Lompat ke isi

Taurat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 47: Baris 47:
{| class=prettytable
{| class=prettytable
! Kitab !! Jumlah kata !! Jumlah huruf
! Kitab !! Jumlah kata !! Jumlah huruf
|- align=right
|-
|[[Kitab Kejadian|Kejadian]] || 20.512 || 78.064
|[[Kitab Kejadian|Kejadian]] || 20.512 || 78.064
|- align=right
|-
|[[Kitab Keluaran|Keluaran]] || 16.723 || 63.529
|[[Kitab Keluaran|Keluaran]] || 16.723 || 63.529
|- align=right
|-
|[[Kitab Imamat|Imamat]] || 11.950 || 44.790
|[[Kitab Imamat|Imamat]] || 11.950 || 44.790
|- align=right
|-
|[[Kitab Bilangan|Bilangan]] || 16.368 || 63.530
|[[Kitab Bilangan|Bilangan]] || 16.368 || 63.530
|- align=right
|-
|[[Kitab Ulangan|Ulangan]] || 14.294 || 54.892
|[[Kitab Ulangan|Ulangan]] || 14.294 || 54.892
|- align=right
|-
| Total || 79.847 || 304.805
| Total || 79.847 || 304.805
|}
|}
Baris 84: Baris 84:
{{See also|Taurat lisan}}
{{See also|Taurat lisan}}


Tradisi rabbinik menyatakan bahwa Taurat tertulis disampaikan bersama-sama dengan tradisi lisan. Di mana Taurat membiarkan kata-kata atau konsep tanpa definisi jelas, dan menyebutkan tatacara tanpa penjelasan atau instruksi, pembaca perlu mencari detail yang hilang dari sumber-sumber suplemental yang dikenal sebagai "hukum lisan" atau "Taurat lisan".<ref>[http://jewishinspiration.com/tape.php?tape_id=33 Rietti, Rabbi Jonathan. The Oral Law: The Heart of The Torah]</ref> <!--Some of the Torah's most prominent commandments needing further explanation are:
Tradisi rabbinik menyatakan bahwa Taurat tertulis disampaikan bersama-sama dengan tradisi lisan. Di mana Taurat membiarkan kata-kata atau konsep tanpa definisi jelas, dan menyebutkan tatacara tanpa penjelasan atau instruksi, pembaca perlu mencari detail yang hilang dari sumber-sumber suplemental yang dikenal sebagai "hukum lisan" atau "Taurat lisan".<ref>[http://jewishinspiration.com/tape.php?tape_id=33 Rietti, Rabbi Jonathan. The Oral Law: The Heart of The Torah]</ref> Sejumlah perintah-perintah Taurat yang perlu penjelasan lebih lanjut adalah:

*[[Tefillin]]: As indicated in Deuteronomy 6:8 among other places, tefillin are to be placed on the arm and on the head between the eyes. However, there are no details provided regarding what tefillin are or how they are to be constructed.
*[[Kashrut]]: As indicated in Exodus 23:19 among other places, a kid may not be boiled in its mother's milk. [A kid being a young goat.] In addition to numerous other problems with understanding the ambiguous nature of this law, there are no vowelization characters in the Torah; they are provided by the oral tradition. This is particularly relevant to this law, as the Hebrew word for ''milk'' (חלב) is identical to the word for ''animal fat'' when vowels are absent. Without the oral tradition, it is not known whether the violation is in mixing meat with milk or with fat.
*[[Shabbat]] laws: With the severity of Sabbath violation, namely the death penalty, one would assume that direction would be provided as to how exactly such a serious and core commandment should be upheld. However, there is little to no information as to what can and cannot be performed on the Sabbath. Without the oral tradition, keeping this law would be impossible.


*[[Tefillin]]: Sebagaimana diindikasikan antara lain pada {{Alkitab|Ulangan 6:8}}, tefillin harus diletakkan pada lengan dan kening di antara kedua mata. Namun, tidak ada detail bagaimana bentuknya maupun cara pembuatannya.
*[[Kashrut]]: Sebagaimana diindikasikan antara lain pada {{Alkitab|Keluaran 23:19}}, seorang anak domba tidak boleh dimasak dalam susu induknya. Masalah tambahan untuk memahamai perintah yang tidak jelas ini adalah tidak adanya huruf hidup pada Taurat; dan ini diberikan oleh tradisi lisan. Hal yang relevan dengan perintah ini adalah kata Ibrani untuk "susu" (חלב) tepat sama dengan kata untuk ''lemak binatang'' tanpa huruf-huruf hidup. Tanpa tradisi lisan, tidak diketahui pasti apakah yang dimaksud di sini larangan untuk mencampur daging dengan susu atau dengan lemak.
* Hukum-hukum [[Sabat]]: Mengingat beratnya hukuman untuk pelanggaran Sabat, yaitu hukuman mati, diperlukan petunjuk jelas bagaimana menegakkan perintah ini. Namun, tidak banyak informasi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada hari Sabat. Tanpa tradisi lisan, sulit untuk menjalankan hukum ini.
<!--
According to classical rabbinic texts this parallel set of material was originally transmitted to Moses at Sinai, and then from Moses to Israel. At that time it was forbidden to write and publish the oral law, as any writing would be incomplete and subject to misinterpretation and abuse.
According to classical rabbinic texts this parallel set of material was originally transmitted to Moses at Sinai, and then from Moses to Israel. At that time it was forbidden to write and publish the oral law, as any writing would be incomplete and subject to misinterpretation and abuse.


Baris 97: Baris 97:


Orthodox Jews and Conservative Jews accept these texts as the basis for all subsequent halakha and codes of Jewish law, which are held to be normative. Reform and Reconstructionist Jews deny that these texts may be used for determining normative law (laws accepted as binding) but accept them as the authentic and only Jewish version for understanding the Torah and its development throughout history.
Orthodox Jews and Conservative Jews accept these texts as the basis for all subsequent halakha and codes of Jewish law, which are held to be normative. Reform and Reconstructionist Jews deny that these texts may be used for determining normative law (laws accepted as binding) but accept them as the authentic and only Jewish version for understanding the Torah and its development throughout history.
-->

== Mistisisme Yahudi ==
==Divine significance of letters, Jewish mysticism==
{{See|Kabbalah}}
{{See|Kabbalah}}
Kabbalists hold that not only are the words giving a Divine message, but indicate a far greater message that extends beyond them. Thus they hold that even as small a mark as a ''kotzo shel yod'' (קוצו של יוד), the [[serif]] of the Hebrew letter ''[[Yodh|yod]]'' (י), the smallest letter, or decorative markings, or repeated words, were put there by God to teach scores of lessons. This is regardless of whether that yod appears in the phrase "I am the Lord thy God" ({{hebrew|אָנֹכִי יְהוָה אֱלֹהֶיךָ}}, Exodus 20:2) or whether it appears in "And God spoke unto Moses saying" ({{hebrew|וַיְדַבֵּר אֱלֹהִים, אֶל-מֹשֶׁה; וַיֹּאמֶר אֵלָיו, אֲנִי יְהוָה.}} Exodus 6:2). In a similar vein, [[Rabbi Akiva]] (ca.50–ca.135CE), is said to have learned a new law from every ''et'' (את) in the Torah ([[Talmud]], tractate Pesachim 22b); the word ''et'' is meaningless by itself, and serves only to mark the [[Object (grammar)|direct object]]. In other words, the [[Orthodox Judaism|Orthodox]] belief is that even apparently contextual text "And God spoke unto Moses saying&nbsp;..." is no less important than the actual statement.
Penganut [[Kabbalah]] percaya bahwa tidak hanya kata-kata yang memberi pesan ilahi, melainkan ada pesan yang jauh melampuinya. Demikianlah mereka yakin bahwa tanda sekecil apapun misalnya ''kotzo shel yod'' (קוצו של יוד), yaitu guratan kait ([[serif]]) pada [[huruf Ibrani]] ''[[Yod (huruf Ibrani)|yod]]'' (י), huruf terkecil, atau tanda hiasan, atau kata-kata yang berulang, ditempatkan di sana oleh Allah untuk memberi sejumlah pelajaran. <!--This is regardless of whether that yod appears in the phrase "I am the Lord thy God" ({{hebrew|אָנֹכִי יְהוָה אֱלֹהֶיךָ}}, Exodus 20:2) or whether it appears in "And God spoke unto Moses saying" ({{hebrew|וַיְדַבֵּר אֱלֹהִים, אֶל-מֹשֶׁה; וַיֹּאמֶר אֵלָיו, אֲנִי יְהוָה.}} Exodus 6:2). In a similar vein, [[Rabbi Akiva]] (ca.50–ca.135CE), is said to have learned a new law from every ''et'' (את) in the Torah ([[Talmud]], tractate Pesachim 22b); the word ''et'' is meaningless by itself, and serves only to mark the [[Object (grammar)|direct object]]. In other words, the [[Orthodox Judaism|Orthodox]] belief is that even apparently contextual text "And God spoke unto Moses saying&nbsp;..." is no less important than the actual statement.


One [[Kabbalah|kabbalistic]] interpretation is that the Torah constitutes one long name of God, and that it was broken up into words so that human minds can understand it. While this is effective since it accords with our human reason, it is not the only way that the text can be broken up.
One [[Kabbalah|kabbalistic]] interpretation is that the Torah constitutes one long name of God, and that it was broken up into words so that human minds can understand it. While this is effective since it accords with our human reason, it is not the only way that the text can be broken up.
-->

== Pembuatan dan penggunaan gulungan Taurat ==
== Pembuatan dan penggunaan gulungan Taurat ==
[[File:Page Pointers for reading of Torah.jpg|thumb|Penunjuk halaman untuk pembacaan Taurat]]

[[File:Page Pointers for reading of Torah.jpg|thumb|Page pointers for reading of the Torah]]


{{Main|Sefer Torah}}
{{Main|Sefer Torah}}
[[Naskah]] Taurat dalam bentuk gulungan masih dipakai dan diproduksi untuk maksud ritual (yaitu ibadah agamawi); gulungan ini disebut ''[[Sefer Torah]]'' ("Kitab Taurat"). Penulisannya sangat teliti dan hanya dilakukan oleh para jurutulis yang sangat berkualitas. Ini menghasilkan salinan-salinan yang sampai sekarang boleh dikatakan tidak berubah sejak ribuan tahun. Diyakini bahwa setiap kata, atau tanda, mempunyai makna ilahi, dan tidak ada satu bagianpun yang boleh diubah tanpa disengaja, supaya tidak terjadi kesalahan. Ketepatan teks Ibrani dari Tanakh (seluruh [[Alkitab Ibrani]]), dan khususnya Taurat, dianggap luar biasa, sampai huruf terakhir: terjemahan atau transkripsi dipertanyakan untuk pemakaian ibadah resmi, dan penyalinan selalu dilakukan sangat cermat. Suatu kesalahan dari satu huruf, pemberian ornamen, atau simbol pada 304.805 huruf yang ditulis dengan gaya khusus, yang membentuk keseluruhan Taurat Ibrani, membuat suatu gulungan Taurat tidak boleh dipakai, sehingga keahlian khusus diperlukan dan setiap gulungan membutuhkan waktu untuk ditulis dan diperiksa.
[[Manuscript]] Torah [[scroll]]s are still used, and still scribed, for ritual purposes (i.e., [[Jewish services|religious services]]); this is called a ''[[Sefer Torah]]'' ("Book [of] Torah"). They are written using a painstakingly careful methodology by highly qualified scribes. This has resulted in modern copies of the text that are unchanged from millennia-old copies. It is believed that every word, or marking, has divine meaning, and that not one part may be inadvertently changed lest it lead to error. The fidelity of the Hebrew text of the Tanakh, and the Torah in particular, is considered paramount, down to the last letter: translations or transcriptions are frowned upon for formal service use, and transcribing is done with painstaking care. An error of a single letter, ornamentation, or symbol of the 304,805 stylized letters which make up the Hebrew Torah text renders a Torah scroll unfit for use, hence a special skill is required and a scroll takes considerable time to write and check.
<!--

According to Jewish law, a ''sefer Torah'' (plural: ''Sifrei Torah'') is a copy of the formal Hebrew text of hand-written on ''[[gevil]]'' or ''[[qlaf]]'' (forms of [[parchment]]) by using a [[quill]] (or other permitted writing utensil) dipped in ink. Written entirely in [[Hebrew language|Hebrew]], a ''sefer Torah'' contains 304,805 letters, all of which must be duplicated precisely by a trained ''[[sofer (scribe)|sofer]]'' (“scribe”), an effort which may take as long as approximately one and a half years. Most modern Sifrei Torah are written with forty-two lines of text per column (Yemenite Jews use fifty), and very strict rules about the position and appearance of the [[Hebrew alphabet|Hebrew letters]] are observed. See for example the [[Mishna Berura]] on the subject.<ref>[http://www.geniza.net/ritual/mb/letterforms.shtml Mishnat Soferim The forms of the letters] translated by Jen Taylor Friedman (geniza.net)</ref> Any of several Hebrew scripts may be used, most of which are fairly ornate and exacting.
According to Jewish law, a ''sefer Torah'' (plural: ''Sifrei Torah'') is a copy of the formal Hebrew text of hand-written on ''[[gevil]]'' or ''[[qlaf]]'' (forms of [[parchment]]) by using a [[quill]] (or other permitted writing utensil) dipped in ink. Written entirely in [[Hebrew language|Hebrew]], a ''sefer Torah'' contains 304,805 letters, all of which must be duplicated precisely by a trained ''[[sofer (scribe)|sofer]]'' (“scribe”), an effort which may take as long as approximately one and a half years. Most modern Sifrei Torah are written with forty-two lines of text per column (Yemenite Jews use fifty), and very strict rules about the position and appearance of the [[Hebrew alphabet|Hebrew letters]] are observed. See for example the [[Mishna Berura]] on the subject.<ref>[http://www.geniza.net/ritual/mb/letterforms.shtml Mishnat Soferim The forms of the letters] translated by Jen Taylor Friedman (geniza.net)</ref> Any of several Hebrew scripts may be used, most of which are fairly ornate and exacting.

The completion of the sefer Torah is a cause for great celebration, and it is a [[Mitzvah]] for every Jew to either write or have written for him a Sefer Torah. Torah scrolls are stored in the [[holy|holiest]] part of the [[synagogue]] in the [[Ark (synagogue)|Ark]] known as the "Holy Ark" ({{hebrew|אֲרוֹן הקֹדשׁ}} ''aron hakodesh'' in Hebrew.) Aron in Hebrew means "cupboard" or "closet", and kodesh is derived from "kadosh", or "holy".
-->
-->
Penyelesaian penyalinan suatu ''sefer Torah'' merupakan alasan untuk berpesta besar, dan adalah suatu [[Mitzvah]] bagi setiap orang Yahudi untuk menyalin atau dibuatkan salinan satu gulungan Taurat lengkap. Gulungan Taurat disimpan di bagian paling kudus dari setiap [[sinagoga]] pada suatu tabut khusus yang disebut "Tabut Kudus" ({{hebrew|אֲרוֹן הקֹדשׁ}} ''aron hakodesh''). ''Aron'' dalam bahasa Ibrani berarti "lemari" atau "kamar", dan ''kodesh'' diturunkan dari kata ''kadosh'', atau "kudus".

== Terjemahan bahasa Indonesia ==
== Terjemahan bahasa Indonesia ==
Dalam [[sejarah teks Alkitab bahasa Indonesia|sejarah penerjemahan Alkitab]] dalam [[bahasa Indonesia]], kelima nama kitab Taurat ini telah diterjemahkan menjadi beberapa versi:
Dalam [[sejarah teks Alkitab bahasa Indonesia|sejarah penerjemahan Alkitab]] dalam [[bahasa Indonesia]], kelima nama kitab Taurat ini telah diterjemahkan menjadi beberapa versi:

Revisi per 27 Maret 2014 22.26

Rekonstruksi Sefer Torah ("Gulungan kitab Taurat") di sinagoga tua Glockengasse, Cologne, Jerman

Kitab Taurat (Ibrani: תּוֹרָה, Torah, "Instruksi") adalah lima kitab pertama Tanakh/Alkitab Ibrani atau bagian Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam bahasa Yunani kumpulan 5 kitab ini disebut Pentateukh ("lima wadah" atau "lima gulungan"). Taurat adalah bagian terpenting dari kanon/kitab suci orang Yahudi.[1]

Kelima kitab dalam Taurat adalah:

Nama-nama Latin kitab-kitab tersebut dialihaksara dari judul kitab dalam bahasa Yunani di Septuaginta.

Penamaan

Pembacaan Taurat

Kata torah dari kata kerja bahasa Ibrani yarah. Dalam pangkal verba (konjugasi) hifil, kata ירה (yarah) berarti "memberi pengajaran, mengajarkan, menunjukkan"[2] (misalnya pada Kitab Imamat 10:11). Jadi kata torah dapat bermakna "ajaran" atau "instruksi", boleh ajaran dari ibu, ajaran dari ayah, atau ajaran dari Tuhan. Terjemahan yang paling sering dipakai, "hukum", sebenarnya mengandung makna yang kurang tepat,[3] karena kata bahasa Ibrani untuk "hukum" adalah din. Kesalahan pengertian "Torah" sebagai "Hukum"[4] dapat menjadi halangan untuk "memahami pemikiran yang disarikan dengan istilah talmud torah (תלמוד תורה, "pelajaran Taurat").[5].

Selanjutnya kata "torah" lebih digunakan dalam artian luas, meliputi peraturan tertulis maupun lisan dan akhirnya meliputi seluruh ajaran agama Yahudi, termasuk Mishnah, the Talmud, the Midrash and lain-lain. Selain itu, juga dapat diterjemahkan sebagai "pengajaran, petunjuk, perintah", atau "kebiasaan"[6] atau sistem.[7]

Di dalam Alkitab Ibrani, judul yang dipakai untuk bagian pertama ("Ta-" dari "Tanakh") adalah "Taurat Musa". Judul ini sebenarnya tidak pernah dijumpai dalam Taurat itu sendiri maupun dalam sastra periode pembuangan ke Babel. Nama ini dipakai dalam Kitab Yosua (Yosua 8:31–32; Yosua 23:6) serta Kitab 1 dan 2 Raja-raja (1 Raja–raja 2:3; 2 Raja–raja 14:6; 2 Raja–raja 23:25), meskipun tidak dapat dipastikan apakah ini benar-benar meliputi keseluruhan 5 kitab. Sebaliknya, ada kemungkinan bahwa pemakaiannya setelah pembuangan ke Babel (Maleakhi 3:22; Daniel 9:11, 13; Ezra 3:2; 7:6; Nehemia 8:1; 2 Tawarikh 23:18; 30:16) diartikan sebagai keseluruhan. Judul kuno lainnya "Kitab Musa" (Ezra 6:18; Nehemia 13:1; 2 Tawarikh 35:12; 25:4; bandingkan 2 Raja–raja 14:6) dan "Kitab Taurat" (Nehemia 8:3) nampaknya adalah kependekan nama lengkapnya, "Kitab Taurat Allah" (Nehemia 8:8, 18; 10:29–30; bandingkan Nehemia 9:3).[8]

Istilah Pentateukh, pertama kali digunakan oleh orang Yahudi berbahasa Yunani di kota Alexandria,[9] yang bermakna "lima kitab", atau sebagai "Hukum", atau "Hukum Musa". Orang Islam menyebut "Torah" sebagai Tawrat (bahasa Arab: توراة, "Hukum"), kata bahasa Arab untuk wahyu yang diberikan kepada nabi Musa (موسى, Musa dalam tulisan Arab).

Tradisi Yahudi

Kelima buku pertama ini dianggap penting karena kelima buku ini memuat peraturan-peraturan yang dipercayai ditulis atau disusun oleh Musa. Dalam literatur rabbinik, kata "torah" selain menyatakan 5 kitab ini, juga mengacu kepada:

  • Torah Syebikitab (תורה שבכתב, "Torah yang ditulis"), dan
  • Torah Syebe'al Peh (תורה שבעל פה, "Torah yang diucapkan" atau "Torah Oral"). "Torah Oral" terdiri dari interpretasi dan amplifikasi tradisional yang diturunkan dari mulut ke mulut dan dari generasi ke generasi, yang sekarang menjadi kumpulan Talmud (תַּלְמוּד) serta Midrash (מדרש‎) .[5]

Menurut tradisi Yahudi, seluruh Taurat, baik yang tertulis maupun oral, diwahyukan kepada Musa di atas gunung Sinai.[10] Menurut penanggalan naskah oleh para rabbi Ortodoks, pewahyuan ini terjadi pada tahun 1312 SM;[10] atau menurut perhitungan yang lain, pada tahun 1280 SM.[11]

Dalam mistik Yahudi di abad pertengahan dipercayai bahwa Taurat diciptakan sebelum penciptaan dunia, dan digunakan sebagai rancangan (blueprint) penciptaan di Kitab Kejadian.[12]

Beberapa sumber rabbinik menyatakan bahwa seluruh Taurat diberikan seketika itu juga dalam peristiwa ini. Menurut kepercayaan "maksimalis", pendiktean ini tidak hanya kutipan yang muncul di dalam tulisan, melainkan setiap kata dalam tulisan itu, termasuk frasa-frasa misalnya "Dan Tuhan berfirman kepada Musa ...", termasuk bagian dimana Allah memberitahu Musa mengenai kematiannya dan peristiwa selanjutnya. Sumber rabbinik lain umumnya meyakini bahwa Taurat diwahyukan kepada Musa dalam jangka waktu bertahun-tahun, dan selesai pada waktu kematiannya.

Pemikiran rabbinik lain meyakini bahwa meskipun Musa menulis sebagian besar Taurat, empat ayat terakhirnya ditulis oleh Yosua setelah kematian Musa. Abraham ibn Ezra dan Joseph Bonfils mengamati bahwa sejumlah frasa dalam Taurat memberikan informasi yang hanya diketahui setelah Musa wafat. Ibn Ezra memberi indikasi, dan Bonfils menyatakan terang-terangan, bahwa Yosua (atau mungkin nabi-nabi sesudahnya) menulis bagian-bagian Taurat ini. Rabbi-rabbi lain tidak menerima pandangan ini.

Dalam Talmud (tractate Sabb. 115b) dinyatakan bahwa ada sebuah bagian istimewa dalam Kitab Bilangan, yaitu pasal 10:35-36, yang dibatasi oleh 2 huruf Ibrani nun yang sengaja ditulis terbalik, merupakan kitab terpisah. Sebuat midrash mengenai ayat ini dalam buku Mishle ("Amsal"; bahasa Inggris: "Book of Proverbs") dinyatakan bahwa "Kedua ayat ini berasal dari buku terpisah yang pernah ada, tetapi kemudian disingkirkan!." Suatu midrash lain (kemungkinan lebih awal), Ta'ame Haserot Viyterot, menyatakan bahwa bagian ini sebenarnya berasal dari kitab nubuat "Eldad dan Medad".

Dalam Talmud ada pernyataan bahwa Allah mendiktekan empat kitab pertama Taurat, sedangkan Musa menulis Kitab Ulangan dengan kata-katanya sendiri.[13]

Semua pandangan rabbinik klasik menyatakan bahwa Taurat seluruhnya atau hampir seluruhnya berasal dari Musa dan sumber ilahi.[14]

Jumlah kata dan huruf

Dalam versi Teks Masoret yang menjadi edisi Alkitab Ibrani standar bagi orang Yahudi sejak abad ke-10, jumlah kata dan huruf dalam Taurat (bahasa Ibran) telah dihitung cermat oleh tokoh Masoret, Aharon Ben Asher, dalam tulisannya "Dikdukei Taamim" sebagai berikut:

Kitab Jumlah kata Jumlah huruf
Kejadian 20.512 78.064
Keluaran 16.723 63.529
Imamat 11.950 44.790
Bilangan 16.368 63.530
Ulangan 14.294 54.892
Total 79.847 304.805

Penggunaan ritual

Taurat di sinagoga Ashkenazi (Istanbul, Turki)

Pembacaan Taurat (Ibrani: קריאת התורה, K'riat HaTorah ; "Pembacaan Taurat") merupakan ritual agamawi Yahudi yang melibatkan pembacaan di depan umum suatu nas dari Gulungan Taurat (Sefer Torah). Istilah ini sering merujuk kepada seluruh upacara mulai dari mengeluarkan gulungan Taurat dari tempat (tabut) penyimpanannya, menyanyikan lagu yang sesuai dengan kantilasi khusus, sampai pengembalian gulungan itu ke dalam tabut. Ini berbeda dengan studi Taurat secara akademik.

Pembacaan umum Taurat diperkenalkan oleh Ezra, sang jurutulis itu, setelah orang Yahudi kembali dari pembuangan ke Babel (~ 537 SM), sebagaimana dicatat dalam Kitab Nehemia.[15] Dalam zaman modern, penganut Yudaisme Ortodoks melakukan pembacaan Taurat menurut suatu prosedur yang mereka yakini tidak berubah sejak 2000 tahun lalu, yaitu pada waktu Bait Allah kedua di Yerusalem dihancurkan oleh tentara Romawi pada tahun 70 M. Pada abad ke-19 dan ke-20, gerakan-gerakan baru seperti Yudaisme Reform dan Yudaisme Konservatif melakukan adaptasi praktik pembacaan Taurat, tetapi pola dasar pembacaan Taurat biasanya tetap sama.

Hukum Alkitabiah

Taurat membuat cerita-cerita, pernyataan-pernyataan hukum dan pernyataan-pernyataan etika. Secara keseluruhan hukum-hukum ini biasanya disebut "hukum alkitabiah" (biblical law) atau "perintah-perintah" (commandments) juga dikenal sebagai Hukum Musa (Law of Moses atau Mosaic Law; Torat Moshe, תּוֹרַת־מֹשֶׁה). Musa menerima seluruh hukum Allah ini di atas gunung Sinai. Hukum-hukum ini merupakan bagian pertama Taurat yang diterimanya.

Taurat lisan dalam Yudaisme

Tradisi rabbinik menyatakan bahwa Taurat tertulis disampaikan bersama-sama dengan tradisi lisan. Di mana Taurat membiarkan kata-kata atau konsep tanpa definisi jelas, dan menyebutkan tatacara tanpa penjelasan atau instruksi, pembaca perlu mencari detail yang hilang dari sumber-sumber suplemental yang dikenal sebagai "hukum lisan" atau "Taurat lisan".[16] Sejumlah perintah-perintah Taurat yang perlu penjelasan lebih lanjut adalah:

  • Tefillin: Sebagaimana diindikasikan antara lain pada Ulangan 6:8, tefillin harus diletakkan pada lengan dan kening di antara kedua mata. Namun, tidak ada detail bagaimana bentuknya maupun cara pembuatannya.
  • Kashrut: Sebagaimana diindikasikan antara lain pada Keluaran 23:19, seorang anak domba tidak boleh dimasak dalam susu induknya. Masalah tambahan untuk memahamai perintah yang tidak jelas ini adalah tidak adanya huruf hidup pada Taurat; dan ini diberikan oleh tradisi lisan. Hal yang relevan dengan perintah ini adalah kata Ibrani untuk "susu" (חלב) tepat sama dengan kata untuk lemak binatang tanpa huruf-huruf hidup. Tanpa tradisi lisan, tidak diketahui pasti apakah yang dimaksud di sini larangan untuk mencampur daging dengan susu atau dengan lemak.
  • Hukum-hukum Sabat: Mengingat beratnya hukuman untuk pelanggaran Sabat, yaitu hukuman mati, diperlukan petunjuk jelas bagaimana menegakkan perintah ini. Namun, tidak banyak informasi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada hari Sabat. Tanpa tradisi lisan, sulit untuk menjalankan hukum ini.

Mistisisme Yahudi

Penganut Kabbalah percaya bahwa tidak hanya kata-kata yang memberi pesan ilahi, melainkan ada pesan yang jauh melampuinya. Demikianlah mereka yakin bahwa tanda sekecil apapun misalnya kotzo shel yod (קוצו של יוד), yaitu guratan kait (serif) pada huruf Ibrani yod (י), huruf terkecil, atau tanda hiasan, atau kata-kata yang berulang, ditempatkan di sana oleh Allah untuk memberi sejumlah pelajaran.

Pembuatan dan penggunaan gulungan Taurat

Penunjuk halaman untuk pembacaan Taurat

Naskah Taurat dalam bentuk gulungan masih dipakai dan diproduksi untuk maksud ritual (yaitu ibadah agamawi); gulungan ini disebut Sefer Torah ("Kitab Taurat"). Penulisannya sangat teliti dan hanya dilakukan oleh para jurutulis yang sangat berkualitas. Ini menghasilkan salinan-salinan yang sampai sekarang boleh dikatakan tidak berubah sejak ribuan tahun. Diyakini bahwa setiap kata, atau tanda, mempunyai makna ilahi, dan tidak ada satu bagianpun yang boleh diubah tanpa disengaja, supaya tidak terjadi kesalahan. Ketepatan teks Ibrani dari Tanakh (seluruh Alkitab Ibrani), dan khususnya Taurat, dianggap luar biasa, sampai huruf terakhir: terjemahan atau transkripsi dipertanyakan untuk pemakaian ibadah resmi, dan penyalinan selalu dilakukan sangat cermat. Suatu kesalahan dari satu huruf, pemberian ornamen, atau simbol pada 304.805 huruf yang ditulis dengan gaya khusus, yang membentuk keseluruhan Taurat Ibrani, membuat suatu gulungan Taurat tidak boleh dipakai, sehingga keahlian khusus diperlukan dan setiap gulungan membutuhkan waktu untuk ditulis dan diperiksa. Penyelesaian penyalinan suatu sefer Torah merupakan alasan untuk berpesta besar, dan adalah suatu Mitzvah bagi setiap orang Yahudi untuk menyalin atau dibuatkan salinan satu gulungan Taurat lengkap. Gulungan Taurat disimpan di bagian paling kudus dari setiap sinagoga pada suatu tabut khusus yang disebut "Tabut Kudus" (אֲרוֹן הקֹדשׁ aron hakodesh). Aron dalam bahasa Ibrani berarti "lemari" atau "kamar", dan kodesh diturunkan dari kata kadosh, atau "kudus".

Terjemahan bahasa Indonesia

Dalam sejarah penerjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia, kelima nama kitab Taurat ini telah diterjemahkan menjadi beberapa versi:

Terjemahan Baru Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan
Ende Kedjadian (Kejadian), Pengungsian, Levitika, Tjatjahdjiwa (Cacah Jiwa), Ulangtutur (Ulang Tutur)

Polemik asal usul Kitab Taurat

Sejumlah pakar Alkitab di zaman modern menganggap kitab-kitab yang tertulis ini mulai disusun dalam periode pembuangan ke Babel (sekitar tahun 600 SM) dan dilengkapi sebelum zaman Persia ("Yehud Medinata") sekitar tahun 400 SM.[17]

Ada pandangan yang sekarang sudah mulai ditinggalkan, bahwa Taurat memiliki empat sumber cerita, yang diberi tanda dengan huruf Y, E, D, dan P. Sumber Y ("Yahwist") merupakan sumber cerita yang besar, tetapi ditambah sumber lain, misalnya kisah penciptaan di Kitab Kejadian dianggap berasal dari P dan Y.[18]

Referensi

  1. ^ (Indonesia) W.S. Lasor.D.A.Hubbard.1993,Pengantar Perjanjian Lama 1, Jakarta:BPK Gunung Mulia. Hlm.93.
  2. ^ (Indonesia)D.L.Baker,2001.Kamus Singkat Ibrani Indonesia, Jakarta:BPK Gunung Mulia, Hlm. 63.
  3. ^ Rabinowitz, Louis Isaac and Harvey, Warren. "Torah." Encyclopaedia Judaica. Ed. Michael Berenbaum and Fred Skolnik. Vol. 20. 2nd ed. Detroit: Macmillan Reference USA, 2007. pp 39–46.
  4. ^ pp.164–165, Scherman, Exodus 12:49
  5. ^ a b Birnbaum (1979), p. 630
  6. ^ Philip Birnbaum, Encyclopedia of Jewish Concepts, Hebrew Publishing Company, 1964, page 630
  7. ^ Alcalay, hlm.2767
  8. ^ Sarna, Nahum M. et al. "Bible." Encyclopaedia Judaica. Ed. Michael Berenbaum and Fred Skolnik. Vol. 3. 2nd ed. Detroit: Macmillan Reference USA, 2007. pp 576–577.
  9. ^ The World and the Word: An Introduction to the Old Testament p163 ed. Eugene H. Merrill, Mark Rooker, Michael A. Grisanti - 2011 "Part 4 THE PENTATEUCH Michael A. Grisanti THE TERM “PENTATEUCH” derives from the Greek pentateuchos, literally, ... 1 The Greek term was apparently popularized by the Hellenized Jews of Alexandria, Egypt, in the first century AD "
  10. ^ a b History Crash Course #36: Timeline: From Abraham to Destruction of the Temple, by Rabbi Ken Spiro, Aish.com. Retrieved 2010-08-19.
  11. ^ Kurzweil, Arthur (2008). The Torah For Dummies (PDF). For Dummies. hlm. 11. ISBN 9780470283066. Diakses tanggal 2010-08-19. 
  12. ^ Vol. 11 Trumah Section 61
  13. ^ Talmud Bavli (Babylonian Talmud), Meg. 31b
  14. ^ Informasi dari sudut pandang Yahudi Ortodoks (Orthodox Jewish) lihat Modern Scholarship in the Study of Torah: Contributions and Limitations, Ed. Shalom Carmy, and Handbook of Jewish Thought, Volume I, by Aryeh Kaplan.
  15. ^ Kitab Nehemia pasal 8
  16. ^ Rietti, Rabbi Jonathan. The Oral Law: The Heart of The Torah
  17. ^ page 1, Blenkinsopp, Joseph (1992). The Pentateuch: An introduction to the first five books of the Bible. Anchor Bible Reference Library. New York: Doubleday. ISBN 038541207X. 
  18. ^ (Indonesia)S.Wismoady Wahono.1986, Di Sini Kutemukan, Jakarta: BPK Gunung Mulia.Hlm.57.

Lihat pula