Lompat ke isi

Yehezkiel 23: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15: Baris 15:
== Ayat 2 ==
== Ayat 2 ==
:''"Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.''<ref>{{Alkitab|Yehezkiel 20:1}}</ref>
:''"Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.''<ref>{{Alkitab|Yehezkiel 20:1}}</ref>

== Ayat 4 ==
Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yerusalem.


== Ayat 5 ==
== Ayat 5 ==

Revisi per 23 September 2013 05.53

Yehezkiel 23 (disingkat Yeh 23) adalah bagian dari Kitab Yehezkiel dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi (dan juga imam) Yehezkiel bin Busi, yang turut dibawa ke dalam pembuangan oleh Kerajaan Babilonia pada zaman raja Yoyakhin dari Kerajaan Yehuda dan raja Nebukadnezar dari Babel sekitar abad ke-6 SM.[1][2]

Teks

  • Ada 3 naskah sumber utama Kitab Yehezkiel: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
  • Pasal ini terdiri dari 49 ayat.
  • Berisi firman TUHAN yang diterima oleh Yehezkiel mengenai perumpamaan kakak beradik Ohola dan Oholiba.
  • Pasal ini menggambarkan Umat Israel sebagai dua perempuan bersaudara -- Ohola menggambarkan Samaria (mewakili kerajaan utara Israel) dan Oholiba menggambarkan Yerusalem (mewakili kerajaan selatan Yehuda). Yehezkiel melukiskan mereka sebagai orang yang tidak setia kepada Allah dan telah berzinah secara rohani karena bersundal dengan bangsa-bangsa lain. Persundalan di sini menunjuk kepada usaha Israel dan Yehuda untuk bersekutu dengan bangsa-bangsa fasik daripada mengandalkan Allah saja sebagai sumber kekuatan dan perlindungan.[3]

Struktur

Ayat 2

"Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.[4]

Ayat 4

Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yerusalem.

Ayat 5

Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang,...[5]

Samaria (Israel Utara) mula-mula mengadakan persekutuan dengan Asyur (2 Raja–raja 15:19–29) dan kemudian dengan Mesir (2 Raja–raja 17:3–6); akhirnya mereka mulai menyesuaikan diri dengan kebiasaan kafir dan penyembahan berhala bangsa itu. "Adiknya", Yehuda kemudian membuat hal yang sama (bandingkan 2 Raja–raja 24:1; Yesaya 7:1–25; 30:1–31:9).[3]

Ayat 35

Oleh sebab itu, beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena engkau melupakan Aku dan membelakangi Aku, sekarang tanggung sendirilah kemesumanmu dan persundalanmu."[6]

Kembali pada jalan-jalan dan nilai-nilai fasik dari dunia ini setelah mengalami keselamatan dan pembebasan dari Allah adalah sama dengan memandang rendah Tuhan lalu mencampak-Nya seolah-olah tidak berguna (bandingkan Ibrani 6:1–8). Orang percaya tidak boleh sekali-kali meninggalkan Tuhan; ia malah harus menunjukkan kasih dan syukur kepada Dia yang telah menebusnya oleh kematian Anak-Nya, Yesus Kristus.[3]

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
  2. ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2. Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN-13: 9789794150431
  3. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  4. ^ Yehezkiel 20:1
  5. ^ Yehezkiel 23:5
  6. ^ Yehezkiel 23:35

Lihat pula

Pranala luar