneo's Zuid- en Oost-Kust; gedaan gedurende het tijdvak van 1852-1857, M. Wijt, 1861
- ^ (Inggris) E. M. Jacobs, Merchant in Asia: the trade of the Dutch East India Company during the eighteenth century, CNWS Publications, 2006 ISBN 90-5789-109-3, 9789057891090
- ^ (Belanda) van der Aa, Abraham Jacob (1839). Aardrijkskundig woordenboek der Nederlanden. 3. J. Noorduyn. hlm. 89.
- ^ (Belanda) Nederlandsch-Indië (1838). "Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië". 1–2. Lands-drukk.: 1.
- ^ (Inggris) The Oriental herald (1825). The Oriental herald. 6. s.n. hlm. 240.
- ^ (Inggris) (1837)Foreign missionary chronicle. 5. Board of Foreign Missions and of the Board of Missions of the Presbyterian Church. hlm. 87.
- ^ (Prancis) Saigey, Jacques Frédéric (1834). Traité de métrologie ancienne et moderne: suivi d'un précis de chronologie et des signes numériques. Hachette. hlm. 194.
- ^ (Prancis) de Voyer Argenson (marquis de Paulmy d'), Marc Antoine René (1787). Mélanges tirés d'une grade bibliothèque ...: De la lecture des livren françois. Moutard. hlm. 221.
- ^ (Prancis) D'Orville, André-Guillaume Contant (1770). Histoire des différens peuples du monde: contenant les cérémonies religieuses et civiles, l'origine des religions, leurs sectes & superstitions, & les moeurs & usages de chaque nation. Hérissant. hlm. 323.
- ^ (Inggris) Hamilton, Alexander (1727). A new account of the East Indies: Being the observations and remarks of Capt. Alexander Hamilton, who spent his time there from the year 1688 to 1723, trading and travelling, by sea and land, to most of the countries and islands of commerce and navigation, between the cape of Good-hope, and the island of Japon: volume I. printed by John Mosman. hlm. 145.
- ^ (Inggris) Cook, James (1790). A collection of voyages round the world: performed by royal authrity. Containing a complete historical account of Captain Cook's first, second, third and last voyages, undertaken for making new discoveries, &c. ... Printed for A. Millar, W. Law, and R. Cater. hlm. 1095.
- ^ (Inggris) Pinkerton, John (1812). A general collection of the best and most interesting voyages and travels in all parts of the world: many of which are now first translated into English : digested on a new plan ; illustrated with plates. 11. Longman. hlm. 107.
- ^ (Inggris) Beeckman, Daniel (1973). A voyage to and from the Island of Borneo. Dawsons of Pall Mall. hlm. 2. ISBN 0712905669.ISBN 978-0-7129-0566-4
- ^ (Belanda) Montanus, Daniel (1585). Almanach ofte oprechten Nederlantschen hemel-meter, voor het schrikkel-jaer ons heeren Jesu Christi ... Ghemaeckt ende gecalculeert op den meridiaen der vermaerde stadt Ghendt, ende d'omligghende steden ende landen. by Michiel Maes [Boekdrukker].
- ^ (Inggris) De Maandelykse Nederlandische Mercurius (1766). De Maandelykse Nederlandische Mercurius. 20-23. B. Mourik. hlm. 163.
- ^ (Inggris) Philosophical magazine (1799). Philosophical magazine. Taylor & Francis. hlm. 195.
- ^ (Italia) Falconetti, A. Francisco (1838). Oceania; o, Quinta parte del mondo: Revista geografica ed etnografica della Malesia, della Micronesia, della Polinesia e della Melanesia, sui resultati dei viaggi e delle scoperte dell'autore e de' suoi predecessori e colle nuove classificazioni e divisioni di quelle contrade. 1–2. G. Antonelli. hlm. 243.
- ^ (Inggris)parker, john w. (1837). the journal of the royal asiatic society of great britain and ireland.
- ^ (Inggris)The New American encyclopaedia: a popular dictionary of general knowledge. 2. D. Appleton. 1865.
- ^ (Inggris)McCulloch, John Ramsay (1841). A dictionary, geographical, statistical, and historical: of the various countries, places and principal natural objects in the world. 1. Green and Longmans. Teks " Longman, Orme, Brown" akan diabaikan (bantuan)
- ^ (Inggris) Curtis, Thomas (1829). The London encyclopaedia: or, Universal dictionary of science, art, literature, and practical mechanics, comprising a popular view of the present state of knowledge. Illustrated by numerous engravings, a general atlas, and appropriate diagrams. 3. Printed for T. Tegg. hlm. 461.
- ^ (Belanda)Perhimpunan Ilmu Alam Indonesia, Madjalah ilmu alam untuk Indonesia (1866). Indonesian journal for natural science. 29-30.
- ^ (Inggris)Bauer, Max (1968). Precious Stones. Courier Dover Publications. ISBN 0-486-21910-0.ISBN 978-0-486-21910-3
- ^ (Inggris)the fiftieth report. 1854.
- ^ (Belanda)Valentijn, François (1858). François Valentijn's oud en nieuw Oost-Indien. 3. H. C. Susan.
- ^ a b (Italia) Grandi, Vittore S. (1716). Sistema Del Mondo Terraqueo Geograficamente Descritto: Colle Provincie, Siti, e Qualità de' Popoli in esso contenuti Ed epilogato in oltre negl' Indici per Alfabeto disposti alle sue Tavole : Aggiontavi un' Annotazion Cronologica de' Paesi Scoperti sine a questi Ultimi Tempi. Del L'Asia, Africa, E America. Groppo. hlm. 87.
- ^ (Inggris) M'Culloch, John Ramsay (1866). A dictionary, geographical, statistical, and historical, of the various countries, places, and principal natural objects in the world. Longmans, Green. hlm. 352.
- ^ (Prancis) (1839)Dictionnaire géographique universel, contenant la description de tous les lieux du globe ... A. Lacrosse. hlm. 172.
- ^ (Inggris) Landmann, George Thomas (1840). A universal gazetteer; or, Geographical dictionary of the world.
- ^ (Inggris) Morse, Jedidiah (1808). A new gazetteer of the Eastern continent: or, A geographical dictionary: containing, in alphabetical order, a description of all the countries, kingdoms, states, cities, towns, principal rivers, lakes, harbors, mountains, &c., &c. in Europe, Asia, and Africa, with their adjacent islands (edisi ke-2). Printed by J. T. Buckingham for Thomas & Andrews.
- ^ (Inggris) Brookes, Richard (1838). The London general gazetteer; or, compendious geographical dictionary... T. Tegg and Son. hlm. 61.
- ^ (Inggris) Kerr, Robert (2004). General History and Collection of Voyages and Travels Arranged in Systematic Order: Forming A Complete History of the Origin and Progress of Navigation, Discovery and Commerce, by Sea and Land from the Earliest Ages to the Present Time. Kessinger Publishing. hlm. 392. ISBN 1419101315.ISBN 978-1-4191-0131-1
- ^ (Inggris)The Scots magazine, The Scots magazine (1816). The Scots magazine and Edinburgh literary miscellany. 78. Printed by Archibald Constable.
- ^ Situs Resmi Pemko Banjarmasin - Profil Kota Banjarmasin: Sumber Daya Alam
- ^ Perkembangan dan pembangunan RTH Kota
- ^ Berita Anak Indonesia - Selamat Ulang Tahun, Banjarmasin!.Diakses 1 September 2010
- ^ Barito Post edisi 15 Maret 2008
- ^ Menyelamatkan Sungai, Bukan Cuma Pasar Terapung
- ^ Banjarmasin Kesulitan Kelola Sungai
- ^ BPS - Banjarmasin Dalam Angka: Keadaan Geografis Tabel 1.2.1. – Nama dan Panjang Sungai di Kota Banjarmasin
- ^ Peta Kota Banjarmasin - Terbitan PT. Karya Pembina Swajaya Surabaya
- ^ Jumlah Penduduk Banjarmasin
- ^ laporan Radermacher: kota Tatas (di barat) 2.000 jiwa; Kuin (di utara) 100 jiwa; Kampung Kelayan (di timur) 200 jiwa
- ^ a b (Indonesia) A. J. Gooszen, Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Netherlands) (1999). A demographic history of the Indonesian archipelago, 1880-1942, KITLV Press. ISBN 90-6718-128-5.ISBN 978-90-6718-128-0
- ^ Hasil Sensus Penduduk 1930
- ^ a b "Indonesia: Provinces, Cities & Municipalities". City Population. Diakses tanggal 2010-04-28.
- ^ Hasil Sensus Penduduk BPS 2000
- ^ World Gazetteer
- ^ Hasil Sensus Penduduk BPS 2010
- ^ http://eprints.lib.ui.ac.id/12976/1/82338-T6811-Politik%20dan-TOC.pdf
- ^ (Inggris)Verhandelingen. Deel 1,2, 3e druk; 3,4, 2e druk; 5-.1814
- ^ (Indonesia) Anwar, Rosihan (2004). Sejarah kecil "petite histoire" Indonesia. 2. Penerbit Buku Kompas. hlm. 137. ISBN 979-709-141-4.ISBN 978-979-709-141-5
- ^ (Indonesia) M. Shaleh Putuhena, Historiografi haji Indonesia, PT LKiS Pelangi Aksara, 2007 ISBN 979-25-5264-2, 9789792552645
- ^ (Indonesia) M. Gazali Usman, Kerajaan Banjar: Sejarah Perkembangan Politik, Ekonomi, Perdagangan dan Agama Islam, Banjarmasin: Lambung Mangkurat Press, 1994.
- ^ (Inggris) The New American encyclopaedia: a popular dictionary of general knowledge, Volume 2, D. Appleton, 1865
- ^ Sumber: Badan Pusat Statistik - Sensus Penduduk Tahun 2000)
- ^ [ http://www.stieindonesia-bjm.ac.id/ STIE Indonesia]
- ^ LPP RRI Banjarmasin
- ^ [1]
- ^ Situs Resmi Radio Abdi Persada
- ^ Situs Resmi Radio SmartFM
- ^ [2]
- ^ TVRI Kal Sel
- ^ produksi-tvrikalsel.blogspot.com
- ^ JADWAL MISA KEUSKUPAN BANJARMASIN
- ^ (Inggris) (2007)"British possessions in Indonesia, 1810-1817". Digital Atlas of Indonesian History. Robert Cribb. Diakses tanggal 11 August 2011.
- ^ (Inggris) (1836)Evangelical magazine and missionary chronicle. 14. s.n. hlm. 578.
- ^ (Inggris) Ooi, Keat Gin (2004). Southeast Asia: a historical encyclopedia, from Angkor Wat to East ... 3. ABC-CLIO. hlm. 211. ISBN 9781576077702.ISBN 1-57607-770-5
- ^ Saleh, Idwar; SEJARAH DAERAH TEMATIS Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta, 1986.
- ^ Administrative divisions in Dutch Borneo, 1902
- ^ Historical dictionary of Indonesia Oleh R. B. Cribb,Audrey Kahin
- ^ (Inggris) (2007)"Representative councils in the Netherlands Indies, 1937". Digital Atlas of Indonesian History. Robert Cribb. Diakses tanggal 11 August 2011.
- ^ Japanese conquest of the Netherlands Indies, 1941-1942
- ^ Japanese administrative divisions in the Indonesian archipelago
- ^ Allied re-occupation, August 1945-March 1946
- ^ (Inggris) Johnston, Mark (2000). Fighting the enemy: Australian soldiers and their adversaries in World War II. Cambridge University Press. ISBN 0521782228.ISBN 978-0-521-78222-7
- ^ (Indonesia) Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia. Jurnal sejarah: pemikiran, rekonstruksi, persepsi. Yayasan Obor Indonesia. hlm. 34. ISBN 1858-2117 Periksa nilai: length
|isbn=
(bantuan). - ^ (Indonesia) Abdul Gafar Pringgodigdo, Hassan Shadily (ed.). Ensiklopedi umum. Kanisius. hlm. 588. ISBN 9794135224. Teks "year1973" akan diabaikan (bantuan)ISBN 978-979-413-522-8
- ^ (Indonesia) The Idea of Indonesia. Penerbit Serambi. ISBN 9790241054.ISBN 978-979-024-105-3
- ^ (Indonesia) Hoesein, Rushdy (2010). Terobosan Sukarno dalam perundingan Linggarjati. Penerbit Buku Kompas. ISBN 9797094898.ISBN 978-979-709-489-8
- ^ Pangeran Adjie Benni Syarief Fiermansyah Chaliluddin. "Masa Pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS)". Diakses tanggal 12 april 2011.
- ^ (Indonesia)Setyautama, Sam (2008). Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia. Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 9789799101259. ISBN 9799101255
- ^ (Indonesia)Suryadinata, Leo (1995). Prominent Indonesian Chinese: biographical sketches. Institute of Southeast Asian Studies. ISBN 9789813055049. ISBN 981-3055-04-9
- ^ a b (Indonesia) Santoso, F. Harianto (2010). Wajah DPR & DPD 2009-2014: latar belakang pendidikan dan karier. Penerbit Buku Kompas. ISBN 9797094715.ISBN 978-979-709-471-3
- ^ Peta Ruas Jalan Kalsel
- ^ Terminal Penumpang Antar Provinsi Pal 17 Gambut Kalsel
- ^ Profil Daerah Kalimantan Selatan - Struktur, Luas, dan Jarak ke Ibukota Provinsi
- ^ Profil Daerah Kalimantan Timur - Struktur, Luas, dan Jarak ke Ibukota Provinsi
- ^ Peta Ruas Jalan Kaltim
- ^ JARAK SAMARINDA DENGAN KOTA-KOTA LAINNYA
- ^ Kuala Kapuas
- ^ Profil Daerah Kalimantan Tengah - Struktur, Luas, dan Jarak ke Ibukota Provinsi
- ^ ACROSS KALIMANTAN TO SAMPIT
- ^ Jalan lintas selatan Kalsel dialokasikan Rp 364,67 miliar
- ^ Trans Kalimantan Butuh Rp 1,17 Triliun Lagi
- ^ DAMRI PONTIANAK - KUCHING PERLU LEBIH MENDENGAR
- ^ Serian Healthy City
- ^ Dewan Dukung Kereta Api Kalimantan
- ^ Mandala Air tak Naikan Tarif
- ^ Current local times and distance from Banjarmasin
- ^ Qiblat locator
- ^ islamicfinder.org
Pustaka
- (Indonesia) Agus Sachari, Budaya visual Indonesia: membaca makna perkembangan gaya visual karya desain di Indonesia abad ke-20, Erlangga, 2007, ISBN 979-781-949-3, 9789797819491
- (Indonesia) Dampak Perubahan Iklim terhadap Ketinggian Muka Laut di Wilayah Banjarmasin
- (Indonesia) Penyelidikan Geologi Lingkungan Perkotaan Banjarmasin
- (Indonesia) Demand Analysis of Parking Space at Comercial Building in Banjarmasin
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi
- (Inggris) Situs resmi
- (Inggris) Peta Banjarmasin 1889
- (Inggris) Banjarmasin wikimapia
- (Inggris) 0 kilometer Banjarmasin wikimapia
- (Inggris) Banjarmasin maplandia
- (Indonesia) Banjarmasin Post
- (Indonesia) KOTA BANJARMASIN
- (Indonesia) Banjarmasin Bungas
- (Indonesia) Kampung Patih Masih
- (Indonesia) portal banjarmasin
- (Inggris) Banjarmasin
- (Indonesia) WATERFRONT CITY, BANJARMASIN Sebuah Upaya Inovatif Pengembalian Citra Kota
- (Indonesia) Mengurai Masalah si Kampung Besar
- (Indonesia) PENATAAN PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI DI KOTA BANJARMASIN BERDASARKAN BUDAYA SETEMPAT
- (Indonesia) Banjarmasin, Kota yang Tenggelam
- (Indonesia) Kajian Teori Malthus Terhadap Populasi dan Pangan (Studi Kelembagaan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan
- (Indonesia) Banjarmasin Kota Metropolitan Sinergis Dengan Kota Lainnya
- (Indonesia) RTR BANJARMASIN, BANJARBARU DAN MARTAPURA HARUS BERSINERGI DENGAN RTRW DAERAH SEKITARNYA
- (Indonesia) Ditjen Penataan Ruang Dukung Perwujudan Kawasan Metropolitan Banjarmasin-Banjarbaru-Martapura
- (Indonesia) MEMBANGUN METROPOLITAN BBM SECARA TERPADU
- (Indonesia) Walikota Banjarmasin
- (Indonesia) Eco-Planning Banjarmasin: Membangun Kembali Simbiose di Kota Seribu Sungai
- (Indonesia) Aidan Sinaga (Walikotapradja Banjarmasin 1950-1958)
- (Indonesia) Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin
- (Indonesia) INDONESIA – Imam Sulawesi Diangkat Paus Menjadi Uskup Di Kalimantan
- (Indonesia) BKPRN Bahas Substansi RTRW Kota Banjarmasin
- (Indonesia) Banjarmasin; Venesia dari Nusantara, Akankah terwujud?
- (Indonesia) Perencanaan Lanskap Riparian Sungai Martapura untuk Meningkatkan Kualitas Lingkungan Alami Kota Banjarmasin.