Lompat ke isi

Amerikanisasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Farras (bicara | kontrib)
Baris 17: Baris 17:


==Kejelasan==
==Kejelasan==
Selama 15 tahun sejak 1950 sampai 1965, investasi Amerika Serikat di Eropa melonjak 800% menjadi $13,9 miliar dan di [[Komunitas Ekonomi Eropa]] naik 10 kali lipat menjadi $6,25 miliar. Pangsa Eropa di dunia investasi Amerika Serikat naik dari 15% ke 28%. Investasi adalah model Amerikanisasi yang paling jelas dan sering diperbincangkan. Meski begitu, investasi Amerika di Eropa hanya mewakili 5% dari total investasi Eropa dan perusahaan milik Amerika di Komunitas Ekonomi Eropa hanya mempekerjakan 2 atau 3% total tenaga kerja. Alasan yang mendasari investasi Amerika Serikat ini bukan lagi biaya produksi rendah, pertumbuhan ekonomi cepat, atau laba tinggi di Eeopa, tetapi keinginan untuk mempertahankan posisi bersaing yang didasari superioritas teknologi Amerika Serikat. Penolakan investasi Amerika Serikat awalnya muncul di Perancis, kemudian menyebar ke negara-negara Eropa lainnya. Opini publik mulai menolak iklan dan metode bisnis Amerika, kebijakan personel, dan pemakaian bahasa Inggris oleh perusahaan-perusahaan Amerika. Kritik juga diarahkan ke sistem mata uang internasional yang dituduh sebagai penyebab kecenderungan inflasi akibat posisi dolar A.S. yang dominan.<ref>Niels Grosse, "American Investments In Europe," ''Europa-Archiv,'' 1967, Vol. 22 Issue 1, pp 23-32</ref> Akan tetapi pada 1970-an, investasi Eropa di A.S. meningkat lebih cepat daripada sebelumnya. Geir Lundestad menemukan bahwa persepsi bahwa "Amerika Serikat membeli Eropa" juga mulai berkurang.<ref>{{cite book|author=Geir Lundestad|title=The United States and Western Europe since 1945: from "Empire" by invitation to transatlantic drift|url=http://books.google.com/books?id=zv6wUcVwNsUC&pg=PA221|year=2005|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-928397-2|page=221}}</ref>
Selama 15 tahun sejak 1950 sampai 1965, investasi Amerika Serikat di Eropa melonjak 800% menjadi $13,9 miliar dan di [[Komunitas Ekonomi Eropa]] naik 10 kali lipat menjadi $6,25 miliar. Pangsa Eropa di dunia investasi Amerika Serikat naik dari 15% ke 28%. Investasi adalah model Amerikanisasi yang paling jelas dan sering diperbincangkan. Meski begitu, investasi Amerika di Eropa hanya mewakili 5% dari total investasi Eropa dan perusahaan milik Amerika di Komunitas Ekonomi Eropa hanya mempekerjakan 2 atau 3% total tenaga kerja. Alasan yang mendasari investasi Amerika Serikat ini bukan lagi biaya produksi rendah, pertumbuhan ekonomi cepat, atau laba tinggi di Eropa, tetapi keinginan untuk mempertahankan posisi bersaing yang didasari superioritas teknologi Amerika Serikat. Penolakan investasi Amerika Serikat awalnya muncul di Perancis, kemudian menyebar ke negara-negara Eropa lainnya. Opini publik mulai menolak iklan dan metode bisnis Amerika, kebijakan personel, dan pemakaian bahasa Inggris oleh perusahaan-perusahaan Amerika. Kritik juga diarahkan ke sistem mata uang internasional yang dituduh sebagai penyebab kecenderungan inflasi akibat posisi dolar A.S. yang dominan.<ref>Niels Grosse, "American Investments In Europe," ''Europa-Archiv,'' 1967, Vol. 22 Issue 1, pp 23-32</ref> Akan tetapi pada 1970-an, investasi Eropa di A.S. meningkat lebih cepat daripada sebelumnya. Geir Lundestad menemukan bahwa persepsi bahwa "Amerika Serikat membeli Eropa" juga mulai berkurang.<ref>{{cite book|author=Geir Lundestad|title=The United States and Western Europe since 1945: from "Empire" by invitation to transatlantic drift|url=http://books.google.com/books?id=zv6wUcVwNsUC&pg=PA221|year=2005|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-928397-2|page=221}}</ref>


==Historiografi==
==Historiografi==

Revisi per 13 April 2013 04.15

Berkas:Can of US Cola.jpg
Sekaleng U.S. Cola di Tepi Barat dengan huruf Arab dan Ibrani

Di luar Amerika Seirkat, Amerikanisasi adalah istilah untuk menyebut pengaruh yang dimiliki Amerika Serikat di negara lain, contohnya budaya masyarakat, masakan, teknologi, praktik bisnis, atau teknikpolitiknya. Istilah ini sudah digunakan sejak tahun 1907.[1] Di Amerika Serikat sendiri, kata Amerikanisasi berarti proses akulturasi adat dan nilai-nilai Amerika Serikat oleh imigran atau penduduk yang dianeksasi (misalnya Californio).

Media dan budaya masyarakat

Hollywood (industri film dan televisi Amerika Serikat) mendominasi sebagian besar pasar media dunia. Inilah medium yang dipakai orang-orang di seluruh dunia untuk melihat gaya, adat, suasana, dan cara hidup Amerika Serikat.[2]

Program-program TV A.S. disiarkan ulang ke seluruh dunia. Kebanyakan melalui saluran TV Amerika dan anak perusahaannya (seperti HBO Asia, CNBC Europe, dan CNN International). Sebagian distributor menyiarkan program-program Amerika di saluran TV-nya. Menurut survei majalah media Britania Raya Radio Times, The Simpsons, Lost, dan Desperate Housewives termasuk di antara acara TV yang paling banyak ditonton. CSI menempati peringkat pertama sebagai acara yang paling banyak ditonton di 20 negara.[3] Film-film Amerika Serikat juga sangat terkenal di seluruh dunia dan biasanya mendominasi bioskop-bioskopnya. Jika disesuaikan dengan inflasi, film paling sukses sepanjang sejarah adalah Gone with the Wind. Biasanya negosiasi perjanjian perdagangan adil antara A.S. dan negara lain mencakup kuota layar, contohnya Meksiko. Meksiko menghapus kuota layarnya setelah North American Free Trade Agreement (NAFTA) antara negara tersebut dengan A.S. diberlakukan.[4] Korea Selatan juga mulai mengurangi kuota layarnya atas tekanan A.S. sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan bebas mereka.[5] Banyak seniman asal A.S. seperti Elvis Presley dan Michael Jackson menjadi terkenal di seluruh dunia dan masing-masing berhasil menjual lebih dari 500 juta album.[6] Album Michael Jackson, Thriller, dengan penjualan sebanyak 100 juta keping, merupakan album musik terlaris sepanjang masa.[7]

Bisnis dan merek

McDonald's kosher di Ashkelon, Israel.

Dari sepuluh merek ternama di dunia, tujuh di antaranya berkantor pusat di Amerika Serikat.[8] Coca-Cola, pemegang peringkat pertama, sering dipandang sebagai simbol Amerikanisasi.[9] Makanan cepat saji juga sering dianggap sebagai simbol dominasi pemasaran Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan seperti Starbucks, McDonald's,[10] Burger King, Pizza Hut, Kentucky Fried Chicken, dan Domino's Pizza memiliki banyak cabang di seluruh dunia.

Starbucks Coffee di Lima, Peru

Beberapa perusahaan komputer terbesar di dunia juga berkantor pusat di Amerika Serikat, misalnya Microsoft, Apple, Dell, dan IBM. Sebagian besar perangkat lunak yang dibeli di seluruh dunia juga diciptakan oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. Carayannis dan Campbell menulis bahwa, "Secara global, Amerika Serikat memiliki posisi yang sangat kuat di sektor perangkat lunak."[11]

Di Jerman pada tahun 1920-an, gerakan efisiensi Amerika Serikat disebut "rasionalisasi". Ini adalah gerakan sosial dan ekonomi yang cukup kuat. Gerakan ini memandang secara berlebihan model-model Amerika Serikat, khususnya Fordisme.[12] "Rasionalisasi" berarti produktivitas yang lebih tinggi dan efisiensi yang lebih besar, menjanjikan bahwa ilmu pengetahuan akan memberi kemakmuran. Secara umum, rasionalisasi menjanjikan tingkatan modernitas baru dan diterapkan pada produksi dan konsumsi ekonomi dan administrasi publik. Berbagai versi rasionalisasi diperkenalkan oleh para industrialis dan demokrat sosial, insinyur dan arsitek, pendidik dan akademisi, feminis dan pekerja sosial kelas menengah, pejabat pemerintahan dan politikus partai. Sebagai ideologi dan praktik, rasionalisasi menantang dan mengubah tidak hanya mesin, pabrik, dan perusahaan bisnis, tetapi juga kehidupan warga Jerman kelas menengah dan pekerja.[13]

Kejelasan

Selama 15 tahun sejak 1950 sampai 1965, investasi Amerika Serikat di Eropa melonjak 800% menjadi $13,9 miliar dan di Komunitas Ekonomi Eropa naik 10 kali lipat menjadi $6,25 miliar. Pangsa Eropa di dunia investasi Amerika Serikat naik dari 15% ke 28%. Investasi adalah model Amerikanisasi yang paling jelas dan sering diperbincangkan. Meski begitu, investasi Amerika di Eropa hanya mewakili 5% dari total investasi Eropa dan perusahaan milik Amerika di Komunitas Ekonomi Eropa hanya mempekerjakan 2 atau 3% total tenaga kerja. Alasan yang mendasari investasi Amerika Serikat ini bukan lagi biaya produksi rendah, pertumbuhan ekonomi cepat, atau laba tinggi di Eropa, tetapi keinginan untuk mempertahankan posisi bersaing yang didasari superioritas teknologi Amerika Serikat. Penolakan investasi Amerika Serikat awalnya muncul di Perancis, kemudian menyebar ke negara-negara Eropa lainnya. Opini publik mulai menolak iklan dan metode bisnis Amerika, kebijakan personel, dan pemakaian bahasa Inggris oleh perusahaan-perusahaan Amerika. Kritik juga diarahkan ke sistem mata uang internasional yang dituduh sebagai penyebab kecenderungan inflasi akibat posisi dolar A.S. yang dominan.[14] Akan tetapi pada 1970-an, investasi Eropa di A.S. meningkat lebih cepat daripada sebelumnya. Geir Lundestad menemukan bahwa persepsi bahwa "Amerika Serikat membeli Eropa" juga mulai berkurang.[15]

Historiografi

Berghahn (2010) menganalisis perdebatan mengenai manfaat konsep 'Amerikanisasi' dan 'Westernisasi'. Ia meninjau penelitian terkini mengenai hubungan Eropa-Amerika Serikat selama Perang Dingin yang memengaruhi dampak budaya Amerika Serikat di Eropa. Ia kemudian mendiskusikan penelitian yang relevan terhadap subjek ini di bidang sejarah ekonomi dan bisnis. Secara keseluruhan, artikelnya mencoba memaparkan bahwa orang-orang yang menerapkan konsep 'Amerikanisasi' ke penelitian mereka mengenai sejarah budaya dan/atau ekonomi sudah sadar tentang kerumitan hubungan lintas Atlantik pada masa tersebut, apakah dipandang sebagai pertukaran dua arah atau proses sirkulasi.[16]

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Samuel E. Moffett, The Americanization of Canada (1907) full text online; see also Ralph Willett, The Americanization of Germany, 1945-1949 (1989)
  2. ^ William Hoynes; David Croteau; Stefania Milan (2011). Media/Society: Industries, Images, and Audiences. SAGE. hlm. 333. 
  3. ^ "CSI show 'most popular show in the world'". BBC. 2006-07-31. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 September 2007. Diakses tanggal 2007-08-24. 
  4. ^ "Dual forces fuel Mexican film industry". Adelante. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-08-11. Diakses tanggal 2007-08-29. 
  5. ^ "South Korea cuts local film quotas to meet US FTA demand". M&C. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 September 2007. Diakses tanggal 2007-08-29. 
  6. ^ "Frequently Asked Questions". Elvis.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 September 2007. Diakses tanggal 2007-08-30. 
  7. ^ "Jackos Back". MTV. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 September 2007. Diakses tanggal 2007-08-30. 
  8. ^ "The Global Brands Scorecard 2006". BusinessWeek. 2006-08-02. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 August 2007. Diakses tanggal 2007-08-24. 
  9. ^ "The Coca-Cola Company". NYSE Euronext. Diakses tanggal 2007-08-24. 
  10. ^ Karen DeBres, "A Cultural Geography of McDonald's UK," Journal of Cultural Geography, 2005
  11. ^ Elias G. Carayannis and David F. J. Campbell, Mode 3 Knowledge Production in Quadruple Helix Innovation Systems (2011) p. 42
  12. ^ Noland (1975)
  13. ^ Mary Nolan, "Housework Made Easy: the Taylorized Housewife in Weimar Germany's Rationalized Economy," Feminist Studies. Volume: 16. Issue: 3. pp 549+
  14. ^ Niels Grosse, "American Investments In Europe," Europa-Archiv, 1967, Vol. 22 Issue 1, pp 23-32
  15. ^ Geir Lundestad (2005). The United States and Western Europe since 1945: from "Empire" by invitation to transatlantic drift. Oxford University Press. hlm. 221. ISBN 978-0-19-928397-2. 
  16. ^ Volker R. Berghahn, "The debate on 'Americanization' among economic and cultural historians," Cold War History, Feb 2010, Vol. 10 Issue 1, pp 107-130

Bacaan lebih lanjut

  • Abdulrahim, Masoud A., Ali A. J. Al-Kandari, and Mohammed Hasanen, “The Influence of American Television Programs on University Students in Kuwait: A Synthesis,” European Journal of American Culture 28 (no. 1, 2009), 57–74.
  • Berghahn, Volker R. "The debate on 'Americanization' among economic and cultural historians," Cold War History, Feb 2010, Vol. 10 Issue 1, pp 107–130
  • Campbell, Neil, Jude Davies and George McKay, eds. Issues in Americanisation and Culture. Edinburgh: Edinburgh University Press, 2004.
  • DeBres, Karen. "A Cultural Geography of McDonald's UK," Journal of Cultural Geography, 2005
  • Fehrenbach, Heide, and Uta G. Poiger. "Americanization Reconsidered," in idem, eds., Transactions, Transgressions, Transformations: American Culture in Western Europe and Japan (2000)
  • Haines, Gerald K. The Americanization of Brazil: A Study of U.S.Cold War Diplomacy in the Third World, 1945-54, Scholarly Resources, 1993
  • Hilger, Susanne: The Americanisation of the European Economy after 1880, European History Online, Mainz: Institute of European History, 2012, retrieved: June 6, 2012.
  • Martn, Lawrence. Pledge of Allegiance: The Americanization of Canada in the Mulroney Years, Mcclelland & Stewart Ltd, 1993, ISBN 0-7710-5663-X
  • Malchow, H.L. Special Relations: The Americanization of Britain? (Stanford University Press; 2011) 400 pages explores American influence on the culture and counterculture of metropolitan London from the 1950s to the 1970s, from "Swinging London" to black, feminist, and gay liberation.
  • Moffett, Samuel E. The Americanization of Canada (1907) full text online
  • Nolan, Mary. Visions of Modernity: American Business and the Modernization of Germany (1995)
  • Nolan, Mary. "Housework Made Easy: the Taylorized Housewife in Weimar Germany's Rationalized Economy," Feminist Studies. Volume: 16. Issue: 3. pp 549+
  • Rydell, Robert W., Rob Kroes: Buffalo Bill in Bologna. The Americanization of the World, 1869-1922, University of Chicago Press, 2005, ISBN 0-226-73242-8
  • Willett, Ralph. The Americanization of Germany, 1945-1949 (1989)