Asam kandis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24: Baris 24:
Asan kandis yang baik adalah yang berwarna merah kecoklatan,asam kandis yang sudah berwarna hitam menunjukan proses pengeringan yang tak sempurna, masih lembab tapi sudah di simpan.
Asan kandis yang baik adalah yang berwarna merah kecoklatan,asam kandis yang sudah berwarna hitam menunjukan proses pengeringan yang tak sempurna, masih lembab tapi sudah di simpan.


Asam kandis dimanfaatkan buahnya. Rasa buah masam, sedangkan kulit buah rasanya asam kelat dan dijadikan [[bumbu]] dapur, selai, campuran [[kari]], serta buah segar dibuat [[acar]]. Asam kandis banyak dipakai dalam masakan dari [[Sumatera]], seperti pindang ikan dan pindang daging. Varietas asam kandis yang lain adalah [[kokum]], bumbu yang dihasilkan dari tumbuhan sekerabat (''G. indica''). Pemanfaatan lain adalah sebagai sumber bahan pewarna.
Asam kandis dimanfaatkan buahnya. Rasa buah masam, sedangkan kulit buah rasanya asam kelat dan dijadikan [[bumbu]] dapur, selai, campuran [[kari]], serta buah segar dibuat [[acar]]. Asam kandis banyak dipakai dalam masakan dari [[Sumatera]], seperti [[pindang]] ikan dan pindang daging. Varietas asam kandis yang lain adalah [[kokum]], bumbu yang dihasilkan dari tumbuhan sekerabat (''G. indica''). Pemanfaatan lain adalah sebagai sumber bahan pewarna.


Sinonimnya ''G. tinctoria'', ''Xanthochymus pictorius''.
Sinonimnya ''G. tinctoria'', ''Xanthochymus pictorius''.

Revisi per 14 Juli 2013 03.07

Asam kandis
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
G. xanthochymus
Nama binomial
Garcinia xanthochymus

Asam kandis (Garcinia xanthochymus) adalah pohon hijau abadi berukuran 15m - 30m yang berasal dari India. Ia masih sekerabat dengan manggis serta asam gelugur.

Tajuknya berbentuk seperti piramid, dengan batang utama tegak dan cabang-cabang tumbuh mendatar, seperti pohon manggis,kulit batang berwarna hitam keabuan, bergetah kuning sampai kuning kecoklatan. Daunnya lanset memanjang, sempit, hijau tua, panjang 12-24cm. Buahnya agak membulat, meruncing, dengan diameter mencapai 9cm, berwarna jingga pucat atau kuning pekat. Tetapi varietas yang tumbuh di pulau sumatera terutama sumatera selatan buahnya bulat dengan ujung buah cekung kedalam, dengan warna buah matang kuning kecoklatan, sedikit bergetah berwarna kuning sampai kuning kecoklatan,buah yang masih muda berwarna hijau muda.Buah terdiri atas kulit buah, 4 - 5 biji yang masing - masing di selimuti daging buah.

Tumbuhan ini menyukai naungan dan suasana lembap. Pembungaan biasanya setelah masa kering yang cukup panjang (minimal tiga bulan) dan bisa berbunga dua kali setahun.

Pengolahan buah menjadi asam kandis,menurut pengalaman penulis adalah dengan cara buah yang sudah matang di iris tipis-tipis,lalu di jemur di terik matahari selama beberapa hari,sampai kering.Asam kandis tahan di simpan bertahun - tahun Asan kandis yang baik adalah yang berwarna merah kecoklatan,asam kandis yang sudah berwarna hitam menunjukan proses pengeringan yang tak sempurna, masih lembab tapi sudah di simpan.

Asam kandis dimanfaatkan buahnya. Rasa buah masam, sedangkan kulit buah rasanya asam kelat dan dijadikan bumbu dapur, selai, campuran kari, serta buah segar dibuat acar. Asam kandis banyak dipakai dalam masakan dari Sumatera, seperti pindang ikan dan pindang daging. Varietas asam kandis yang lain adalah kokum, bumbu yang dihasilkan dari tumbuhan sekerabat (G. indica). Pemanfaatan lain adalah sebagai sumber bahan pewarna.

Sinonimnya G. tinctoria, Xanthochymus pictorius.

Rujukan